Vous êtes sur la page 1sur 18

Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan

matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu


bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku
adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)
(QS. Al-Anaam: 162-163)

PEMBAHASAN UB PSIKIATRI 2011


Analisis kasus dulu yaa buat skenario no.1-5 (berdasarkan buku
a. Tampak bingung dan mondar-mandircemas / anxietas
b. Pembicaraan kadang tidak bisa dipahami maksudnya inkoherensi (gangguan arus pikir)
c. Mendengar suara2 yg tidak didengar orang lain halusinasi audiotorik (gangguan persepsi)
d. Yakin bahwa arwah kakeknya masuk kedalam tubuhnya though insertion (gangguan isi
piker >> waham dikendalikan)
e. Pasien sedang persiapan ujian akhirdianggap stress
f. Adik laki2 ibunya mengalami gangguan serupa
Yuuukk mulai dijawab
1. E. Though insertion
2. D. Halusinasi audiotorik
3. C. Inkoherensi
4. D. Gangguan psikotiklir skizofrenia akut
Alasan : karena ada tanda khas skizofrenia dan gejalanya sudah berlangsung selama 1 minggu
(kurang dari minggu) (sumber: ppdgj saku halaman 53)
5. D. Masalah pendidikan
Alasan :
Diagnosis multiaksial ada 5 (ppdgj III)
Aksis I :ggn klinis, kondisi lain yg menjadi focus perhatian klinis
Aksis II :gangguan kepribadian, retardasi mental
Aksis III :kondisi medic umum
Aksis IV :masalah psikososial dan lingkungan (eg: masalah pekerjaan, pendidikan, ekonomi,
perumahan, dll)
Aksis V :Penilaian fungsi secara normal
6. Jawaban: B
Dari simtomatologi yang tang tampak pada skenario, diagnosis mengarah ke skizofren (ada waham,
halusinasi dll). Nah, terapi medikasi untuk kizofren itu antipsikotik kan. Antipsikotik ada 2 macem,
tipikal (generasi pertama) sama atipikal (generasi kedua). Berdasar beberapa sumber, pemakaian
antipsikotik untuk skizofren telah mengalami pergeseran. Bila mulanya menggunakan antipsikotik
Akademis Kafilah Kesuma 2011

Hal 1

tipikal, kini pilihan beralih ke antipsikotik atipikal, yang dinyatakan lebih superior dalam
menanggulangi simtom negatif dan kemunduran kognitif
7. Jawab: A
Jelas kan teman teman, pasien mengalami banyak bicara dan sulit disela logorrhoe
8. Jawab: A
Pasien merasa tidak sakit, bahkan merasa sehat insight 1
9. Jawab: B
Mania dengan gejala psiokotik: harga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran dapat
berkembang menjadi waham kebesaran. Sedangkan kali yg mania tanpa gejala psikotik itu baru
sebatas gagasan kebesaran, belum nyampe waham. Jadi jawabannya B
10. Jawab: D
GAD (General Anxiety Disorder) atau gangguan cemas menyeluruh. Ditandai dengan adanya free
floating anxiety. Gejala gejalanya antara lain:
-

Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit konsentrasi dsb)

Ketegangan motorik (gemetaran, gelisah, sakit kepala, tidak bisa santai)

Ekstraaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar debar, sesak
nafas, keluhan lambung, pusing, mulut kering dsb)

11-13 Afwan
14. B/A
Pada orang-orang yang lebih tua, beberapa bentuk-bentuk dari depresi dapat menyebabkan
persoalan-persoalan dengan memori dan konsentrasi yang awalnya mungkin tidak dapat dibedakan
dari

gejala-gejala

awal

penyakit

Alzheimer.

Adakalanya,

kondisi-kondisi

ini,

dirujuk

sebagaipseudodementia, dapat dibalikan. Studi-studi telah menunjukan bahwa orang-orang dengan


depresi dan gangguan kognitif yang berdampingan (memikir, memori) kemungkinan besar
mempunyai dementia yang mendasarinya ketika diikuti untuk beberapa tahun.
15. afwan
16. A
Tingkat tilikan :
1. penyangkalan total atas penyakitnya
2. sedikit menyadari bahwa dirinya sakit dan memerlukan bantuan, namun pada saat yang sama
menyangkalnya
3. kesadaran bahwa dirinya sakit namun menyalahkan orang lain, factor eksternal, atau factor
organic.
4. Kesadaran bahwa penyakit disebabkan oleh sesuatu yang tidak diketahui di dalam diri pasien
Akademis Kafilah Kesuma 2011

Hal 2

5. menyadari penyakitnya dari faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakitnya namun tidak
menerapkan dalam perilaku praktisnya.
6. menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai motivasi untuk mencapai perbaikan.
17. B.
Pada skenario diatas pasien menuduh anak-anaknya sendiri sebaga pencuri yang sedang menyamar
menjadi anak-anaknya. Jadi pada pasien terjadi misidentifikasi bahwa anak-anaknya (first line
relative) bukanlah anak-anaknya lagi, tapi sudah digantikan oleh pencuri yang menyamar jadi anakanaknya.
Sindroma fregoli
A type of delusional misidentification. Psychotic state characterized by the presence of a delusion
in which the patients believe that their persecutor has taken on a different appearance, e.g. they may
believe that their persecutor is masquerading as their doctor or nurse.
Sindroma capgras
A type of delusional misidentification. Psychotic state characterized by a delusion in which the
patient believes a relative or close friend has been replaced by double.
Sindroma Parkinson
Reduced dopaminergic activity in the striatum causing movement disorders: tremor, rigidity,
bradykinesia and difficulty starting and stopping walking.
Sindroma Ekstrapiramidal
Atypical antipsychotics for psychosis these are less likely to induce extrapyramidal side-effects :
Parkinsonism symptoms, acute dystonia, tardive dyskinesia (long-term) and akathisia
Sindrom Giles de la Tourette
A disorder in which the patient suffers uncontrollable motor and vocal tics, including blinking,
nodding, stuttering, coprolalia, palilalia, echolalia and echopraxia.
Sumber : Hibbert et al. 2004. Rapid Psychiatry. United Kingdom : Blackwell Publishing.
18. C.
Dalam psikiatri masyarakat, posisi dokter komunitas adalah kemampuannya dalam mendiagnosis
gangguan/sindroma yang dialami oleh pasien, sehingga dapat segera diambil tindakan segera
seperti perawatan rumah sakit, pengobatan segera oleh spesialis dan rehabilitas. Berarti yang paling
urgent dilakukan adalah deteksi dini gangguan.
Menurut Caplan (2007), psikiatri masyarakat/komunitas mengadakan 3 kelompok usaha yaitu
Pencegahan Primer : dapat berupa penerangan, ceramah, bimbingan, dan konseling serta latihan
kelompok.

Akademis Kafilah Kesuma 2011

Hal 3

Pencegahan Sekunder: diagnosis dini dan pengobatan segera, dapat memepersingkat lamanya
penyakit atau gangguan terutama reaksi abnormal pada anak, gangguan situasional sementara,
sindrom menopause, skizofrenia, dan gangguan mental organik pada anak/dewasa/tua.
Pencegahan tersier: Program rehabilitasi yang harus dapat menjamin kesinambungan tanggung
jawab atas parawatan penderita mulai dari sebelum masuk rumah sakit, selama di rumah sakit, dan
segera sesudahnya.
Sumber: Maramis. 2007. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: FK UNAIR.
19. C.
(jelas) keluarga mengatakan bahwa pasien sering mendengar kata-kata bahwa dia bisa terbang,
dan disuruh membuktikan dengan terjun dari lantai 3 rumahnya membahayakan diri pasien
bukan?..
20. B.
untuk pilihan jawaban A bukan, karena pada kondisi delirium seharusnya ditemukan penurunan
kesadaran dan diikuti halusinasi visual; untuk gangguan stress akut, biasanya onsetnya cepat,
maksimal satu bulan, jika lebih pikirkan kemungkinan lain seperti PTSD; gangguan mental organik
sudah dapat ditepis karena dalam scenario diberi keterangan tidak terdapat kelainan neurologis;
gangguan depresi berat dengan psikotik kemungkinan besar akan menghasilkan gambaran
pemeriksaan seperti pada scenario karena terdapat tanda-tanda utama psikotik, akan tetapi
umumnya gangguan depresi berat hanya berlangsung kurang dari 2 minggu. Sehingga diagnosis
yang mungkin untuk ditegakkan adalah Skizofrenia (F20, pada PPDGJ III), mengingat berbagai
ciri skizofrenia muncul pada pasien tersebut (digali melalui pemeriksaan status mental, dan waktu
kejadian sudah terjadi dalam kurun 3 bulan ini (pada skizofrenia dapat ditegakkan apabila telah
muncul tanda-tanda khas minimal satu bulan), disusul sebelumnya ada riwayat sakit kejiwaan
(masuk RSJ 6 bulan yang lalu).
Sumber: Maramis (2007)____; Maslim. 2001. PPDGJ III. Jakarta: Nuh Jaya.
21. Jawaban : A
Delirium menunjuk kepada sindroma otak organik karena gangguan fungsi atau metabolisme otak
secara umum atau karena keracunan yang menghambat metabolisme otak. Gejala utama ialah
kesadaran yang menurun, penderita tidak mampu mengenal orang lain dan berkomunikasi dg baik,
bingung atau cemas, gelisah dan panik, berhalusinasi dan berbicara inkoheren. (Maramis)
22. Jawaban : C
Penatalaksanaan delirium tergantung pada penyebabnya, yang meliputi tindakan suportif dan
farmakologik. Farmakologik digunakan untuk mengatasi agitasi dan kecemasan, dapat digunakan
antipsikotik. Pengobatan lini pertama menggunakan haloperidol.
Akademis Kafilah Kesuma 2011

Hal 4

23. Jawaban : E
Delirium pada beberapa kasus mempunyai prognosis yang buruk sehingga jalan yang terbaik
adalah mencegah terjadinya delirium.
Delirium mempunyai hubungan dengan peningkatan mortalitas, meskipun ini tidak jelas apakah
karena dasar penyakit medisnya dan komorbiditasnya atau karena delirium itu sendiri. Keseluruhan
mortalitas delirium mencapai 30%, dengan mortalitas 12 bulanan 35-40% dan mortalitas 5 tahunan
50%.
24. A.
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya yang
menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif memiliki enam
jenjang atau aspek, yaitu:
1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
2. Pemahaman (comprehension)
3. Penerapan (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (syntesis)
6. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
25. A.
26. A.
CIRI-CIRI AUTISME
2.1 Komunikasi dan Bahasa
Menurut Dr. Widowo, penghidap autisme biasanya mengalami masalah gangguan dalam
komunikasi. Mereka lambat untuk bercakap dan ada sesetengahnya gagal secara total untuk
bercakap. Sekiranya mereka dapat bercakap, mereka hanya bercakap untuk masa yang singkat,
tidak dalam waktu yang lama. Menariknya, mereka hanya mampu untuk menggunakan bahasa
tubuh untuk berkomunikasi dengan orang lain. Mereka mampu untuk meniru apa yang orang lain
katakan, tetapi mereka gagal untuk memahami maksud kata-kata tersebut.
2.2 Kognitif
Autisme merupakan masalah dalam mental penghidapnya. Maka, ia turut memberi kesan dalam
perkembangan kognitif mereka. Menurut (Michael Waldman, Sean Nicholson,& Nodir Adilov,
2006) dalam jurnalnya menyatakan bahawa kanak-kanak autisme ini mengalami masalah separa
buta akal. Mereka kurang memahami konsep pemahaman yang difikirkan oleh orang lain.
2.3 Interaksi Sosial

Akademis Kafilah Kesuma 2011

Hal 5

Dr. Widowo menyatakan bahawa penghidap autisme biasanya mengelakkan diri untuk bertentang
muka dengan orang lain. Mereka tidak menyahut apabila mereka dipanggil tetapi hanya
menolehkan muka kepada orang yang memanggil mereka. Kebiasaannya penghidap autisme akan
merasa tidak selesa jika mereka ini dipeluk, tetapi mereka tidak menolak pelukan tersebut.
Sekiranya mereka menginginkan sesuatu mereka akan memegang tangan orang yang berhampiran
dengan mereka dan mengharapkan orang tersebut melakukan sesuatu untuk memenuhi
keinginannya. Mereka tidak akan berasa selesa sekiranya waktu mereka bermain ada orang lain
cuba untuk mendekati mereka dan mereka akan mengambil tindakan untuk menjauhkan diri
daripada orang tersebut.
2.4 Ganguan Emosi
Menurut Dr. Widowo lagi, kebanyakan penghidap autisme, mengalami masalah emosi yang tidak
seimbang. Kadangkala mereka akan ketawa, menangis atau marah seorang diri tanpa sebab. Mereka
ini mempunyai sikap panas baran yang sukar dikawal terutama apabila mereka gagal untuk
mendapatkan apa yang mereka inginkan.
27. D. Episode depresi berat dengan gejala somatik
Karena pada skenario pasien tidak ditemukan riwayat penyakit lain dan juga tidak ada episode
manik. Yang ada justru depresif nya.
28. C. Resiko bunuh diri
Karena sebelumnya pasien telah mencoba melakukan bunuh diri, yang termasuk kegawatdaruratan
dalam psikiatri, maka untuk penanganan selanjutnya juga musti diwaspadai untuk terjadi tindakan
bunuh diri lagi.
29. B. Delirium
Delirium adalah sindroma otak organik karena fungsi atau metabolisme otak secara umum atau
karena keracunan yang menghambat metabolisme otak. Gejala utama adalah kesadaran menurun .
kemampuan persepsi dan perhatian berkurang secara keseluruhan. Gejala lainnya adalah penderita
tidak mampu mengenal orang lain dan berkomunikasi dengan baik.
30. E. orientasi tempat dan orang
Orientasi tempat ditunjukkan pada scenario bahwa pasien kadang lupa dimana dia berada, dan
disebutkan juga pasien tidak mengenali istri dan anak-anaknya yang menunjukkan bahwa pasien
juga orientasi orang.
31. C. Sundowning.
Karena disebutkan pada scenario bahwa pasien kadang berteriak-teriak, hal ini bisa jadi karena
pasien gelisah akibat kesulitan disorientasi.
Berikut pengertian dari masing-masing jawaban,
Akademis Kafilah Kesuma 2011

Hal 6

Mimpi buruk: merupakan salah satu jenis gangguan tidur pada fase REM
Sundowning: fenomena psikologis yang terkait dengan peningkatan kebingungan dan kegelisahan
pada malam hari dikarenakan pasien kesulitan orientasi. Biasanya terjadi pada pasien demensia,
dan paling sering dikaitkan dengan penyakit Alzheimer.Untuk pasien dengan sindrom sundowning,
banyak masalah perilaku mulai terjadi di malam hari atau saat matahari terbenam. ,
Halusinasi: suatu penerapan persepsi sensorik yang salah tanpa rangsangan dari luar yang
sebenarnya. Mungkin karena gangguan emosi atau, stress psikosa fungsional, atu keracunan. Dapat
terjadi pada setiap indera.
Arousal: Arousal adalah keadaan fisiologis dan psikologis yang terjaga atau reaktif terhadap
stimulus, melibatkan aktivasi dari sistem yang mengaktifkan retikuler di batang otak, sistem saraf
otonom dan sistem endokrin, sehingga dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung dan
tekanan darah dan kondisi kewaspadaan sensori, mobilitas dan kesiapan untuk merespon. Ketika
sistem ini bekerja, daerah saraf yang menerima menjadi lebih sensitif dan responsif terhadap sinyal
masuk.
Beclouded Dementia: Suatu keadaan yang dikenal sebagai pengaburan demensia, terjadi delirium
pada pasien yang menderita demensia.
32. E. Inkontinensia urin
Tanda utama dari delirium adalah suatu gangguan kesadaran, biasanya terlihat bersamaan dengan
gangguan fungsi kognitif secara global. Kelainan mood, persepsi, dan perilaku adalah gejala
psikiatrik

yang

umum.

Tremor,

asteriksis,

nistagmus,

inkoordinasi

dan

inkontinensia urine merupakan gejala neurologis yang umum. Biasanya, delirium mempunyai onset
yang mendadak (bebrapa jam atau hari), perjalanan yang singkat danberfluktuasi, dan perbaikan
yang cepat jika factor penyebab diidentifikasi dan dihilangkan.Tetapi, masing-masing dari ciri
karakteristikk tersebut dapat bervariasi pada pasien iindividual. Delirium merupakan suatu
sindrom, bukan suatu

penyakit. Delirium diketahui

mempunyai

banyak

sebab,

semuanya

menyebabkan pola gejala yang sama yang berhubungan dengan tingkat kesadaran pasien dan
gangguan kognitif. Sebagian besar penyebab delirium terletak di luar system saraf pusat- sebagian
contoh, gagal ginjal atau hati
33. Jawab : A
Demensia vaskuler
Demensia pada penyakit pick : Demensia yang progresif. Gambaran lobus frontalis yang menonjol dengan
euforia, emosi dangkal, dan perilaku sosial yang kasar, disinhibisi dan apati atau gelisah.Manifestasi gangguan perilaku
umumnya mendahului gangguan daya ingat

Akademis Kafilah Kesuma 2011

Hal 7

Demensia pada peyakit creutzfeldt-Jacob: Demensia progresif merusak. Penyakit piramidal dan
ekstrapiramidal dengan mioklonus. Elektroensefalogram yang khas (trifasik)
Demensia pada peyakit huntington : Ada kaitan antara gangguan gerakan koreiform,demensia,
dan riwayat keluarga pada penyakit Huntington. Gerakan koreiform yang involunter, terutama
wajah,tangan, dan bahu atau cara berjalan khas. Gejala demensia ditandai dengan gangguan fungsi
lobus frontalis pada tahap dini dengan daya ingatrelatif masih terpelihara sampai saat selanjutnya.
Demensia pada peyakit parkinson : demensia yang berkembang pada seseorang dengan
penyakit parkinson yang sudah parah. Tidak ada gambaran kliis khusus yang ditampilkan.
34. Jawab: B
Vaskular demensia terjadi baik oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah lengkap di
otak. Hasil penyumbatan ini di dalam otak yang kekurangan oksigen dan nutrisi.
Vaskular demensia sering hasil dari stroke kecil yang terjadi selama jangka waktu.
Pedoman Diagnostik Demensia Vaskuler:

Terdapat gejala demensia

Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir, yang sampaimenggangu kegiatan
harian seseorang seperti mandi, berpakaian, makan,kebersihan diri, buang air besar dan kecil.
Tidak ada gangguan keasadaran.
Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit 6 bulan.

Hendaya fungsi kognitif biasanya tidak merata (mungkin terdapat hilangnya daya ingat,

gangguan daya pikir, gejala neurologis fokal).

Daya tilik diri dan daya nilai relatif tetap baik

Onset mendadak atau deteriorasi yangbertahap, disertai adanya gejala neurologisfokal

Pada beberapa kasus, penetapan hanyadapat dilakukan dengan pemeriksaan CT-Scan atau

pemeriksaan neuropatologis.
35. Jawab: B
Sudah cukup jelas di nomer 34.
36. B

Sindroma putus amfetamin: Depresi, Ansietas, Anergia, Capek

Sindroma putus sedatif hipnotik:

Sedatif mengantuk
Hipnotik tidur
Indikasi penggunaan gangguan tidur (INSOMNIA)
Gejala Putus Zat: Mual, muntah, Lemah, letih, Takhikardia, Berkeringat, Tekanan darah tinggi,
Ansietas, Depresi, Iritabel, Tremor kasar pada tangan, lidah, Kadang-Kadang hipotensi ortostatik
Akademis Kafilah Kesuma 2011

Hal 8

Sindroma putus kanabis (ganja, marijuana):

Insomia, Mual, Mialgia, Cemas, Gelisah, Mudah tersinggung, Demam, Berkeringat, Nafsu makan
menurun, Foto fobia, Depresif, Bingung, Menguap, Diare, Kehilangan berat badan, Tremor

Sindroma putus opioida: Mengantuk, Pilek / Bersin, Lakrimasi, Dilatasi Pupil, Pilo Ereksi,

Takhikardi, Tekanan Darah Naik, Respirasi Naik, Suhu Badan Naik, Mual Muntah, Diare, Insomia,
Gemetar / Tremor, Mengeluh Sugesti, Ansietas, Gelisah, Tidak Selera Makan

Metadon:
Metadon adalah sejenis sintetik opioid yang secara medis digunakan sebagai analgesik (pereda

nyeri), antitusif (pereda batuk) dan sebagai terapi rumatan pada pasien ketergantungan opioid.
Waktu paruh dan jangka kerjanya yang lama membuat proses kecanduhan terhadap opoid yang
berkurang, dengan demikian usaha- usaha pasien untuk mengkonsumsi heroin atau obat sejenisnya
melalui suntikan juga akan berkurang.
Terapi metadon adalah salah satu terapi bagi pengguna heroin untuk mengatasi masalah yang
ditimbulkan. Dokter dipusat terapi ketergantungan obat yang menentukan terapi mana yang cocok
untuk setiap klien. Metadon bukan penyembuh untuk ketergantungan opioid selama memakai
metadon, penggunaanya tetap tergantung pada opioid secara fisik. Tetapi metadon menawarkan
kesempatan pada
penggunaya untuk mengubah hidupnya menjadi lebih stabil dan mengurangi risiko terkait dengan
penggunaan narkoba suntikan, dan terkait dengan kecanduan. Karena diminum metadon
mengurangi penggunaan jarum suntik bergantian, perilaku yang sangat beresiko penularan HIV dan
Virus lain. Program terapi metadon dilakukan dalam jangka panjang, karena itu disebut Program
Terapi Rumatan Metadon. Tujuan untuk menurunkan risiko yang dibuat karena penggunaan heroin
dan memperbaiki kualitas hidup.
37. C

Sindrom putus kokain: Keletihan, Insomnia atau Hypersomnia, Agitasi Psikomotor, Ide

Bunuh Diri dan Paranoid, Mudah Tersinggung atau Iritabel Perasaan depresif

Sindroma putus kanabis (ganja, marijuana):

Insomia, Mual, Mialgia, Cemas, Gelisah, Mudah tersinggung, Demam, Berkeringat, Nafsu makan
menurun, Foto fobia, Depresif, Bingung, Menguap, Diare, Kehilangan berat badan, Tremor

Sindrom putus alkohol: Halusinasi, ilusi, Kejang,,Gemetar, Mual / Muntah, Muka Merah,

Conjunctiva Merah, Kelemahan umum, Insomnia, Lemas, marah (Iritabel), Berkeringat, Hipertensi,
Rindu dengan minuman alkohol
38. A
(Pembahasan lihat di atas)
Akademis Kafilah Kesuma 2011

Hal 9

39. ???

40. E
Bagian limbik yang menjadi pusat emosi (termasuk perasaan sedih) yang berada di amygdala dan
hippocampus berfungsi mengatur emosi manusia dan memori emosi. Emosi adalah warna afektif
yang kuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik. Emosi adalah pengalaman afektif yang
disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu
tingkah laku yang tampak. Jenis emosi yang secara normal dialami antara lain: cinta, gembira,
marah, takut,cema,sedih,dsb.
41. A. Serotonin

Akademis Kafilah Kesuma 2011

Hal 10

Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang
sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-hari, maka hal itu disebut sebagai suatu
Gangguan Depresi. Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang
berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan
gangguan pola tidur. Depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri.
Penyebab suatu kondisi depresi meliputi :

Faktor organobiologis karena ketidakseimbangan neurotransmiter di otak terutama serotonin

Faktor psikologis karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran perilaku terhadap suatu

situasi sosial

Faktor sosio-lingkungan misalnya karena kehilangan pasangan hidup, kehilangan pekerjaan,

paska bencana, dampak situasi kehidupan sehari-hari lainnya


42. A. Dorsolateral prefrontal cortex
Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan
temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan. Kadar serotonin rendah
pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri.
43. C. Norefinefrin dan serotonin
Sistem norepinefrn dan sistem serotonin normalnya menimbulkan dorongan bagi sistem limbik
untuk meningkatkan perasaan seseorang terhadap rasa nyaman, menciptakan rasa bahagia, rasa
puas, nafsu makan yang baik, dorongan seksual yang sesuai, dan keseimbangan psikomotor, tapi
bila terlalu banyak akan menyebabkan serangan mania.
44. Afwan belum tau
45. D. Hypothalamus
46. Masih belum tau teman ;
Striatum fungsinya mengatur postur dan tonus otot
Nucleus Accumbens fungsinya mengendalikan pelepasan dopamine
Ventral prefrontal cortex berfungsi neuropsikiatri (planning, organizing, problem solving,
selective attention, personality) dan fungsi motorik serta memediasi fungsi intelektual yang lebih
tinggi (higher cognitive functions) yakni termasuk emosi dan perilaku.
Periaqueductal grey ( substansia grisea disekitar aqueductus mesencephali). The major functions
of the midbrain periaqueductal gray (PAG) including pain and analgesia, fear and anxiety,
vocalization, lordosis and cardiovascular control
47. E. Hipocampus
Pusat ingatan atau memori itu berada pada hippocampus
48. C. Adrenal
Akademis Kafilah Kesuma 2011

Hal 11

Adrenal adalah bagian dari system endokrin yang menghasilkan kortisol. Salah satu efek dari
kortisol adalah menekan system imun. (kuliahnya dr Debree)
49-51 Maaf lagi
52. Jawab: D
(SSRI) selective serotonin reuptake inhibitor. efek samping yang paling terlihat dalam
pemberian SSRI adalah simdrom serotonin. Tanda dan gejalanya sebagai berikut:
Gelisah
* Kebingungan
* Denyut jantung cepat
* Kehilangan koordinasi otot atau otot berkedut
* Keringat berlebihan
* Diare
* Sakit kepala
* Menggigil
* Merinding
53.
54. Jawab : A
Haloperidol diberikan pada gangguan halusinasi auditorik
55. C
efek samping berupa tidak dapat duduk tenang, selalu berjalan-jalan tanpa tujuan kemungkinan
ansietas, diatasi oleh antiensietas/ansiolitik.
Salah satu obat antipsikotik yang memiliki efek samping ansietas adalah Risperidon yang
diindikasikan untuk skizofren (di soal ada gejala waham dikendalikan dan halusinasi auditorik),
bipolar, depresi dengan ciri psikosis, dan Tourette syndrome
Alprazolam antiansietas, antidepresi, antipanik
Lithium mood stabilizer : mengatasi episode manik akut, hipomania, bipolar kambuhan
Difenhidramin AH kuat dg efek: sedatif, antikolinergik, antispasme, antiemetik, obat batuk
Deksametason imunosupresan, antialergi, antiinflamasi
Parasetamol antipiretik, analgesik
56. A
Intervensi mencakup FRAMES: Feedback (F), Responsibility (R), Advice (A), Menu (M),
Empathetic (E), Self-Efficacy (S). Langsung ke contoh aja ya..
Kasus 1: Laki-laki ketergantungan alcohol yang dirawat inap dengan pankreatitis.

Akademis Kafilah Kesuma 2011

Hal 12

Tn.A, Jika anda terus menerus minum alcohol, anda beresiko dengan episode yang lain dari
pankreatitis. feedback
Saya menganjurkan anda untuk berhenti minum secara total advice
Dalam pengalaman saya dengan pasien, saya tahu bahwa sangat sulit untuk berhenti minum
sendirian empathy
Saya menganjurkan mengikuti perkumpulan pecandu alcohol tanpa nama. Anda dapat
menghubungi nomor telepon ini untuk mendapatkan suatu rencana pertemuan, atau saya dapat juga
mengusulkan pengobatan rawat inap dalam rumah sakit local kami atau program rawat jalan
pada klinik yang dekat menu/daftar pilihan solusi
Ini adalah keputusan anda responsibility
Saya tahu cara kerja pengobatan rawat inap dan perkumpulan pecandu alcohol tanpa nama
tersebut self efficacy
Back to the question..
Identifikasi kasus
A : blablabla disebabkan gangguan anxietas feedback
B : saya akan mengkonsultasikan anda advice
C : kami membantu anda dengan gejala-gejala ini emphaty
D : ini akan membantu anda merasa lebih baik self efficacy
E : saya senang kalau anda merasa lebih baik emphaty
57. A
Keywords: seminggu belakangan keluhan lambung sering kumat, telah menjaga jenis dan waktu
makan, ada masalah pekerjaan. Salah satu faktor pencetus gastritis adalah stress.
58. A
RUANG LINGKUP CONSULTATION-LIAISON PSYCHIATRY (CLP)
I. CASE FINDING (DETEKSI DINI)
Psikiater konsultan menunggu rujukan medis standar dari dokter pelayanan medis terkait keluhan
pasien.
II. DIAGNOSIS
Psikiater konsultan menegakkan diagnosis pasien setelah melakukan pemeriksaan psikiatris
III. INTERVENSI
Intervensi adalah suatu langkah antara diagnosis dan penerimaan pasien terhadap terapi, yakni
persiapan dari pasien untuk terapi psikiatri atau ketergantungan zat. Berisi diskusi psikiater-pasien
yang ditujukan agar pasien menerima diagnosis dan mau melakukan terapi. Intervensi mencakup

Akademis Kafilah Kesuma 2011

Hal 13

FRAMES: Feedback (F), Responsibility (R), Advice (A), Menu (M), Empathetic (E), Self-Efficacy
(S).
IV. TREATMENT (TERAPI)
1. Terapi biologis : meredakan keluhan biologis (medis)
2. Psikoterapi : menyesuaikan dengan kebutuhan pasien
V. KOMUNIKASI
Kemampuan komunikasi psikiater konsultan untuk wawancara dengan pasien, berdiskusi
dengandokter yang merujuk dan tengaga keperawatan, mengajari perawat, berdiskusi dengan
keluarga pasien, dll. (sebelum dan sesudah konsultasi).
59. D. Gangguan Scizofrenia tipe paranoid
PPDGJ III hal 48.
60. E. Dipondokan Untuk Observasi
61. A. Melakukan Pemeriksaan
62. B
Dari keluhan pasien dalam skenario yaitu : sering melamun, merasa sedih, tidak punya semangat
hidup, bila sudah bangun tidak bisa tidur lagi, disertai waham (merasa dirasuki setan, pikirannya
dikendalikan dan disiarkan ke segenap penjuru). Maka kemungkinan diagnosis kerjanya adalah
skizofrenia.
Pedoman yang dipakai di bidang psikiatri dan hukum adalah KUHP pasal 44. Dalam ayat (1)
dijelaskan bahwa seseorang yang melakukan tindakan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan
karena daya akalnya cacat dalam pertumbuhan atau terganggu karea penyakit, maka tidak dipidana.
63. B
Pembahasan untuk nomor 63-64
Kata kunci : sering mengunci pintu dan memeriksanya berulang-ulang, pasien cemas dengan
pikirannya tersebut dx : obsesif kompulsif.
Menurut teori perkembangan kepribadian Freud yang membagi dalam 5 fase, gangguan obsesif
kompulsif timbul akibat fase anal yang tidak terpenuhi.
64. C
(lihat pembahasan nomor sebelumnya)
65. A
Menurut Sigmund Freud, mendasarkan pembagiannya pada perkembangan psikoseksual terdapat
fase-fase tertentu. Fase-fase tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fase infantile (0,0 5,0 th)
a. Fase oral (0 1 th).
Akademis Kafilah Kesuma 2011

Hal 14

Fase oral merupakan fase yang paling awal pada perkembangan psikoseksual seseorang karena
seorang bayi sejak lahir alat yang paling penting memberi kenikmatan dalam hidupnya adalah
mulutnya sendiri. Hal ini disebabkan karena melalui mulutnya ia dapat berhubungan dengan alat
tubuh yang dapat memberi kenikmatan yaitu payudara ibu.
Apabila sumber kenikmatan yang pokok tidak terpenuhi, maka bayi akan mencari kepuasan dengan
mengisap jempol atau benda lainnya.51 Bayi akan menelannya apabila yang ada dalam mulut
menyenangkan dan akan menyemburkan apabila yang ada dalam mulutnya bila dia rasakan tidak
menyenangkan.52 Minat mulut untuk memenuhi kepuasan ini tidak akan pernah lenyap walaupun
si anak telah tumbuh menjadi orang dewasa. Menurut Freud hal ini dapat dilihat pada banyak orang
dewasa yang gemar menghisap rokok dan berciuman.
b. Fase anal (1 3 th).
Fase ini fokus dari energi libidinal dialihkan dari mulut kedaerah dubur serta kesenangan atau
kepuasan diperoleh dalam kaitannya dengan tindakan mempermainkan atau menahan faeces. Mulai
dari fase ini, anak akan mendapat pengalaman untuk yang pertama tentang pengaturan impulsimpulsnya dari luar. Anak harus belajar menunda kenikmatan yang timbul dari defekasi (bebaskan
diri).
c. Fase falik (3-5 th).
Pada fase falik ini yang menjadi pusat perhatian adalah perkembangan seksual dan rasa agresi serta
fungsi, alat-alat kelamin. Kenikmatan masturbasi mengalami peningkatan serta khayalan yang
menyertai aktifitas otoerotik sangat penting. Anak menjadi lebih ingin tahu tentang tubuhnya.
Mereka berhasrat untuk mengeksplorasi tubuh sendiri dan menemukan perbedaanperbedaan
diantara kedua jenis kelamin.
2. Fase latensi (5,0 12 th).
Fase latensi disebut juga periode teduh. Suatu periode yang cukup panjang yang berlangsung
sampai masa pubertas. Sepanjang periode ini aktifitas libidinal berkurang dan kita dapat mengamati
suatu deseksualitas dalam pergaulan dengan orang lain dan dalam hidup emosional si anak. Dari
sini mulai terbentuk rasa malu dan aspirasiaspirasi moral serta estetis. Rupanya perkembangan
psikoseksual dari tahun pertama sama sekali dilupakan seolah-olah ada aktifitas seksual. Fase ini
biasanya pada anak usia tujuh, delapan tahun sampai ia menginjak remaja.
3. Fase pubertas (12 18 th)
Dalam fase ini dorongan-dorongan mulai muncul kembali, apabila dorongan-dorongan ini dapat
ditransfer dan disublimasikan dengan baik, maka anak akan sampai pada masa kematangan
terakhir, yaitu:
4. Fase genital
Akademis Kafilah Kesuma 2011

Hal 15

Fase ini dimulai pada masa remaja, dimana segala kepuasan terpusat pada alat kelamin. Karakter
genital mengiktisarkan tipe ideal dari kepribadian yakni terdapat pada orang yang mampu
mengembangkan retasi seksual yang matang dan bertanggung jawab serta mampu memperoleh
kepuasan dari percintaan heteroseksual. Untuk memperoleh karakter genital ini individu haruslah
terbebas dari ketidakpuasan dan hambatan pada anak-anak. Pengalaman-pengalamn
traumatik dimasa anak-anak atau mengalami fiksasi libido maka penyesuaian selama fase genital
akan sulit.
66. (soalnya kok sma kasusnya beda ya? Afwan kalau kebut2an kurang tahu)
67.C
Id merupakan lapisan psikis yang paling dasariah, kawasan eros dan thanos berkuasa. Dalam id
terdapat naluri-naluri bawaan biologis (seksual dan agresif, tidak ada pertimbangan akal atau etika
dan yang menjadi pertimbangan kesenangan) serta keinginankeinginan yang direpresi. Hidup psikis
janin sebelum lahir dan bayi yang baru dilahirkan terdiri dari id saja. Jadi id sebagai bawaan waktu
lahir merupakan bahan dasar bagi pembentukan hidup psikis lebih lanjut
Ego adalah sistem kepribadian yang didominasi kesadaran yang terbentuk sebagai pengaruh
individu kepada dunia obyek dari kenyataan dan menjalankan fungsinya berdasarkan pada prinsip
kenyataan berarti apa yang ada. Jadi ego terbentuk pada struktur kepribadian individu sebagai hasil
kontak dengan dunia luar. Adapun proses yang dimiliki dan dijalankan ego sehubungan dengan
upaya menawarkan dengan kebutuhan atau mengurangi ketegangan.
Superego merupakan sistem kepribadian yang berisi nilai-nilai moral bersifat evaluatif
(memberikanbatasan baik dan buruk). Menurut Freud superego merupakan internalisasi idividu
tentang nilai masyarakat, karena pada bagian ini terdapat nilai moral yang memberiakan batasan
baik dan buruk.
68. C
Gangguan kepribadian paranoid (paranoid personality disorders) adalah pola kepribadian yang
didominasi oleh ketidakpercayaan dan kecurigaan terhadap orang lain disertai rasa dengki
(http://madanionline.org/jenis-jenis-gangguan-kepribadian/)
69. Sepertinya D
Kan di situ diceritain kalau si pasien sangat teliti dan cermat bahkan pada hal2 kecil. Ini salah satu
cirri obsesif kompulsif. Taat pada aturan dan norma itu untuk menyingkirkan jawaban E. (kuliah
gg.kepribadian)
70. A

Akademis Kafilah Kesuma 2011

Hal 16

Anak memperoleh pengetahuan dari aktivitas. Contoh : bila bayi melihat sesuatu benda, maka

ia akan meraba, memasukannya ke mulut untuk mengetahui jenis apakah benda itu, halus, keras
manis, dsb.
-

Dengan proses asimilasi dan akomodasi, anak mengetahui bahwa benda itu tetap ada di dalam

ruang dan waktu, walaupun ia tidak bisa melihat dan memegang


-

Bila anak sudah mulai memiliki konsep tentang benda dan mulai mempelajari bahasa maka fase

ini berakhir.
(slide teori kepribadian)
71. A
Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Cognitive Behavioral Therapy (CBT) merupakan salah satu pendekatan psikoterapi yang paling
banyak diterapkan dan telah terbukti efektif dalam mengtatasi berbagai gangguan, termasuk
kecemasan dan depresi. Asumsi yang mendasari Cognitive Behavioral Therapy CBT, terutama
untuk kasus depresi yaitu bahwa gangguan emosional berasal dari distorsi (penyimpangan) dalam
berpikir. Perbaikan dalam keadaan emosi hanya dapat berlangsung lama kalau dicapai perubahan
pola-pola berpikir selama proses terapi. Demikian pula pada pasien pola berpikir yang maladaptive
(disfungsi kognitif) dan gangguan perilaku. Dengan memahami dan merubah pola tersebut, pasien
diharapkan mampu melakukan perubahan cara berpikirnya dan mampu mengendalikan gejala
gejala dari gangguan yang dialami.
Terapi CBT diarahkan pada modifikasi fungsi berpikir, merasa, dan bertindak dengan menekankan
peran otak dalam menganalisa, memutuskan, bertanya, berbuat dan memutuskan kembali
72. B
TERAPI PRANIKAH, MARITAL DAN KELUARGA
1. RANAH: sosial (perkawinan/keluarga).
2. KONSEP/TEORI: ikatanperkawinan/ keluargampmekanisme homeostasis.
3. TEKNIK: a) daurpemecahanmasalah, b) manajemenkonflik, c) komunikasiefektif.
(slide psikoterapi)
73. A
Secara umum ada beberapa gejala autisme yang akan tampak semakin jelas saat anak telah
mencapai usia 3 tahun, yaitu:
Gangguan dalam komunikasi verbal maupun non verbal seperti terlambat bicara, mengeluarkan
kata-kata dalam bahasanya sendiri yang tidak dapat dimengerti, echolalia, sering meniru dan
mengulang kata tanpa dimengerti maknanya, dstnya.
Gangguan dalam bidang interaksi sosial, seperti menghindar kontak mata,
Akademis Kafilah Kesuma 2011

Hal 17

tidak melihat jika dipanggil, menolak untuk dipeluk, lebih suka bermain sendiri, dstnya.
Gangguan pada bidang perilaku yang terlihat dari adanya perlaku yang berlebih (excessive) dan
kekurangan (deficient) seperti impulsif, hiperaktif, repetitif namun dilain waktu terkesan pandangan
mata kosong, melakukan permainan yang sama dan monoton .Kadang-kadang ada kelekatan pada
benda tertentu seperti gambar, karet, dll yang dibawanya kemana-mana.
Gangguan pada bidang perasaan atau emosi, seperti kurangnya empati, simpati, dan toleransi;
kadang-kadang tertawa dan marah sendiri tanpa sebab yang nyata dan sering mengamuk tanpa
kendali bila tidak mendapatkan apa yang ia inginkan.
Gangguan dalam persepsi sensoris seperti mencium-cium dan menggigit mainan atau benda, bila
mendengar suara tertentu langsung menutup telinga, tidak menyukai rabaan dan pelukan, dsbnya.
Gejala-gejala tersebut di atas tidak harus ada semuanya pada setiap anak autisme, tergantung dari
berat-ringannya gangguan yang diderita anak.
(Tapi masih bingung karena di PPDGJ itu autisme infantile sebelum 3 tahun)
74. C
75. A
(no.74 dan 75 lihat di slide psikiatri anak )

Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya kejujuran itu mengantarkan pada kebaikan dan kebaikan
itu mengantarkan ke surga.

Akademis Kafilah Kesuma 2011

Hal 18

Vous aimerez peut-être aussi