Vous êtes sur la page 1sur 3

Nama: Faisma Rosita

AKAFARMA 2A/13.018
1. Suatu campuran pelarut mengandung 4 senyawa berbentuk cair yaitu liquid A, B, C
dan D. Senyawa A, C dan D merupakan campuran yang miscible, sedangkan liquid B
dan D immisicible. Adapun titik didih masing-masing liquid berturut-turut adalah
82OC, 60OC, 115OC dan 96OC. untuk memisahkan campuran tsb, metode apakah yang
Anda Sarankan? Kemukakan alasan Anda!
Jawaban: lebih baik menggunakan destilasi fraksional atau destilasi bertingkat, karena
dengan destilasi fraksional atau bertingkat dapat memisahkan lebih dari 2 senyawa campuran
dengan titik didih yang berbeda dan perbedaan titik didih yang tidak terlalu jauh bahkan jika
menggunakan kondensor tertentu dapat pula memisahkan suatu zat dengan perbedaan titik
didih yang sangat kecil, lagi pula jika menggunakan destilasi fraksional hemat alat dan hemat
waktu maksudnya jika menggunakan metode destilasi sederhana akan mengulang terus
proses destilasi sehingga dibutuhkan alat yang lebih banyak dan waktunya lebih lama.
2. Suatu minyak atsiri dengan titik didih 132OC akan dipisahkan dengan metode
penyulingan uap. Untuk mengoptimalkan rendemen minyak atsiri dan kemurnian
senyawa aktifnya, hal apa sajakah yang Anda sarankan dalam pemisahan tsb?
Jelaskan!
Jawaban: waktu yang dibutuhkan untuk penyulingan dibutuhkan waktu yang lebih lama,
kemudian bentuk bahan yang digunakan ukurannya tidak terlalu besar dan terlalu kecil agar
senyawa yang akan akan diambil dapat optimal didapatkan, kemudian karena menggunakan
destilasi uap tekanan yang digunakan tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah karena
dapat merusak senyawa yang akan diambil, lebih baik tekanan diatur supaya menggunakan
tekanan rendah kemudian ditingkatkan tekanannnya secara perlahan tidak langsung.
3. Suatu campuran mengandung senyawa aktif yang tidak stabil oleh pemanasan tinggi
akan dipisahkan dari pelarutnya. Metode distilasi apa yang sebaiknya dipilih? Hal apa
saja yang harus diperhatikan? Mengapa demikian?
Jawaban:lebih baik menggunakan destilasi vacum, hal yang harus diperhatikan adalah
tekanan yang nantinya akan digunakan karena dengan destilasi vacum tekanan dapat
diturunkan sehingga titik didih pelarutnya juga akan turun sehingga suhu pemanasan yang
digunakan tidak terlalu tinggi jadi senyawa aktif yang tidak stabil oleh pemanasan itu tidak
akan rusak karena pemanasan.
4. Minyak atsiri dapat diperoleh dengan berbagai metode, salah satunya adalah dengan
metode penyulingan (distilasi).
a. Ada berapa jenis metode penyulingan untuk minyak atsiri? Sebutkan !
Jawaban: ada 3 yaitu destilasi air, destilasi uap, dan destilasi uap air.
b. Jelaskan kelebihan dan kekurangan masing-masing metode tsb?
Jawaban:

1. DESTILASI AIR
Kekurangan: tidak cocok untuk pengambilan senyawa yang larut dalam air,
terjadinya hangus atau gosong lebih tinggi jika pemanasan tidak merata
Kelebihan: prosesnya mudah karena hanya menggunakan metode perebusan, waktu
yang dibutuhkan lebih singkat,
2. DESTILASI UAP
Kekurangan: alat yang dibutuhkan lebih kompleks dan lebih rumit
Kelebihan: efisiensi penyulingan lebih tinggi, waktu penyulingan relatif singkat,
rendemen minyak atsiri yang didapat tinggi, cocok untuk minyak atsiri yang bertitik didih
tinggi.
3. DESTILASI UAP AIR
Kekurangan: tidak cocok untuk minyak atsiri yang dapat rusak oleh panas uap air
Kelebihan: membutuhkan sedikit air, waktu yang dibutuhkan lebih singkat,
rendemen yang dihasilkan cukup banyak, dapat menghasilkan uap dan panas yang stabil, baik
untuk bahan yang tidak tahan pada pendidihan
c. Bilamana pemilihan masing-masing metode tsb digunakan? (ditinjau dari bagian
tanamannya, perlu tidaknya proses penyulingan, hasil rendemen serta kemurniannya?
Jawaban:
1. destilasi air dipilih biasanya untuk bahan yang mengandung tepung atau juga
bunga-bungaan yang apabila terkena panas atau tekanan yang tinggi dapat menggumpal atau
bahkan dapat merusak senyawa yang diinginkan sehingga pengambilan minyak atsiri tidak
maksimal, selain itu rendemen yang dihasilkan juga tidak terlalu banyak sehingga lebih baik
digunakan untuk bahan tanaman yang memiliki kandungan minyak atsiri lebih tinggi.
2. destilasi uap dipilih biasanya untuk bahan bahan yang membutuhkan tekanan tinggi
untuk pengeluaran minyak atsirinya sehingga cocok pula untuk bahan yang tahan akan
tekanan tinggi, metode ini baik digunakan untuk pengambilan minyak dari biji-bijian, akar,
dan kayu-kayuan yang pada umumnya mengandung minyak yang memiliki titik didih yang
tinggi. selain itu pemilihan metode ini karena waktu yang dibutuhkan lebih singkat dengan
rendemen hasil yang didapat lebih tinggi daripada menggunakan proses penyulingan lainnya.
3. destilasi uap air dipilih biasanya untuk bhan bahan yang kurang tahan terhadap
tekanan yang tinggi apalagi rendemen hasil penyulingan lebih besar dari pada penyulingan air
saja, selain itu waktu yang dibutuhkan juga relatif lebih cepat sehingga dapat mempersingkat
waktu produksinya.
5. Dalam skala industry, distilasi apakah yang paling sering diaplikasikan? Berikan
satu contohnya kemudian deskripsikan secara singkat mekanisnya!
Jawaban: tergantung pada industri tersebut bergerak pada bidang apa, jika pada usaha minyak
atsiri maka proses destilasi yang sering dipakai adalah destilasi uap, karena pada proses
destilasi uap rendemen hasil yang didapat lebih besar dari proses destilasi lainnya, sehingga
keuntungan yang didapat lebih dapat dioptimalkan.

Mekanismenya: mulanya bahan yang akan di destilasi dimasukkan dalam suatu bejana, yang
dibawahnya telah terpasang suatu lempengan tahan karat yang terdapat lubang kecil-kecil.
Lubang tersebut berguna untuk jalannya uap untuk mengenai bahan yang akan didestilasi.
Sedangkan pada tangki lainnya diisi air yang biasanya harus diamasukkan melaui corong.
Kemudian pada tangki tersebut air dipanaskan, selanjutnya uap panas yang dihasilakan akan
berjalan pada bejana yang telah terisi bahan baku dan kemudian uap panas akan mengenai
bahan baku, dan dengan tekanan dan suhu yang tinggi membuat sel sel dalam bahan tersebut
akan terbuka sehingga minyak atsiri yang diinginkan akan ikut menguap. Lalu uap pans
tersebut akan mengalir ke kondensor yang telah disediakan, dan uap panas tersebut akan
terkondensasi dan menjadi fase cair yang kemudian akan masuk ke dalam wadah yang telah
disiapkan. Pada wadah tersebutlah minyak atsiri yang telah diperoleh dengan bercampur air
sulingnya yang kemudian harus dipisahkan lagi dengan proses yang lebih lanjut.

Vous aimerez peut-être aussi