Vous êtes sur la page 1sur 6

TANGGAPAN ATAS TEMUAN PEMERIKSAAN BPK

TERHADAP PELAKSANAAN PEMILU 2004


INVESTIGATIF, NOMOR 5
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Audit Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia BPK RI (Sub Tim Audit TI KPU), mengemukakan hal sebagai
berikut:
TEMUAN :
Adanya dugaan rekayasa yang dilakukan Panitia Pengadaan bersama-sama
dengan Tim Ahli SI KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan PMO untuk
memenangkan salah satu rekanan tertentu dalam pengadaan infrastruktur
TI KPU, yang meliputi:
a. Pembatalan lelang pertama yang tidak beralasan;
b. Masalah kemahalan harga kontrak pengadaan yang ditawarkan
oleh PT. Integrasi, Tbk;
c. Masalah spesifikasi teknis yang mengarah kepada suatu merk
tertentu.
TANGGAPAN :
Setelah dilakukan pemeriksaan secara mendalam/detail dan seksama oleh Tim
Investigasi BPK dengan didukung oleh bukti administratif dan dokumen
pendukung lainnya yang ada pada Panitia Pengadaan, disimpulkan oleh Tim
Investigasi BPK bahwa dugaan rekayasa tersebut ternyata tidak terbukti.

Halaman 1 dari 6

TEMUAN :
Adanya kelebihan perhitungan harga pekerjaan dari prestasi pekerjaan yang
dilaksanakan oleh PT. Integrasi Teknologi, Tbk, yang mengakibatkan indikasi
kerugian Keuangan Negara sebesar Rp. 154.098.910,00 meliputi :
a. Terdapat peralatan berupa Firewall Server sejumlah 2 (dua) unit yang
spesifikasinya berbeda dengan yang ditawarkan dalam kontrak,
meskipun spesifikasi peralatan tersebut sesuai dalam lampiran TOR :
TANGGAPAN :
Bahwa dalam pelaksanaan pengadaan perangkat Firewall Server keperluan
pengembangan Sistem Informasi KPU untuk pelaksanaan perhitungan perolehan
suara Pemilu 2004, pihak Panitia Lelang, Tim Ahli dan PMO lebih menekankan
pada aspek teknis dan spesifikasi sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam
Term of Reference (TOR).
Terjadinya perbedaan peralatan berupa Firewall Server antara peralatan yang
diserahkan dengan peralatan yang tercantum dalam Perjanjian adalah hanya dari
sisi besaran memory (RAM/Random Access Memory), sedangkan spesifikasi
teknis yang lainnya berupa produk server HP DL-380 R03 P2800 tidak terjadi
perubahan dan tetap sesuai dengan TOR dan Surat Penawaran PT. Integrasi
Teknologi, Tbk.
Adapun kesimpulan Hasil Pemeriksaan Sub Tim Audit TI KPU bahwa telah
terjadi kelebihan/kemahalan harga pangadaan 2 (dua) unit Firewall pada Data
Center (DC) dan Disaster Recovery Center (DRC), dan dapat dijelaskan sebagai
berikut :

Bahwa RAM pada Firewall server DC dan DRC adalah sebesar 512 MB
(terpasang), hal ini sesuai dengan TOR namun berbeda dengan Surat
Penawaran Harga dari PT. Integrasi Teknologi, Tbk yang sebesar 1GB.

Halaman 2 dari 6

Bahwa setelah dilakukan pemeriksaan ulang, telah terjadi perbedaan antara


Surat Penawaran dengan Lampiran Perjanjian antara KPU dengan
PT. Integrasi Teknologi, Tbk dimana kekurangan peralatan tersebut terdapat
pada jenis komponen RAM pada Firewall Server DC dan DRC. Namun
demikian RAM merupakan salah satu bagian dari kelengkapan peralatan
Firewall Server sehingga harga RAM tidak dapat dikategorikan sama dengan
harga sebuah Firewall Server merk HP tipe DL-380 R03 P2800.

Sebagai tindak lanjut, KPU sudah meminta pertanggungjawaban dari


PT. Integrasi Teknologi, Tbk. untuk memenuhi ketidaksesuaian spesifikasi
penyerahan barang berupa RAM untuk Firewall Server DC dan DRC yang
sesuai dengan Surat Penawaran yang telah disampaikan kepada KPU.

Bersama dengan tanggapan ini juga disampaikan bahwa PT. Integrasi


Teknologi, Tbk telah memenuhi permintaan KPU terhadap ketidaksesuaian
spesifikasi penyerahan barang berupa RAM untuk Firewall Server DC dan
DRC, dengan menyerahkan RAM sebanyak 2 (dua) unit dengan masingmasing berkapasitas 512 MB PC 2100 DDR untuk kemudian dipasangkan
pada Firewall Server DC dan DRC.

Dengan demikian, dugaan adanya kelebihan perhitungan harga pekerjaan dari


prestasi pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT. Integrasi Teknologi, Tbk yang
mengakibatkan terjadinya indikasi kerugian Keuangan Negara sebesar
Rp. 28.000.000,00 adalah tidak terbukti.

Halaman 3 dari 6

TEMUAN :
b. Dalam lampiran 13 Layanan Jasa Konsultasi, untuk pekerjaan Data
Center (DC) dan Disaster Recovery Center (DRC) Setup Service
tercantum pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:

Cabling Installation

Raised Floor Installation

Racking Installation

TANGGAPAN :
Sesuai dengan lampiran 13 Layanan Jasa Konsultasi untuk pekerjaan
Data Center (DC) and Disaster Recovery Center (DRC) Setup Service, dengan
pekerjaan :
-

Cabling Installation

Raised Floor Installation

Racking Installation

yang terbagi dalam 2 (dua) lot pekerjaan, dengan asumsi bobot pekerjaan
masing-masing lot total sebesar Rp 840.659.400,00.
Penetapan pemasangan Raised Floor 2 (dua) paket lokasi pemasangan yang
telah direncanakan akan digunakan untuk DC dan DRC, dan sesuai dengan TOR
dan Surat Penawaran dari PT. Integrasi Teknologi, Tbk kepada KPU.
Dalam pelaksanaannya, pertimbangan teknis dari pihak pengelola (lokasi
penyewaan Co-Location) ruangan DRC tidak perlu dilakukan pemasangan
raised floor, mengingat lokasi yang digunakan untuk penempatan DRC sudah
memenuhi persyaratan teknis tanpa di pasang raised floor.
Selanjutnya dalam pelaksanaan perjanjian antara KPU dan PT. Integrasi
Teknologi, Tbk, bahwa PT. Integrasi Teknologi, Tbk harus melakukan pekerjaan
Cabling Installation, Raised Floor Installation dan Racking Installation untuk
lokasi DC dan DRC. Memperhatikan pertimbangan dari pihak pengelola jasa
Co-Location DRC, maka KPU (Divisi TI KPU, Biro Data dan Informasi
bersama Tim Ahli TI KPU dan Tim PMO KPU) sepakat untuk melakukan
pemindahan alokasi pemasangan raised floor yang sedianya dipasang di ruang
Halaman 4 dari 6

DRC, di alihkan ke ruang operator (Operator Room). Dan untuk pekerjaan


Cabling Installation dan Racking Installation tetap dan telah dilakukan
pekerjaannya pada ruang DRC di lokasi Co-Location sesuai dengan TOR, Surat
Penawaran dan Perjanjian Nomor 97/15-A/XI/2003 tanggal 21 November 2003.
Pertimbangan tersebut dilakukan mengingat material/bahan yang telah
disediakan oleh pihak PT. Integrasi Teknologi, Tbk. tersebut sebaiknya tetap
digunakan.

Perubahan

lokasi

pemasangan

dari

DRC

dialihkan

pada

Operator Room yang berlokasi di Kantor Pusat KPU. Pertimbangan pengalihan


pemasangan tersebut dipandang lebih efektif dan efisien, karena ruang operator
(Operator Room) tersebut juga dipandang perlu untuk dilakukan Raised Floor
Installation.
Sebagai catatan tambahan bahwa dalam realisasi pekerjaan, PT. Integrasi
Teknologi, Tbk juga telah melakukan Cabling Installation pada ruang operator
(Operator Room).
Panitia dan Pengguna Barang dan Jasa (PBJ) mestinya melakukan amandemen
terhadap perjanjian tersebut untuk pengalihan lokasi pemasangan raised floor
dimaksud, namun amandemen tidak dilakukan. Untuk itu disampaikan terima
kasih kepada BPK atas temuannya mengingat padatnya kegiatan serta pendeknya
waktu pelaksanaan sehingga proses amandemen terhadap Perjanjian khususnya
Pasal 17 Perjanjian Nomor 97/15-A/XI/2003 tanggal 21 November 2003 tidak
sempat dilakukan.
Lebih lanjut dapat dijelaskan bahwa PT. Integrasi Teknologi, Tbk telah
melakukan pekerjaan Raised Floor Installation tersebut, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada indikasi terjadinya kerugian Keuangan Negara
dalam Pengadaan Barang dan Jasa Teknologi Informasi Komisi Pemilihan
Umum keperluan Pemilu 2004 khususnya pada Pekerjaan Raised Floor
Installation DRC.

Halaman 5 dari 6

Dengan demikian, kesimpulan bahwa tidak dilaksanakannya pekerjaan Raised


Floor Installation pada lokasi DRC yang mengakibatkan indikasi kerugian
Keuangan Negara sebesar Rp 126.098.910,00 adalah tidak terbukti. Hal tersebut
dapat dijelaskan karena seluruh item pekerjaan Raised Floor Installation
telah dilaksanakan walaupun tidak sesuai dengan ketentuan yang ada dalam
Perjanjian antara KPU dan PT. Integrasi Teknologi, Tbk, yang semula di
rencanakan raised floor di bangun di ruang DRC, pada implementasinya di
bangun di ruang operator (Operation Room).

KESIMPULAN UMUM :
Indikasi kerugian Keuangan Negara akibat adanya ketidaksesuaian RAM
sejumlah Rp. 28.000.000,00 dan indikasi kerugian Keuangan Negara akibat tidak
dikerjakannya pekerjaan Raised Floor Installation sebesar Rp. 126.098.910,00
sehingga total indikasi kerugian Keuangan Negara sebesar Rp. 154.098.910,00
adalah tidak terbukti. Namun terhadap hasil pemeriksaan Tim audit yang telah
melakukan tugas secara professional, adil, dan dapat dipertanggungjawabkan,
KPU mengucapkan terima kasih.
a.n. KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
WAKIL SEKRETARIS JENDERAL

DR. Ir. SUSSONGKO SUHARDJO, M.Sc

Halaman 6 dari 6

Vous aimerez peut-être aussi