Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Ayah-ayah! Itu berapa?, tanya seorang anak dengan jaket dan topi wool. Ia
melompat-lompat sembari menunjuk angka di layar kuning kecil itu.
Apa lagi dek?, sebentar ya ayah sedang sibuk, jawab sang ayah singkat.
Jemarinya tetap lincah di layar ponselnya.
Anak itu berlari mendekat ke arah mesin pengisi bahan bakar itu.
Sesaat melihat anaknya sudah berada di dekat petugas, sang ayah
memanggilnya dengan cukup lantang. Kamu sini! Jangan bandel!
Terkejut, anak itu menangis. Air matanya membasahi pipinya yang tembam. Ia
lalu kembali dan memeluk kaki ayahnya.
.
.