Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1 Pengertian Administrasi
Administrasi berasal dari kata administrare (Latin: ad = pada, ministrare = melayani).
Dengan demikian jika ditinjau dari asal kata, administrasi berarti memberikan pelayanan
kepada. Pada saat ini administrasi telah berkembang menjadi cabang ilmu tersendiri. Banyak
pengertian administrasi yang telah berkembang.
Apakah arti dari administrasi itu ?
Administrasi dapat dibedakan dalam 2 pengertian, yaitu:
1. Administrasi dalam arti sempit, yaitu dari kata Administratie (bahasa Belanda) yang
meliputi kegiatan surat menyurat, catat-mencatat dan ketatusahaan.
2. Adminitrasi dalam arti luas, yaitu dari kata Administration (bahasa Inggris).
Di bawah ini akan dikemukakan beberapa pendapat, arti atau definisi dari administrasi dalam
arti luas, yaitu:
a. Administrasi adalah proses yang pada umumnya terdapat pada semua usaha kelompok,
negara atau swasta, sipil atau militer, besar atau kecil (ditulis Leonard D. White dalam
Introduction to the Study of Public Administration, 1958)
b. Administrasi sebagai kegiatan kelompok yang mengadakan kerjasama untuk
menyelesaikan tugas bersama (ditulis oleh Simon et al., dalam Public Administration,
I958)
c. Administrasi didefinisikan sebagai bimbingan, kepemimpinan pengawasan usaha kelompok
individu untuk mencapai tujuan bersama (ditulis oleh William H. Newman dalam
Administrative Action, I963)
Dari beberapa definisi administrasi diatas, maka ciri-ciri administrasi dapat digolongkan
atas:
a. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih.
b. Adanya kerja sama dari kelompok tersebut
c. Adanya kegiatan/proses/usaha
d. Adanya bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan
e. Adanya tujuan
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, administrasi sering dikaitkan dengan
manajamen, yang berasal dari kata managie (Latin: manus = tangan, agere = melakukan,
melaksanakan). Dengan demikian jika ditinjau dari dari asal kata, manajamen berarti
melakukan dengan tangan. Dalam hal kaitan antara administrasi dan manajemen, ada dua
pendapat yang ditemukan, yakni:
1.
Administrasi sama dengan manajemen.
Pendapat pertama ini tidak membedakan antara administrasi dengan manajemen. Menurut
pendapat pertama ini, kedua istilah tersebut sering dipakai secara bergantian untuk macam
kegiatan yang sama.
M.E. Dimock dalam bukunya: Public Administration (1960), memberikan definisi
administrasi sebagai berikut: Administration (or management) is a planned approach to the
solving of all kinds of problems in almost every individual or group activity both public or
private (administrasi atau manajemen adalah suatu pendekatan yang terencana terhadap
pemecahan semua macam masalah yang kebanyakan terdapat pada setiap individu atau
kelompok baik negara atau swasta)
2.
Administrasi berbeda dengan manajemen.
Pendapat ini membedakan administrasi dengan manajemen. Dalam hal ini ada dua pendapat
yang dikemukan, yakni:
a. Administrasi lebih rendah dari manajemen
Pendapat yang seperti ini dikemukanan oleh Samuel Levey dan Paul Loomba seperti yang
dikutip Azwar (1996), menyebutkan bahwa pekerjaan administrasi hanya melaksanakan
kebijakan yang telah ditetapkan, sedangkan pekerjaan manajemen adalah merumuskan
kebijakan tersebut.
b. Administrasi lebih tinggi dari manajemen
Ordway Tead juga membedakan administrasi dan manajemen. Hal ini dikemukan
dalam bukunya: Management Principles and Practices, yang menyatakan bahwa:
Administration is the process and agency which is responsible for the determination of the
aims for which an organization and its management are to strive.....etc (Administrasi adalah
suatu proses dan badan yang bertanggung jawab terhadap penentuan tujuan, yang didalamnya
organisasi dan manajemen digariskan....dan sebagainya)
Management is the process and agency which direct and guides the operation of
organization in the realizing of established aims...etc (Manajemen adalah suatu proses dan
badan yang secara langsung memberikan petunjuk, bimbingan kegiatan dari suatu organisasi
dalam merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan...dan sebagainya).
2.2.
Pengertian Manajemen.
Dibawah ini dikemukakan beberapa pendapat PAKAR tentang pengertian
manajemen, antara lain:
1. H. Koontz & ODonnel, dalam bukunya: Principles of Management; 1968,
mengemukakan definisi manajemen sebagai berikut:
Management involves getting things done through and with people (Manajemen
berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang
lain).
2. Dr. R. Makharita, expert PBB yang diperbantukan pada kantor pusat Lembaga
Administrasi Negara dari tahun 1977-1980 memberikan definisi manajemen sebagai berikut:
Management is the utilization of available or potentials resources in achieving a given
ends (Manajemen adalah pemanfaatan sumber daya yang tersedia atau potensial dalam
pencapaian tujuan)
3. Ir. Tom Degenaars, expert PBB yang diperbantukan pada kantor pusat Lembaga
Administrasi Negara dari tahun 1979-1979 memberikan definisi manajemen sebagai berikut:
Management is defined as a process dealing with a guided group activity and based on
distinct objectives which have to be achieved by involment of human and non-human
resources (Manajemen adalah suatu proses yang berhubungan dengan bimbingan kegiatan
kelompok dan berdasarkan atas tujuan yang jelas yang harus dicapai dengan menggunakan
sumber daya manusia dan bukan tenaga manusia).
4.
GeorgeR. Terry, dalam bukunya: Principles of Management, memberikan definisi
manajemen sebagai berikut:
Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating and
controlling, utiliting in each both science and art, and followed in order to accomplish
predetermined objectives (Manajemen adalah suatu proses yang terdiri atas: perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan ilmu
dan seni untuk menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya)
Dari beberapa definisi diatas, dapat kita simpulkan bahwa manajemen adalah suatu
proses yang terdiri atas: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pelaksanaan dan
pengawasan, dengan memanfaatkan ilmu dan seni yang diterapkan untuk memanfaatkan
sumber daya (manusia, metode, uang, material, mesin, pasar dan waktu) secara efisien untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dibawah ini dikemukakan beberapa pendapat tentang manajemen:
1. Manajemen sebagai suatu sistem (Management as a system).
Manajemen adalah suatu kerangka kerja yang terdiri dari berbagai bagian/komponen yang
secara keseluruhan saling berkaitan yang diorganisasi sedemikian rupa dalam rangka
mencapai tujuan organisasi.
2. Manajemen sebagai suatu proses (Management as a process).
Manajemen adalah serangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian suatu tujuan
dengan pemanfaatan semaksimal mungkin sumber-sumber yang ada.
3. Manajemen sebagai suatu fungsi (Management as a function)
Manajemen mempunyai kegiatan-kegiatan tertentu yang dapat dilakukan sendiri-sendiri tanpa
menunggu selesainya kegiatan yang lain, sekalipun kegiatan yang satu dengan yang lainnya
saling berkaitan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi
4. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan (Management as a science)
Manajemen adalah suatu ilmu yang bersifat inter-disipliner dengan menggunakan bantuan
ilmu-ilmu sosial, filsafat dan matematika.
5. Manajemen sebagai kumpulan orang (Management as a group people)
Manajemen dipakai dalam arti kolektif untuk menunjukkan jabatan kepemimpinan di dalam
organisasi, misalnya: kelompok pimpinan atas, kelompok pimpinan menengah dan kelompok
pimpinan bawah.
6. Manajemen sebagai kegiatan yang terpisah (Management as a separate activity)
Manajemen mempunyai kegiatan tersendiri, jelas terpisah daripada kegiatan teknis lainnya.
7. Manajemen sebagai suatu profesi (Management as a profession).
Manajemen mempunyai bidang pekerjaan atau bidang keahlian yang tertentu seperti halnya
bidang-bidang lain, misalnya: Profesi di bidang kedokteran, profesi di bidang hukum, profesi
di bidang perpajakan dan sebagainya
Manajemen, merupakan suatu proses ,kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh
anggota-anggota organisasi untuk menggerakkan unsur-unsur manajemen dalam mencapai
tujuan tadi. Macam-macam kegiatan atau aktivitas kerja sama tersebut dapat disebut sebagai
fungsi manajemen. Manajemen dipimpin oleh seorang manajer yang dalam
kepemimpinannya ia mengenakan atribut kepemimpinan tertentu (leadership).
Gambar 2. The force field and being paradigma of health (Hendrik L. Blum)
Dalam penjelasannya Blum menyatakan hahwa untuk bisa mengerti suatu proses
perencanaan terhadap kesehatan masyarakat, kita pertu mengerti tentang dua paradigma,
yaitu:
1.
The Force Field Paradigma/Paradigma Kekutan Iapangan : yaitu pengaruh faktorfaktor di lapangan terhadap derajat kesehatan masyarakat.
Dari paradigma di atas, Blum menjelaskan bahwa terdapat empat faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya derajat kesehatan suatu masyarakat, yaitu:
a. Faktor Lingkungan/Environment
b. Faktor Perilaku/Life styles
c. Faktor Pelayanan Kesehatan/medical care services
d. Faktor Herediter atau Kependudukan/Heredity
Dari keempai faktor tersebut, AKM mempunyai kontribusi:
- Melakukan administrasi pada faktor pelayanan kesehatan sebagai kontribusi utama.
- Melakukan administrasi terhadap ketiga faktor lain
- Melakukan administrasi terhadap keadaan derajat kesehatan masyarakat
Dengan demikian sumber daya yang mungkin dapat dikumpulkan/dikelola dalam AKM,
dapat dikategorikan dalam beberapa sumber/kategori:
a. Sumber daya pelayanan kesehatan
b. Sumber daya lingkungan
c. Sumber daya perilaku
d. Sumber daya kependudukan, dan
e. Sumber daya lain yang berkaitan dengan derajat kesehatan masyarakat di wilayah
administrasi.
2. The WeII Being Paradigm/Paradigma Keadaan Sehat: yaitu keadaan derajat kesehatan
masyarakat yang menyatakan tingkat/derajat baiknya status kesehatan masyarakat. Tinggi
rendahnya derajat kesehatan ini dapat diukur dari 12 aspek (indikator yang dapat diukur).
1.
2.
3.
4.
Keadaan sehat menurut Blum, adalah keadaan yang baik (well being) dari unsur
somatik, sosial, dan psikis. Menurut WHO (1957), keadaan sehat adalah suatu keadaan
tubuh manusia yang menggambarkan berfungsinya tubuh secara memuaskan dalam
lingkungan dan sifat keturunan tertentu. Pada dasarnya, kondisi/status/derajat kesehatan suatu
masyarakat merupakan suatu spektrum yang luas antara masyarakat yang berada dalam
keadaan sehat optimum sampai masyarakat yang berada dalam keadaan sakit berat/menjelang
kematian, dapat dikategorikan dalam empat potongan Spektrum sebagai berikut:
Stage of Optimum Health/Tahap Sehat Optimum
Yaitu kondisi kesehatan yang optimum, di mana terdapatnya fungsifungsi unsur somatik,
psikis dan sosial secara optimum.
Stage of Suboptimum Health atau Incipient Illnes/tahap Sehat Sub Optimum atau Sakit
Ringan Yaitu kondisi kesehatan yang menurun dan terdapht gangguan fungsi yang ringan dari
unsur somatik, psikis dan sosial.
Stage of Over Illness atau Disability/Tahap Sakit atau Terganggu Yaitu kondisi
kesehatan yang menurun dan terdapat gangguan fungsi yang jelas serta menunjukkan gejala
ketidakmampuan/gangguan kegiatan dan kecakapan sehari-hari.
Stage of very Serious Ilness atan Approaching death/tahap Sakit Berat/ dekat kematian
Yaitu kondisi kesehatan yang sangat menurun dan telah mengancam eksistensi
kehidupan/vitalitas seseorang.
Agar kondisi derajat kesehatan masyarakat yang sehat dapat dicapai maka keempat
spektrum tersebut harus dicegah' dijaga dan diperbaiki keadaannya agar masyarakat selalu
berada pada jenjang sehat optimun. Usaha-usaha tersebut telah dirumuskan dalam konsep
tingkatan pencegahan menurut Leavell & Clark sebagai berikut:
Pence
gahan
Prephatogeneisis phase
Primary prevention
Health
promotion
Uraian
kegiat
an
General &
specific
Protection
Health Imunisasi
education
Hygiene
Gizi
perorangan
Accidentai
safety
monitoring
Occupational
Rumah health
sehat
Perlindungan
Hiburan dari
sehat
carcinogen,
Marriage toxin, allergen
Pengendalian
counseling
sumber
Sex pencemaran
education dll
Pengendali
Phatogeneisis phase
Secondary prevention
Tertiary
prevention
Eariy
Disability
Rehabilitati
diagnosis &
limitation
non
Prompt
treatment
Early case
Hea.lth
finding
Penyempurna education
General an
& lanjutan
check up
intensifikasi
Work
Mass
Terapi therapy
screening
lanjutan
Perbaikan rehabilitasi
household
fasilitas
sosial
Case kesehatan
Penyadaran
holding
Penurunan masyarakat
Adequate beban sosial lembaga
treatment
penderita
rehabilitasi
dIl
dll
& partisipasi
masyarakat
dll
Pence
gahan
terhad
ap
jenjan
g
an
lingkungur
dll
1 Stage of optimum Health
a. 2. Tata cara
Tata cara (procedures) adalah berbaga! kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran yang
dimiliki dan yang diterapkan.
a. 3. Kesanggupan
Kesanggupan (capacity) adalah keadaan fisik, mental dan biologis tenaga pelaksana.
Secara umum disebutkan bahwa kesanggupan tenaga pelaksana dari negara yang telah maju
lebih tinggi dari pada tenaga pelaksana dari Negara yang masih terbelakang. Mudah dipahami
karena memanglah keadaan kesehatan serta keadaan gizi masyarakat di negara yang telah
maju, jauh )ebih baik dari pada negara yang masih terbelakang.
b. Koontz dan Donnells
Koontz dan Donnells membedakan masukan dan atau perangkat administrasi atas empat
macam yakni manusia (man), modal (capital), manajerial (managerial) dan teknologi
(technology).
Pembaglan lain yang banyak dikenal di masyarakat ialah yang disebut sebagal 4 M yakni
manusia (man), uang (money), sarana (material) dan metoda (method) untuk organisasi
yang tidak mencari keuntungan, serta 6 M yakni manusia (man), uang (money), sarana
(material), metoda (method), pasar (market) serta mesin (machinery) untuk organisasi
yang mencari keuntungan.
2)
Proses
Proses (process) dalarn administrasi adalah langkah langkah yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini dikenal pula dengan nama fungsi
administrasi (functions of administration). Pada umumnya proses dan ataupun fungsi
administrasi ini merupakan tanggung jawab pimpinan.
Pada saat ini dikenal beberapa pembagian proses dan ataupun fungsi administrasi
tersebut. Beberapa di antaranya yang terpenting ialah.
a. Kornisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat, membedakan fungsi
administrasi atas enam macam yakni perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengarahan (directing), pengawasan (controlling), pengkoordinasian
(coordinating) dan penilaian (evaluation).
b. Freeman, membedakan fungsi administrasi atas enam macam yakni perencanaan
(planning), penggerakan (actuating), pengkoordinasian (coordinating), bimbingan
(guidance), membebaskan (freedom) dan pertanggungjawaban (responsibility).
c. George R. Terry, membedakan fungs! administrasi atas empat macam yakni perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating) dan pengawasan
(controlling). Fungsi administrasi menurut Terry ini terkenal dengan singkatan POAC.
d. Barton, membedakan fungsi administrasi atas delapan macam yakni perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan staf (staffing), penyusunan
anggaran belanja (budgeting), pelaksanaan (implementing), pengkoordinasian
(coordinating), pelaporan (reporting) dan penilaian (evaluation).
e. Luther M. Gullick, membedakan fungsi administrasi atas tujuh macam yakni perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan staf (staffing), pengarahan
(directing), pengkoordinasian (coordinating), pelaporan (reporting), dan penyusunan
anggaran belanja (budgeting). Fungsi administrasi menurut Gullick ini dikenal dengan
singkatan POSDCORB.
f. Hendry Fayol, membedakan fungsi administrasi atas lima macam yakni perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), perintah (comanding), pengkoordinasian
(coordinating) dan pengawasan (controlling).
Pada saat ini dengan makin berkembangnya ilmu administrasi, maka pembagian
fungsi administrasi makin banyak pula. Berbagai pembagian tersebut, meskipun bervariasi,
namun jika dikaji secara mendalam pada dasamya tidak memperkhatkan perbedaan yang
berarti. Dalam praktek sehari hari, untuk memudahkan pelaksanaannya, berbagai fungsi
administrasi ini sering disederhanakan menjadi empat macam yakni:
a) Perencanaan (planning) yang di dalamnya termasuk penyusunan anggaran belanja.
b) Pengorganisasian (organizing) yang di dalan mya termasuk penyusunan staf.
c) Pelaksanaan (implementing) yang d! dalamnya termasuk penyerahan, pengkoordinasian,
bimbingan, penggerakan dan pengawasan.
d) Penilaian (evaluation) yang di dalamnya termasuk penyusunan laporan.
3)
Keluaran
Keluaran (output) adalah hasil dari suatu pekerjaan administrasi. Untuk administrasi
kesehatan, keluaran tersebut dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health services).
Pada saat ini pelayanan kesehatan tersebut banyak macamnya. Secara umum dapat dibedakan
atas dua macam. Pertama, pelayanan kedokteran (medical services). Kedua, pelayanan
kesehatan masyarakat (public health services).
4)
Sasaran
Sasaran b adalah kepada siapa keluaran yang dihasilkan, yakni upaya kesehatan tersebut,
ditujukan. Untuk administrasi kesehatan sasaran yang dimaksudkan di sini dibedakan atas
empat macam yakni perseorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dapat bersifat
sasaran langsung (direct target group), ataupun bersifat sasaran fidak langsung (indirect
target group).
5)
Dampak
Dampak (impact) adalah akibat yang ditimbulkan oleh keluaran. Untuk administrasi
kesehatan, dampak yang diharapkan adalah makin meningkatnya derajat kesehatan.
Peningkatan derajat kesehatan ini hanya akan dapat dicapai apabila kebutuhan (needs) dan
tuntutan (demands) perseorangan, keluarga, kelompok dan atau masyarakat terhadap
kesehatan, pelayanan kedokteran serta hngkungan yang sehat dapat terpenuhi. Kebutuhan dan
tuntutan ini adalah sesuatu yang terdapat pada pihak pemakai jasa pelayanan kesehatan
(health consumer).
a. Kebutuhan kesehatan
Kebutuhan kesehatan (health needs) pada dasamya bersifat objektif dan karena itu untuk
dapat meningkatkan derajat kesehatan perseorangan, keluarga , kelompok dan ataupun
masyarakat, upaya untuk memenuhinya bersifat mutlak. Sebagai sesuatu yang bersifat
objektif, maka munculnya kebutuhan kesehatan sangat ditentukan oleh masalah kesehatan
nyata yang ditemukan dalam masyarakat.
Masalah kesehatan nyata yang dimaksud banyak macamnya. Untuk perseorangan dan
atau keluarga yang terpenting adalah penyakit yang sedang diderita. Sedangkan untuk
kelompok dan ataupun masyarakat adalah gambaran pola penyakit yang ditemukan dalam
kelompok dan ataupun masyarakat. Ika diketahui bahwa muncuinya suatu penyakit
sebagaimana yang dikemukakan oleh Gordon dan Le Richt (1950) sangat ditentukan oleh
tiga faktor utama yakni pejamu (host), penyebab penyakit (agent) serta lingkungan
(environment), maka dalam upaya menemukan kebutuhan kesehatan, perhatian haruslah
ditujukan kepada ketiga faktor tersebut. Apabila penyebab utama penyakit telah berhasil
ditemukan, lanjutkaniah dengan upaya mengatasi penyebab yang dimaksud, yang dalam hal
ini ialah menyediakan serta menyelenggarakan upaya kesehatan yang sesuai.
b. Tuntuton kesehatan
Berbeda haInya dengan kebutuhan, tuntutan kesehatan (health demands) pada dasamya
bersifat subjektif. Oleh karena itu pemenuhan tuntuan kesehatan tersebut hanya bersifat
fakultatif. Dengan perkataan lain terpenuhi atau tidaknya tuntutan kesehatan perseorangan,
kcluarga, kelompok dan ataupun masyarakat tidak terialu menentukan tereapai atau tidaknya
kehendak untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Karena tuntutan kesehatan bersifat subjektif, maka muncuinya tuntutan kesehatan tersebut
dipengaruhi oleh faktor faktor yang bersifat subjektif pula. Ika diketahui bahwa kadar
subjektivitas seseorang banyak dipengaruhi antara lain oleh tingkat pendidikan clan tingkat
sosial ekonomi, maka tidaklah sulit dipahami bahwa munculnya tuntutan kesehatan tersebut
sangat tergantung dari tingkat pendidikan serta tingkat sosial ekonomi yang dimiliki.
Lebih lanjut karena tuntutan kesehatan ada kaitannya dengan tersedia atau tidaknya
pelayanan keschatan, maka dalam membicarakan tuntutan kesehatan tidak boleh pida
melupakan berbagai kemajuan teknologi yang mempengaruhi tersedia atau tidaknya
pelayanan kesehatan tersebut. Dengan perkataan lain dalam membicarakan tuntutan
kesehatan, peranan kemajuan teknologi kedokteran tidak dapat diabaikan. Karena
sesungguhnyalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Sorkin (1979) bahwa kemajuan
kemajuan teknologi kedokteran dapat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
tuntutan kesehatan.
Dalam kehidupan sehari hari, sering ditemukan bahwa kebutuhan kesehatan seseorang
tidak sama dengan tuntutan kesehatan. Dalam keadaan yang seperti ini, merupakan kewajiban
setiap petugas kesehatan untuk mencoba meniadakan ketidak samaan tersebut. Di sinilah
letak masalahnya, karena menyamakan kebutuhan kesehatan dengan tuntutan kesehatan
memang tidak mudah. Diperlukan berbagai upaya dan keterampilan yang bersifat khusus,
termasuk upaya clan keterampilan melakukan kornunikasi dan motivasi.
HUBUNGAN UNSUR UNSUR ADMINISTRASI
untuk memenuhi kebutuhan clan tuntutan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok serta
masyarakat pada setiap saat yang dibutuhkan.
Sistem kesehatan itu sendiri mencakup hal yang amat luas. Jika disederhanakan dapat
dibedakan atas dua subsistem. Pertama, subsistem pelayanan kesehatan. Kedua, subsistem
pembiayaan kesehatan. Untuk dapat terselenggaranya upaya kesehatan yang baik, kedua
subsistem ini perlu ditata clan dikelola dengan sebaik baiknya.
1.5. Manfaat
Jika diperhatikan batasan administrasi kesehatan sebagaimana yang telah dirumuskan
oleh Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat pada tahun 1974,
segera terlihat bahwa manfaat yang diperoleh dari diterapkannya administrasi kesehatan
adalah sangat luas. Secara umum berbagai manfaat tersebut dapat dibedakan atas tiga macam
yakni:
1) Dapat dikefola sumber, tata cara dan kesanggupan secara efektif dan efisien
Sumber, tata cara dan kesanggupan yang tersedia pada dasamya bersifat terbatas dan
karena itu perlu dikelola dengan sebaik baiknya. Administrasi Kesehatan jelas dapat
menjanjikan pengelolaan yang dimaksud, karena memang dalam melaksanakan pekedaan
administras! kesehatan dikenal adanya antara lain fungsi perencanaan, yang dapat mengatur
pernankatan sumber, tata cara dan kesanggupan secara efektif dan efisien.
Sesungguhnya, masalah efektif dan efisien ini telah sejak lania menjadi pusat perhatian
para ahli administrasi. Setidak tidaknya sejak abad ke 18 ketika berlangsung Revolusi
Industri di Inggris. Upaya ini diwujudkan dengan memperkenalkan falsafah administrasi
baru dari job centered menjadi human centered serta dari orientasi efektiitas menjadi
orientasi efektivitas don efisiensi.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Frederick Winslow Taylor (dikenal sebagai bapak
gerakan administrasi ilmiah) serta Hendry Fayol (dikenal sebagai bapak teori administrasi
modem). Taylor setelah melakukan penelitian berjudul time and motion study yang
kemudian dipublikasikan dalarn bukunya yang terkenal The Principle of Scientific
Management, berhasil merumuskan pendapatnya bahwa efektivitas dan efisiensi erat
hubungannya dengan penggunaan waktu dan kegiatan yang tidak produktif.
Sedangkan Fayoll membahas masalah efektivitas dan efisiensi ini melalui pengkajian
terhadap kemampuan pemimpin. Kajian tersebut kemudian dituliskan dalarn bukunya yang
terkenal General and Industrial Management.
2)Dapat dipenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan sesuai
Mengenal kebutuhan dan tuntutan adalah penting dalam melaksanakan administrasi
kesehatan. Seyogyanyalah setiap upaya kesehatan yang dilaksanakan ditujukan untuk
pemenuhan kebutuhan dan tuntutan tersebut. Agar kebutuhan dan tuntutan yang seperti ini
dapat dipenuhi, tentu diperlukan keterampilan untuk menentukan kebutuhan dan tuntutan itu
sendiri. Disini menjadi penting peranan administrasi kesehatan, karena dengan diterapkannya
administrasi kesehatan tersebut akan dapat diketahui dengan tepat berbagai kebutuhan dan
tuntutan yang terdapat dalarn masyarakat.
3)Dapat disediakan dan diselenggarakan upaya kesehatan sebaik baiknya
Karena administrasi kesehatan dapat mengatur pernanfaatan sumber, tata cara dan
kesanggupan yang dimiliki dengan baik, serta dapat menentukan kebutuhan dan tuntutan
dengan tepat, maka dapat diharapkan tersedia dan terselenggaranya upaya kesehatanyang
sebaik baiknya. Dari uraian tentang tiga manfaat administrasi kesehatan yang seperti ini,
secara umum dapat disimpulkan bahwa administrasi kesehatan berupaya menyediakan dan
menyelenggarakan upaya kesehatan sedemikian rupa sehingga dengan masukan yang sekecil
keciinya (sumber, tata cara dan kesanggupan) dapat dihasilkan keluaran yang sebesar
besamya (terpenuhi kebutuhan dan tuntutan akan kesehatan).
Karena keluaran yang diperoleh bertitik tolak dari pemakaian sumber, tata cara dan
kesanggupan yang tersedia, maka pada administrasi kesehatan dikenal adanya prinsip
optimalisasi. Selanjutnya karena keluaran yang diharapkan adalah yang sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan masyarakat, maka pada administrasi kesehatan dikenal pula prinsip
efektivitas dan efisiensi.
Dari uraian ini, menjadi jelaslah bahwa yang terpenting dalam melaksanakan administrasi
kesehatan bukanlah berupaya menghasilkan keluaran yang berlebihan, bukan pula yang
bersifat mendatangkan keuntungan (profit making), melainkan yang mempunyai dampak
(impact) yang positif bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.