Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Dosen:
Bp. Gede Suastika
Assisten:
1. Arief Nugroho A34060725
2. Miftahul Jannah A34061055
Kingdom: Bacteria
Phylum: Proteobacteria
Class: Gammaproteobacteria
Order: Enterobacteriales
Family: Enterobacteriaceae
Genus: Erwinia
Species: carotovora
Spesies
Erwinia amylovora;
Erwinia aphidicola;
Erwinia billingiae;
Erwinia carotovora;
Erwinia chrysantum;
Erwinia mallotivora;
Erwinia papayae;
Erwinia persicina;
Erwinia psidii;
Erwinia pyrifoliae;
Erwinia rhapontici;
Erwinia toletana;
Erwinia tracheiphila
Subspesies
Sejarah
Busuk Buah (Soft Rot) adalah penyakit yang merugikan pada tanaman-
tanaman sayuran, termasuk kubis-kubisan, baik di lapangan maupun dalam
penyimpanan dan pengangkutan sebagai penyakit pasca panen. Penyakit tersebar
umum di seluruh dunia. Meskipun di Indonesia belum pernah di teliti secara khusus,
namun penyakit sering ditemukan di pertanaman maupun di pasar-pasar (Machmud,
1984; Suhardi, 1988).
Busuk basah merupakan penyakit yang penting di Malaysia, Thailand, dan
Filiphina (Beningno dan Quebral, 1977; Giatgong, 1980;Ho, 1985).
Gejala serangan ditandai dengan gejala awal pada daun terjadi bercak-bercak
yang berair yang kemudian membesar dan berwarna coklat. Pada serangan lanjut
daun yang terinfeksi melunak, berlendir dan mengeluarkan bau yang khas. Bau
tersebut merupakan gas yang dikeluarkan dari hasil fermentasi karbohidrat kubis.
Tanaman di persemaian juga dapat diserang bakteri busuk lunak yang dapat
menyebabkan kematian dalam waktu relatif singkat.
Infeksi bakteri lebih banyak dijumpai pada tempat penyimpanan atau pada
waktu pengangkutan (pasca panen) dari pada di lapangan. Bakteri busuk lunak
merupakan parasit lemah yang merupakan penetrasi pada inangnya hanay melalui
luka misalnya pada bercak yang diinfeksi oleh patogen lainnya, luka karena gigitan
serangga, atau luka karena alat pertanian yang digunakan untuk memanen kubis.
Tanaman inang
Kentang, wortl, seledri, tomat, selada, kailan, caisin, kubis bunga, sawi hijau,
bawang merah, bawang bombai, bawang daun, bawang putih, semangka, tembakau,
ubi-ubian.
Baktei busuk lunak mempunyai daerah sebaran yang luas hampir diseluruh
dunia. Di indonesia terjadi di sumatra utara, sumatra selatan, jawa tengah, jawa timur,
bali, nusa tenggara barat, dan sulawesi selatan.
Melalui tanah, sisa-sisa tanaman dilapangan dan alat pertanian.
Suhu optimal perkembangan bakteri 27 ̊C. pada kondisi suhu rendah dan
kelembaban rendah, bakteri terhambat pertumbuhannya.
Sel bakteri berbentuk batang dengan ukuran (1,5 x 2,0) x (0,6 x 0,9) mikron,
umumnya membentuk rangkaian sel-sel seperti rantai, tidak mempunyai kapsul, dan
tidak berspora. Bakteri bergerak dengan menggunakan flagela yang terdapat
dikeliling sel bakteri. Bakteri bersifat gram negatif.
Erwinia
carotovora
adalah bakteri
gram negatif ,
berbentuk
batang yang
hidup soliter
atau
berkelompok
dalam pasangan
atau rantai.
Merupakan
bakteri tanpa
spora
berflagela,
Bakteri ini
termasuk jenis
fakultatif anaerob. Erwinia carotovora memproduksi banyak enzim ekstraselluler
seperti pectic yang mendegradasi pektin, cellulase yang mendegradasi cellulase,
hemicellulases, arabanases, cyanoses and a protease. Sebagai bakteri Mesofilik,
Erwinia carotovora menghabiskan hidupnya pada temperatur yang berkisar antara 27
– 30ο. Sekuen genom dari Erwinia carotovora subsp. Atroseptica mengindikasikan
bahwa mikroba jenis ini tidak mampu untuk melakukan fiksasi nitrogen akan tetapi
dapat mendapat suplai energi dari 80 sistem transport energy.
Penyebab Penyakit
Daur Penyakit
Pembusukan berlangsung cepat dalam udara yang lembab dan pada suhu yang
relatif tinggi. Dalam waktu sedemikan dalam waktu singkat seluruh bagian tanaman
yang terinfeksi membusuk sehingga tanaman mati. Dengan demikkian di dataran
rendah penyakit busuk basah menimbulkan kerugian yang lebih besar (Sunarjonno,
1980).
Ekologi
Dalam lingkup tanaman terinfeksi, Erwinia carotovora dapat juga ditemukan pada
perut serangga, air yang dibawa oleh udara, genangan air sungai dan timbunan
kentang. Setelah terjadi hujan di atas tanaman yang terinfeksi, udara yang
mengandung bakteri terbentuk. 80% dari bakteri yang tersuspensi di udara dapat
bertahan hidup antara lima sampai sepuluh menit dan dapat terbawa udara sejauh satu
mil.
Patologi
Erwinia carotovora adalah patogen tanaman yang dapat meyebabkan kematian sel
melalui perusakan dinding sel tanaman dengan membuat sel secara osmosis mudah
pecah. Hal ini bisa terjadi akibat produksi PCWDE seperti enzim pectic ekstrasellular
dan sellulase yang menghancurkan pektin dan sellulase. Organisme ini dapat
menyebabkan penyakit busuk lunak pada banyak tanaman dan sayuran yang dapat
dikenali dengan bau busuk dan bagian luar yang lembek. Supspesies Erwinia
Carotovora subsp. Atroseptica dapat menyerang kentang yang juga dapat
menghasilkan nonribosomal peptide phytotoxin yang dapat meinduksi nekrosis
dengan kebocoran elektrolit pada permukaan transmembran. Gen Eca1043 pada
patogen diduga dapat mensintesis dalam jumlah besar, protein seperti hemagglutinin,
pili and protein fimbrial untuk ikatan pada inang. Transfer genetik horizontal dari
gen yang meniru tipe empat sekresi dari Agrobacterium tumefaciens dapat berpotensi
patogen karene mutasi dalam gen ini dapat secara negatif meninduksi proses
virulensi.