Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Setiap tubuh manusia disusun oleh tulang-tulang dan otot-otot. Tulang merupakan
jaringan tubuh yang berfungsi untuk menopang tubuh dan membentuk sebagian besar kerangka
vertebrata yang lebih tinggi. Otot berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian tubuh. Ada yang
untuk menggerakkan tulang dan sendi, ada yang khusus untuk memompa darah di jantung, dan
ada pula yang digunakan untuk menggerakan area-area tertentu di wajah. Daya angkat dan gerak
yang dihasilkan oleh otot memungkinkan kita untuk melakukan aktivitas seperti makan,
mengunyah, tertawa, berjalan, bergerak, berdiri dan lain sebagainya. Mekanisme otot tersebut
disebut kontraksi dan relaksasi.
Tulang berpasangan :
- Mandibula
- Vomer
Tulang Berpasangan :
- Os Maxilla
- Os Zygomaticum
- Os Nasalis
- Os Lacrimalis
- Os Palatina
- Concha nasalis inferior
2.
3.
4.
Ruang bawah yang memungkinkan gerakan membuka dan menutup mandibular seperti
engsel
Mikroskopis Tulang
1) Osteoblas
Osteoblas berfungsi mensintesis komponen organik dari matriks tulang. Penambahan
unsur anorganik dari tulang bergantung pada adanya osteoblas yang hidup. Osteoblas
terletak pada permukaan jaringan tulang, berdampingan, seperti pada epitel selapis.
2) Osteoklas
Osteoklas adalah sel motil bercabang banyak yang sangat besar. Cabang-cabangnya tidak
teratur dan mempunyai berbagai bentuk dan ukuran. Pada daerah terjadinya resorpsi
tulang, osteoklas raksasa tampak terletak dalam lekukan, yang terbentuk secara
enzimatik, dalam matriks yang disebut lakuna Howship. Osteoklas berasal dari
penggabungan beberapa monosit darah, sehingga termasuk bagian dari sistem fagosit
mononukleus. Permukaan osteoklas aktif yang menghadap matriks tulang ternyata
berlipat-lipat tidak beraturan, sering terdapat tonjolan yang terbagi, membentuk batas
tidak beraturan ketika dilihat dengan mikrograf elektron. Daerah ini merupakan tempat
perlekatan osteoklas pada matriks tulang dan membentuk suatu lingkungan mikro untuk
proses resorpsi tulang. Terdapat beberapa retikulum endoplasma kasar, banyak
mitokondria, dan sebuah kompleks Golgi yang berkembang baik, selain banyak lisosom
di dalam sel.
3) Osteosit
Osteosit, yang asalnya dari osteoblas, terdapat dalam lakuna yang berada di antara lamellamel. Di dalam satu lakuna hanya terdapat satu osteosit. Di dalam kanalikuli silindris
halus terdapat juluran sitoplasma dari osteosit. Osteosit memiliki jauh lebih sedikit
retikulum endoplasma kasar, kompleks golgi dan kromatin inti yang lebih padat
dibandingkan dengan osteoblas. Sel-sel ini secara aktif terlibat dalam mempertahankan
matriks tulang. Matinya osteosit ini akan diikuti dengan resorpi dari matriks ini.2
Mikroskopis Otot
Miofibril Terdiri Dari Filamen Aktin dan Miosin.
Setiap serat otot mengandung ratusan sampai ribuan miofibril; dan, setiap miofibril
sendiri terdiri dari sekitar 1500 filamen miosin dan 3000 filamen aktin yang terletak
berdampingan satu sama lain. Filamen-filamen ini adalah molekul polimer protein besar yang
menentukan kontraksi otot. Filamen tebal adalah miosin, dan filamen tipis adalah aktin.
Jembatan-silang
Tonjolan-tonjolan kecil dari samping filamen miosin adalah jembatan-silang (cross
bridge). Jembatan ini menonjol dari per-mukaan filamen miosin di seluruh panjangnya
kecuali di bagian tengah. Interaksi antara jembatan-jembatan silang ini dan filamen aktin
menyebabkan kontraksi.
Lempeng Z
Ujung-ujung filamen aktin melekat ke lempeng. Lempeng Z berjalan melewati miofibril
dari satu ke yang lain melekatkan miofibril-miofibril tersebut. Karena itu, serat otot
keseluruhan memiliki pita-pita terang dan gelap, menyebabkan otot rangka dan jantung
tampak lurik (berseran-lintang)
Sarkomer
Bagian miofibril yang terletak antara dua lempeng Z yang berurutan disebut sarkomer.
Sewaktu istirahat, filamen aktin bertumpang - tindih dengan filamen miosin dan sedikit
bertumpang-tindih satu sama lain. 4
Sel (osteoprogrnitor,osteoblas,osteosit,osteoklas)
Zat antar sel/matriks,zat organic (serat kolagen),zat anorganik (kalsium fosfat 85%,kalsium
karbonat 10%,CaCl,MgF)
Tulang spongiosa :
Tulang Kompakta :
1) Matriks
Matriks tersusun dari serat-serat dan bahan dasar.
a) Serat
Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya serat pada matriks dapat dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu serat kolagen, elastis, dan retikuler.
Serat kolagen
Serat kolagen berwarna putih dan bentuknya berupa berkas yang beraneka
ragam.Sifat serat kolagen dalah mempunyai daya rengang yang sangat tinggi dengan
elastisitas yang rendah.Kolagen terdapat pada tendon.
Serat elastin
Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis daripada kolagen.Sifat serat elastin
adalah mempunyai elastisitas tinggi.Bentuk serat ini seperti bengunan yang bercabangcabang dan tebal, tersusun dari protein dan mukopolisakarida. Semakin bertambah usia
seseorang. Daya elatisitas serat elastin akan semakin menurun. Serat elastin antara lain
terdapat dalam pembuluh darah dan ligamen.
Serat retikuler
Serat retikuler hampir sama dengan seart kolagen, akan tetapi ukurannya lebih
kecil. Serat ini berperan penting dalam menghubungkan jaringan ikat dan jaringan lain.
Khususnya di membrane antara jaringan epithelium dan jaringan ikat.4
b) Bahan dasar
Bahan
dasar
penyusun
matriks
adalah
mukopolisakarida
sulfat
dan
asam
hialuronat.Bentuk bahan dasar ini adalah homogen setengan cair.Jika kandungan asam
hialuronat
tinggi
maka
sifat
matriks
menjadi
lentur.Namun
jika
kandungan
mukopolisakarida sulfatnya tingi, matriks menjadi kaku.Bahan dasar ini jika terdapat
didalam sendi bersifat kental dan jika terdapatdidalam tulang punggung bersifat padat.
2) Sel-sel Jaringan Ikat
Ada berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki berbagai fungsi,
diantaranya adalah sebagai berikut.
a) Fibroblas
Berfungsi mensekresikan protein, khususnya fibroblas yang berbentuk serat.
b) Makrofag
10
Makrofag berbentuk stidak teratur dan khusus terdapat didekat pembuluh darah, makrofag
dapat digerakkan jiak terjadi peradangan ditempat lain(jaringan lain).
c) Sel tiang
Berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamine.Herapin berfungsi mencegah
pembekuan darah, sedangkan histamine berfuungsi meningkatkan permeabeilitas kapiler
darah.
d) Sel lemak
Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak.Jika jaringan ikat
banyak mengandung sel lemak, maka disebut jaringan adiposa.
e) Berbagai jenis sel darah putih
Sel darah putih berfungsi melawan pathogen, yang berupa bakteri, virus atau protozoa
yangmenimbulkan penyakit.Sel-sel ini dapat bergerak bebas secara diapedesis diantara
darah, limfa, atau jaringan ikat untuk membersihkan pathogen.Ada dua jenis sel darah putih
yaitu yang bergranula (granulosit), terdiri atas limfosit dan monosit.4
Jenis-jenis Jaringan Ikat
Jaringan ikat dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.
1) Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar dicirikan oleh susunan secara serat-seratnya yang longgar.Jaringan ikat
longgar memiliki banyak subtansi dasar dan memiliki sejumlah sel dengan berbagai tipe.Jaringan
ikat longgar dibentuk oleh sel-sel mesenkim.Sel-sel ini berasal dari jaringan embrional. Dalam
perkembangannya, sel-sel mesenkim akan berubah bentuk seperti gelondong membentuk
struktur yang disebut fibrosit. Fibrosit berkembang menjadi serabut elastin dan serabut kolagen.
Sel pembentuk jaringan ikat longgar yang lain adalah hidrosit. Serabut-serabut ini merupakan
pengisi martiks jaringan.Sel ini berfungsi menghancurkan benda-benda asing.Serabut-serabut ini
mengisi matriks jaringan ikat dalam keadan longgar sehingga jaringan ikat longgar bersifat
lentur.2
11
12
membuka binding sites. Pembukaan binding sites tersebut memungkinkan terjadinya jembatan
silang (cross bridge) antara filamen aktin dan myosin. Selanjutnya dengan katalis enzim myosinATPase terjadi hidrolisis ATP menjadi ADP + P + energi, sehingga terjadilah kontraksi otot.
Kontraksi otot terus berlangsung selama ion-ion kalsium tetap berada pada konsentrasi tinggi
dalam cairan sarkoplasma.5
2. Mekanisme Molekular pada Kontraksi Otot
Pada keadaan relaksasi, ujung-ujung filamen aktin yang memanjang dari dua lempeng Z
yang berurutan sedikit saling tumpang tindih satu sama lain. Sebaliknya, pada keadaan kontraksi,
filamen aktin ini telah tertarik ke dalam di antara filamen miosin, sehingga ujung-ujungnya
sekarang saling tumpang tindih satu sama lain dengan pemanjangan yang maksimal. Lempeng Z
13
juga telah ditarik oleh filamen aktin sampai ke ujung filamen miosin. Jadi, kontraksi otot terjadi
tersebut mekanisme pergeseran filamen.6,7
Filamen aktin tergeser ke dalam di antara filamen miosin karena interaksi jembatan silang
dari filamen miosin dengan filamen aktin. Pada keadaan istirahat, kekuatan ini tidak aktif, tetapi
bila sebuah potensial aksi berjalan di sepanjang membran serabut otot, hal ini akan menyebabkan
retikulum sarkolasma melepaskan ion kalsium dalam jumlah besar, yang dengan cepat
mengelilingi miofibril. Ion-ion kalsium ini kemudian mengaktifkan kekuatan diantara filamen
aktin dan miosin, dan mulai terjadi kontraksi. Tetapi energi juga diperlukan untuk
berlangsungnya proses kontraksi. Energi ini berasal dari ikatan berenergi tinggi pada molekul
ATP, yang diuraikan menjadi adenesin difosfat (ADP) untuk membebaskan energi.6,7
Untuk konversi energi kimia menjadi energi mekanik, filamen aktin berperan sebagai
kofaktor yang diperlukan dalam pelepasan energi oleh ATPase dalam kepala molekul myosin.
Jika aktin murni ditambahkan pada filamen myosin in vitro, maka segera terjadi hidrolisis dari
ATP. Tetapi, pada otot relaksasi, tempat ikatan bagi myosin pada filament tipis diblokir oleh
kompleks troponin-tropomiosin, mencegah interaksi aktin-miosin. Pelepasan kalsium ke dalam
sarkoplasma sebagai respon atas rangsangan saraf, diikuti pengikatan kalsium pada troponin C
pada masing-masing subunit sepanjang filament aktin. Pengikatan kemudian mengaktifkan
ATPase myosin dan pelepasan energi yang terjadi menginduksi fleksi dari kepala myosin yang
menggeser
filamen tipis sedikit ke arah pusat pita-A dari sarkomer. Kepala itu kemudian
terlepas dan melekat kembali pada subunit aktin lain memulai siklus merakit jembatan dan
membongkar jembatan baru.8
Translokasi progresif dari filamen aktin ke arah pusat pita-A memendekan sarkomersarkomer sepanjang seluruh myofibril, berakibat kontraksi yang berlanjut sampai ion kalsium
habis dan terpisah dalam sisterna terminal. Kompleks troponin-tropomiosin kemudian
menutupi tempat pengikatan pada filamen aktin, memulihkan keadaan relaksasi.8
14
Kesimpulan
Tulang dan otot mempunyai struktur yang saling berhubungan. Keduanya
mempunyai serat kolagen yang merupakan serabut sangat kuat sehingga berbagai macam
gerakan yang terjadi pada anggota tubuh kita, dihasilkan oleh kontraksi dan juga relaksasi otot
dan tulang yang bersangkutan. Sehingga apabila sesuatu tulang ataupun otot kehilangan
kemampuan untuk berkontraksi maka gerakan-gerakan yang secara normal dilakukan dapat
terganggu atau bahkan dapat menyebabkan gerakan tersebut tidak muncul sama sekali. Jika otot
kita terdapat gangguan maka alat gerak kita dan fisiologi tubuh kita juga pasti akan terdapat
gangguan.
15
Daftar Pustaka
1. Pearce E. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedic. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka, 2009
2. Scanlon VC, Sanders T. Essential of anatomy and physiology. 5th ed. US: FA Davis
Company; 2007. h. 104-34.
3. Wibowo D. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Grafindo, 2005
4. Bloom & Fawcett. Buku ajar histology. Jakarta: EGC; 2002.h.255-6.
5. Asmadi. Teknik prosedural konsep & aplikasi kebutuhan dasar klien. Jakarta: Penerbit
Salemba Medika; 2008.h.114-5.
6. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed 11. Jakarta: EGC; 2008.h.74-81.
7. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Ed 27. Jakarta: EGC;
2009.h.582
8. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2011.
16