Vous êtes sur la page 1sur 4

RHEUMATOLOGI

I.

II.

ISTILAH RHEUMATOLOGI
Analgesia
= sakit sendi tetapi objektif, tidak ada kelainan
Arthritis/artropati = kelainan objektif dari sendi
Buoritis
= inflamasi bursa
Enthesopathy
= inflamasi/abnormal dari suatu otot atau tendo
Insersio pada tulang
Monoartritis
= artropati pada satu sendi
Oligoartritis
= artropati pada 2-4 sendi
Poliartritis
= artropati pada .>4 sendi
Myopati
= penyakit otot
Myosis
= inflamasi otot
Smovitis
= inflamasi pada membrane sinovia
Tenosmovitis
= inflamasi selaput tendo
Tendositis
= inflamasi tendo
GEJALA/SIMPTOM
1. Sakit
Gejala utama
Artikuler dan para artikuler, radiasi jauh dari pusat kelainan (pada tulang
belakang) /referred pain
Terjadi referred pain ok inervasi struktur anatomis sesuai dengan segmen
embrional
Rasa sakit jaringan lunak superficial dapat ditentukan lokasinya dengan jelas
Rasa sakit bersumber dari kapsul ligament, otot dan bursa , jarang bersifat
referred (berasal dari t4 lain) dan kadang sukar dibedakan
Sakit bersumber dari tulang dan periosteum.penyebarannya luas
2. Kekakuan
Kekakuan sesudah istirahat dan berkurang sesudah aktivitas (bukti: hanya ada
inflamasi) ,menunjukkan adanya aktivitas
Kekakuan dan sakit sesudah istirahat (bangun pagi) dan tetap sakit sesudah
aktivitas artinya bukan hanya inflamasi tetapi ada kelainan anatomis
3. Pembengkakan
Kausa : - cairan soft tissue swelling pada sendi
- kelainan sendi (tulang) mis: osteosarcoma
4. Terasa panas
-tanda adanya inflamasi (cardinal)
5. Keterbatasan gerak (limitation of motion)
menentukan secara aktif dan pasif dan bandingkan dengan sendi yang sakit
kausa: sinovitis (sinovitis usually reduces host or all joint movement)

SENDI SEBAGAI SUATU ORGAN


Definisi organ : kumpulan sel khusus yang secara bersama berfungsi untuk suatu fungsi penting

SENDI
dalam system musculoskeletal sendi dianggap suatu organ , berperan memelihara stabilitas dan
mobilitas dari rangka
terdiri dari kelompok jaringan yang berbeda
system hubungan interselluler yang kompleks meliputi hematopoetik, retikuloendotelial dan
system elemen saraf yang membantu memelihara system biologis dan integritas sendi.

KLASIFIKASI SENDI
1. Berdasarkan jaringan yang menyusun: fibrosa, kartilago, dan sinovial
2. Berdasarkan pergerakan sendi :sinarthrosis, amphiartrosis, dan diarthrosis
Sendi Sinarthrosis
sendi tidak bergerak yang berhubungan melalui jaringan fibrosis yang tebal, sebagai
contoh tulang tengkorak
Sendi Amphiarthrosis
sendi dapat bergerak tapi terbatas dan dihubungkan kartilago hialin, jenis sendi yang tdk
mempunyai rongga
Sendi ini ada 2 jenis: sindesmosis, simphysis

Sendi diarthrosis (paling banyak)


Merupakan jenis sendi yang paling banyak. Pergerakan sendi sangat bebas.

RAWAN SENDI
Melapisi tulang yang saling berhubungan (sendi diarthrosis)
Jaringan avaskuler, tidak ada jaringan saraf
Berfungsi sebagai bantuan terhadap benda yang jatuh dalam sendi.

FUNGSI RAWAN SENDI


Melindungi permukaan sendi terhadap tekanan
Menghantarkan beban yang berlebihan ke tulang yang dibawahnya
Menjaga hubungan antara kedua peranan sendi dgn tahanan gesekan yang sangat rendah.

PROSES INFLAMASI
Definisi= inflamasi ialah reaksi tubuh thdp invasi benda infeksi, rangsangan antigen
Dalam suatu cedera fisis.
Reaksi inflamasi terjadi melalui 3 proses :
1. Aliran darah ke daerah inflamasi
2. Permeabilitas kapiler
3. terjadi migrasi lekosit secara berturut2 =netrofil, makrofag
Perlangsungan inflamasi akut (1-3 hari) dan menahun (>3 hari)

ARTHRITIS RHEUMATOID
I. PENDAHULUAN
Merupakan penyakit sendi inflamasi yang kausa belum diketahui secara pasti
Bersifat menahun dgn exacerbasi dan remisi (sembuh) saling berganti
6 dari 10 penderita adalah wanita, dgn umur antara 35-50 thn.
II.GEJALA KLINIK
Onset secara tidak jelas =bengkok dan keterbatasan gerak
Lokasi = MCP atau sendi interfalangeal dari jari ke-2 dan ke-4
Kadang dapat berlokasi pada sendi besar, terutama lutut
Simetris dan kekakuan pada pagi hari
Gejala constitutional : lemah, anoreksia, myalgia, anemia hipocrom
Gejala ekstraartikuler (jaringan pada serangan pertama): atropi otot, tenosinovitis, jari
tangan pleuritis, pericarditis, nodul rheumatoid, oklusi pembuluh darah perifer, arthritis.
Cervical spine
3-4%
Snow der joint
6-10%
Elbow joint
2-3%
Wrist
12-18%
Thumb joint
25-30%
Finger joint
35-40%
Knee joint
10-15%
Toe joint
6-10%
Ankle joint
10-15%
II. FASE KLINIK DARI SENDI
Stage I (Early disease)
Tidak ada kerusakan pada X-ray osteoporosis organ
Pembengkakan sendi dan penebalan kapsul sendi, fungsi sendi masih baik
Stage II
Pada X-ray jelas terlihat osteoporosis
Belum ada deformitas sendi
Gejala atropi otot
Fungsi : mobilitas sendi baik, restriksi dari satu..
Stage III (Advanced diseases)
Destruksi kartilago dan tulang dan osteoporosis
Kelainan : deformasio tulang seperti subluxatio tapi belum ada fibrous atau ankilosis tulang
Atropi otot
Ekstra artikuler

Manifestasi jaringan lunak seperti nodul rheumatoid , tenosivitis


Fungsi : * kesanggupan kerja
* self help tidak dapat
Stage IV
Sendi sudah mengalami fibrosis dan ankylosis
Fungsi : fully disabled self helptidak dapat dilakukan
III. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
LED
faktor rheumatoid ditentukan dalam serum 70-80% dari kasus. Hal ini hanya berlangsung 2-6
bulan. Faktor ini tdk spesifik seronegatif. Biasanya kelangsungan tidak berat
2 dan -globulin
Besi dalam serum rendah , serum Cu
Cairan sendi: granulosit, fagosit.
IV. KELAINAN RADIOLOGIS
Baru timbul 3-6 bulan
Periartikuler osteoporosis , joint space narrowing (JSN) erosion subluxations ankylosis
BENTUK KHUSUS AR
1. Polyartikuler seropositif juvenile arthritis (lebih 5 sendi)
Perlangsungan seperti AR dewasa tetapi lebih sering mengenai tulang/sendi proksimal dan
columna vertebra cervicalis.
2. Oligoarthritis juvenile arthritis (kurang dari 4 sendi)
-terutama lutut, sendi kaki
-iritasi menahun 30%
3. Arthritis sistematik juvenile (complete / uncomplete stills desease)
4. Sindroma Felty:
Bentuk khusus AR (biasanya berat), dengan hepatosplenomegali, lekopeni
5. Sindroma Sjogren
Poliarthritis dan inflamasi menahun dari kelenjar salivaris dan kelenjar.
6. Sindroma Caplan
Bentuk khusus AR dengan silicosis
7. Arthritis Psoriatik
Terdapat pada 7% semua penderita psoriasis
Seronegatif polyarthritis
Terutama mengenai sendi jari tangan
PROGNOSIS
Amerikan College of Rheumatology (ACR)
1. Kekakuan pagi hari
2. Arthritis dari 3 sendi atau lebih
3. Arthritis sendi tangan
4. Arthritis simetris
5. Nodule rheumatoid
6. Serum rheumatoid
7. Perubahan faktor radiologis
Beberapa Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs (DMRD)
DMRD
yang dipantau
-metotreksat
hematologik, hati, paru
-hidroksiklorokuin
oftalmologi (retinitis)
-sulfasalazin
hematology, GI
-leflunomide
hematology, hati
-azatropim
hematology, hati
-siklosporin
ginjal, tekanan darah
-emas
hematology, ginjal
Urutan Jenis Obat
Nonsteroidal anti inflammatory drugs (NSAID)
Cortikosteroid (bahaya)
DMARDS
-anti malaria
-metotrexate (paling baik)

-sulfazalasin
-ceflanomide
-preparat emas (Ridaura)
-Peniciliamine
-cyclosporin

Vous aimerez peut-être aussi