Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
DEVITA PURWARDINI
10023058
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2013
ASSIGNMENT
I.
TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Menjelaskan konsep assignment dan aplikasinya pada manajemen operasional,
2. Menjelaskan cara pengoperasian POM for Windows untuk modul segment,
3. Mengaplikasikan modul segment pada kasus manajemen operasional di bidang
farmasi.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian dan konsep dasar assignment pada manajemen operasi
Assignment atau penugasan merupakan suatu kasus khusus dari masalah
pemrograman linier pada umumnya. Dalam dunia usaha dan industri,
manajemen sering menghadapi berbagai masalah yang berhubungan dengan
penugasan optimal dari berbagai macam sumber yang produktif atau
personalia yang mempunyai tingkat efisiensi yang berbeda untuk tugas yang
berbeda.
Sebagai contoh, seorang karyawan tertentu tidak dapat ditugaskan untuk
melaksanakan pekerjaan tertentu karena tidak memenuhi persyaratan
keterampilan yang diperlukan, defisiensi dalam pengetahuan teknis, latihan
yang tidak tepat, ketidakmampuan fisik, dan sebagainya. Keadaan tersebut
bisa tidak mungkin dilakukan atau tidak menguntungkan bila dilakukan.
Assignment bertujuan untuk menjadwalkan setiap pekerjaan pada suatu
pekerjaan sehingga semua pekerjaan selesai dalam total waktu dan biaya yang
minimum atau untuk menjadwalkan agar total produksi dan keuntungan bisa
maksimal.
Metode Hungarian adalah salah satu metode yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah penugasan yang mencakup sejumlah n sumber yang
mempunyai n tugas. Jadi setiap sumber harus ditugaskan untuk satu tugas.
Jika jumlah sumber tidak sama dengan jumlah tugas maka perlu diberi
variabel tambahan yang disebut dummy. Misalnya jumlah pekerjaan lebih
besar dari jumlah karyawan maka harus ditambahkan karyawan semu (dummy
worker) dengan biaya semu nol (0), karena tidak akan terjadi suatu biaya yang
ditugaskan pada karyawan semu.
III.
KASUS
Dengan data pada tabel berikut, tentukanlah penempatan karyawan sesuai jenis
pekerjaan keahliannya sehingga dihasilkan waktu produksi paling efisien
Tabel 1. Data karyawan dan lama pengerjaan jenis pekerjaan (menit)
Pekerjaan karyawan
Penerimaan resep
Pembuatan puyer
Pembuatan syrup
Pembuatan salep
Peracikan umum
Pembuatan suppo
Penyerahan dan konseling
And
i
12
33
12
15
42
40
12
Jaya
Susi
Beti
54
45
54
37
32
71
34
34
87
76
37
18
78
65
87
27
23
65
77
76
23
Dan
Wula
Bim
i
54
34
87
26
23
82
44
n
89
76
44
96
55
90
23
a
98
65
62
23
87
44
12
Tugas:
1. Menentukan alokasi pekerjaan dan total waktu yang diperlukan dari
pembagian tugas karyawan di atas sehingga waktu tunggu pembeli menjadi
minimal (pendek), dengan menggunakan POM for Windows,
2. Menuliskan hasil akhirnya
IV.
LANGKAH KERJA
Adapun langkah kerja penggunaan POM for Windows untuk menyelesaikan kasus
diatas adalah:
1. Membuka aplikasi POM for Windows,
4. Ketika muncul kotak Creat data set for Linier Programing, pada kolom title
mengisikan Nama dan NIM,
5. Pada kolom Number of Jobs mengisikan banyaknya pekerjaan yang ada yaitu
7 pekerjaan,
7. Pada objective memilih yang sesuai tujuan dari penyelesaian kasus yaitu
Minimize,
8. Klik OK,
11. Untuk melihat hasil akhir dan jumlah biaya/waktu, klik Window
Assignment List,
Assignment:
Assignment List:
Marginal cost:
V.
PEMBAHASAN
Salah satu fungsi dalam aplikasi POM for Windows adalah assignment. Masalah
pada kasus tersebut dapat dipecahkan dengan program assignment sebab salah
satu manfaat penggunaan assignment tersebut adalah penempatan tenaga kerja
program Assignment pada POM for Windows. Aplikasi ini juga dapat
mempermudah dan mempersingkat waktu dalam mengelola atau me-manage
suatu kegiatan di apotek/rumah sakit/industri yang jika memiliki sangat banyak
jenis pekerjaan dan karyawan.
Hasil yang diperoleh pada program Assignment POM for Windows adalah:
Berdasarkan hasil perhitungan dengan POM for Windows tersebut dapat diketahui
bahwa di apotek tersebut pada bagian penerimaan resep sebaiknya ditempati oleh
karyawan Andi, pada bagian pembuatan puyer sebaiknya ditempati oleh karyawan
Dani, pada bagian pembuatan syrup sebaiknya ditempati oleh karyawan Beti, pada
bagian pembuatan salep sebaiknya ditempati oleh karyawan Jaya, pada bagian
peracikan umum sebaiknya ditempati oleh karyawan Susi, pada bagian pembuatan
suppo sebaiknya ditempati oleh karyawan Bima, dan pada bagian penyerahan dan
konseling sebaiknya ditempati oleh karyawan Wulan. Dengan model penempatan
baru ini maka kemampuan pelayanan obat di apotek tersebut akan semakin
singkat/pendek/cepat sejumlah 191 menit atau sejumlah 3,18 jam. Dengan waktu
yang singkat dalam pelayanan obat tersebut diharapkan mampu menambah
keuntungan bagi apotek sebab dapat menaikkan tingkat kepuasan/daya beli
pembeli/pelanggan di apotek tersebut.
VI.
KESIMPULAN
Untuk memperoleh waktu tunggu yang paling minimal (pendek) yakni 191 menit
dalam pelayanan obat, maka apotek harus menempatkan tenaga kerja (karyawan)
pada tempat sebagai berikut:
1. Penerimaan resep
2. Pembuatan puyer
3. Pembuatan syrup
4. Pembuatan salep
: Andi
: Dani
: Beti
: Jaya
5. Peracikan umum
6. Pembuatan suppo
7. Penyerahan dan konseling
: Susi
: Bima
: Wulan