Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. Hidrometallurgi
Hidrometalurgi adalah cabang ilmu dari metalurgi. Secara harfiah
hidrometalurgi dapat dikatakan sebagai cara pengolahan logam dari batuan atau
bijihnya dengan menggunakan pelarut air (aqueous solution). Dua cabang
metalurgi lainnya adalah pirometalurgi dan elektrometalurgi.
Pirometalurgi adalah teknik metalurgi paling tua, dimana logam diolah dan
dimurnikan menggunakan panas yang sangat tinggi. Panas didapatkan dari tanur
berbahan bakar batubara (kokas) yang sekaligus bertindak sebagai reduktan.
Suhu pada proses ini bias mencapai ribuan derajat Celcius.
Saat ini hidrometalurgi adalah teknik metalurgi yang paling banyak
mendapat perhatian peneliti. Hal ini terlihat dari banyaknya publikasi ilmiah
semisal jurnal kimia berskala internasional yang membahas pereduksian logam
secara hidrometalurgi. Logam-logam yang banyak mendapat perhatian adalah
nikel (Ni), magnesium (Mg), besi (Fe) dan mangan (Mn).
Hidrometalurgi memberikan beberapa keuntungan:
disederhanakan tergantung pada logam yang ingin dimurnikan. Salah satu yang
saat ini banyak mendapat perhatian adalah logam mangan dikarenakan
aplikasinya yang terus berkembang terutama sebagai material sel katodik pada
baterai isi ulang. Baterial ion litium konvensional telah lama dikenal dan diketahui
memiliki kapasitas penyimpanan energi yang cukup besar. Namum jika
katodanya dilapisi lagi dengan logam mangan oksida maka kapasitas
penyimpanan energi baterai tersebut menjadi jauh lebih besar.
Secara garis besar, proses hidrometalurgi terdiri dari tiga tahapan yaitu:
1.
2.
3.
B.
Pirometalurgi
Proses ekstraksi metal dengan memakai energi panas. Suhu yang
dicapai pada range 50o - 250o C (proses Mond untuk pemurnian nikel), tetapi ada
yang mencapai 2.000o C (proses pembuatan paduan baja). Yang umum dipakai
hanya berkisar 500o - 1.600o C ; pada suhu tersebut kebanyakan metal atau
paduan metal sudah dalam fase cair bahkan kadang-kadang dalam fase gas.
Umpan yang baik adalah konsentrat dengan kadar metal yang tinggi agar
dapat mengurangi pemakaian energi panas. Penghematan energi panas dapat
juga dilakukan dengan memilih dan memanfaatkan reaksi kimia eksotermik
(exothermic).
Sumber energi panas dapat berasal dari :
1.
2.
3.
4.
Pierce-Smith converter.
Bessemer converter.
Kaldo cenverter.
Linz-Donawitz (L-D) converter.
Open hearth furnace.
Drying (Pengeringan)
Adalah proses pemindahan panas kelembapan cairan dari material.
Pengeringan
biasanya
sering
terjadi
oleh
kontak
padatan
lembap
denganpembakaran gas yang panas oleh pembakaran bahan bakar fosil. Pada
beberapa kasus, panas pada pengeringan bisa disediakan oleh udara panas gas
yang secara tidak langsung memanaskan. Biasanya suhu pengeringan di atur
pada nilai diatas titik didih air sekitar 120oC.pada kasus tertentu, seperti
pengeringan air garam yang dapat larut, sushu pengeringan yang lebih tinggi
diperlukan..
2.
Calcining (Kalsinasi)
Kalsinasi adalah dekomposisi panas material. Contohnya dekomposisi
hydrate seperti ferric Hidroksida menjadi ferric oksida dan uap air atau
dekomposisi kalsium karbonat menjadi kalsium oksida dan karbon diosida dan
atau besi karbonat menjadi bsi oksida.
Proses kalsinasi membawa dalam variasi tungku/furnace termasuk shaft
furnace, rotary kilns dan fluidized bed reactor.
3.
Roasting (Pemanggangan)
Adalah pemanasan dengan kelebihan udara dimana udara dihembuskan
pada bijih yang dipanaskan disertai penambahan regen kimia dan pemanasan ini
tidak mencapai titik leleh (didih).
Kegunaan Roasting adalah :
-
Oksida Roasting
Biasanya dilakukan terhadap mineral-mineral sulfida pada temperatur
MS + C M M + CS
M2S + C 2M + CS2
MS + 3/2 O2 MO + SO2
b.
Reduksi Roasting
Adalah suatu proses pemanggangan dimana suatu oksida mengalami
proses reduksi oleh suatu reduktor gas yang dimaksudkan untuk menurunkan
derajat oksidasi suatu logam. Peristiwa reduksi ini tidak dapat tercapai untuk
suatu oksida yang sangat stabil..
c.
Chlor Roasting
Dalam proses ini, bijih/konsentrat dipanggang bersama senyawa klorida
Fluor Roasting
Pemanggangan ini menggunakan reagent F2.
e.
Yodium Roasting
Pemanggangan ini menggunakan reagent I2.
4.
Smelting
Adalah proses peleburan logam pada temperatur tinggi sehingga
Schacht Oven
b.
c.
b.
Reduksi smelting
b.
Oksidasi smelting
c.
Netral smelting
d.
Sementasi smelting
e.
Sulfida smelting
f.
Presipitasi smelting
g.
h.
5.
Refining (Pemurnian)
Peleburan Besi
Proses pembuatan besi baja berlangsung didalam Convertor. Plat baja
tebal sebelah dalam dilapisi refractory asam (silikat). Pipa-pipa udara di bagian
bawah 200 buah dengan diameter 1-3 cm.
O2 dimasukan melalui pipa-pipa udara yang ada di bagian bawah
convertor. Kemudia O2 yang dihembuskan tersebut pada metal bad akan
mengoksider logam-logam tertentu untuk membentuk slag. Slag dan logam yang
didapat dalam keadaan cair akan terpisah oleh berat jenis. Slag yang dihasilkan
10%.
Dampak Negatif dari Esktraksi Metalurgi Secara Pirometalurgi
Pencemaran lingkungan yang terjadi adalah :
1.
Panas yang terasa oleh para pekerja yang berada di sekitar peralatan
lebur.
2.
3.
4.
Terak (slag) yang bisa mengotori atau merusak lahan, walaupun dapat
juga dimanfaatkan sebagai material pengisi (land fill), pengeras jalan
(road aggregate) dan campuran beton ringan (light weight concrete
aggregate).