Vous êtes sur la page 1sur 4

Istilah Istilah Tambang ( Mining Terminology )

1. Air-dried basis : disingkat ADB atau adb, berarti analisis contoh batubara dalam
keadaan kadar kelembaban yang hampir sama dengan kelembaban udara
sekitarnya.
2. AMD : Acid Mine Drainage, Pengaliran air asam tambang (Pengaturan aliran air).
3. Backfill : Tanah atau batuan yang dipakai untuk mengurangi (mengisi) bekas
galian tambang batubara atau galian sipil lainnya. Kata ini juga dipakai sebagai kata
kerja, yang berarti pekerjaan pengisian bekas penggalian. Dalam tambang batubara
backfill lebih sering diartikan sebagai pekerjaan mengisi galian bekas endapan
batubara beserta tanah penutupnya dengan tanah kupasan. Cara ini sangat
dianjurkan dari segi teknis ekonomis teknik penambangan maupun dari segi
dampak lingkungan, karena jarak pengangkutan kecil dan tanh buangan tidak
memerlukan tambahan lahan disekitarnya. Backfill dapat juga berasal dari tambang
dalam yang diangkut keluar hasil penggalian terowongan, jalan menuju
kepermukaan kerja baru (pekerjaan persiapan).
4. Batter slope : Kemiringan individual slope (kemiringan antara crest dan toe dalam
satu slope di daerah galian / timbunan) .
5. BCM : Bank Cubic Meter : volume insitu (di tempat).
6. Bench : teras penggalian atau jenjang pada tambang batubara terbuka atau
tambang lainnya ataupun pada pekerjaan pemindahan tanah. Dapat pula berarti
bagian-bagian lapisan batubara yang dipisahkan oleh lapisan pengotor, misalnya
lapisan serpih atau bagia-bagian dari lapisan batubara yang sudah terkupas,
terbagi-bagi karena proses penambahannya.
7. Berm : semacam tanggul atau dinding teras yang terbentuk secara alami. Lereng
yang sengaja dibuat untuk penahan longsor pada tambang terbuka atau pada
penggalian lainnya. Istilah berm sering pula disamakan dengan teras atau landaian
yang dibuat untuk jalan angkut pada tambang terbuka. Berm dapat juga berarti
lapisan tipis batubara yang ditinggalkan sementara untuk dipakai sebagai landasan
kerja untuk pengupasan lapisan penutup disebelahnya.
8. Bund Wall : Tanggul Pengaman.
9. Coal Expose : Coal yang sudah terbuka / dibuang OB nya.
10. Coal Inventory : Coal yang ada / masih ada dalam tambang dan siap diangkut
keluar tambang (ke ROM).
11. Contamination : Tercampurnya coal dengan material lain dari luar : OB, scorea,
besi dll .
12. Contour : Garis menghubungkan titik-titik yang sama ketinggiannya.
13. Crest : Sisi atas / kepala slope.
14. Cross Fall : Bentuk normal kem

iringan jalan (cross section) satu atau dua arah.


15. Culvert : Gorong-gorong untuk pengaliran air paritan, creek atau sungai kecil,
biasanya terbuat dari plat baja / beton bertulang.
16. Cut Back : Pemotongan pit dilakukan secara bertahap dengan garis potong
sejajar dengan garis pit design, hal ini biasa dilakukan untuk mengimbangi stripping
ratio pada proses pengerjaan tahap tahap penambangan (Push back).
17. Cut & Fill : Galian / potong dan timbun.
18. Cycle time : Waktu edar untuk suatu aktivitas tertentu satu alat.
19. Delay : Waktu hilang yang dapat dikontrol / dibatasi oleh tindakan manusia,
seperti : Rest Time, Refueling, Move karena blasting.
20. Dilution : Tercampurnya Ore (Emas) dengan material lain dari luar (waste, dll).
21. Disposal : Tempat pembuangan / penumpukan material tak dipakai (OB, Sub
Soil, Dll).
22. Embankment : Timbunan massal (volume besar) untuk konstruksi.
23. End Wall : Dinding atau batas akhir dari penambangan. Biasanya terdapat
diujung daerah penambangan (melintang strike).
24. Fleet : Sekumpulan Armada Produksi. Biasanya terdiri dari Excavator, Truck &
alat pendukungnya : Bulldozer, Grader , dll.
25. Floor : Lapisan bagian paling bawah dari batu bara (coal).
26. Free face : Bidang bebas/batas antara material asli dan material yang sudah
diambil (bisa coal atau OB).
27. General work : Pekerjaan yang sifatnya umum untuk mensupport pekerjaan
tambang misalnya : drainasi, sloping, cleaning, dll).
28. Grade : Kemiringan jalan (%), misalnya 4 %.
29. Grade : Kandungan / kadar mineral berharga dalam bijih ( Ore seperti Emas,
grade dengan satuan 4 gr/ ton).
30. Grubbing : Pengumpulan tumbuhan semak / perdu.
31. High wall : Dinding tambang pada sisi kemiringan batu bara terdalam yang
terdiri dari slope dan bench.
32. Idle : Waktu hilang karena sebab yang tidak dapat dikontrol manusia, seperti :
Hujan, Kabut, dll.
33. Interburden : lapisan antara, yakni zona (lapisan) tanah/batuan diantara dua
atau lebih lapisan batubara yang jarak tegaknya satu dengan lainnya tidak jauh.
Dapat juga diartikan sebagai lapisan pengotor yang memisahkan suatu lapisan
batubara dengan ketebalan yang layak ditambang. Lapisan pengotor ini biasanya

terdiri dari serpih, lempung, batu pasir, batu lanau, batu lumpur, batu lempung
limonit dan sejenisnya dan mungkin mengandung lapisan tipis batubara yang tidak
layak ditambang (secara ekonomis).
34. LCM : Loose Cubic Meter : Volume terurai / gembur.
35. Log stock pilling : Area penumpukan kayu batangan / gelondongan (log).
36. Low wall : Dinding tambang pada sisi terdangkal / singkapan ini bisa terbentuk
dari floor atau bench/slope.
37. Match Factor : Angka yang menunjukkan hasil perbandingan antara produksi
alat muat dengan alat angkut yang dilayani. Match = seimbang jika nilainya 1
(satu).
38. Mud Pond : Kolam Penampungan lumpur.
39. NAR : singkatan dari net as-received, yaitu nilai (kalori) bersih dari conto
batubara yang dianalisis dilaboratorium dan merupakan nilai kalori gross air dried
(lihat GAD) disesuaikan dengan pengurangan unsur hidrogen.
40. OB : singkatan dari Over Burden, yaitu lapisan tanah (batuan) yang menutupi
lapisan batubara. sering disingkat dengan O/B.Bila Over Burden telah digali
diangkat dan dibuang disebut waste (limbah).
41. Overall slope : Kemiringan total dari beberapa slope yaitu dari crest tertinggi
sampai toe yang paling terdalam.
42. Out Crop : Singkapan batu bara / ujung atas batu bara yang terlihat langsung
tanpa ada tanah (material) penutup.
43. Rain : Waktu selama hujan berlangsung.
44. Request Level (RL) : Ketinggian/level/elevasi yang diminta sesuai.
45. Rip Rap : Tempat aliran air yang sengaja dibuat untuk mengalirkan air pada sisi
kiri dan kanan jalan.
46. Road drainage : Drainasi atau pengaliran air dari sisi kiri dan kanan jalan.
47. Road maintenance : Perawatan jalan yang meliputi : grading, compacting, water
spraying, bund wall, re-seating material surface, perawatan dll.
48. Road pavement : Lapis pengerasan jalan, ini bisa terjadi dari agregate (batuan
base/sub base coarse, coarse, surface), aspal atau beton.
49. Roof : Lapisan bagian paling atas batu bara (coal).
50. ROM ( Stock Pile ) : Run Off Mine, Raw Off Mine.
51. Seam : lapisan batubara dengan kata lain suatu pelapisan tipis bila
dibandingkan dengan tebalnya batuan di sutu wilayah geologi yang dapat terbagi
menjadi 2 atau lebih lapisan dan secara terpisah atau digabung merupakan

endapan batubara yang biasanya layak ditambang. Seam adakalanya juga berarti
lapisan bahan galian mineral logam.
52. Settling Pond : Kolam Pengendapan.
53. Sight distance : Jarak pandang baik pandangan henti sampai dengan pandangan
menyiap .
54. Slippery : Wet condition, Waktu yang hilang setelah hujan sampai dengan kering
dan dapat beroperasi kembali.
55. Slope : lereng atau permukaan yang miring (membentuk sudut dengan bidang
datar). Biasanya bentuk kemiringan dari bukaan (permuka) tambang terbuka. Di
dalam geometri tambang terbuka lereng ini mempunyai batasan (terukur)
mengikuti kaidah mekanika batuan (kemantapan lereng) dan ketentuan pemerintah.
56. Stripping Ratio (SR) : Perbandingan jumlah volume batuan (OB, waste) yang
harus dibongkar untuk mendapatkan sejumlah (ton) mineral/bahan tambang (Coal
Ore). Misalnya SR = 1 : 8.
57. Sub Grade : Konstruksi badan jalan dari tanah yang telah memenuhi
persyaratan kepadatan tertentu.
58. Sub Soil : Tanah di bawah lapisan Top Soil tetapi diatas OB.
59. Sump : tempat yang paling rendah (semacam kolam kecil) dalam tambang
(tambang dalam atau tambang terbuka) untuk menampung air dan dari tempat itu
air dipompakan keluar tambang.
60. Super elevasi : Kemiringan badan jalan dari titik tengah (center line) sampai ke
sisi terluar jalan.
61. Toe : Sisi bawah / kaki slope.
62. Top Soil : Tanah pucuk yang mengandung hara (bahan yang menyuburkan
tanah.
63. Underburden : sama dengan seat clay.
64. Waste Dump : Nama lain disposal.
65. Waste : Material-material yang tidak dipakai.
66. Water spraying : Penyiraman jalan, biasa dilakukan untuk mengurangi debu atau
menjaga kelembaban jalan tertentu.

Vous aimerez peut-être aussi