Vous êtes sur la page 1sur 9

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Demensia adalah suatu kondisi klinis yang perlu di diagnosis dan di telusuri
penyebabnya.

Tampilan klinis demensia pada umunya sama. Terdapat 60 %

Demensia irreversibel (tidak dapat pulih pada kondisi semula), 25% dapat di kontrol,
dan 15% reversibel (dapat pulih kembali).(UI)
Prevalensi demensia pada populasi lanjut usia (> 65 tahun) berkisar 3-30%, di
Indonesia diperkirakan ada 1.000.000 orang dengan demensia dan terdapat 20 juta
orang demensia dengan lanjut usia. (UI)

1.2 Tujuan Penulisan


Penulisan Meet the Expert (MTE) ini bertujuan untuk memahami serta
menambah pengetahuan tentang Demensia

1.3 Batasan Masalah


Pada Meet The Expert (MTE) ini akan dibahas tentang definisi, etiologi, jenisjenis demensia, pemeriksaan,tatalaksana, dan prognosis.
1.4 Metode Penulisan
Penulisan MTE ini menggunakan berbagai sumber kepustakaan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2. I. Definisi
Demensia merupakan sindrom neurodegeneratif, biasanya bersifat kronik atau
progresif serta terdapat gangguan fungsi luhur (fungsi kortikal yang multipel),
termasuk daya ingat, daya pikir, daya orientasi, daya pemahaman, berhitung,
kemampuan belajar, berbahasa, dan daya kemampuan menilai. Kesadaran tidak
berkabut, dan biasanya disertai hendaya fungsi kognitif, ada kalanya diawali oleh
kemerosotan (deterioration) dalam pengendalian emosi,perilaku sosial atau motivasi.
Demensia dapat diartikan sebagai gangguan kognitif dan memori yang dapat
mempengaruhi aktifitas sehari-hari. Penderita demensia seringkali menunjukkan
beberapa gangguan dan perubahan pada tingkah laku harian (behavioral symptom)
yang mengganggu (disruptive) ataupun tidak menganggu (non-disruptive). Demensia
bukanlah sekedar penyakit biasa, melaikan kumpulan gejala yang disebabka beberapa
penyakit atau kondisi tertentu sehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah
laku (Wiwie, 2010).
2.2. Klasifikasi (Julianto, 2008)
Menurut Umur:

Demensia senilis (>65th)

Demensia prasenilis (<65th)

Menurut perjalanan penyakit:

Reversibel

Ireversibel (Normal pressure hydrocephalus, subdural hematoma, vit B


Defisiensi, Hipotiroidisma, intoxikasi Pb

Menurut kerusakan struktur otak

Tipe Alzheimer

Tipe non-Alzheimer

Demensia vascular

Demensia Jisim Lewy (Lewy Body dementia)

Demensia Lobus frontal-temporal

Demensia terkait dengan SIDA(HIV-AIDS)

Morbus Parkinson

Morbus Huntington

Morbus Pick

Morbus Jakob-Creutzfeldt

Sindrom Gerstmann-Strussler-Scheinker

Prion disease

Palsi Supranuklear progresif

Multiple sklerosis

Neurosifilis

Tipe campuran
Menurut sifat klinis:

Demensia proprius

Pseudo-demensia

2.3 Etiologi
Penyebab demensia yang paling sering pada individu yang berusia diatas 65
tahun adalah (1) penyakit Alzheimer, (2) demensia vaskuler, dan (3) campuran antara
keduanya. Penyebab lain yang mencapai kira-kira 10 persen diantaranya adalah
demensia jisim Lewy (Lewy bodydementia), penyakit Pick, demensia frontotemporal,
hidrosefalus tekanan normal, demensia alkoholik, demensia infeksiosa (misalnya
human immunodeficiency virus (HIV) atau sifilis) dan penyakit Parkinson. Banyak
jenis demensia yang melalui evaluasi dan penatalaksanaan klinis berhubungan dengan
penyebab yang reversibel seperti kelaianan metabolik (misalnya hipotiroidisme),
defisiensi nutrisi (misalnya defisiensi vitamin B12 atau defisiensi asam folat).
Demensia tipe Alzheimer prevalensinya paling besar (50-60%), disusul demensia
vaskular (20-30%) (Julianto,2008).
4

2.4 Tanda dan Gejala


Demensia Stadium Dini
Pada stadium dini umumnya berupa perubahan samar-samar dalam kepribadian,
keterampilan sosial, berkurangnya minat dan ambisi, afek yang labil dan dangkal,
agitas, sejumlah keluhan somatik, gejala psikiatrik yang samar, penurunan bertahap
kemampuan intelektual dan ketajaman pikiran. Demensia dini sering mencetuskan
kondisi depresi. Demensia gejala awalnya dapat muncul pertama-tama berupa
gangguan emosi daripada gejala kognitifnya (Wiwie, 2010).
Demensia Stadium lanjut

Penurunan memori (daya ingat)


Yang sering menurun adalah daya ingat segera dan daya ingat peristiwa jangka
pendek kemudian secara bertahap daya ingat recall juga menurun.

Perubahan daya orientasi


Terutama orientasi waktu dan orientasi tempat. Seperti pasien sering tersesat
saat berjalan-jalan di tempat yang baru.

Hendaya Intelektual

Pasien akan memiliki masalah dalam mengerjakan sesuatu yang biasanya


dapat dilakukan dengan mudah, (menyebut lima nama presiden terakhir, 6
kota besar di indonesia) kalkulasi (perkalian, mengurangi 100 dengan tujuh
sebanyak lima kali)

Gangguan daya nilai


Tidak mengantisipasi akibat dari perbuatannya. Pasien bertindak secara
impulsif.

Gejala Psikotik
Halusinasi, ilusi, delusi, preokupasi yang tak tergoyangkan, ide-ide mirip
waham. Diperkirakan sekitar 20% dan 30% penderita demensia memiliki
halusinasi, sekitar 30% dan 40% memiliki waham (Wiwie, 2010).

2.5 Pemeriksaan Fisik

2.6 Tatalaksana

Terapi Suportif
1. Berikan perawatan fisik yang baik, berupa nutrisi yang bagus, kaca mata,
alat bantu dengar
2. Pertahankan pasien berada dalam lingkungan yang sudah dikenalnya
dengan baik
3. Pertahankan keterlibatan pasien melalui kontak personal, orientasi yang
sering. Aktivitas harian di buat terstruktur dan terencana
4. Bantulah pasien dan mempertahankan rasa percaya diri pasien
5. Hindari suasana yang remang-remang terpencil, juga hindari stimulasi
yang berlebihan (Wiwie, 2010).

Terapi simtomatik
6

1. Anxietas akut, kegelisahan, agresi, agitasi : Haloperidol 0,5 mg per oral


3x1; risperidon 1 mg peroral sehari. Hentikan setelah 4-6 minggu.
2. Ansietas non psikotik, agitasi : diazepam 2 mg peroral dua kali sehari,
venlafaxin XR. Hentikan 4-6 minggu.
3. Agitasi kronik : SSRI (misal : fluoxetine 10-20 mg/hari) dan atau buspiron
(15 mg dua kali sehari); juga pertimbangkan Beta Bloker dosis rendah.
4. Depresi : pertimbangkan SSRI dan anti depresan baru lainnya dahulu;
dengan Trisiklik mulai perlahan-lahan dan tingkatkan sampai ada efek
(Wiwie, 2010).
2.7 Prognosis
Prognosis demensia bervariasi tergantung pada penyakit atau kondisi medik yang
mendasarinya. Bilamana penyebabnya dapat disembuhkan maka prognosis demnsia
baik dan begitu juga sebaliknya. Beberapa jenis demensia yang mungkin dapat
membaik adalah demensia yang disebabkan oleh infeksi, defisiensi vitamin,
hidrosefalus tekanan normal, gangguan vaskularisasi dan ganguan metabolik (Wiwie,
2010).

BAB III
PENUTUP
Demensia adalah sindroma disebabkan oleh gangguan di otak, umumnya
berlangsung kronis atau progresif, ditandai oleh beragam gangguan fungsi luhur,
termasuk memori, orientasi, pemahaman, kalkulasi dan kapasitas belajar, bahasa dan
pertimbangan. Kesadaran tidak berkabut. Gangguan fungsi kognitif biasanya disertai
oleh deteriorasi kontrol emosi, perilaku sosial atau motivasi. Sindrom ini terjadi pada
penyakit Alzheimer, penyakit serebrovaskuler, dan kondisi lain yang mempengaruhi
otak secara primer atau sekunder. Syarat utama untuk penegakan diagnosis ialah bukti
adanya penurunan kemampuan, baik dalam daya ingat maupun daya pikir seseorang
sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari. Hendaya daya ingat secara khas
mempengaruhi proses registrasi, penyimpanan dan memperoleh kembali informasi
baru, tetapi ingatan yang biasa dan sudah dipelajari sebelumnya dapat juga hilang,
khususnya dalam stadium akhir. Gejala dan hendaya di atas harus sudah nyata untuk
setidak-tidaknya 6 bulan bila (PDSKJI, 2012).

DAFTAR PUSTAKA

Wiwie, Martina. Nasrun. 2010. Demensia. Buku Ajar Psikiatri. Balai Penerbit FKUI:
Jakarta
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Jiwa, 2012. Perhimpunan Dokter Spesialis
Kejiwaan Indonesia (PDSKJI)
Julianto,

Riri.

Buidono,

Ari.2008.

Demensia.

Di

akses

melalui

www.

Yahyaakhyar.wordpress.com pada tanggal 25 Februari 2014


Demensia. Di akses melalui www.Alzheimeraustralia.org pada tanggal 25 Februari
2014

Vous aimerez peut-être aussi

  • Vertigo Cover
    Vertigo Cover
    Document1 page
    Vertigo Cover
    Norman Ahmad Riyandi
    Pas encore d'évaluation
  • Mor Bili
    Mor Bili
    Document3 pages
    Mor Bili
    munzir
    Pas encore d'évaluation
  • Teknik Sampling
    Teknik Sampling
    Document10 pages
    Teknik Sampling
    Norman Ahmad Riyandi
    Pas encore d'évaluation
  • Fraktur Humerus Cover
    Fraktur Humerus Cover
    Document1 page
    Fraktur Humerus Cover
    Norman Ahmad Riyandi
    Pas encore d'évaluation
  • TB Paru
    TB Paru
    Document4 pages
    TB Paru
    normanahmad92
    Pas encore d'évaluation
  • Jadwal Bss
    Jadwal Bss
    Document5 pages
    Jadwal Bss
    Norman Ahmad Riyandi
    Pas encore d'évaluation
  • Fraktur Humerus
    Fraktur Humerus
    Document3 pages
    Fraktur Humerus
    munzir
    Pas encore d'évaluation
  • Jadwal Bss
    Jadwal Bss
    Document5 pages
    Jadwal Bss
    Norman Ahmad Riyandi
    Pas encore d'évaluation
  • Morbili Cover
    Morbili Cover
    Document1 page
    Morbili Cover
    munzir
    Pas encore d'évaluation
  • Limfoma
    Limfoma
    Document21 pages
    Limfoma
    Norman Ahmad Riyandi
    Pas encore d'évaluation
  • Vertigo
    Vertigo
    Document7 pages
    Vertigo
    Norman Ahmad Riyandi
    Pas encore d'évaluation
  • PJR1
    PJR1
    Document19 pages
    PJR1
    Norman Ahmad Riyandi
    Pas encore d'évaluation
  • Refrat Morbili
    Refrat Morbili
    Document12 pages
    Refrat Morbili
    David KLanis
    Pas encore d'évaluation
  • Limfoma
    Limfoma
    Document21 pages
    Limfoma
    Norman Ahmad Riyandi
    Pas encore d'évaluation
  • Insomnia
    Insomnia
    Document8 pages
    Insomnia
    Norman Ahmad Riyandi
    Pas encore d'évaluation
  • Refrat Morbili
    Refrat Morbili
    Document12 pages
    Refrat Morbili
    David KLanis
    Pas encore d'évaluation
  • Dosis Obat Anak
    Dosis Obat Anak
    Document6 pages
    Dosis Obat Anak
    Arga Aditya
    100% (1)
  • Asma Eksaserbasi Akut
    Asma Eksaserbasi Akut
    Document15 pages
    Asma Eksaserbasi Akut
    Norman Ahmad Riyandi
    Pas encore d'évaluation
  • Limfoma
    Limfoma
    Document21 pages
    Limfoma
    Norman Ahmad Riyandi
    Pas encore d'évaluation
  • Cholelitiasis
    Cholelitiasis
    Document3 pages
    Cholelitiasis
    Norman Ahmad Riyandi
    Pas encore d'évaluation
  • Demensia (Psikiatri)
    Demensia (Psikiatri)
    Document13 pages
    Demensia (Psikiatri)
    Norman Ahmad Riyandi
    Pas encore d'évaluation
  • Referat CHF
    Referat CHF
    Document20 pages
    Referat CHF
    Ganesha Ledchumanan
    86% (7)
  • Poliuria
    Poliuria
    Document8 pages
    Poliuria
    Norman Ahmad Riyandi
    Pas encore d'évaluation
  • Poliuria
    Poliuria
    Document8 pages
    Poliuria
    Norman Ahmad Riyandi
    Pas encore d'évaluation
  • 4 Respon Imun Nonspesifik
    4 Respon Imun Nonspesifik
    Document19 pages
    4 Respon Imun Nonspesifik
    Lince Maryanti
    Pas encore d'évaluation
  • Skor Daldiyono Dehidrasi
    Skor Daldiyono Dehidrasi
    Document1 page
    Skor Daldiyono Dehidrasi
    Norman Ahmad Riyandi
    Pas encore d'évaluation
  • Daftar Pustaka Adb Koass
    Daftar Pustaka Adb Koass
    Document1 page
    Daftar Pustaka Adb Koass
    Norman Ahmad Riyandi
    Pas encore d'évaluation
  • Skor Daldiyono
    Skor Daldiyono
    Document1 page
    Skor Daldiyono
    Norman Ahmad Riyandi
    100% (3)
  • Buerger Disease
    Buerger Disease
    Document11 pages
    Buerger Disease
    Norman Ahmad Riyandi
    Pas encore d'évaluation