Vous êtes sur la page 1sur 15

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SINUSITIS ANAK

3.1 Kasus
An K umur 2 tahun dibawa ke RS tanggal 8 April 2014. Ibu anak
mengatakan An K mengeleuh nyeri kepala dan tenggorokan. Nyeri ini
dirasakan sejak 7 hari yang lalu disertai pilek yang sering kambuh dan
ingus yang kental di hidung. Nyeri dirasakan semakin hebat jika anak
menelan makanan dan menundukkan kepala. Pasien . Setelah melakukan
pemeriksaan pasien didiagnosa oleh dokter menderita sinusitis

3.2 Identitas
Nama

: An. K

Usia

: 2 tahun

Jenis Kelamin

: Laki - laki

Agama

: Islam

Suku/Bangsa

: Jawa/Indonesia

Alamat

: Mulyorejo I/20, Kediri

Diagnosa Medis : Sinusitis

Anggota keluarga terdekat/sumber informasi orang/keluarga terdekat/yang


dapat diminta pertolongan/ segera minta pertolongan (orang tua, wali, dll).
Nama

: Ny A

Usia

: 30 tahun

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Hubungan Dengan Klien : Ibu Kandung


Alamat

: Mulyorejo I/20, Kediri

20

3.3 Anamnesa
Keluhan Utama : Nyeri kepala dan tenggorokan disertai pilek yang sering
kambuh dan ingus yang kental di hidung

Riwayat Penyakit Sekarang :


. Ibu anak mengatakan An K mengeleuh nyeri kepala dan tenggorokan.
Nyeri ini dirasakan sejak 7 hari yang lalu disertai pilek yang sering kambuh
dan ingus yang kental di hidung. Nyeri dirasakan semakin hebat jika anak
menelan makanan dan menundukkan kepala. Sering terasa ada cairan yang
turun dari belakang hidung ke tenggorokan sejak 1 bulan terakhir ini. Berat
badan pasien turun 1 kg sejak 1 minggu ini (berat badan 11kg).

Riwayat Penyakit Dahulu :


DM (-), hipertensi (-), riwayat penyakit THT (-)

Riwayat Penyakit Keluarga :


Keluarga tidak ada yang menderita sinusitis.

3.4 Pemeriksaan Fisik


Status Generalis
Keadaan Umum

: cukup

Kesadaran

: compos mentis

Tanda Vital

: Tensi = 120/70 mmHg


Nadi = 100 /menit
RR = 28/menit
Suhu = 38C

KEPALA :
Normocephali, distribusi rambut hitam merata, tidak mudah dicabut.
MATA :
Konjungtiva anemis (- /-), Sklera ikterik (-/-), refleks cahaya langsung(-/-),
refleks cahaya tidak langsung (-/-), pupil isokor (+/+)

21

HIDUNG :
Deviasi septum (-), mukosa hiperemis (+/+), sekret (+/+)
TELINGA :
Normotia, serumen (-), membrane timpani intak (+/+)
MULUT :
Sianosis (-), mukosa hiperemis (-), T1-T1 simetris
LEHER :
Trakea lurus di tengah, pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-).
JANTUNG:
BJI - BJII normal, regular, murmur (-), gallop ().
PARU :
Suara nafas vesikuler kanan kiri, ronchi (-/-) pada kedua apex paru, wheezing
(-/-)
ABDOMEN :
Datar, supel, bising usus (+) normal, nyeri tekan (-), udema (-), hepar dan lien
tidak teraba membesar, ginjal tidak teraba
EKSTREMITAS :
Akral hangat, motorik normal, Edema (-), turgor 1 detik

STATUS LOKALIS THT :


i. TELINGA
Kanan

Kiri

Daun telinga

Normotia

Normotia

Retroaurikular

Nyeri tekan (-) , Sikatriks Nyeri


(-) , fistel (-), Abses (-)

tekan

(-)

Sikatriks (-) fistel (-),


Abses (-)

Liang telinga

Tidak penuh serumen

Tidak penuh serumen

Mukosa

Hiperemis (-)

Hiperemis (-)

Sekret

(-)

(-)

Serumen

(+)

(+)

Membran timpani

Intak

Intak

Reflex cahaya (+)

Reflex cahaya (+)

22

Nyeri tarik telinga

(-)

(-)

Nyeri tekan tragus

(-)

(-)

ii. HIDUNG :

Deformitas

Kanan

Kiri

(-)

(-)

Nyeri tekan :
-

Pangkal hidung

(+)

(+)

Pipi

(+)

(+)

Dahi

(-)

(-)

(-)

(-)

Krepitasi

Lapang

Lapang

Rambut (+)

Rambut (+)

Mukosa:Hiperemis (+)

Mukosa :Hiperemis (+)

Sekret (+)

Sekret (+)

Massa (-)

Massa (-)

Septum deviasi

(-)

(-)

Dasar hidung

Sekret (-)

Sekret (-)

Krusta (-)

Krusta (-)

Oedem (+)

Oedem (+)

Hiperemis (+)

Hiperemis (+)

Oedem (+)

Oedem (+)

Hiperemis (+)

Hiperemis (+)

Sekret (+)

Sekret (+)

Vestibulum

Konka inferior

Konka media

Meatus media

Sukar dinilai karena konka Sukar dinilai karena konka


media oedem dan hiperemis

media oedem dan hiperemis

iii. TENGGOROKAN
Arkus faring

Simetris, massa (-)

Pilar anterior

Simetris

23

Uvula

Ukuran dan bentuk normal, letak lurus di tengah

Dinding faring

Granula (-), cobble stone appearance (-)

Mukosa faring

Hiperemis (-), post nasal drip (-) ,


massa (-), Pseudomembran (-), granul (-) , bercak-bercak putih (-)

Tonsil

T1 T1, hiperemis -/-,kripta normal, detritus -/-

Gigi geligi

Normal

KGB regional

KGB tidak teraba membesar

Palatum Durum

Simetris, massa (-)

Palatum Mole

Simetris, massa (-), bercak-bercak keputihan (-)

3.5

Analisa Data

No.

Data

Etiologi

Masalah
Keperawatan

1.

Data subjektif:

Inflamasi pada sinus frontal Nyeri

Ibu pasien mengatakan anaknya


mengeluh nyeri kepala dan nyeri
tenggorokan.

Peradangan

Data objektif:
Pasien tampak rewel,skala nyeri 6,
RR= 28 x/ menit.

2.

Nyeri pada kepala dan


tenggorokan

Data subjektif:

Inflamasi pada sinus frontal Bersihan jalan

Ibu pasien mengatakan anaknya

Produksi secret meningkat

nafas tidak efektif


pilek dan ada ingus di hidung.
Akumulasi secret
Data objektif:
Tidak adada retraksi dinding

24

dada,tidak ada pernafasan cuping


hidung, suara nafas ronkhi (-),
RR=28 x/menit, terdapat sekret di
hidung

Data subjektif:

Inflamasi

Gangguan
pemenuhan nutrisi

Ibu pasien mengatakan nafsu

kurang dari

makan anaknya menurun


Produksi secret meningkat

kebutuhan

Data objektif:
Secret terakumulasi dihidung
Penurunan berat badan dari 12 kg
menjadi 11 kg, makanan yang
disajikan tidak pernah dihabiskan.

Hidung tersumbat

Penciuman terganggu

Tidak bisa mencium aroma


makanan
Nafsu makan menurun
Nutrisi tidak terpenuhi

4.

Data subjektif:

Inflamasi

Gangguan istirahat;
tidur berhubungan

Ibu pasien mengatakan anaknya

dengan hidung

tidak bisa tidur dengan nyenyak.


Rasa tidak nyaman karena

tersumbat (buntu)

25

Data objektif:

hidung tersumbat (buntu)

rewel, lemas, mata cowong, tidur


kurang dari 6 jam perhari, sering
terbangun saat tidur
5.

Data Subjektif:

Tidur tidak nyenyak


Infeksi saluran pernafasan atas Hipertermi

Ibu pasien mengatakan anaknya


demam
Makrofag menangkap benda
Data Objektif:
Suhu tubuh= 38C

asing yang masuk ke tubuh


Merangsang pengeluaran
mediator kimia
Prostalglandin

Peningkatan set. point


Hipotalamus
Suhu tubuh
meningkat

3.6

Diagnosa

3.6.1.1

Nyeri: kepala, tenggorokan berhubungan dengan peningkatan

tekanan sinus sekunder terhadap peradanggan sinus paranasal


3.6.1.2

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya

secret yang mengental.


3.6.1.3

Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan

dengan nafsu makan menurun.


3.6.1.4

Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan hidung tersumbat.

3.6.1.5

Hipertermi berhubungan dengan reaksi infeksi.

26

3.7

Intervensi

Diagnosa

Tujuan

dan

Kriteria Intervensi

Rasional

Hasil
Nyeri

(kepala, Tujuan

: Nyeri

1. Observasi tanda- 1.Observasi

tenggorokan)

yang dirasakan pasien

tanda vital, keluhan dilakukan

berhubungan

berkurang atau

klien

dengan

menghilang dalam waktu

nyeri

peningkatan

1x24 jam.

tekanan

serta

skala memastikan

sinus

terhadap

sinus paranasal

nyeri

berkurang

yang

yang dirasakan berkurang


atau menghilang

normal.
2. Ajarkan teknik 2.
distraksi
pengalihan

b.RR=16-20 x/menit,

dengan

RR dalam skala

a.Pasien mengatakan nyeri

peradanggan

bahwa
ditandai

Kriteria hasil

sekunder

untuk

Teknik

atau distraksi
nyeri diharapkan

dan teknik relaksasi

menurunkan

Nadi=60-100x/menit,

skala

ekspresi wajah klien tidak

setelah

menyeringai lagi.

pengobatan
dengan

c.Skala nyeri 1-2

bisa
nyeri

obat

analgesic.
3. Kolaborasi:
Berikan
analgesic

3. Obat analgesic
obat

dapat
menurunkan atau
menghilangkan
rasa nyeri.

Bersihan

jalan Tujuan

nafas

tidak nafas kembali efektif

efektif

: Jalan

1.Observasi
tanda vital

dalam waktu 30 menit.

mengetahui
perkembangan

berhubungan
dengan adanya

tanda 1.Untuk

kesehatan pasien
Kriteria hasil

2.Ajarkan

pasien 2. Mengeluarkan

27

secret

yang a)

mengental.

Klien tidak lagi

batuk efektif

secret dari jalan

menggunakan pernafasan

nafas

khusunya

cuping hidung

pada pasien yang


tidak mengalami

b)

Tidak adanya suara

penurunan

nafas tambahan
c)

gangguan
kesadaran

Ronkhi (-)

bisa
d)

melakukan

batuk efektif.

RR= 16-20 x/menit

3. Kolaborasi Foto 3.
e)

Tidak adanya

retraksi dinding dada

dan

Mengetahui

thoraks dada serta letak secret dan


melakukan clapping mengakumulasi
vibrasi

secret

di

supsternal
sehingga

mudah

untuk di drainase
4.
4. Kolaborasi:
Berikan nebulizing

Nebulizing

dapat
mengencerkan
secret

dan

berperan sebagai
bronkodilator
untuk melebarkan
jalan nafas.
Gangguan

Tujuan

pemenuhan

Kebutuhan nutrisi pasien

nutrisi

kurang kembali terpenuhi dalam

1. Anjurkan makan 1. Dengan sedikit


sedikit sedikit tapi tapi sering dapat
sering.

mengurangi

dari kebutuhan waktu 2x24 jam

penekanan

berhubungan

lambung

dengan

nafsu

makan menurun

Kriteria hasil
a)

Berat badan normal

2.Catat intake dan 2.


output

pada

Mengetahui

makanan perkembangan

klien dan timbang pemenuhan

28

(2xn)+8 = (2x2)+8= 12 kg

berat badan pasien

kebutuhan nutrisi
klien.

b)

Makanan yang

disajikan selalu dihabiskan

3.Berikan

helath 3.

Dengan

education

pemahaman yang

pentingnya

baik

makanan

tentang

bagi nutrisi

akan

proses

memotivasi untuk

penyembuhan.

meningkatkan
pemenuhan
nutrisi

4. Kolaborasi:

4. Dengan menu

Sajikan

makanan yang

secara

menarik dapat

bervariasi,

dengan

menumbuhkan

memperhatikan

nafsu

makan

nutrisi

yang pasien

diperlukan

oleh kebutuhan nutrisi

pasien.

sehingga

pasien

kembali

terpenuhi.
Gangguan
istirahat

Tujuan

tidur dapat istirahat dan tidur

berhubungan
dengan

: Pasien

1.Kaji

kebutuhan 1.

tidur pasien

dengan

Mengetahui

permasalahan
pasien

hidung nyaman.

dalam

pemenuhan

tersumbat

kebutuhan
istirahat pasien.
Kriteria hasil
a)

Klien dapat tidur 8-

10 jam perhari
b)

2.Ciptakan
lingkungan
nyaman

2.Pasien
yang tidur
tenang.

Tidak gelisah

29

dapat
dengan

c)

Mata tidak cowong

d)

Pasien tidak lemas

Hipertermi

Tujuan

: Suhu

berhubungan

tubuh kembali dalam

dengan

reaksi keadaan normal dalam

infeksi

waktu 1x24jam

1.Monitoring
perubahan

1.

Suhu

suhu harus

tubuh

tubuh

dipantau

secara

efektif

guna mengetahui
perkembangan

Kriteria Hasil:
a)

dan

dari pasien.

Suhu tubuh 36,5-

37,5 C

2.Berikan kompres 2.Dapat


hangat

b)

membantu
mengurangi

Kulit hangat dan

demam.

lembab, membran mukosa


lembab

kemajuan

3.Kolaborasi:

3.Mengurangi

Berikan antipiretik

demam
aksi

dengan
sentralnya

pada hipotalamus,
meskipun demam
mungkin

dapat

berguna

dalam

membatasi
pertumbuhan
organisme

dan

autodestruksi dari
sel-sel terinfeksi.

30

3.8

Implementasi

No

Tanggal

Diagnosa

Implementasi

Evaluasi

8/4/2014

Nyeri (kepala, 1. Mengukur tanda- S:

Ibu

pasien

tenggorokan)

tanda vital, keluhan mengatakan

berhubungan

klien

dengan

nyeri

peningkatan

2.

tekanan

serta

anak

skala masih nyeri kepala dan


tenggorokan tapi sudah

Mengajarkan berkurang

sinus teknik distraksi atau


nyeri

O: P : Peradangan

sekunder

pengalihan

sinus paranasal

terhadap

dan teknik relaksasi

Q : Nyeri seperti

peradanggan

dengan

ditusuk - tusuk

sinus paranasal

TV,membacakan

R : Nyeri kepala

dongeng, mengajak

dan tenggorokan

bernyanyi

S : skala nyeri 4

melihat

T
3. Berkolaborasi

Nyeri

dirasakan

dengan dokter untuk

saat

menelan makanan

pemberian obat

dan menundukkan

analgesic

kepala
A:

Masalah

teratasi

sebagian
P:Intervensi
dilanjutkan no 1,2,3
2

8/4/2014

Bersihan jalan 1.Mengukur


nafas

tanda S:ibu

tidak tanda vital

mengatakan masih ada

efektif

2.Mengajarkan

berhubungan

pasien batuk efektif

dengan adanya 3.
secret
mengental.

ingus di hidung

Berkolaborasi

yang dengan dokter untuk


pemeriksaan

pasien

Foto

thoraks dada serta

O: -tidak ada
pernafasan cuping
hidung
-Tidak adanya suara

31

melakukan clapping nafas tambahan


vibrasi
-Ronkhi (-)
4. Berkolaborasi
dengan dokter untuk
terapi nebulizing

- RR= 27 x/menit
- Tidak ada retraksi
dinding dada
A:masalah

teratasi

sebagian
P:Intervensi
dilanjutkan no 1,2,3,4
3

8/4/2014

Gangguan

1.

pemenuhan

kepada

nutrisi

Menganjurkan S:

kurang makan

Ibu

pasien

pasien mengatakan

nafsu

sedikit makan anaknya masih

dari kebutuhan sedikit tapi sering.


berhubungan
dengan

2.Mencatat

menurun

intake O: -BB 11kg

nafsu dan output makanan -Makanan

makan

pasien dan timbang disajikan

menurun

berat badan pasien

1/2porsi

3.Memberikan

A:

helath

Masalah

yang
habis
teratasi

education sebagian

pentingnya makanan P:
bagi

intervensi

proses dilanjutkan no 1,2,3,4

penyembuhan.
4.

Berkolaborasi

dengan
untuk

ahli

gizi

menyajikan

makanan

secara

menarik

dengan

memperhatikan
nutrisi

yang

32

diperlukan

oleh

pasien.
4

8/4/2014

Gangguan
istirahat

1.Mengkaji

S:

tidur kebutuhan

berhubungan

Ibu

pasien

tidur mengatakan

anaknya

pasien

masih sering terbangun

dengan hidung 2.Menciptakan


tersumbat

saat istirahat tidur

lingkungan

yang
O: - Klien dapat tidur 8

nyaman

jam perhari
-pasien kadang masih
sering terbangun dan
gelisah
- Mata tidak cowong
-Pasien tidak lemas
A:

Masalah

teratasi

sebagian
P:

Intervensi

dialnjutkan no.2
5

8/4/2014

Hipertermi

1.Mengukur

Ibu

pasien

berhubungan

mencatat perubahan mengatakan

anaknya

dengan
infeksi

dan S:

reaksi suhu tubuh

sudah tidak demam

2.Memberikan
kompres hangat
3.Berkolaborasi
dengan dokter untuk
pemberian

terapi

O: - Suhu tubuh 37 C
- Kulit hangat dan
lembab, membran
mukosa lembab

antipiretik
-turgor 1 detik
A: masalah teratasi

33

P:

intervensi

dihentikan

34

Vous aimerez peut-être aussi