Vous êtes sur la page 1sur 6

KONSEP BIAYA MODAL

ROSANNA WULANDARI, SE., M.M.

KONSEP BIAYA MODAL

Pengertian Dan Pentingnya Biaya Modal


Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana untuk membiayai operasi perusahaan, dana yang
digunakan oleh perusahaan bisa dipenuhi oleh pemilik berupa modal sendiri maupun dari pinjaman
pihak lain atau hutang.
Setiap dana yang digunakan oleh perusahaan mempunyai biaya modal yang harus ditanggung.
Biaya modal hutang misalnya tidak sama dengan bunga yang dibayarkan kepada kreditor, karena untuk
mendapatkan hutang tidak hanya bunga yang harus dikeluarkan perusahaan, tetapi juga biaya-biaya lain
seperti biaya notaris, biaya provisi dan materai, dan biaya lainnya.
Pengertian biaya modal atau cost of capital adalah semua biaya yang secara riil dikeluarkan oleh
perusahaan dalam rangka mendapatkan sumber dana.
Biaya yang dikeluarkan ini bisa bersifat eksplisit seperti biaya bunga, juga yang bersifat implisit yakni
biaya yang tidak dikeluarkan pada saat ini, tapi dikeluarkan dimasa yang akan datang seperti selisih
harga obligasi yang dikeluarkan saat jatuh tempo, tapi biaya ini diratakan dari tahun ke tahun
berlakunya obligasi.

Biaya modal dihitung dari biaya yang riil dikeluarkan oleh perusahaan dibagi dengan penerimaan
bersih dari dana yang bersangkutan.

Dengan demikian biaya modal pada dasarnya bisa dirumuskan sebagai berikut :
Biaya Riil

Biaya Modal = _______________ X 100%


Penerimaan Bersih

Contoh :
Perusahaan mengambil kredit rekening Koran berjangka waktu satu tahun sebesar Rp.10.000.000,dengan bunga 20% setahun. Disamping itu perusahaan harus juga membayar biaya provisi Rp.200.000,biaya administrasi dan materai Rp.25.000,- biaya notaris Rp. 50.000,- hitunglah berapa biaya modalnya?

Fungsi biaya modal adalah sebagai cut of rate atau tingkat pembatas suatu keputusan investasi diterima
atau ditolak. Suatu investasi diterima bila keuntungan yang diterima bisa menutup semua biaya modal
yang dikeluarkan. Keputusan investasi merupakan keputusan berjangka panjang, dan biaya modal
sebagai tolok ukur diterima atau ditolaknya investasi tersebut. Oleh karena itu yang perlu dihitung biaya
modalnya adalah sumber dana yang berjangka panjang saja.

Biaya Modal Individual


Seperti diuraikan diatas bahwa yang perlu dihitung biaya modalnya adalah sumber dana jangka panjang.
Sumber dana jangka panjang pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi 2 :
Dana dari hutang dan dana dari pemilik atau modal sendiri.
Sumber dana dari pemilik yang berupa saham bisa berbentuk saham biasa dan saham preferen.

Biaya Hutang
Biaya hutang atau cost of debt adalah biaya yang ditanggung perusahaan karena menggunakan sumber
dana yang berasal dari pinjaman.
Biaya hutang diberi notasi ( Kd ) dan yang biasa diperhitungkan adalah biaya hutang obligasi, namun
demikian biaya hutang jangka panjang lainnya juga bisa dihitung. Obligasi adalah surat hutang yang
dikeluarkan oleh perusahaan dengan nilai nominal tertentu, jangka waktu tertentu dan memberikan
bunga (coupon).
Dengan demikian karakteristik obligasi adalah :
Mempunyai nilai nominal yang akan dibayarkan saat jatuh tempo
Memberikan bunga
Mempunyai jangka waktu
Obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan mempunyai harga jual yakni harga yang diterima oleh
perusahaan yang mengeluarkan obligasi.
Untuk menghitung cost of debt :

Keterangan :
N

= Nilai Nominal

= jangka waktu obligasi

= bunga satu tahun

Nb

= penerimaan Bersih

Contoh :
Perusahaan mengeluarkan obligasi berjangka 4 tahun, dengan nilai nominal Rp. 100.000,- per lembar
dengan memberikan bunga 24% setahun.
Harga jual obligasi sebesar Rp. 92.000,- per lembar, hitunglah biaya modalnya ?

Biaya modal hutang setelah pajak


Biaya modal nantinya akan digunakan untuk menentukan suatu keputusan investasi diterima atau
ditolak. Aliran kas yang diperhitungkan dalam keputusan investasi berdasar setelah pajak, sementara
biaya kompensasi hutang dihitung berdasar sebelum pajak. Oleh karena itu biaya modal yang dihitung
juga harus setelah pajak, maka cost of debt ini perlu disesuaikan dengan pajak, yaitu
Kdt = Kd ( 1 - t )

Biaya Saham Preferen


Saham preferen adalah surat bukti kepemilikan saham yang memberikan penghasilan tetap berupa
deviden yang besarnya telah ditentukan prosentasinya terhadap harga sahamnya.
Saham ini sering disebut sebagai modal saham semi hutang, karena sifatnya yang memberikan
penghasilan tetap, yakni deviden akan tetap dibayarkan walaupun perusahaan dalam kondisi rugi.
Saham preferen merupakan modal sendiri, artinya deviden diambilkan dari laba setelah pajak.
Karena merupakan modal sendiri, saham ini mempunyai hak atas bagian asset bila perusahaan
dilikuidasi, dan haknya didahulukan setelah pelunasan hutang.
Biaya modal saham preferen yang diberi notasi Kp ini, untuk menghitung besarnya biaya modalnya bisa
menggunakan fomulasi sebagai berikut :

D
Kp = _________ x 100%
Pn
Dimana :
D = deviden yang dibayarkan
Pn = penerimaan bersih

Contoh :
Perusahaan dalam memenuhi dananya dengan mengeluarkan saham preferen yang laku dijual dengan
harga Rp. 7.500,- per lembar.
Saham ini memberikan deviden secara tetap sebesar Rp. 1.400,- per lembar. Biaya Emisi Rp. 150,- per
lembar, hitunglah Kp?

Biaya Modal Saham Biasa


Saham biasa adalah surat bukti kepemilikan perusahaan yang tidak mempunyai hak-hak istimewa
seperti saham preferen.
Saham biasa mendapatkan deviden dibayar bila perusahaan mendapatkan laba, bila rugi tidak akan
mendapatkan deviden.
Oleh karena deviden dibayarkan bila perusahaan mendapatkan laba, maka pembayaran deviden
diharapkan selalu meningkat tiap tahunnya. Untuk itu bisa kita hitung :
D1
Kc = ____ + g
P
Kc

= biaya modal saham biasa

D1

= deviden yang dibayarkan

= harga Pasar

= pertumbuhan deviden

contoh :
perusahaan mengeluarkan saham biasa yang laku dijual dengan harga Rp. 7.000,- perlembar. Deviden
rencananya akan dibayar sebesar Rp. 1.200,- per lembar dengan pertumbuhan 5%. Maka berapa biaya
modal saham biasa ini ?

Biaya Rata-Rata Tertimbang


Perusahaan dalam membiayai proyek investasinya bisa hanya menggunakan modal sendiri, sehingga
cost of capital yang digunakan sebagai cut of rate sebesar biaya modal sendiri yang bersangkutan.
Tetapi seringkali suatu proyek investasi tidak hanya menggunakan satu sumber dana, tetapi
menggunakan berbagai sumber dana sekaligus.
Misalnya selain menggunakan saham preferen juga menggunakan saham biasa dan hutang.
Apabila perusahaan menggunakan kombinasi beberapa jenis sumber dana , maka cost of capital perlu
diperhitungkan adalah keseluruhan biaya modal atau disebut sebagai weigt average cost of capital atau
biaya modal rata-rata tertimbang.

Contoh :
Perusahaan X dalam membiayai proyek investasinya menggunakan beberapa sumber dana secara
serentak. Jumlah dana dan biaya modal dana tersebut adalah sebagai berikut :

Sumber Dana

Jumlah

COC

Obligasi

Rp. 400.000.000

21%

Saham Preferen

Rp. 300.000.000

18%

Saham Biasa

Rp. 900.000.000

16%

Pajak 30%

Contoh :
PT. X dalam memenuhi sumber dana investasinya menghabiskan dana Rp. 800.000.000,- dari beberapa
sumber dengan karakteristik sebagai berikut :
1. Obligasi Rp. 200.000.000
Obligasi yang dikeluarkan dengan nilai nominal sebesar Rp. 200.000,- per lembar dengan bunga 20% per
tahun dan jangka waktu 5 tahun. Obligasi di jual dengan harga Rp.185.000 per lembar. Pajak 30 %
2. SAHAM PREFEREN Rp. 160.000.000
Saham preferen dijual dengan harga 12.500,- per lembar dengan memberikan deviden tetap sebesar
Rp.1800,- per lembar. Biaya emisi 250 per lembar
3. Saham Biasa Rp 440.000.000
Saham laku di jual dengan harga 9.000 per lembar, deviden akan dibayarkan sebesar 1.250 per lembar
dengan tingkat pertumbuhan 4%

Vous aimerez peut-être aussi