Neurotrauma masih merupakan masalah yang banyak dihadapi oleh ahli bedah saraf. Neurotrauma di Indonesia masih menjadi penyebab utama dari kecacatan,
ke matian dan
memerlukan biaya yang tinggi dalam penanganannya.
Untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan akibat cedera otak tersebut, salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui proses patofisiologi yang terjadi pada cedera otak sehingga dapat digunakan sebagai dasar pedoman diagnostik dan penatalaksanaan perawatan pasien cedera otak, serta untuk memperkirakan prognosisnya.