Vous êtes sur la page 1sur 6

Bahan bacaan/Materi Kuliah

ADAPTASI
Pengertian adaptasi
Setiap organisme selalu menjaga kelangsungan hidupnya. Terdapat dua cara
organisme dalam menjaga kelangsungan hidupnya,

yaitu adaptasi dan

perkembangbiakan. Apabila perkembangbiakan lambat atau organsme tidak dapat


beradaptasi maka akan terancam kepunahan. Adaptasi adalah kemampuan atau
kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru
untuk dapat tetap hidup dengan baik. Setiap organisme memiliki kemampuan
yang kompleks untuk beradaptasi dengan lingkungan.

Organisme dapat

dikendalikan oleh faktor genetik yang meningkatkan daya penyesuaian diri pada
organisme atau fitness. Dalam proses evolusi hanya organisme yang mampu
berdaptasilah yang akan mampu bertahan hidup, sedangkan organisme yang tidak
mampu beradaptasi akan mengalami kepunahan. Terdapat 3 jenis adaptasi
makhluk hidup yaitu:

1.

Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan
dengan kebutuhan organisme hidup. Berbagai bentuk alat organ pada
tumbuhan maupun hewan pada umumnya disesuaikan dengan fungsinya.
Misalnya seperti gigi singa, harimau, citah, macan, dan sebagainya yang
runcing dan tajam untuk makan daging. Sedangkan pada gigi sapi, kambing,
kerbau, biri-biri, domba dan lain sebagainya tidak runcing dan tajam karena
giginya lebih banyak dipakai untuk memotong rumput atau daun dan
mengunyah makanan. Kaki pada ayam berbeda dengan kaki bebek yang
berselaput yang sesuai untuk berenag guna mendapatkan makanan. Semua
bentuk yang sesuai tersebut disebut bentuk adaptif.

Gambar 1. Kaki unggas berdasarkan cara mendapatkan makanan


(sumber: annisamaulida85.blogspot.com, 2014)
Bunga pada setiap spesies tumbuhan memiliki adaptasi dalam bentuk, warna,
aroma dan daya tarik bagi hewan penyerbuk. Dalam kurun waktu yang lama,
maka kondisi ini akan mengarah pada terjadinya evolusi. Ada hubungan yang
kuat antara hewan penyerbuk dengan bunga. Lebah tertarik pada warna bunga
yang cerah, memiliki nektar atau polen. Bunga-bunga yang penyerbukannya
dibantu oleh lebah umumnya memiliki warna yang menarik bagi lebah. Lebah
penyerbuk hanya dapat melihat warna biru atau kuning, tetapi tidak dapat
meilhat warna merah. Bunga mekar di siang hari dan biasanya mempunyai
bibir yang menjorok yang dapat dihinggapi lebah.

Gambar 1. Penyerbukan oleh lebah (sumber: microcosmos, 1996)

2.

Adaptasi Fisiologi

adaptasi ini pada umumnya berkaitan dengan proses fisiologi yang terjadi
didalam tubuh organisme. Jika kita amati, bunglon dapat mengubah warna
tubuhnya. Apabila bunglon terdapat pada tempat yang berwarna hijau maka
secara berangsur-angsur tubuhnya berubah warna menjadi hijau cerah, akan
tetapi bila berada di tanah maka tubuhnya berangsur-angsur akan merubah
warna menjadi kecoklatan. Sejenis kaatak yaitu Hyla versicolor dapat
mengubah warna tubuhnya. Bila berada di kolam di mana terdapat bebek hijau

10

maka warnanya menjadi hijau tetapi bila ia melompat ke pohon yang


berwarna kecoklatan, maka secara berangsur-angsur warnanya berubah
menjadi coklat.

Gambar 3. Katak Hyla versicolor dapat barubah warna (A) katak yang baru
melompat dari kolam (B) katak yang sudah berubah warna seperti warna
tempatnya (sumber: Keeton, 1980)

Jenis burung cebak memiliki warna bulu yang kriptik (lurik), pada saat
mengeram ia akan mirip sekali dengan warna dedaunan kering. Ia akan diam
bergerak bila predator lewat maka ia akan hampir-hampir tak bernafas
sehingga sepintas lalu mirip onggokan daun kering. Sebenarnya adaptasi yang
dilakukan burung ini termasuk adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku.

11

Gambar 4. Burung Cebak (sumber: animals, 1975)


Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk
mempertahankan hidup dengan baik. Contoh lain adapatasi fisiologis adalah
seperti pada onta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air
agar tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama serta
pada anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di
daerah dingin.
3.

Adaptasi Tingkah Laku


beberapa jenis hewan maupun tumbuhan menunjukkan adaptasi tingkah laku
tertentu yang diperoleh dari pengalamannya atau tingkah laku untuk
melindungi diri dari pemangsa maupun untuk mendaptkan makanan/nutrusi.
Ulat kilan bila menempel pada batang maka akan tampak seperti salah satu
ranting pada tanaman tersebut karena ukuran dan warna tubuhnya yang mirip
denan ranting tanaman.

12

Gambar 5. Ulat Kilan yang posisinya mirip ranting


(sumber: Time life-serangga, 1986)
Adaptasi tingkah laku dapat pula terjadi bila hewan tersebut telah belajar.
Sebagai contoh adalah seekor burung yang memangsa kupu-kupu monarkh.
Setelah memakannya burung merasa sakit karena kupu-kupu menghasilkan
senyawa beracun, lalu akan memuntahkan kupu-kupu tersebut untuk
selanjutnya tidak akan memangsa kupu-kupu tersebut.

Gambar 6. Burung pemakan kupu-kupu belajar dari pengalaman (A) burung


menangkap kupu-kupu monarch, (B) kupu-kupu mulai ditelan, (C) setelah
ditelan burung merasa sakit, (D) kupu-kupu dimuntahkan.
(sumber: keeton, 1980)

13

Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri makhluk hidup terhadap


lingkungan melalui tingkahlakunya dalam merespon lingkungan. Pada
dasarnya jenis adaptasi tidak mudah untuk dibedakan satu sama lain, sehingga
suatu bentuk adaptasi yang dilakukan oleh organisme dapat digolongkan
sebagai adaptasi struktural, fisiologi, maupun tingkah laku.

Daftar Pustaka
Anonim.

Macamhttp://www.organisasi.org/1970/01/macam-jenis-adaptasi-

makhluk-hidup-morfologi-fisiologi-dan-tingkah-laku-untuk-menyesuaikandiri.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Adaptasi

14

Vous aimerez peut-être aussi