Vous êtes sur la page 1sur 5

KHULASHAH (RINGKASAN) BAGIAN ASHABUL FURUDH

A. AHLI WARITS YANG MENDAPATKAN BAGIAN 1/2


FURUDUL
NO
AHLI WARITS
MUQADDARA
SYARAT-SYARATNYA
H
1
Suami
Tidak ada al-Far'ul Warits dari si isteri
2
Anak perempuan
1) Tidak ada mu'ashib yakni tidak ada anak laki-laki
2) Anak perempuan tidak boleh lebih dari seorang
(harus sendiri)
3
Cucu perempuan
1) Tidak ada mu'ashib
dari anak laki-laki
2) Cucu perempuan dari anak laki-lakinya tidak
lebih dari seorang
3) Tidak ada al-Far'ul Warits yang lebih tinggi
derajatnya
4

Saudari perempuan
sekandung

1/2

Saudari perempuan
sebapak

1) Tidak ada mu'ashib


2) Saudari perempuan sekandung tidak lebih dari
seorang
3) Tidak ada al-Far'ul Warits
4) Tidak ada Ashlud Dzakar
1) Tidak ada mu'ashib
2) Saudari perempuan sekandung tidak lebih dari
seorang
3) Tidak ada al-Far'ul Warits
4) Tidak ada Ashlud Dzakar
5) Tidak ada saudara laki-laki atau saudari
perempuan sekandung

B. AHLI WARITS YANG MENDAPATKAN BAGIAN 2/3


FURUDUL
NO
AHLI WARITS
MUQADDARA
SYARAT-SYARATNYA
H
1
Anak perempuan
1) Anak perempuan lebih dari seorang
2) Tidak ada mu'ashib
2

Cucu perempuan
dari anak laki-laki

Saudari perempuan
sekandung

Saudari perempuan
sebapak

1) Cucu perempuan dari anak laki-laki tersebut lebih


dari satu orang
2) Tidak ada mu'ashib
3) Tidak ada al-Far'ul Warits yang lebih tinggi
derajatnya
2/3

1)
2)
3)
4)

Saudari perempuan sekandung lebih dari seorang


Tidak ada mu'ashib
Tidak ada al-Far'ul Warits
Tidak ada Ashlud Dzakar

1)
2)
3)
4)
5)

Saudari perempuan sekandung lebih dari seorang


Tidak ada mu'ashib
Tidak ada al-Far'ul Warits
Tidak ada Ashlud Dzakar
Tidak ada saudara laki-laki atau saudari perempuan
sekandung
1

C. AHLI WARITS YANG MENDAPATKAN BAGIAN 1/4


NO
1
2

AHLI WARITS
Suami
Isteri

FURUDUL
MUQADDARA
H
1/4

SYARAT-SYARATNYA
Ada al-Far'ul Warits dari si isteri
Tidak ada al-Far'ul Warits dari si suami

D. AHLI WARITS YANG MENDAPATKAN BAGIAN 1/8


NO
1

AHLI WARITS
Isteri

FURUDUL
MUQADDARA
H
1/8

SYARAT-SYARATNYA
Ada al-Far'ul Warits dari suami

E. AHLI WARITS YANG MENDAPATKAN BAGIAN 1/3


NO

AHLI WARITS

Ibu

Saudara laki-laki
atau saudari
perempuan seibu

FURUDUL
MUQADDARA
H

1/3

SYARAT-SYARATNYA
1)
2)
3)
1)
2)
3)

Tidak ada al-Far'ul Warits


Saudara hanya seorang
Bukan masalah Umariyatain
Saudara lebih dari seorang (dua orang ke atas)
Tidak ada al-Far'ul Warits
Tidak ada Ashlud Dzakar

F. AHLI WARITS YANG MENDAPATKAN BAGIAN 1/6


NO

AHLI WARITS

1
2

Bapak
Ibu

Kakek

4
5

Nenek
Cucu perempuan
dari anak laki-laki
(sendiri ataupun
banyak)
Saudari perempuan
sebapak (sendiri
ataupun banyak)
Saudara laki-laki
atau saudari
perempuan seibu

6
7

FURUDUL
MUQADDARA
H

SYARAT-SYARATNYA
Ada al-Far'ul Warits
1) Ada al-Far'ul Warits
2) Saudara lebih dari seorang
1) Ada al-Far'ul Warits
2) Tidak ada bapak
Tidak ada ibu
1) Tidak ada mu'ashib
2) Anak perempuan mendapatkan setengah

1/6
1) Tidak ada mu'ashib
2) Saudari perempuan sekandung mendapatkan setengah
1) Saudara laki-laki atau saudari perempuan seibu hanya
seorang saja (tunggal)
2) Tidak ada al-Far'ul Warits
3) Tidak ada Ashlud Dzakar
2

Penjelasan beberapa istilah:


1. Al-Far'ul Warits artinya cabang ahli warits. Maksudnya anak laki-laki, cucu laki-laki dari anak lakilaki, anak perempuan, cucu perempuan dari anak laki-laki terus sampai ke bawah dari garis keturunan
laki-laki
2. Ashlud Dzakar artinya pokok laki-laki. Maksudnya adalah bapak, kakek, dan seterusnya ke atas
3. Mu'ashib artinya yang menjadikan Ashabah. Maksudnya adalah ahli warits yang apabila dia ada,
maka yang lain ketarik menjadi Ashabah bersamanya. Mu'ashib ini adalah umumnya ahli warits yang
satu derajat, satu level, hanya yang satu laki-laki dan yang lain perempuan. Seperti, saudari
perempuan sekandung, mu'ashibnya adalah saudara laki-laki sekandung. Saudari perempuan sebapak,
mu'ashibnya saudara laki-laki sebapak.
4. Mahjub artinya terhalang. Maksudnya, seseorang menjadi terhalang, tidak dapat waritsan lantaran
ada ahli warits lain yang menghalanginya mendapatkan waritsan. Ahli warits yang menghalangi ini
disebut dengan hajib (penghalang, yang menghalangi)
5. Ashabah adalah ahli warits yang bagiannya tidak tentu, ia mendapatkan sisa harta setelah dibagikan
kepada ahli warits lainnya yang mempunyai bagian tertentu (ashabul furudh). Bagian Ashabah ini,
terkadang sangat besar, kecil bahkan terkadang juga kehabisan, karena ia mengambil bagian sisa.
Yang termasuk Ashabah adalah seluruh ahli warits laki-laki kecuali dua orang saja yaitu suami dan
saudara laki-laki seibu. Penjelasan lebih jelas akan dibahas pada makalah berikutnya.
AHLI WARITS YANG TERKENA HIJB HURMAN
ahli warits yang tidak akan pernah terkena Hijb Hurman ada enam yaitu: suami-isteri, anak lakilaki-anak perempuan, serta ibu-bapak.
Selain ahli warits yang enam di atas, semuanya terkena Hijb Hurman. Ahli warits kelompok lakilaki yang terkena Hijb Hurman ada dua belas orang, yaitu:
AHLI WARITS
YANG
NO
TERHALANG
(MAHJUB)
Cucu laki-laki dari
1
anak laki-laki
2 Kakek
Saudara laki-laki
3
sekandung
Saudara laki-laki
4
sebapak
Anak laki-laki dari
5 saudara laki-laki
sekandung
Anak laki-laki dari
6 saudara laki-laki
sebapak
Paman sekandung
7
8
9
10
11

Paman sebapak
Anak laki-laki dari
paman sekandung
Anak laki-laki dari
paman sebapak
Saudara laki-laki
seibu

JUMLAH AHLI
WARITS YANG
MENGHALANGINYA
(HAJIB-NYA)

AHLI WARITS YANG MENGHALANGI


(HAJIB)
1) Anak laki-laki, 2) cucu laki-laki dari anak lakilaki yang lebih dekat dengan si mayat
Bapak
1) Anak laki-laki, 2) cucu laki-laki dari anak lakilaki dan 3) bapak
Tiga yang telah disebutkan di atas ditambah 4)
saudara laki-laki sekandung
Empat yang telah disebutkan di atas ditambah
dengan 5) kakek dan 6) saudara laki-laki sebapak

2 orang
1 orang
3 orang
4 orang
6 orang

Enam yang telah disebutkan di atas, ditambah


dengan 7) anak laki-laki dari saudara laki-laki
sekandung
Tujuh yang telah disebutkan di atas, ditambah
dengan 8) anak laki-laki dari saudara laki-laki
sebapak
Delapan yang telah disebutkan di atas ditambah
dengan 9) paman sekandung
Sembilan yang telah disebutkan di atas, ditambah
dengan 10) paman sebapak
Sepuluh yang telah disebutkan di atas, ditambah
dengan 11) anak laki-laki dari paman sekandung
1) anak laki-laki, 2) anak perempuan, 3) cucu
laki-laki dari anak laki-laki, 4) cucu perempuan

7 orang
8 orang
9 orang
10 orang
11 orang
6 orang
3

dari anak laki-laki, 5) bapak dan 6) kakek.


12

Laki-laki yang
memeredekakan

Oleh seluruh Ashabah nasab baik laki-laki maupun perempuan

Sedangkan kelompok ahli warits perempuan yang terkena Hijb Hurman ada
tujuh ahli warits sebagaimana terlihat di bagan di bawah ini:
AHLI WARITS
YANG
NO
TERHALANG
(MAHJUB)
Nenek dari pihak
1
ibu
Nenek dari pihak
2
bapak
Cucu perempuan
3
dari anak laki-laki
Saudari
4 perempuan
sekandung
Saudari
perempuan
sebapak
5

6
7

JUMLAH AHLI
WARITS YANG
MENGHALANGINYA
(HAJIB-NYA)

1) Ibu 2) Nenek yang lebih dekat dengan si


mayat
1) ibu dan 2) bapak (menurut Jumhur).

2 orang
2 orang

1) anak laki-laki dan 2) dua anak perempuan ke


atas dan tidak ada mu'ashib
1) bapak, 2) anak laki-laki dan 3) cucu laki-laki
dari anak laki-laki sampai ke bawah

2 orang
3 orang

Tiga yang telah disebutkan di atas, ditambah 4)


saudara laki-laki sekandung, 5) saudari
perempuan sekandung apabila menjadi Ashabah
Ma'al Ghair dan 6) dua orang atau lebih saudari
perempuan sekandung dan tidak ada mu'ashib.
Apabila ada mu'ashib, maka saudari perempuan
sebapak menjadi Ashabah dan tidak menjadi
Mahjub
1) anak laki-laki, 2) anak perempuan, 3) cucu
laki-laki dari anak laki-laki, 4) cucu perempuan
dari anak laki-laki, 5) bapak dan 6) kakek

6 orang

Saudari
perempuan seibu
Wanita yang
memerdekakan

AHLI WARITS YANG MENGHALANGI


(HAJIB)

6 orang

Oleh seluruh Ashabah nasab baik laki-laki maupun perempuan

Beberapa kaidah yang berkaitan dengan Hijb Hurman


Ada beberapa kaidah yang perlu diperhatikan dalam rangka memudahkan
mencari Hajib dan Mahjub. Kaidah-kaidah dimaksud adalah:
1. Setiap ahli warits yang bersambung nasabnya kepada si mayat melalui ahli
warits lain (perantara), maka ia terhalang oleh ahli warits yang menjadi
perantaranya itu. Misalnya, cucu laki-laki dari anak laki-laki terhalang oleh anak
laki-laki. Kakek terhalang oleh bapak, nenek terhalang oleh ibu. Kecuali anaknya
ibu (saudara atau saudari seibu), ia tetap mendapatkan waritsan meskipun
bersama perantaranya yaitu ibu.
2. Ahli warits yang kelompoknya lebih dahulu dan lebih depan, menghalangi ahli
warits yang masuk dalam kategori kelompok paling belakang. Misalnya anak
(bunuwwah) menghalangi bapak namun Hijb Nuqshan bukan Hurman, bapak
(ubuwwah) menghalangi saudara (ukhuwwah), saudara menghalangi paman
('umumah).
3. Ahli warits yang lebih dekat kerabatnya kepada si mayat menghalangi ahli warits
yang kerabatnya ke si mayat lebih jauh. Misalnya, anak laki-laki dapat
menghalangi cucu laki-laki dari anak laki-laki, bapak menghalangi kakek, ibu
menghalangi nenek, saudara menghalangi anak saudara, paman menghalangi
anak paman.
4

4. Ahli warits yang hubungan kerabatnya dengan si mayat lebih kuat, dapat
menghalangi ahli warits yang hubungan kerabatnya kepada si mayat kurang
kuat (lemah). Misalnya, saudara sekandung dapat menghalangi saudara
sebapak, anak saudara sekandung menghalangi anak saudara sebapak, paman
sekandung menghalangi paman sebapak dan anak paman sekandung
menghalangi anak paman sebapak.
5. Ahli warits yang termasuk kategori Ushulud Dzakar tidak dapat dihalangi kecuali
oleh ahli warits yang sama-sama termasuk kategori Ushulud Dzakar. Ahli warits
yang termasuk kategori Furu' (al-Al-Far'ul Warits) tidak dapat dihalangi kecuali
oleh ahli warits yang termasuk kategori Furu' juga. Sedangkan ahli warits yang
termasuk kategori Hawasyi dapat dihalangi oleh ahli warits yang termasuk
kategori Ushul, Furu' dan Hawasyi.
Misalnya, kakek hanya dapat terhalang oleh bapak, nanek hanya terhalang
oleh ibu, cucu laki-laki dari anak laki-laki dan cucu perempuan dari anak laki-laki
hanya terhalang oleh anak laki-laki, saudara sekandung dapat terhalang oleh
bapak dan anak laki-laki, saudara sebapak dapat terhalang oleh anak laki-laki,
cucu laki-laki dari anak laki-laki, bapak dan saudara sekandung. Demikian
seterusnya.
Beberapa catatan penting
Ada beberapa catatan yang perlu diingat dalam kaitannya dengan Hijb ini:
1) Ahli warits yang dapat menghalangi (menjadi Hajib) namun tidak pernah
menjadi Mahjub adalah ibu bapak dan anak laki-laki juga anak perempuan.
2) Ahli warits yang tidak pernah menjadi Hajib, namun menjadi Mahjub adalah
saudara laki-laki dan saudari perempuan seibu.
3) Ahli warits yang tidak pernah menjadi Hajib juga tidak pernah terkena Mahjub
adalah suami dan isteri
4) Ahli warits yang menjadi Hajib dan Mahjub adalah ahli warits lainnya selain
yang disebutkan di atas.

Vous aimerez peut-être aussi