Vous êtes sur la page 1sur 4
Door nose BABI PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Motor Pembakaran Dalam adalah salah satu Jenis mesin panas (heat engines). Adapun yang disebut mesin panas adalah suatu peralatan yang dapat merubah energi kimia bahan bakar menjadi energi panas dan memanfaatkan energi panas tersebut untuk menghasilkan energi mekanis (kerja_mekanis). Salah satu contoh motor pembakaran dalam untuk kehidupan sehari-hari adalah mobil dan motor. Perkembangan jumiah kendaraan di indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, dengan meningkatnya jumiah kendaraan tersebut, maka jumlah polusi udara juga meningkat. Padahal polusi udara atau gas buang kendaraan bermotor cukup berbahaya bagi kesehatan manusia, terutama gas CO. Oleh karena itu itu perlu penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan. unjuk kerja dan meminimalkan gas buang yang dihasilkan oleh suatu mesin Penelitian untuk meningkatkan unjuk kerja yang optimum dan meminimalkan emisi gas buang yang sebagian besar dihasilkan oleh kendaraan bermotor ini sangat penting, khususnya kadar CO dan HC Pada gas buang. Sebagai contoh tahun 1996 di Surabaya produksi CO sebesar 54.000 ton/tahun dan 96 % dihasilkan oleh kendaraan bermotor, Produksi HC 3.100 ton/tahun. Sedangkan di Jakarta produksi CO Saebesar 378.200,4 ton dan 98 % dihasilkan oleh kendaraan bermotor (Kristanto P) Menurut standar pemerintah, untuk motor 4 tak, gas buangnya harus mengandung CO < 4,5 % vol, HC < 2400 ppm dan CO2 = 11 % vol. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan ada beberapa yang melebihi dari standar pemerintah, seperti pada Honda Supra menghasilkan CO = 5,34 % vol ; Kawasaki Kaze menghasilkan CO sebesar 8,19 % vol ; SI SESEpEnmEnmmeeeeesee eee D3 T. Mesin FTI-ITS 1 ©, oran Tugas Akhir Jincheng Citi menghasilkan CO sebesar 8,16 % vol dan Garuda Surya tahun 2000 menghasilkan CO sebesar 8,02 % vol dan HC = 2610 ppm, (Kristento P). Dari hasil peneletian ini menunjukkan cukup banyak engine yang emisi gas buangnya melebihi standar pemerintah, meskipun engine tersebut masih baru (tahun 2000), apalagi untuk engine yang umumya ‘Sudah lama seperti engine yang dipakai pada penelitian ini, yaitu kijang 4- K 1300 ce. Jenis engine ini cukup banyak pemakaiannya di Indonesia, Sehingga dinarapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang cukup besar. Oleh karena itu dalam penelitian ini kami mencoba untuk mengetahui unjuk kerja mesin dan emisi gas buangnya dengan menggunakan lima variasi celah katup. Celah katup menjadi variabel utama dalam percobaan ini didasari Oleh pemikiran yang berkembang di masyarakat bahwa penyetelan celah katup yang tepat merupakan salah satu cara untuk mendapatkan unjuk kerja yang optimum pada mesin motor mMaupun mobil. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk melakukan Pengujian terhadap pemikiran tersebut dan pengaruhnya terhadap emisi gas buang yang ditimbulkannya, misainya CO yang berbahaya bagi kehidupan manusia. 1.2. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin mengetahui ‘sejauh manakah celah katup mempengaruhi unjuk kerja mesin dan emisi gas buang yang dihasilkan. 1.3. TUJUAN PENELITIAN ‘Tujuan dalam penelitian ini adalah; 1. Mengetahui pengaruh celah katup terhadap unjuk kerja mesin dan kandungan gas buangnya. Mencari korelasi antara unjuk kerja mesin dengan gas buangnya. Mengetahui ukuran celah katup yang tepat sehingga menghasilkan unjuk kerja yang optimum dan emisi gas buang yang sekecil mungkin. D3 T. Mesin FTI-ITS 2 ©, joran Tugas Akhir 4. Untuk memberi kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan celah katup. 1.4. BATASAN MASALAH Beberapa batasan masalah yang digunakan untuk mempermudah analisa dan pengerjaan dalam penelitian ini antara lain: 1. Penelitian dilakukan pada motor bensin 4 langkah Toyota Kijang 1300 cec4Kk. 2. Menggunakan variasi celah katup masuk 0,10; 0,15; 0,20; 0,25; dan 0,30 mm dan katup buang 0,20; 0,25; 0,30; 0,35; dan 0,40 mm. 3. Unjuk kerja yang dianalisa adalah Momen Torsi (T), Brake Horse Power (BHP), Tekanan Efektif Rata-rata (MEP), Konsumsi Bahan bakar Spesifik (BSFC), Efisiensi Thermal (BTE}. 4. Kadar emisi gas buang yang diukur dalam penelitian ini adalah CO, C02, 02 dalam % volume dan HC dalam ppm volume. 1.5. SISTEMATIKA PENULISAN Supaya arus pemikiran yang ada dan berkembang dapat dilkuti dan dipahami secara utuh, laporan tugas akhir yang berupa laporan penelitian ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut 1. BAB | PENDAHULUAN Bagian ini menguraikan latar_belakang permasalahan, tujuan Percobaan, cara pengambilan data dan sistematika penulisan yang bersifat umum, 2. BAB II TINJAUN PUSTAKA Berisi tentang teori - teori yang digunakan sebagai pendukung percobaan tersebut. 3. BAB Ill PROSEDUR PERCOBAAN Menguraikan cara pengujian pada mesin Toyota 4-K berbahan bakar besin dengan variasi celah katup dan variasi putaran mesin terhadap Unjuk kerja mesin dan emisi gas buang yang dihasilkan. aan eeRmnennmemmmmmememimmmeeeee=eeeeeeeee D3 T. Mesin FTI-ITS 3 @,, joran Tugas Akhir 4. BAB IV HASIL PENGUJIAN Berisi tentang hasil percobaan dan perhitungan hasil percobaan, hasil Perhitungan tersebut dibuat tabel dan grafk 5. BAB V PEMBAHASAN Menganalisa hasil unjuk kerja mesin dan emisi gas buang pada kendaraan uji dengan variasi celah katup dan variasi putaran mesin. 6. BAB VI KESIMPULAN Merupakan bagian akhir dari laporan yang menyajikan gambaran tentang pengaruh variasi celah katup dan variasi putaran mesin terhadap unjuk kerja mesin dan emisi gas buang. D3 T. Mesin FTI-ITS 4

Vous aimerez peut-être aussi