Vous êtes sur la page 1sur 14

BALOK T dan BALOK L

Analisis dan Desain

martin simatupang 2013

Pada balok segiempat, tegangan leleh di daerah tekan merata dalam arah
melintang. Pada balok T dengan flens lebar dapat timbul tegangan tidak
merata pada arah melintang karena terdapat deformasi geser pada arah
tersebut (shear leg)

BALOK T :
Lebar efektif : be 16 hf + bw
be ln + bw
be . L

BALOK L :
Lebar efektif : be 6 hf + bw
be 0,5 ln + bw
be L + bw

dengan L adalah bentang balok

Untuk balok tunggal yang flensnya diperlukan hanya untuk menambah


daerah tekan, tebal flens ini tidak boleh kurang dari kali lebar badan balok,
dan lebar efektif flens tidak lebih dari 4 kali lebar badan balok
hf 0,5 bw
dan
be 4. bw

Bila sumbu netral lebih kecil atau sama dengan tebal slab, c hf , balok dapat
dianalisis sebagai balok biasa dengan lebar balok sama dengan lebar flens efektif be
Bila letak sumbu netral jatuh di badan balok, c > hf, analisis harus dilakukan dengan
memperhatikan daerah tekan, penampang berbentuk T

Sebuah balok beton dengan dimensi lebar bw = 300 mm, lebar be = 1000 mm, tinggi .
h = 500 mm, tinggi hf = 100 mm dibuat dengan menggunakan beton mutu fc = 22,5
MPa dan baja tulangan fy = 300 MPa. Jika jumlah tulangan tarik dalam balok ini
adalah 3 D-22, hitung :
a) Momen lentur nominal
b) Momen maksimum yang dapat dipakai dalam desain
Penyelesaian :
Luas tulangan 3 D-22 (As) adalah 11,60 cm2 = 1.160 mm2
Misalkan tinggi efektif penampang (d) = 500 50 = 450 mm
Keseimbangan Gaya :

Sebuah balok beton dengan dimensi lebar bw = 300 mm, lebar be = 700 mm, tinggi .
h = 500 mm, tinggi hf = 100 mm dibuat dengan menggunakan beton mutu fc = 22,5
MPa dan baja tulangan fy = 390 MPa. Jika jumlah tulangan tarik dalam balok ini
adalah 5 D-32, hitung :
a). Momen lentur nominal
b). Momen maksimum yang dapat dipakai dalam desain
Penyelesaian :
Luas tulangan 5 D-32 (As) adalah 39,70 cm2 = 3.970 mm2
Misalkan tinggi efektif penampang (d) = 500 50 = 450 mm
Keseimbangan Gaya :

to be continued

Vous aimerez peut-être aussi