Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Selanjutnya setelah kita mengerti akan huraian perbincangan di atas maka marilah sama-sama
kita membahas maksud rahsia huruf dalam Alquran.
Alquran mengandung 6666 ayat, terhimpun dalam AL FATIHAH dan Al fatihah pula terhimpun
dalam BISMILLAHIRRAHMAN NIRRAHIM dan bismillahirrahman nirrahim terhimpun dalam Alif,
sedangkan ALIF terhimpun dalam BA dan pada Ba terhimpun pada titiknya. Pada titik inilah
awal bermula semua kejadian bentuk huruf.
Hampir begitu mudah sekarang kita memahami maksud rumusan di atas karena kita tahu bahwa
Al quran itu adalah firman Allah swt yang mengandungi seluruh ayat perintah dan larangan,
hukum-hakam dan sejarah bangsa-bangsa manusia. Manakala pada keseluruhan rangkaian
firmanNya sebanyak 30 juz itu ternyata terangkum dalam ummul quran (Al fatihah).
Pada ummul quran menyimpulkan intipati ajaran Alquran :
Tentang masalah ketuhanan iaitu sifat afal dan Dzat Allah. Dialah Allah yang memiliki sifat Yang
Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tidak ada yang berhak menyandang pujian kecuali Dia.
Dialah tempat segala mahluk bergantung. Karena Dia adalah penguasa alam semesta. KepadaNya manusia memohon pertolongan dan petunjuk. Demikianlah kesimpulan maksud ummul
Quran, iaitu berserah dan menerima Allah serta bersandar kepada yang Maha menguasai alam
dan diri manusia.
Inilah intipati maksud daripada rangkaian ayat-ayat dalam Al fatihah. Ia adalah tertumpu pada
huruf ba(dalam tata bahasa Arab sebagai ba sababiyah), ertinya semua yang ada berasal dari
huruf ba dengan sebab ismi (nama). Kalau dipisah bi-ismi-Allah (bismillah), semua yang ada
karena sebab adanya Asma, pada Asma terdapat yang memiliki Asma iaitu Dzat. Ini terangkum
dalam erti titik, karena titik baru bersifat Kun (jadilah) maka terjadilah segala sesuatu. Karena
kun-Nya yang dilambangkan dengan titik, merupakan asal dari segala coretan huruf berasal dari
titik-titik yang beraturan menjadi garis, garis menjadi bentuk atau wujud. Sedangkan dzat tidak
berupa titik karena titik masih merupakan sifat dari pada DZAT !! ertinya Kun Allah bukanlah
DZAT, karena Kun (kalam / wahyu) adalah sifat dari pada Dzat, bukan Dzat itu sendiri,
sehingga erti titik adalah akhir dari segala ciptaan, pada titik ini terkandung idea-idea yang akan
menghasilkan suatu bentuk dan pada wilayah inilah yang dimaksud para kaum sufi sebagai Nur
Muhammad (cahaya terpuji), karena segala sesuatu akan memuja dan mengikuti kehendak
Dzat, dan Dzat berkata melalui Kun-Nya, maka jadilah semuanya. Hal ini juga terurai dalam
filsafat yang menunjukkan erti hidup, diurai dalam makna yang berbeza, akan tetapi mempunyai
kandungan pengertian yang hampir mirip dengan huraian kita di atas.
Seorang guru besar mengajarkan kepada anaknya hal berikut :
Ambilkan aku buah pohon itu di sana,
Sang murid menjawab, Ini dia yang mulia.
Belah dua-lah itu.
Sudah terbelah, yang mulia
Apakah yang kamu lihat ?
Saya melihat biji yang amat kecil
Belah dua-lah salah satu dari padanya
Dia sudah terbelah, yang mulia
Apakah yang kamu lihat didalamnya ?
Tidak ada sesuatu apapun, yang mulia
Semua itu adalah hijab, kerana asma, sifat, afal bukanlah dzat itu sendiri itulah yang
dimaksud para sufi bahwa segala yang tergambarkan adalah HURUF, dan merupakan hijab,
dan Dzat berada dibalik TITIK dzat tidak dapat digambarkan oleh sesuatu, untuk
mengetahui Dzat Allah harus menyingkirkan huruf dan titik, karena itu adalah hijab !!