Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
2. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada anak dengan diare yang mencakup pengkajian,
diagnosa dan intervensi keperawatan.
3.
Untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata ajar keperawatan anak.
BAB II
Tinjauan Teoritis
2.1. Defenisi Diare
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu
kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair. (Suriadi,Rita Yuliani,
2001).
Diare didefinisikan sebagai buang air besar lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja yang
frekuensinya lebih sering dari biasanya (3 kali atau lebih dalam sehari) (Depkes RI Ditjen PPM
dan PLP, 2002).
Diare merupakan salah satu penyakit yang paling banyak terjadi pada masa kanak-kanak,
didefenisikan sebagai peningkatan dalam frekuensi, konsistensi, dan volume dari feces
(Mc.Kinney, Emily Stone et al, 2000).
2.2. Jenis Diare
Ada beberapa jenis diare, yaitu:
1.
Diare cair akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari (umumnya kurang dari
7 hari) dengan pengeluaran tinja yang lunak atau cair yang sering dan tanpa darah, mungkin
disertai muntah dan panas. Akibat diare akut adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi merupakan
penyebab utama kematian bagi penderita diare.
2.
Disentri, yaitu diare yang disertai darah dengan atau tanpa lendir dalam tinjanya. Akibat
disentri adalah anoreksia, penurunan berat badan dengan cepat, kerusakan mukosa usus karena
bakteri invasif.
3.
Diare persisten, yaitu diare yang mula-mula bersifat akut namun berlangsung lebih dari
14 hari. Episode ini dapat dimulai sebagai diare cair atau disentri. Akibat diare persisten adalah
penurunan berat badan dan gangguan metabolisme.
4.
Diare dengan masalah lain. Anak yang menderita diare (diare akut dan persisten)
mungkin juga disertai dengan penyakit lain seperti demam, gangguan gizi, atau penyakit lainnya.
Tatalaksana penderita diare ini berdasarkan acuan baku diare dan tergantung juga pada penyakit
yang menyertainya.
2.3. Etiologi Diare
Diare dapat disebabkan oleh faktor infeksi , malabsorpsi (gangguan penyerapan zat gizi),
makanan, dan faktor psikologis.
1.
Faktor infeksi
a. Infeksi enteral, yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada
anak. Infeksi enteral ini meliputi:
Infeksi bakteri: Vibrio, E.Coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Aeromonas, dll.
Infeksi Virus: Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astovirus, dll.
Infeksi parasit: Cacing (Ascaris, Trichiuris, Oxyuris), Protozoa (entamoeba histolitika, giardia
lamblia), jamur (candida albicans).
b. Infeksi parenteral yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan, seperti OMA,
tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, dsb.
2.
Faktor malabsorpsi
a.
Malabsorpsi karbohidrat
b.
Malabsorpsi lemak
c.
Malabsorpsi protein
3.
Faktor makanan
Makanan yang menyebabkan diare adalah makanan yang tercemar, basi, beracun, terlalu banyak
lemak, mentah (misal, sayuran), dan kurang matang.
4.
Faktor psikologis
Rasa takut, cemas dan tegang, jika terjadi pada anak akan menyebabkan diare kronis.
- Riwayat Nutrisi ; Mal Nutrisi, KEP, Pola Makan dan Minum, Tipe Susu Formula
- Riwayat diare ; Berulang, Penyebab
- Pola Pertumbuhan
- Riwayat Otitis media dan atau infeksi lainnya
3.1.3. Riwayat Kesehatan Sekarang
- Riwayat Diare : Frekuensi, Penyebab
- Riwayat Tinja : Jumlah, warna, bau, konsistensi, waktu BAB
- Kaji Intake dan Output
3.1.4. Pengkajian Sistem
a. Pengkajian umum
1) Kesadaran
2) Tanda tanda vital
Suhu tubuh : pengukuran suhu melalui mulut (anak > 6 th)
Pengukuran axilla (<4 6 th)
Nadi : kuat, lemah, teratur/ tidak.
Nafas : kedalaman, irama, teratur/ tidak
TD : Sistolik/ diastolik, tekanan nadi
3) TB / BB
4) Lingkar kepala
5) Lingkar Dada
b. Pengkajian fisik
1) Kepala
Higiene kepala
Ubun-ubun cekung
2) Mata
Palpebra : cekung/ tidak
Konjungtiva : anemis/tidak
Sklera : ikterik/tidak
3) Hidung
Sianosis, epistaksis
4) Mulut
Membran mukosa : pink, kering
5) Telinga
Apakah ada infeksi/ tidak
6) Sistem kardiovaskuler
Nadi apeks : irama teratur/ tidak
Nadi perifer : irama teratur/ tidak
Bunyi jantung : murni/ bising
Kulit : pucat/ sianosis
7) Sistem pernapasan
Frekuensi napas
Bunyi napas : murni/ bising
Kedalaman, Pola napas
8) Sistem persarafan
Tingkat kesadaran
Pola tingkah laku
9) Sistem musculoskeletal
Gaya berjalan
Persendian
Kesimetrisan
10) Sistem pencernaan
Bising usus : ada/ tidak, frekuensi
Distensi abdomen : ada/tidak
Mual/ muntah
11) Sistem eliminasi ( BAB dan BAK )
Frekuensi, konsistensi, bau, warna
3.1.5. Faktor Psikososial
Tahap perkembangan anak, kebiasaan di rumah
Metode koping orangtua dan anak
Interaksi orangtua dan anak
3.1.6. Pengkajian Keluarga
Jumlah anggota keluarga
Pola komunikasi
Pola interaksi
Pendidikan dan pekerjaan
Kebudayaan dan keyakinan
Fungsi keluarga
3.1.7. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan tinja : makroskopis dan mikroskopis, pH, kadar gula
Keseimbangan asam basa dalam darah
Kadar ureum dan kreatinin ( mengetahui faal ginjal)
- Elektrolit : Na, K, Ca, F, dalam serum (terutama diare yang disertai kejang)
- Intubasi duodenum ( mengetahui jenis parasit)
Intervensi
Rasional
Mandiri
1.
1.
ketidakseimbangan
2.
3.
4.
Kolaborasi
4. Pemeriksaan laboratorium sesuai
program; elektrolit, Ht, pH, serum
albumin
6.
Antidiare
Antibiotik
2)
Intervensi
Rasional
Mandiri
1. Timbang berat badan anak setiap hari
2.
5.
Mengurangi malnutrisi
Intervensi
Rasional
Mandiri
1. Kaji tingkat
pemahaman orangtua
2. Jelaskan tentang
penyakit, pengobatan dan
perawatan
3. Jelaskan tentang
pentingnya kebersihan
(misal, cuci tangan)
BAB IV
Penutup
Kesimpulan
Diare merupakan salah satu penyakit utama pada bayi dan anak di Indonesia. Penanganan diare
sangat ditekankan pada pemeliharaan dan penggantian kehilangan cairan dan elektrolit yang
akan menyebabkan berbagai macam komplikasi yang dapat berujung pada kematian.