Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pembimbing :
dr. Junuda RAF, M. Kes, Sp. KJ
LAPORAN KASUS
DEPRESI BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIK
IDENTITAS PASIEN
No. Status / No. registras
Masuk RS
Nama
Jenis Kelamin
Tempat/ Tanggal lahir
Status Perkawinan
Agama
Warga Negara
Suku Bangsa
Pekerjaan
Alamat
No. Hp
Dikirim Oleh
Dokter yang Mengobati
: 04.98.39
: Selasa, 07 Oktober 2014
: Tn. Afandy
: Laki-laki
: Konawe, 17 April 1995
: Belum Menikah
: Islam
: Indonesia
: Tolaki
: Mahasiswa
: Lalohao Konawe
: 0823 4606 7995
: Ny. Sri Sutani
: dr.Junuda RAF, M.Kes., Sp.KJ
DIAGNOSIS SEMENTARA
Depresi sedang dengan gejala somatik
LAPORAN PSIKIATRIK
Pasien merasa sulit tidur sejak 3 hari yang lalu. Menurut Ibu pasien
sering mengeluh nyeri uluhati dan mual, kemarin pasien muntah sebanyak
2x. Pasien juga mengeluh nyeri dada dan rasa sesak napas sejak 1 bulan
belakangan ini pasien lebih sering mengurung diri dikamar dan jarang
berinteraksi dengan orang disekelilignya. Napsu makan pasien baik tapi
pasien harus dibujuk bila makan. Pasien perna mengancam akan bunuh diri
1 bulan yang lalu.
Awal perubahan dari perilaku pasien dimulai 3 bulan yang lalu saat
pasien pulang untuk berlibur,pada saat itu 3 kakak pasien dan adik pasien
merayakan hari raya Idul Fitri dan melaksanakan sholat sementara pasien
dan adik pasien beribadah di gereja. Mulai saat itu pasien mendengar suarasuara yang mengejeknya saat masuk ke gereja hingga pasien berlari keluar
gereja. Semenjak kejadian itu pasien memutuskan untuk berpindah
keyakinan mengikuti ibunya. Hal ini membuat ayah pasien marah dan
menekan pasien agar tidak berpindah keyakinan. Akhirnya pasien menjadi
tertekan dan berubah menjadi anak pendiam dan tidak bersemangat.
HENDAYA/DISFUNGSI
Hendaya Sosial
Ada, Duluh pasien sukabergaul dan berjalanjalan bersama teman-temannya, namun sekarang
pasien lebih banyak tinggal dirumah dan malas
untuk berkumpul bersama teman-teman pasien.
Hendaya Pekerjaan
Ada, Sebelum pasien sakit pasien merupakan
anak yang rajin untuk belajar dan menuntut ilmu
namun sekarang pasien tidak berminat lagi untuk pergi
kuliah dan ingin berhenti kuliah
Kesadaran : Apatis
Perilaku dan aktivitas psikomotor : Terganggu. Karena pasien
lebih banyak diam dan mengurung diri didalam kamar.
Mood : Disforik
Ekspresi afektif : Depresif
Keserasian : Serasi
Empati : dapat dirabarasakan.
FUNGSI
INTELEKTUAL
1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan kecerdasan : baik
2. Orientasi (waktu, tempat, dan orang) :
a. Waktu : Baik. Pasien dapat menyebutkan waktu dengan
baik.
b. Tempat: Baik. Pasien dapat menyebutkan tempat dengan
baik.
c. Orang : Baik. Pasien dapat mengenal orang dengan baik.
3. Daya ingat : pasien dapat mengingat dengan baik.
a. Panjang : Baik
b. Pendek : Baik
c. Segera : Baik
4. Daya konsentrasi dan perhatian : Baik
5. Pikiran abstrak : Baik
6. Bakat kreatif : Suka menggambar, bermain dram mendaki
gunung.
7. Kemampuan menolong diri sendiri : Pasien dapat menolong diri
sendiri.
GANGGUAN PERSEPSI
Halusinasi
: Ada,Halusinasi Audiotorik
Ilusi
: tidak ada
Derealisasi
: tidak ada
PROSES BERPIKIR
Arus Pikiran
Isi Pikiran
Produktivitas : Baik
Preokupasi
tidak
Kontinuitas : Baik
ada
Hendaya berbahasa :
Tidak Ada
: tidak ada
PENGENDALIAN IMPULS
Baik
dipercaya
Antropometri
TD
: 110/80 mmHg
TB: 168 cm
: 80x/ menit
BB: 53 kg
: 20x/ menit
: 36,90C axillar
(Normal)
Status Neurologis :
Refleks Patologis : (-)
Refleks Fisiologis : Dalam Batas Normal
EVALUASI MULTIAKSIAL
AKSIS I
EVALUASI MULTIAKSIAL
AKSIS
II
EVALUASI MULTIAKSIAL
AKSIS III
Tidak Ada
AKSIS V
DAFTAR PROBLEM
Organobiologik
Terdapat ketidak seimbangan neurotransmitter di otak (pikiran yang
memberatkan)
yaitu
kesulitan
tidur
sehingga
membutuhkan
psikofarmako (psikoterapi)
Psikologik
Terdapat gangguan suasana perasaan yang mengganggu keseharian,
PROGNOSIS
Faktor Keluarga : Ibu pasien sangat
mendukung untuk kesembuhan anaknya
Faktor Pendukung
Faktor penghambat
RENCANA TERAPI
Farmakoterapi
Haloperidol
1,5 mg
2x1
Amitripilin
001
Triheksypheni
dil 2mg
2x1
Psikoterapi
Terapi Ventilasi
Terapi Konseling
Sosioterapi
Memberi penjelasan
kepada keluarga dan
orang-orang terdekat
pasien tentang keadaan
pasien dan
menciptakan
lingkungan yang
kondusif agar dapat
membantu proses
penyembuhan pasien.