Vous êtes sur la page 1sur 31

SHOCK

Dr. Pandji Mulyono, Sp.PD, KEMD, FINASIM


Kabag. Ilmu Penyakit Dalam Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya

Shock adalah ketidaknormalan dari sistem


peredaran darah yang mengakibatkan
perfusi organ dan oksigenasi jaringan
tidak adekuat, yang disebabkan oleh
karena banyak hal.
Penderita Shock Hipovolemik, merupakan
penderita shock terbanyak yang
dijumpai.
Macam-macam shock :
1. Shock Hipovolemik
2. Shock Neurogenik
3. Shock Kardiogenik
4. Shock Anafilaktik
5. Shock Septik

Merupakan shock yang terjadi karena seseorang


kehilangan cairan dalam tubuh dalam waktu
singkat. Jenis cairan yang keluar diantaranya
yaitu : darah, plasma ataupun cairan ekstrasel.
Adapun etiologi dari shock hipovolemik ini
diantaranya yaitu :
Perdarahan
Cambutio
Dehidrasi (suhu tinggi, keringat berlebihan)
Kehilangan cairan usus (ileus, diare, muntah)
Diabetes Mellitus.

Merupakan shock yang terjadi oleh karena reaksi


vasogaval berlebihan yang mengakibatkan
vasodilatasi menyeluruh di regio splanknikus.
Penyebab dari shock ini diantaranya adalah :
Suhu panas dengan banyak orang
Terkejut, takut atau nyeri
Anestesi lumbal/spinal
Spinal cord injury.

Merupakan shock yang terjadi oleh karena


kegagalan faal pompa jantung yang
mengakibatkan curah jantung menjadi kecil
atau berhenti sama sekali.
Adapun penyebabnya yaitu sebagai berikut :
Kardial / intrinsik
1. Infark jantung
2. Gagal Miokard (iskemia/depresi)
3. Kontusio miocard
4. Arifmia
5. Obat-obatan.

Non Kardial / ekstrinsik


1. Embolus
2. Tamponade jantung
3. Gagal nafas
4. Hipertensi pulmonal
5. Perikarditis
6. Tension Pneumothorax

Merupakan shock yang terjadi oleh karena reaksi


imun yang berlebihan dimana akan terjadi
reaksi hipersensitivitas umum tipe I.
Adapun penyebab dari shock anafilaktik yang
tersering yaitu :
Obat-obatan terutama yang diberikan secara
intravena (antibiotik, media kontras), hal lain
misalnya karena sengatan serangga (lebah).

Merupakan shock yang terjadi oleh karena infeksi


sistematik yang berat yang biasanya timbul
karena kuman gram negatif.
Adapun penyebab dari shock septik ini antara lain
yaitu :
Infeksi luka atau jaringan lunak
Abses
Peritonitis
Infeksi traktus urogenitalis
Sistitis (kateter buli-buli)
PID
Abortus terinfeksi
Infeksi paru / pneumonia
Luka bakar terinfeksi.

Tekanan darah sistolik menurun


Vasokonstriksi kapiler kulit sehingga
kulit menjadi pucat dan dingin.
Diuresis berkurang
Takikardia
Asidosis metabolik
Takipneu.

Pusing
Pingsan
Denyut nadi lambat
Hipotensi tanpa takikardia

Nyeri dada
Edema pulmonal
Sudden death
Index cardiac menurun
Resistensi vascular
sistemik meningkat.

Gambaran klinis dari shock anafilaktik terjadi


cepat seperti reaksi hipersensitifitas tipe I.

Kulit hangat
Kulit menjadi merah oleh karena
vasodilatasi
Denyut nadi meningkat (tanda bahwa
curah jantung meningkat)
Tekanan nadi terdapat perbedaan antara
sistolik dan siastolik
Suhu T/N
Gelisah sampai koma
Oliguria.

Denyut nadi menurun


Perfusi kulit menurun
Hipotensi (atau sampai tak terukur)
Tekanan nadi menurun, perbedaan
sistolik dan diastolik
RR meningkat
Muka & kulit kering
Berkeringat dingin
Kesadaran menurun
Asidosis metabolik
Produksi urine menurun
Anemia.

Tipe Shock

Septik

Hipovolemik

Anafilaktik

Kardiogenik Vasovagal

Tekanan darah

N/-/

-/

-/

-/

Tekanan nadi

N / + / ++

-/

-/

-/

Denyut nadi

+ / ++

+ / ++

+ / ++

Lambat

Isi nadi

Besar

Kecil

N/kecil

N/kecil

Vasokonstriksi
perifer

+ / (-)

N/+

Suhu kulit

Hangat

Dingin

Dingin

Dingin

Warna

Merah

Pucat

Pucat

N/pucat

N/pucat

Tekanan vena
sentral

N/ rendah

N/ rendah

N/ rendah

Tinggi

Diuresis

-/

-/

EKG

Abn

Foto paru

Udem infiltrat

Udem

N = normal,
- = turun,

+ = meningkat,
= sangat turun

++ = sangat meningkat,
Abn = abnormal

UMUM
A. Diperhatikan prinsip-prinsip airway, breathing,
circular, disability.
1. Membaringkan penderita dengan kepala lebih
rendah dari pada tubuh atau kaki diangkat,
segala ikatan pada tubuh dilonggarkan.
2. Bebaskan jalan nafas.
3. Miringkan kepala ke salah satu sisi.

4. Tubuh diselimuti kain tebal.

B. Menghilangkan faktor penyebab shock


1. Menghentikan pendarahan
2. Mengurangi rasa sakit
3. Mencegah infeksi pada luka
4. Test alergi sebelum pemberian obat-obatan
(terutama antibiotik).

KHUSUS
A. Pemberian terapi cairan sesuai dengan
penyebabnya
1. Diare dan muntah
Ringer Laktat, Detrosa 5% atau NaCl 0,9%.
2. Heat stroke
Ringer Laktat, Detrosa 5% atau NaCl 0,9%.
3. Perdarahan
Darah atau plasma expander
4. Luka bakar
Ringer Laktat, NaCl 0,9% atau albumin.
B. Pada shock anafilaktik diberikan suntikan
Adrenalin 1 : 1000 sebanyak 0,2 0,5 ml subcutan
(SC)

C. Resusitasi cairan
Bila nadi tidak teraba atau tekanan darah tak terukur
segera pasang infus (RL atau NaCl 0,9%) 20
ml/kgBB hingga tekanan darah dan nadi kembali
normal.
- Bila tekanan darah sistole < 100 mmHg infus
500 ml dalam jam.
- Bila tekanan darah sistole > 100 mmHg infus
500 ml dalam 1 jam.
D. Monitoring tanda-tanda vital.
E. Bila respon resusitasi tidak ada, pikirkan untuk
mencari tempat perdarahan yang lain
disiapkan tindakan pembedahan (K/P).
F. Transfusi darah

PENDAHULUAN
Keadaan gawat darurat
- Perlu tindakan segera
- Pengelolaan adekwat
- Mengancam nyawa
Gejala bervariasi
Ringan Berat
Target organ :
- Kulit-mata
- Mukosa sal. nafas
- Kardio vaskuler
- Gastro intestinal

PENYEBAB
Paparan dengan :
Obat :
- Antibiotika
- Aspirin
- NSAID
- Ace Inhibitor
- Anestesi lokal

- Streptokinase
- Insulin
- Toksoid
- Anti sera

Gigitan serangga

Makanan :
Ikan, telur, kacang-kacangan,
zat pewarna.
Bahan kontras

MEKANISME TERJADINYA
Melalui reaksi Hipersensitivitas Tipe I

GEJALA & ORGAN YANG TERKENA


ORGAN

GEJALA

1. Umum (Prodromal)

Malaise, lemah, tampak sakit.

2. Kulit

Urtikaria, flush, pruritus, eritema,


angioedema.

3. Mukosa bibir & mulut Edema.


4. Mata

Konjungtivitis, chemosis, edema,


periorbita.

5. Sistim respirasi

- Bersin, rinorea, dispnea.


- Edema laring, stridor, empisema
akut, spasme bronkus.

6. Kardiovaskuler

Nyeri dada, takikardia, palpitasi,


hipotensi, henti jantung, insufisiensi
koroner, perubahan gel ST-T (EKG).

7. Saluran cerna

Nausea, muntah, diare, nyeri abdomen.

8. Sistim saraf pusat

Gelisah, kejang, pingsan.

TERAPI
Perlu segera dilakukan dan cepat
dilakukan evaluasi.
Langkah-langkah yang dilakukan :

Pemberian Adrenalin 1 : 1000 (0,3 0,5 ml)


sub kutan pada lengan atas/paha.
- Dapat diulang (2-3) kali jarak 15 menit.

Pasang tourniquet bila penyebabnya


suntikan atau sengatan serangga.

Pemberian oksigen (5-10 l/menit) dengan


sungkup atau intra nasal kateter bila sesaksianosis.

Pemberian Antihistamin
- IV/IM/oral
- Selama 48 jam untuk mencegah reaksi
berulang.
Bila keadaan penderita tidak membaik
MRS ~ ICU
Tindakan selanjutnya :
Infus Dekstrosa 5% dalam 0,45% NaCl :
(2-3 l/m2) supaya tek. darah > 100 mmHg.
Inhalasi 2 Agonis
(0,5-1 ml) albuterol 0,5% bila spasme
bronkus dengan nebulizer.

Pemberian Aminofilin
(4-6 mg/kg BB) dilarutkan dalam Dekstrosa
5% atau NaCl 0,9%.
- IV pelan-pelan selama 20 menit.
- Bila perlu infus aminofilin
(0,2 1,2 mg/kg BB).
Pemberian Vasopresor Dopamin Hidroklorid
(0,3 1,2 mg/kg BB/jam) bila tek. darah
tidak naik.
Intubasi/Trakeostomi bila terjadi :
- Obstruksi sal. nafas.
- Tidak ada ventilasi adekwat.

Pemberian Kortikostiroid
Dosis : 7 10 mmHg Hidrokortison.
Dilanjutkan 5 mg/kg BB setiap 6 jam atau
metil Prednisolon.
Bila pasien sudah stabil :
- Terapi pendukung :
* Cairan cukup
* Obat-obatan
- Pemantauan 24 jam.

PENCEGAHAN
Langkah-langkah yang harus diperhatikan :
A. Sebelum Memberikan Obat
Adakah indikasi memberikan obat.
Adakah riwayat alergi obat sebelumnya.
Adakah pasien mempunyai resiko alergi
obat.
Adakah obat tersebut perlu diuji kulit dulu.
Adakah pengobatan pencegahan untuk
mengurangi reaksi alergi.
Periksa label obat.

B. Sewaktu Memberikan Obat

Cara memberikan obat.

Sediakan obat/alat untuk mengatasi keadaan


darurat.

Jika curiga ada alergi obat tes dosing


obat.

Kenali tanda dini reaksi alergi obat.

Bila makan terjadi reaksi, beri penjelasan


dasar kepada pasien supaya tidak berulang.

Dianjurkan melakukan tindakan hati-hati atau


pencegahan dari pada menghadapi renjatan
anafilaktik.

Vous aimerez peut-être aussi

  • Biooptika New
    Biooptika New
    Document27 pages
    Biooptika New
    Yohana Veronica
    Pas encore d'évaluation
  • Irigasi Hidung - Apakah Aman?: Pendahuluan
    Irigasi Hidung - Apakah Aman?: Pendahuluan
    Document2 pages
    Irigasi Hidung - Apakah Aman?: Pendahuluan
    Yohana Veronica
    Pas encore d'évaluation
  • Askep CKD
    Askep CKD
    Document15 pages
    Askep CKD
    mandamufa
    33% (3)
  • Stroke Lipid
    Stroke Lipid
    Document51 pages
    Stroke Lipid
    Kokendo Hutomo Halim
    Pas encore d'évaluation
  • Sedatif Pala
    Sedatif Pala
    Document31 pages
    Sedatif Pala
    Dwi Cahaya Purnama
    Pas encore d'évaluation
  • Stroke Lipid
    Stroke Lipid
    Document51 pages
    Stroke Lipid
    Kokendo Hutomo Halim
    Pas encore d'évaluation
  • Askep CKD
    Askep CKD
    Document15 pages
    Askep CKD
    mandamufa
    33% (3)
  • KK 50
    KK 50
    Document2 pages
    KK 50
    Yohana Veronica
    Pas encore d'évaluation
  • KK 54
    KK 54
    Document2 pages
    KK 54
    Yohana Veronica
    Pas encore d'évaluation
  • KK 65
    KK 65
    Document2 pages
    KK 65
    Yohana Veronica
    Pas encore d'évaluation
  • KK 58
    KK 58
    Document2 pages
    KK 58
    Yohana Veronica
    Pas encore d'évaluation
  • Obat Jamur PDF
    Obat Jamur PDF
    Document29 pages
    Obat Jamur PDF
    Hendra Wardhana
    Pas encore d'évaluation
  • KK 46
    KK 46
    Document2 pages
    KK 46
    Yohana Veronica
    Pas encore d'évaluation
  • KK 47
    KK 47
    Document2 pages
    KK 47
    Yohana Veronica
    Pas encore d'évaluation
  • KK 45
    KK 45
    Document2 pages
    KK 45
    Yohana Veronica
    Pas encore d'évaluation
  • KK 54
    KK 54
    Document2 pages
    KK 54
    Yohana Veronica
    Pas encore d'évaluation
  • Ikhtisar Cara Identifikasi Mikroba Penyebab Kencing Bernanah
    Ikhtisar Cara Identifikasi Mikroba Penyebab Kencing Bernanah
    Document12 pages
    Ikhtisar Cara Identifikasi Mikroba Penyebab Kencing Bernanah
    Yohana Veronica
    Pas encore d'évaluation
  • KULIT
    KULIT
    Document64 pages
    KULIT
    Yohana Veronica
    Pas encore d'évaluation
  • Fisiologi Sistem Saraf
    Fisiologi Sistem Saraf
    Document10 pages
    Fisiologi Sistem Saraf
    Yohana Veronica
    Pas encore d'évaluation
  • KK 46
    KK 46
    Document2 pages
    KK 46
    Yohana Veronica
    Pas encore d'évaluation
  • KK 49
    KK 49
    Document2 pages
    KK 49
    Yohana Veronica
    Pas encore d'évaluation
  • Anatomi Paru-Paru
    Anatomi Paru-Paru
    Document24 pages
    Anatomi Paru-Paru
    Krisna Yoga
    100% (2)
  • Chapter I
    Chapter I
    Document4 pages
    Chapter I
    Yohana Veronica
    Pas encore d'évaluation
  • Emfisema
    Emfisema
    Document2 pages
    Emfisema
    Yohana Veronica
    Pas encore d'évaluation
  • Asam Nukleat
    Asam Nukleat
    Document69 pages
    Asam Nukleat
    Yohana Veronica
    Pas encore d'évaluation
  • Stroke Lipid
    Stroke Lipid
    Document51 pages
    Stroke Lipid
    Kokendo Hutomo Halim
    Pas encore d'évaluation
  • Diabetes Militus (DM)
    Diabetes Militus (DM)
    Document5 pages
    Diabetes Militus (DM)
    Yohana Veronica
    Pas encore d'évaluation
  • FISIOLOGI Sistem Saraf
    FISIOLOGI Sistem Saraf
    Document29 pages
    FISIOLOGI Sistem Saraf
    Yohana Veronica
    Pas encore d'évaluation
  • Sistem Refleks N Ss Otonom-Versiku
    Sistem Refleks N Ss Otonom-Versiku
    Document42 pages
    Sistem Refleks N Ss Otonom-Versiku
    Badrun Dalang
    Pas encore d'évaluation