Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
NILAI PENTING
Nilai penting (signifikan) dari suatu pengukuran bergantung pada unit
terkecil yang dapat diukur menggunakan instrumen pengukuran tersebut.
Dari nilai penting ini, presisi pengukuran dapat diperkirakan.
Secara umum, presisi pengukuran adalah 1/10 dari unit terkecil yang
dapat diukur oleh suatu instrumen pengukuran. Misalnya, sebuah mistar
yang memiliki skala terkecil 1mm akan digunakan untuk mengukur suatu
panjang benda. Dengan demikian, pengukuran panjang yang dilakukan
tersebut dapat dikatakan memiliki presisi sebesar 0.1mm.
Perkiraan presisi di atas berbeda bila kita menggunakan instrumen
digital. Biasanya presisi pengukuran dengan instrumen digital adalah
1/2 dari unit terkecil yang dapat diukur oleh suatu instrumen
pengukuran tersebut. Misalnya, nilai tegangan yang ditunjukan oleh
Voltmeter digital adalah 1.523Volt ; dengan demikian, presisi pengukuran
tegangan tersebut adalah 1/2 x 0.001 atau samadengan 0.0005Volt.
APENDIKS B
PETUNJUK PEMBUATAN
RANGKAIAN
ELEKTRONIK
PADA
BREADBOARD
BREADBOARD
Gambar 2 Implementasi rangkaian joystick motor driver untuk Robot pada breadboard [1]
Gambar 3 Implementasi rangkaian joystick motor driver untuk Robot pada PCB[1]
Bagian ini adalah pemisah yang menyatakan bahwa bagian lubanglubang breadboard yang saling terhubung secara vertikal di sebelah
atas tidak terhubung dengan bagian lubang-lubang breadboard di
sebelah bawah.
Bagian ini adalah pemisah yang menyatakan bahwa bagian lubanglubang breadboard yang saling terhubung secara horizontal di
sebelah kiri tidak terhubung dengan bagian lubang-lubang
breadboard di sebelah kanan. Pada banyak jenis breadboard,
pemisah ini ditandai dengan jarak pemisah yang lebih besar daripada
jarak pemisah antar set lubang pada bagian b.
Rangkai komponen (hubungkan suatu komponen dengan komponenkomponen lainnya) secara langsung tanpa menggunakan tambahan
kabel jika itu memungkinkan
KOMPONEN
INSTRUMEN
Di bawah ini adalah hal-hal penting yang harus diperhatikan ketika
menggunakan/ menghubungkan instrumen laboratorium ke rangkaian di
breadboard:
DAFTAR PUSTAKA
[1]
www.robotroom.com
[2]
Y. Tsividis, A First Lab in Circuits and Electronics, Jons Wiley and Sons, 2001
KODE WARNA
Gambar 7 Resistor
Resistor yang biasa kita jumpai memiliki nilai resistansi yang
direpresentasikan oleh kode warna pada badan resistor. Resistor tersebut
adalah seperti yang ditunjukan pada Gambar 1.
Tabel 1 Kode warna
Warna
Hitam
Coklat
Merah
Jingga
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
Warna
emas
Warna
perak
Tanpa
warna
A
Angka
pertama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
B
Angka
kedua
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
C
Faktor
penggali
1
10
102
103
104
105
106
D
Toleransi
10-1
10-2
5%
10%
20%
1%
2%
4%
NILAI RESITOR
Resistor tidak tersedia dalam sembarang nilai resistansi. Nilai resistansi
setiap resistor mengikuti standard Electronic Industries Association (EIA).
Nilai resistansi berdasarkan EIA yang paling banyak dijumpai di pasaran
adalah seri E6 (toleransi 20%):
1, 1.5, 2.2, 3.3, 4.7, 6.8, 10, 15, 22, 33, 47, 68, 100, 150, 220, 330, 470,
680,1000,... dst. (Ohm)
dan seri E12 (toleransi 10%):
1, 1.2, 1.5, 1.8, 2.2, 2.7, 3.3, 3.9, 4.7, 5.6, 6.8, 8.2, 10, 12, 15, 18, 22, 27,
33, 39, 47, 56, 68, 82,100... dst. (Ohm)
Terlihat bahwa ada perulangan setiap 6 deret angka (seri E6) dan 12
deret angka (seri E12) yang masing-masing angka telah dikalikan 10.
Selain nilai-nilai resistansi di atas, ada nilai-nilai resistansi lebih presisi
yang sukar dijumpai. Nilai-nilai resistansi itu mengukuti standard EIA seri
E24 (toleransi 5% dan 2%), E96 (1%) dan E192 (0.5%, 0.25% dan 0.1%).
Secara lengkap, nilai-nilai resistansi tersebut dapat dilihat di [1].
RATING DAYA
Ketika melewati resistor, energi listrik diubah menjadi energi panas. Tentu
saja dampak energi panas yang berlebih akan menimbulkan kerusakan
pada resistor. Oleh karena itu, resistor memiliki rating daya yang
KAPASITOR
FUNGSI
Kapasitor adalah instrumen yang bekerja dengan menyimpan muatan.
Aplikasi kapasitor diantaranya digunakan sebagai filter pada rangkaian
penyearah tegangan.
Ada dua tipe kapasitor, yaitu polar dan nonpolar/ bipolar. Perbedaan dari
keduanya adalah pada ketentuan pemasangan kaki-kakinya. Polaritas
pada kapasitor polar dapat diketahui melalui label polaritas (negatif atau
positif) kaki kapasitornya atau panjang-pendek kaki-kakinya. Pemasangan
kapasitor polar ini harus sesuai dengan polaritasnya. Sementara, untuk
pemasangan kapasitor nonpolar, tidak ada ketentuan pemasangan
polaritas kaki-kakinya karena itu pula pada kapasitor nonpolar tidak ada
label polaritasnya.
Desain kapasitor, baik polar maupun nonpolar, ada dua bentuk, yaitu
aksial dan radial. Contoh bentuk kapasitor aksial dan radial ditunjukan
pada Gambar 1 (perhatikan posisi kaki-kakinya).
KAPASITOR POLAR
= 10-6, 1000000F = 1F
n = 10-9, 1000nF = 1F
KAPASITOR NONPOLAR
Misal, tiga warna pertama kapasitor tersebut adalah coklat-hitamjingga memiliki arti bahwa nilai kapasitansinya 10x10 3pF =
10000pF.
KAPASITOR VARIABEL
KAPASITOR TRIMMER
INDUKTOR
FUNGSI
Pada rangkaian DC, induktor dapat digunakan untuk memperoleh
tegangan DC yang konstan terhadap fluktuasi arus. Pada rangkai AC,
induktor dapat meredam fluktuasi arus yang tidak diinginkan.
KODE WARNA
Ada jenis induktor yang desain fisiknya mirip dengan resistor. Nilai
induktansinya dinyatakan dengan kode warna. Induktor jenis ini
ditunjukan oleh Gambar 8.
DIODA
FUNGSI
Dioda berfungsi untuk membuat arus listrik mengalir pada satu arah saja.
Arah arus tersebut ditunjukan oleh arah tanda panah pada simbol dioda
(Gambar 8).
REVERSE VOLTAGE
Dioda ideal tidak akan melewatkan arus yang mengalir pada arah yang
berlawanan (dengan panah pada simbol dioda). Namun, secara praktis
terdapat kebocoran, yaitu ada arus dilewatkan maksimum sebesar
beberapa A meski dapat diabaikan.
Tegangan balik maksimum (maximum reverse voltage) sebesar 50V atau
lebih adalah nilai maksimum tegangan (dengan arah arus berlawanan)
yang masih dapat ditahan oleh dioda. Bila tegangan balik melebihi rating
tegangan balik maksimum ini maka dioda akan rusak, kebocoran arus.
JENIS DIODA
DIODA SIGNAL
Dioda jenis ini digunakan untuk meneruskan arus dengan nilai arus kecil,
yaitu hingga 100mA. Contoh dioda jenis ini adalah dioda 1N4148 yang
terbuat dari bahan silikon.
DIODA RECTIFIER
Dioda jenis ini digunakan dalam rangkaian Power Supply. Dioda tersebut
berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik ke arus searah. Rating
maksimum arus yang dapat dilewatkan samadengan 1A atau lebih besar
dan maximum reverse voltage samadengan 50V atau lebih besar.
DIODA ZENER
Dioda ini digunakan untuk memperoleh tegangan (dioda zener) yang
tetap ketika reverse voltage sudah berada di daerah breakdown. Ketika
reverse voltage, meski nilainya berubah-ubah, asalkan berada di daerah
breakdown maka tegangan dioda zener tersebut akan tetap.
TRANSISTOR
FUNGSI
Transistor berfungsi sebagai penguat arus. Karena besar arus yang
dikuatkan dapat diubah ke dalam bentuk tegangan, maka dapat
dikatakan juga bahwa transistor dapat menguatkan tegangan. Selain itu,
transistor juga dapat berfungsi sebagai switch elektronik.
Ada dua jenis transistor, yaitu NPN dan PNP. Simbol kedua jenis transistor
tersebut ditunjukan oleh Gambar 6.
DAFTAR PUSTAKA
[1] www.em.avnet.com/ctf_shared/pgw/ df2df2usa/Resistance%20Decade
%20Values.pdf
[2]
www.columbia.k12.mo.us
[3]
www.banzaieffects.com
[4]
en.wikipedia.org/wiki/Inductor
[5]
www.kpsec.freeuk.com
GENERATOR SINYAL
Generator sinyal adalah instrumen yang menghasilkan/ membangkitkan
berbagai bentuk gelombang: sinus, kotak dan gergaji.
Gambar 18 Generator
sinyal
OSILOSKOP
Gambar 19 Osiloskop
POWER SUPPLY
Perangkat ini adalah instrumen sumber tegangan dan sumber arus.
Gambar 4 adalah gambar Power Supply yang dimiliki oleh Labdas. Jika
anda menggunakan jenis Power Supply seperti yang ditunjukan oleh
gambar di sebelah kanan, pastikan lampu Output menyala agar kit
praktikum yang telah anda hubungkan pada Power Supply tersebut
bekerja.
KABEL AKSESORIS
KABEL KOAKSIAL
Kabel koaksial memiliki jenis konektor yang berbeda-beda untuk fungsi
yang berbeda pula. Pada bagian ini akan ditunjukan berbagai jenis kabel
koaksial berdasarkan konektor yang terpasang.
BNC 1 BANANA/ 4 MM
Gambar 22 Konektor BNC (dua gambar kiri) dan 1 banana+lubang untuk kabel ground (paling
kanan)
Gambar 23 Kabel isi kawat tunggal berdiameter 4 mm yang terpasang konektor stackable
banana di kedua ujungnya
Gambar 24 Kabel koaksial dengan konektor BNC dan 2 buah unstackable banana
Gambar 26 Kabel koaksial dengan konektor BNC dan probe kait + jepit buaya
Kabel ini adalah aksesoris Osiloskop. Pada konektor BNC dan probe kait
terdapat fasilitas adjustment.
adjustment
redaman
skrup
adjustment
Gambar 27 (Dari kiri) konektor BNC dengan skrup adjustment (lubang), probe jepit dengan
adjustment redaman dan capit buaya (untuk dihubungkan ke Ground)
ADAPTER
Adapter digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih konektor yang
berbeda jenis.
BNC T-CONNECTOR
KABEL 4 mm
Selain telah ditunjukan pada Gambar 7, kabel 4 mm bisa saja memiliki
konektor yang lain, misalnya konektor jepit buaya satu atau kedua
ujungnya.
batas ukur dan skala pada setiap besaran yang diukur: tegangan
searah (DC volt), tegangan bolak-balik (AC volt), arus searah (DC
amp, mA, A), arus bolak-balik
(AC amp) resistansi (ohm, kilo
ohm).
cara melakukan
kedudukan nol)
zero
adjustment
(membuat
jarum
pada
Dalam memilih batas ukur tegangan atau arus perlu diperhatikan faktor
keamanan dan ketelitian. Mulailah dari batas ukur yang cukup besar
untuk keamanan alat, kemudian turunkanlah batas ukur sedikit demi
82
voltmeter
(dalam
ohm)=batas
ukur
MULTIMETER ELEKTRONIS
Multimeter ini dapat mempunyai nama: Viltohymst, VTM + Vacuum Tube
Volt Meter, Solid State Multimeter = Transistorized Multimeter. Alat ini
mempunyai fungsi seperti multimeter non elektronis. Adanya rangkaian
elektronis menyebabkan alat ini mempunyai beberapa kelebihan. Bacalah
spesifikasi alat tersebut. Perhatikan " resistasi dalam" (input resistance,
input impedance) pada pengukuran tegangan DC dan AC.
Pelajarilah: kedudukan On-Off, cara melakukan zero adjusment, cara
memilih batas ukur (range), cara mempergunakan probe dan cara
membaca skala.
Multimeter/Voltmeter elektronis dapat dibagi atas dua macam yaitu tipe
analog dan tipe digital. Apakah perbedaan kedua macam alat tersebut?
83
PENGGUNAAN MULTIMETER
ammeter
arus
searah
perlu
diperhatikan
I P R P I M RM I P
I M RM
RP
Ix IP IM
I M RM
R
I M I M 1 M
RP
RP
84
1
RM
9
R
I X I M 1 M 10 I M 10 mA
1
RM
9
85
V XM
VX
2
2 V XM
2 VX 2
2 2 VX
0,9
R S R M 2 R F R S R M RS RM
RS RM
RS RM
IM
V XM
VX
1
1 V XM
1 2 VX
0,45
RS RM 2 R F RS RM RS R M
RS R M
86
MENGUKUR RESISTANSI
Pada dasarnya pengukuran resistansi dapat dilakukan
menggunakan Hukum Ohm. Ada dua cara yang dapat dipilih:
dengan
V
I maks .......................................................................(1)
R1 R2 R M
R1 R2
V
I maks
R M ...............................................................................(1a )
IM 0
87
V
.....................................................................................(3)
R1 R2 RM R X
Sehingga:
RX
V
( R1 R2 R M )
IM
V
V
IM
I maks
......................................................................................( 4)
88
I maks
2
IM
V
R1 R2 RM
I maks I skala
penuh
..........................................................(5)
IM
V
R1 R2 RM R X
I
V
maks
R1 R2 RM Rt
2
V
2( R1 R2 RM R X )
.................................................................(6)
89
V
R1 R2 RM
............................................................(8)
IM
V
R
R1 R2 RM M ( R1 R2 )
RX
...............................................................(9)
90
IM
I maks
V
2
2( R1 R2 RM )
............................................................(10)
IM
V
R1 R2 RM
............................................................(11)
RM
( R1 R2 )
Rt
Maka dari persamaan (10) dan (11) dapat dihitung resistansi skala penuh:
Rt
RM ( R1 R2 )
RM R1 R2
........................................................(12)
91
92
mengukur kapasitansi
mengukur induktansi
Transistor tester
Wattmeter
Pengukur suhu
SPESIFIKASI MULTIMETER
Yang perlu diperhatikan pada penggunaan multimeter adalah spesifikasispesifikasi yang tertera pada badan multimeter. Contoh spesifikasi yang
biasa tertera adalah sebagai berikut.
93
94
APENDIKS F
CARA MENGGUNAKAN GENERATOR
SINYAL
Generator
sinyal
merupakan
suatu
alat
yang
menghasilkan
sinyal/gelombang sinus (ada juga gelombang segi empat, gelombang segi
tiga) dimana frekuensi serta amplitudanya dapat diubah-ubah. Pada
umumnya dalam melakukan praktikum Rangkaian Elektronika (Rangkaian
Listrik), generator sinyal ini dipakai bersama-sama dengan osiloskop.
95
96
APENDIKS G
PRINSIP KERJA OSILOSKOP
BAGIAN-BAGIAN OSILOSKOP
Osiloskop merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik
yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda. Diagram
bloknya dilihat pada Gambar 11 sebagai berikut:
Gambar 41 Gambar Tabung Sinar Katoda atau Cathodde Ray Tube (CRT)
RANGKAIAN TRIGGER
STABILITAS
Stabilitas gambar yang diperoleh ditentukan oleh stabilitas antara lain
Stabilitas
Stabilitas
Stabilitas
Stabilitas
power supply
frekuensi generator time base
fermis setiap komponen
terhadap gangguan luar
KALIBRATOR