Vous êtes sur la page 1sur 16

HIPERTENSI

(Tekanan Darah Tinggi)

Dokter Internsip Puskesmas Singojuruh 2014


dr.Mustika Ayu Fitriani

HIPERTENSI
Pengertian:
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg atau lebih untuk usia 13-50 tahun dan tekanan darah
mencapai 160/90 mmHg untuk usia di atas 50 tahun. Dan
harus dilakukan pengukuran tekanan darah minimal sebanyak
dua kali.

Menjadi penyebab kematian terbesar kedua


setelah Stroke, gagal jantung, serangan
jantung, dan kerusakan ginjal.

Tanda dan Gejala


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sakit kepala
Perdarahan hidung
Vertigo
Mual-muntah
Perubahan penglihatan
Kesemutan pada kaki
dan tangan
7. Sesak nafas
8. Kejang atau koma
9. Nyeri dada

Gejala Hipertensi
Tanda dan gejala hipertensi dibedakan menjadi:
1. Tidak Ada Gejala : Tidak ada gejala yg spesifik
yg dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan
arteri oleh dokter yg memeriksa.
2. Gejala yang lazim : nyeri kepala, lemas,
kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual-muntah,
mimisan, kesadaran menurun.

Faktor Resiko
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Hipertensi
Merokok
Obesitas (kegemukan)
Dislipidemia
Diabetes Mellitus
Mikroalbuminuria (gangguan fungsi ginjal)
Umur ( lebih dari 55 tahun utk laki-laki, lebih dari 65 tahun
utk perempuan)
8. Riwayat keluarga dg penyakit jantung kardiovasculer

Faktor Resiko Hipertensi


(Tekanan Darah Tinggi)

Klasifikasi Tekanan Darah Tinggi Pada Dewasa


Kategori

Tekanan Darah
Sistolik

Tekanan Darah
Diastolik

Normal

< 120 mmHg

(dan) < 80 mmHg

Pre Hipertensi

120-139 mHg

(atau) 80-89 mmHg

Stadium 1

140-159 mmHg

(atau) 90-99 mmHg

Stadium 2

160 mmHg

(atau) 100 MmHg

Komplikasi Hipertensi
-

Gangguan Penglihatan
Gangguan Saraf
Gangguan Jantung
Gangguan fungsi ginjal
Gangguan serebral
(otak)stroke
- Gangguan kesadaran
hingga koma

Makanan yang harus


dihindari atau dibatasi
1. Makanan yang
berkadar lemak jenuh
tinggi (otak, ginjal,
paru, minyak kelapa,
gajih)
2. Makanan yang diolah
dengan menggunakan
garam natrium
(biscuit, cracker,
keripik, dan makanan
kering yang asin)

3. Makanan dan minuman


dalam kaleng (sarden,
sosis, korned, sayuran,
serta buah-buahan
dalam kaleng, soft
drink).

4. Makanan yg diawetkan
(dendeng, asinan
sayur/buah, abon, ikan
asin, pindang, udang
kering, telur asin, selai
kacang)
5. Susu full cream,
mentega, margarine,
keju mayonnaise, serta
sumber protein hewani
yg tinggi kolesterol spt
daging merah
(sapi/kambing), kuning
telur, kulit ayam.

6. Bumbu-bumbu seperti
kecap, terasi, saus
tomat, saus sambal,
tauco, serta bumbu
penyedap lain yang
pada umumnya
mengandung garam
natrium
7. Alkohol dan makanan
yang mengandung
alkohol seperti durian
dan tape

PENCEGAHAN
1. Melakukan pola hidup
sehat
2. Jauhi faktor-faktor
yang bisa dikendalikan
1. Kontrol tekanan darah
secara teratur

Pencegahan
4. Olah raga teratur
5. Mematuhi terapi yang
diberikan dokter
6. Hindari stress

Vous aimerez peut-être aussi