Vous êtes sur la page 1sur 33

Konsep Dasar

& Aplikasi
Kep.
Transkultural
Oleh Kel. III

Batasan...
Transcultural Nursing adalah suatu
area/wilayah keilmuwan budaya pada
proses belajar dan praktek
keperawatan yang fokus memandang
perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan
menghargai asuhan, sehat dan sakit
didasarkan
pada nilai budaya manusia,
kepercayaan dan tindakan, dan ilmu
ini digunakan
untuk memberikan asuhan
keperawatan khususnya budaya atau
keutuhan budaya
kepada manusia (Leininger, 2002).

Tujuan Kep. Transkultural


No Culture shock on both
nurse and patient (and the
family)

Konsep Kep. Transkultural


Budaya

mempunyai

pengaruh yang besar


Human care

Paradigma Keperawatan Transkultural


Cara pandang, keyakinan, nilai-nilai,
konsep-konsep dalam terlaksananya
asuhan keperawatan yang sesuai dengan
latar belakang budaya terhadap empat
konsep sentral keperawatan yaitu:
manusia, sehat, lingkungan dan
keperawatan (Andrewand Boyle, 1995).

Komponen Paradigma Keperawatan


Keluarga

Manusia
1. Individu
2. Keluarga
3. Masyarakat
lengkap dengan kepercayaan,
budaya, dan adat istiadat yang
melatarbelakanginya

Sehat Sakit

Dengan mempertimbangkan
pengaruh budaya terhadap
dinamika sehat sakit tsb.

Lingkungan
1. Lingkungan Dalam (Fisik,
Psikologi, Sosial)
2. Lingkungan Luar (kultur,
adat, struktur masyarakat,
status sosial, udara, suara,
pendidikan, pekerjaan dan
sosial ekonomi budaya )

Keperawatan
1. Holistik
2. Humanistik (Human-based therapy)

Menanggapi kasus dengan potensi


cultural shock?
Mempertahankan budaya klien
Negosiasi budaya
Restrukturisasi budaya

Proses
Keperawatan

Pengkajian
Faktor tekhnologi
Faktor agama dan falsafah hidup
Faktor sosial dan keterikatan

keluarga
Nilai-nilai budaya dan gaya hidup
Faktor kebijakan dan peraturan

yang berlaku
Faktor ekonomi
Faktor pedidikan

Diagnosa Keperawatan

P b/d E d/d S
Respon Klien sesuai latar
belakang budayanya
yang dapat dicegah,
diubah atau dikurangi
melalui proses

Intervensi dan Implementasi Keperawatan


1. Cultural care : Preservation / maintenance
2. Cultural care : Accomodation / negotiation
3. Cultural care : Repartening / Reconstruction

Evaluasi Keperawatan
1. Budaya dipertahankan
2. Budaya dikurangi / ada sedikit
intervensi budaya baru
3. Budaya diubah / intervensi total budaya
baru

Tinjauan Kasus
Ny. A (18 thn) segera dirujuk ke RS B setelah
sebelumnya dibawa oleh keluarganya ke puskesmas
dekat tempat tinggal mereka dengan keluhan
penurunan kesadaran dan tidak terdengarnya denyut
jantung janin. Sebelumnya Ny. A merencanakan akan
melakukan persalinan di rumah seorang dukun beranak,
namun tertunda hingga saat akan dilarikan ke RS ( 10
jam, air ketuban sudah pecah 3 jam yang lalu) akibat
Ibu dari Ny. A belum ada ditempat.
Dari hasil wawancara dengan keluarga, diketahui
kehamilan ini merupakan kehamilan pertama Ny. A, dan
menurut adat istiadat di tempat tinggal Ny. A, pada saat
persalinan (terutama anak pertama) harus disaksikan
oleh Ibunya (atau keluarga inti lainnya jika Ibu telah
meninggal) agar si bayi sah mejadi anggota keluarga
yang baru serta dijauhkan dari segala penyakit (sebab
sudah direstui dan diberkati oleh sang Nenek).

Lebih lanjut diketahui klien dan keluarga


berasal dari suku dayak pedalaman, dimana
hanya suami Ny. A yang fasih berbahasa
Indonesia, akses kesehatan, pendidikan, dan
ekonomi, bahkan keagamaan masih minim.
Pasca persalinan Ny. A per sectio caesaria,
keluarga meminta Ny. A untuk segera
dipulangkan, karena keluarga Ny. A harus
melakukan upacara adat kelahiran sebelum
bayi berumur 3 hari serta pihak keluarga ingin
merawat luka operasi Ny. A dengan ramuan
kampung, sesuai kebiasaan masyarakat dan
menolak obat-obatan yang diberikan. Pihak RS
meminta bayi Ny. A dirujuk ke RS yang lebih
tinggi, karena masih sangat lemah.

Pengkajian

Faktor tekhnologi
Persepsi sehat sakit
Klien dan keluarga tinggal di daerah dengan akses
layanan kesehatan yang masih minim.
Kebiasaan berobat atau mengatasi kesehatan : Ny.A
atau keluarga nya biasanya berobat di rumah dukun.
Alasan mencari bantuan kesehatan : penurunan
kesadaran Ny. A dan melemahnya denyut jantung
janin.
Alasan klien mencari pengobatan alternatif : kebiasaan
keluarga berobat di dukun, akses pelayanan kesehatan
minim.
Persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan
teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan
klien : keluarga sebenarnya lebih suka jika klien
melahirkan secara normal, dan merawat Ny. A dan
bayinya dengan obat-obatan kampung.

Faktor agama dan falsafah hidup


Agama yang dianut : akses keagamaan
minim, klien dan keluarga masih
menganut aliran kepercayaan animisme.
Status pernikahan : menikah
Cara pandang klien terhadap penyebab
penyakit, cara pengobatan dan kebiasaan
agama yang berdampak positif terhdap
kesehatan : klien melakukan persalinan
harus di sertakan keluarga, jika tidak
maka bayi yang telah keluar dari rahim
sang ibu tidak akan sah di keluarga dan
tidak akan mendapatkan berkah.

Faktor sosial dan keterikatan keluarga


Nama lengkap/panggilan : Ny.A / Ny. A
Umur
: 18 Tahun
Jenis kelamin
: perempuan
Status
: menikah
Pengambilan keputusan dalam keluarga
Keputusan umumnya diambil oleh kepala
keluarga, dengan interpretasi minimal
dari anggota keluarga lain.

Nilai-nilai budaya dan gaya hidup


Bahasa yang di gunakan : bahasa daerah
Kebiasaan makan klien dan keluarga
tidak ada masalah. Makanan yang di
pantang dalam kondisi sakit : bervariasi
tergantung masalah, namun klien tidak
dipantang mengkonsumsi apapun
Kebiasaan membersihkan diri : hygiene
minimal, MCK disungai.

Faktor kebijakan dan peraturan


yang berlaku
Pihak RS menolak mengizinkan
perawatan luka Ny. A dengan
ramuan kampung.
Tidak ada permasalahan dalam
hal ekonomi.

Faktor ekonomi
Pekerjaan klien : IRT.
Sumber penghasialn keluarga yaitu dari
berdagang hasil pertanian.
Sumber biaya pengobatan : Dari
penghasilan berdagang.

Faktor pendidikan
Ny. A praktis buta huruf, suami
klien tidak tamat sekolah dasar.

Diagnosa
Keperawatan

1. Ketidak patuhan dalam program pengobatan

b/d sistem nilai yang di yakini di tandai


dengan keluarga Ny. A meminta pulang paksa
Ny. A dan bayinya, luka Ny. A dirawat keluarga
dengan ramuan kampung, Ny. A dan keluarga
menolak menggunakan obat-obatan medis.
2. Gangguan komunikasi verbal berhubungan

dengan perbedaan kultur ditandai dengan


klien tidak fasih berbahasa Indonesia.

Intervensi dan Implementasi Keperawatan

Dx I
Ketidak patuhan dalam program
pengobatan b/d sistem nilai yang di yakini
ditandai dengan keluarga Ny. A meminta
pulang paksa Ny. A dan bayinya, luka Ny. A
dirawat keluarga dengan ramuan
kampung, Ny. A dan keluarga menolak
menggunakan obat-obatan medis.
Tujuan
Klien dan keluarga mematuhi program
pengobatan dan regimen terapetik yang
dianjurkan

Intervensi Keperawatan

Golongan Intervensi :
Restrukturisasi

Beri kesempatan pada klien untuk memahami informasi


yang diberikan mengenai prognosis dari kondisi luka operasi
Ny. A dan bayi A jika tidak dilakukan tindakan sesuai standar
rumahsakit dan melaksanakannya.
Tentukan tingkat perbedaan pasien melihat dirinya sebagai
individu dan ibu dari bayinya yang masih lemah dari
budayanya.
Gunakan pihak ketiga bila perlu, berupa penerjemah
sebagai pihak yang bisa menjembatani hambatan
komunikasi antara pihak keluarga dan pihak klien.
Terjemahkan terminologi gejala pasien kedalam bahasa
kesehatan yang dapat dipahami oleh klien dan keluarga.
Jelaskan bahwa apabila luka bekas operasi Ny. A tidak
dirawat dengan baik bisa menimbulkan infeksi, suatu
efeksamping yang bukan hanya akan memperlama waktu
penyembuhan Ny. A namun bisa juga mengancam nyawa
Ny. A, jelaskan juga bahwa bayi Ny. A dalam keadaan lemah,
dan memerlukan penanganan lebih lanjut untuk menjamin
keselamatannya.

Bantu pasien / keluarga memahami kebutuhan untuk


mematuhi program terapi dan konsekuensi akibat
ketidakpatuhan. Jelaskan apa akibat jika tidak
mematuhi program terapi yang diberikan, jelaskan
bahwa hal tersebut bisa berbahaya bagi Ny. A dan
bayinya.
Berikan informasi pada klien tentang sistem
pelayanan kesehatan. Jelaskan bahwa di rumahsakit
pengobatan tidak dilakukan dengan obat-obatan
tradisional, namun dengan obat-obatan modern yang
sudah diuji dan terbukti bermanfaat dalam proses
penyembuhan.
Dukung pasien untuk mengkaji keyakinan dan nilai
pribadinya terhadap kondisi kesehatannya dan
bayinya serta kepuasan terhadap hal tersebut. Bantu
klien untuk melihat efek buruk jika mengikuti
keyakinannya saja.

Evaluasi...
Evaluasi yang diharapkan yaitu klien dan
keluarga akan mampu beradaptasi
dengan budaya yang baru yaitu
pengobatan luka Ny. A dan perawatan
bayinya dengan obat-obatan medis
sebagai ganti obat-obatan kampung.

Terimakasih atas
perhatiannya

Vous aimerez peut-être aussi