Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1.
2.
3.
4.
Tujuan mempelajarinya :
Agar manusia senantiasa menjadikan malaikat dalam kepatuhan dan
ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Taala. (mereka tidak pernah
sekalipun ingkar kepada Allah
Agar tertanam sifat muroqabah bahwa ada malaikat yang senantiasa
mengawasi tingkah laku kita di dunia.
Agar kita mampu mengagungkan Allah Subhanahu Wa Taaladan
memuliakannya dengan semestinya. Contoh: malaikat yang bertugas
menurunkan hujan, kalau yang diciptakan Allah saja sudah luar biasa
bagaimana dengan penciptanya.
Menanamkan rasa syukur kepada Allah yang telah menciptakan malaikat
yang berkhitmat kepada manusia. Kesyukuran seorang hamba bukan
hanya sekedar diucapkan tapi diaplikasikan
Pengertian Malaikat
bentuk jama dari kata , yang berasal
Secara bahasa (lughoh):
berarti
dari kata berarti risalah dan ada juga yang menyatakan dari
mengutus.
Secara istilah yaitu salah satu jenis mahluk Allah Subhanahu Wa
Taala yang ghoib, yang diciptakan dari cahaya, khusus untuk taat
dan beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Taala serta masingmasing mengerjakan tugasnya sesuai yang telah ditetapkan oleh
Allah Subhanahu Wa Taala.
Dalilnya dalam QS. Al-Anbiya (21):19-20, 26-27 sebagai berikut :
Artinya :
Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. dan malaikatmalaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk
menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih
malam dan siang tiada henti-hentinya.
Artinya :
Dan mereka berkata: "Tuhan yang Maha Pemurah Telah mengambil
(mempunyai) anak", Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu),
adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka itu tidak mendahului-Nya
dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.
Hal penting yang harus dipahami dalam iman kepada malaikat
yaitu :
1. Malaikat tidak bisa diraba dan tidak bisa dilihat oleh panca indera.
2. Asal diciptakannya yaitu dari nur / cahaya.
3. Mahluk yang senantiasa taat.
4. Malaikat itu gagah.
5. Penghulunya adalah Jibril. Jibril dikatakan lebih mulia dari para malaikat
yang lain karena Jibril tugasnya adalah membawa wahyu,
Jenis malaikat dan Tugasnya yaitu :
1. Malaikat yang bertugas menyampaikan (membawa) wahyu Allah
Subhanahu Wa Taala kepada Rasul-Nya yaitu Ar-Ruh Al-Amin atau
Jibril Alaihissalam.
Dalilnya QS. Asy-Syuara (26):193-194.
Artinya:
Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), Ke dalam hatimu
(Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang
yang memberi peringatan.
2. Malaikat yang ditugasi mengatur hujan serta tumbuh-tumbuhan dan
pembagiannya menurut kehendak Allah Subhanahu Wa Taala yaitu
Mikail. Dalilnya :
Tatkala seorang laki-laki berada di tanah lapang (gurun), dia mendengar
suara di awan,Siramilah kebun fulan. Maka menjauhlah awan tersebut
kemudian menumpahkan air di suatu tanah yang berbatu hitam, maka
saluran air di situ , dari slauran-saluran yang ada, telah memuat air
seluruhnya (HR. Muslim).
3. Malaikat yang ditugasi untuk urusan terompet yaitu Israfil Alaihissalam.
Ia meniup terompet sesuai dengan perintah Allah Subhanahu Wa Taala
Artinya:
Dan dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. dan
benarlah perkataan-Nya di waktu dia mengatakan: "Jadilah, lalu
terjadilah", dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala
ditiup. dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. dan dialah yang
Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
QS. Al-Kahfi (18):99.
Artinya:
Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan
yang lain, Kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu kami kumpulkan mereka
itu semuanya.
4. Malaikat yang ditugasi mencabut ruh/nyawa yakni Malakul Maut dan
rekan-rekannya yaitu Malaikat Rahmah dan Malaikat Azab.
QS. As-Sajdah (32):11
Artinya:
Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu
akan mematikanmu, Kemudian Hanya kepada Tuhanmulah kamu akan
dikembalikan."
QS. Al-Anam (6):61
Artinya:
Dan dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hambaNya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga
apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia
diwafatkan oleh malaikat-malaikat kami, dan malaikat- malaikat kami itu
tidak melalaikan kewajibannya.
Artinya:
Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga
berombong-rombongan (pula). sehingga apabila mereka sampai ke
syurga itu sedang pintu-pintunya Telah terbuka dan berkatalah kepada
mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu.
Berbahagialah kamu! Maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal di
dalamnya".
6. Malaikat penjaga Neraka Jahannam, mereka itu adalah Zabaniyah. Para
pemimpinnya ada 19 dan pemukanya adalah Malik Alaihissalam.
QS.Al-Muddatstsir (74):27-30.
Artinya:
Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan
dan tidak membiarkan, (neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia.
Dan di atasnya ada sembilan belas (Malaikat penjaga).
QS. Az-Zukhruf (43):77.
Artinya:
Mereka berseru: "Hai Malik Biarlah Tuhanmu membunuh kami saja". dia
menjawab: "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)".
Artinya:
Sama saja (bagi Tuhan), siapa diantaramu yang merahasiakan
ucapannya, dan siapa yang berterus-terang dengan Ucapan itu, dan
siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan
diri) di siang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu
mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka
menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan
terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan
sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
QS. Al-Anam (6):61.
Artinya:
Dan dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hambaNya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga
apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia
diwafatkan oleh malaikat-malaikat kami, dan malaikat- malaikat kami itu
tidak melalaikan kewajibannya.
8. Malaikat yang ditugaskan senantiasa menjaga manusia ketika sedang
tidur.
11. Malaikat yang menjaga kita dari jin, syaitan, dan setiap musibah yang
akan menimpa kita. Mereka menjaga kita secara bergantian (jumlahnya
4).
QS. Ar-Rad (13):11.
Artinya:
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas
perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu
kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu
kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada
pelindung bagi mereka selain Dia.
*** bagi tiap-tiap manusia ada beberapa malaikat yang tetap
menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa malaikat yang
Artinya:
Padahal Sesungguhnya bagi kamu ada (Malaikat-malaikat) yang
Mengawasi (pekerjaanmu), Yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat
(pekerjaan-pekerjaanmu itu), Mereka mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
QS. Qaaf (50):17-18.
Artinya:
(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya,
seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.
Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya
malaikat Pengawas yang selalu hadir.
.
13. Malaikat yang ditugaskan menjaga gunung.
14. Malaikat yang diberikan urusan doa yaitu khusus untuk mendoakan
seseorang yang mendoaakan saudaranya yang tidak ada dihadapannya
serta mengaminkan doa.
15. Malaikat yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan shalawat atas
Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam dari umat manusia. Sebagaimana
beliau bersabda:
Sifat-Sifat Malaikat
Malaikat memiliki rasa malu (Al-Haya).
Malaikat bisa merasa terganggu (tazihim).
Malaikat suci dari sifat kemanusiaan (tanazuhum anil arad), misalnya
lapar, haus dan jauh dari nafsu.
QS.21:20
Malaikat senantiasa takut kepada Allah Subhanahu Wa Taala.
QS. An-Nahl (16):49-50.
Artinya:
Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan
semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para ma]aikat, sedang
mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada
Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang
diperintahkan (kepada mereka).
QS. 21.28
Memiliki kataatan yang tinggi dan kesetiaan kepada Allah Subhanahu Wa
Taala.
QS. Tahrim:6
QS.21:226-27
Malaikat senantiasa mencintai orang-orang yang mencintai Allah
Subhanahu Wa Taala. QS. Az Zumar. 73
Hadits Malaikat Jibril berkata kepada Rasulullah sampaikan salamku
kepada Aisyah . Rasulullah mengatakan kepada Aisyah bahwa jibril
menitipkan salam kepada engkau
Malaikat dapat berubah wujud. Dalilnya pada Hadits Arbain 2 (HR.
Muslim) yaitu diceritakan bahwa pada suatu hari ketika Rasulullah
sedang berkumpul bersama sahabat Umar Radhiyallahuanhu, datanglah
Artinya:
(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di
sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepadaNya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya
mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala
sesuatu, Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan
mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang
menyala-nyala,
QS. Al-Baqarah (2):161-162.
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir,
mereka itu mendapat la'nat Allah, para malaikat dan manusia
seluruhnya. Mereka kekal di dalam la'nat itu; tidak akan diringankan
siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.
Hubungan Malaikat Dengan Orang Beriman
1. Senantiasa mencintai orang-orang yang beriman atau mukmin.
2. Malaikat menolong orang-orang yang beriman dan mengajarkan
kebaikan.
3. Mengokohkan orang mukmin.
4. Shalawat mereka kepada orang-orang yang beriman.
Orang yang sering sholat di mesjid akan mendapatkan rahmat dari
Allah Subhanahu Wa Taala.
Orang-orang yang menutup kesenjangan shaff sholat.
Orang-orang yang senantiasa sholat berjamaah dan tepat waktu.
Orang-orang yang senantiasa mengejar shaff awal/pertama.
Orang yang berdiam diri sejenak di tempat sholat mereka setelah
sholat.
Orang yang melapangkan majelis di antara shaf-shaf.
Orang yang melaksanakan sahur.
Orang yang menjenguk orang sakit ketika ia meninggalkan rumahnya.
Orang-orang yang senantiasa bersalawat kepada Nabi Shalallahu
Alaihi wa Sallam.
5. Mendoakan orang-orang yang beriman dan mengaminkan doanya.
6. Memintakan ampun dosa-dosa orang yang beriman.
7. Mereka menghadiri majelis ilmu.
8. Mencatat orang-orang yang hadir dalam sholat jumat.
9. Mencatat, menghadiri dan mendoakan orang-orang yang hadir dalam
sholat shubuh.
10. Berperang bersama orang-orang beriman.
Hubungan Malaikat Dengan Orang Kafir/Munafik
1. Menurunkan adzab kepada orang kafir.
Allah menciptakan malaikat agar bagaimana para malaikat ditugaskan
untuk menurunkan azab kepada orang kafir. Kisah para al anbiya (nabi
Allah) yang diazab kaum-kaumnya seperti kaum ad (nabi Nuh), Luth dan
Ummat Rasulullah
2. Melaknat orang kafir agar jauh dari rahmat.
3.
4.
5.
6.
7.
Orang kafir dan mati dalam keadaan kafir maka akan dilaknat oleh para
malaikat, orang-orang beriman dan seluruh manusia
Melaknat seorang istri yang tidak memenuhi hajatan suaminya dan
suaminya tidak ridho
Melaknat orang yang mengarahkan besi kepada temannya.
Melaknat bagi orang yang mencaci sahabat.
Syiah rafidhoh membuat hadits palsu untuk memfitnah Abu bakar, Umar
Khawarij membuat hadits palsu dengan mengangkat Abu Bakar, Umar
dan mencela Ali
Kalian tidak akan pernah menyamai para sahabatku walaupun kalian
berinfak dengan emas dan sebesar gunung uhud.
Melaknat orang yang yang tidak melaksanakan syariat Allah Subhanahu
Wa Taala.
Melaknat bagi orang yang menolong ahli bidah.
Artinya:
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan
malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam
urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga
dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang
dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
3. Cinta kepada para Malaikat karena ibadah yang mereka lakukan kepada
Allah Subhanahu Wa Taala.
QS. Al-Anam (6):93.
Artinya:
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat
kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada
saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang
yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan
Allah." alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orangorang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para
malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah
nyawamu" di hari Ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat
menghinakan, Karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah
(Perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan
diri terhadap ayat-ayatNya.
QS. Saba (34):23.
Artinya:
Dan tiadalah berguna syafa'at di sisi Allah melainkan bagi orang yang
Telah diizinkan-Nya memperoleh syafa'at itu, sehingga apabila Telah
dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka Berkata "Apakah yang
Telah difirmankan oleh Tuhan-mu?" mereka menjawab: (Perkataan) yang
benar", dan Dia-lah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.
QS. Ar-Rad (13):23-24.
Artinya:
(yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama
dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan
anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat
mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum
bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
Iman Kepada Malaikat memiliki Empat Unsur
1. Mengimani keberadaan mereka sebagai mahluk yang senantiasa
menyembah Allah Subhanahu Wa Taala dan melaksanakan apapun yang
diperintahkan kepada mereka.
2. Mengimani nama mereka yang telah kita ketahui, sedangkan yang tidak
kita ketahui namanya wajib kita imani secara global.
3. Mengimani sifat dan bentuk yang telah diberitakan kepada kita. Di
antaranya adalah apa yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam
musnadnya dari Abdullah Bin Masud Radhiyallahuanhu, ia berkata :
Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam pernah melihat malaikat Jibril
dalam bentuk aslinya yang mempunyai 600 sayap, setiap sayap telah
menutup ufuk, dari sayapnya berjatuhan berbagai warna, mutiara dan
permata yang hanya Allah Subhanahu Wa Taala sajalah yang
mengetahui keindahannya.
4. Mengimani tugas-tugas yang diperintahkan Allah kepada mereka yang
sudah kita ketahui, seperti bertasbih, menyembah Allah Subhanahu Wa
Taala siang malam tanpa lelah, menyampaikan wahyu Allah Subhanahu
Wa Taala (Jibril), mencabut nyawa dan ada juga malaikat yang bertugas
menulis nama-nama orang pada hari Jumat sebelum khatib naik ke atas
mimbar serta tugas-tugas malaikat yang diberitakan dalam nash.
QS. Al-Baqarah (2):285
Artinya:
Rasul Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasulNya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan
rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta
Kitab yang Allah turunkan sebelumnya. barangsiapa yang kafir kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari
Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah sesat sejauh-jauhnya.
1.
2.
3.
4.
Tujuan:
Setelah mempelajari materi ini diharapkan kita dapat mengimani penuh
keyakinan tentang hari akhir, peristiwa yang akan terjadi pada waktu itu
termasuk peristiwa yang mengawali hari kiamat (tanda-tanda kiamat,
alam barzah).
Agar kita menjadikan akhirat/syurga sebagai harapan sehingga kita
beramal untuk mendapatkannya.
Agar tertanam rasa takut melakukan pelanggaran karena takut akan
penyiksaan dan balasan dari Allah Subhanahu Wa Taala.
Agar tertanam dalam diri kita bahwa kita tidak tertipu oleh kekayaan
dunia yang sesungguhnya itu hanyalah kekayaan semu yang apabila kita
lalai akan hal tersebut maka kita akan ditimpa adzab yang pedih (QS. AlMulk).
Pengertian
Secara bahasa : berasal dari kata Al-Akhir yang berarti hari akhir di
mana tidak ada hari setelah itu.
Secara istilah yaitu hari dimana manusia dibangkitkan untuk
dihisab dan dibalas (hari kiamat), kebangkitan manusia pada hari itu
adalah pintu awal. Sebelum terjadi yaumul hisab, terlebih dahulu yamul
baats. Olehnya itu hari akhir biasa juga disebut yaumul baats. Maka dari
itu Hari Akhir ialah meyakini dengan pasti kebenaran setiap hal yang
diberitakan oleh Allah Subhanahu Wa Taala dalam kitab suci-Nya
dan setiap hal yang diberitakan oleh RasulNya Shalallahu Alaihi wa
Sallam mulai dari apa yang akan terjadi sesudah mati, fitnah kubur,
adzab dan nikmat kubur, dan apa yang terjadi sesudah itu seperti
kebangkitan dari kubur, mahsyar (tempat berkumpul di akhirat),
shuhuf (catatan amal), hisab (perhitungan), mizan (timbangan),
haudh (telaga), shirath (titian), syafaah (pertolongan), Surga dan
Neraka serta apa-apa yang dijanjikan Allah Subhanahu Wa Taala
bagi para penghuninya.
Iman kepada hari akhir merupakan perkara yang ghoib sehingga jika
seseorang mukmin mengaku beriman maka ia harus beriman kepada hari
akhir. Salah satu berita yang benar yang ada dalam kitab Allah Subhanahu
Wa Taala adalah tentang kejadian hari akhir. Antara rukun iman yang satu
dengan yang lainnya itu saling berkaitan. Hari akhir merupakan perkara yang
ghoib karena hal ini adalah Itiqad dari seorang muslim.
Dalil-Dalil
Artinya:
Ia berkata: "Bilakah hari kiamat itu?" Maka apabila mata terbelalak
(ketakutan), Dan apabila bulan Telah hilang cahayanya, Dan matahari dan
bulan dikumpulkan, Pada hari itu manusia berkata: "Ke mana tempat
berlari?" Sekali-kali tidak! tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada
Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali. Pada hari itu diberitakan
kepada manusia apa yang Telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.
Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri. Meskipun dia
mengemukakan alasan-alasannya.
QS. Al-Baqarah (2): 62, 162 dan 177
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang
Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benarbenar beriman kepada Allah, hari Kemudian dan beramal saleh, mereka
akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada
mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Artinya:
Mereka kekal di dalam la'nat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka
dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.
Artinya:
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orangorang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,
mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,
penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar
(imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.
Sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam sebagai jawaban atas
pertanyaan Jibril Alahissalam tetang iman:
Engkau beriman kepada Allah Subhanahu Wa Taala, para malaikatNya,
kitab-kitabNya, para rasulNya dan hari Akhir, dan engkau beriman kepada
takdir yang baik maupun yang buruk. (HR. Muslim).
Cara Beriman Kepada Hari Akhir
1. Dengan tanda-tanda hari kiamat.
2. Adzab dan nikmat kubur.
Iman Kepada Hari Akhir Memiliki 3 Unsur
1. Mengimani adanya hari berbangkit.
Artinya:
Dan Sesungguhnya hari kiamat itu Pastilah datang, tak ada keraguan
padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam
kubur.
TQS. Ghafir:59
Sesungguhnya hari Kiamat pasti akan dating, tidak ada keraguan
tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.
QS. Al-Qamar (54):1
Artinya:
Telah dekat datangnya saat itu dan Telah terbelah bulan.
Sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam:
Aku diutus, sedangkan aku dan hari Kiamat seperti ini, beliau
membandingkan antara jari telunjuk dan jari tengah. (HR. Bukhari).
Sekalipun ada kepastian akan terjadinya dan kewajiban kita untuk
mengimaninya, akan tetapi Allah Subhanahu Wa Taala merahasiakan kapan
Kiamat akan terjadi dan tidak seorang pun mengetahui waktunya. Namun
Allah Subhanahu Wa Taala memberitahukan tanda-tandanya yang
menunjukkan dekatnya kejadian Kiamat.
QS. Al-Araf (7):187
Artinya:
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?"
Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada
sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu
kedatangannya selain Dia. kiamat itu amat berat (huru haranya bagi
makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan datang kepadamu
melainkan dengan tiba-tiba". mereka bertanya kepadamu seakan-akan
kamu
benar-benar
mengetahuinya.
Katakanlah:
"Sesungguhnya
pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan
manusia tidak Mengetahui".
QS. Luqman (31):34
Artinya:
Sesungguhnya Allah, Hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang
hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang
ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan
pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang
dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui lagi Maha Mengenal.
QS. Al-Ahzab (33):63
Artinya:
Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah:
"Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu Hanya di sisi
Allah". dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu
sudah dekat waktunya.
Sebagian Perkara Yang Terjadi Pada Hari Kiamat
1. Dikembalikannya ruh ke jasad.
2. Dibangkitkan dan dikumpulkan.
3. Diletakkan timbangan (al-Mizan).
4. Disebarkan utang piutang (untuk ditagih)/dilakukan pembalasan.
5. Perhitungan (hisab).
6. Telaga (Haudh).
7. Diletakkannya sirath (jembatan).
8. Al-Qantharah (harta yang banyak, kendaraan pilihan).
9. Masuknya kaum mumin ke dalam Surga.
10. Asy-Syafaah (Syafaat/pertolongan).
11. Masuk ke dalam Neraka.
12. Ar-Raghbah (Kerinduan) di dalam melaksanakan ketaatan karena
mengharap pahala paad hari tersebut.
Dadanya bidang.
Artinya:
Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada
mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu
atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya ayat dari
Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri
yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan
dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu Sesungguhnya
kamipun menunggu (pula)".
Abu Hurairah radhiyallahuanhu berkata, Rasulullah Shalallahu Alaihi wa
Sallam bersabda, Tidak terjadi Kiamat sebelum matahari terbit dari Barat;
jika sudah terbit dari Barat maka manusia semuanya beriman. Pada hari itu
imannya orang yang sebelumnya tidak beriman atau tidak berbuat baik
dalam masa imannya, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi
dirinya. (HR. Muslim dan Bukhari).
4.
5.
6.
7.
8.
Artinya:
(yaitu) pada hari kami gulung langit sebagai menggulung lembaran lembaran kertas. sebagaimana kami Telah memulai panciptaan pertama
begitulah kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti kami
tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya.
QS. Yasin (36):51-52.
Artinya:
Dan ditiuplah sangkalala, Maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari
kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: "Aduhai
celakalah kami! siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami
(kubur)?". inilah yang dijanjikan (Tuhan) yang Maha Pemurah dan benarlah
Rasul- rasul(Nya).
QS. Qaaf (50):42
Artinya:
(yaitu) pada hari mereka mendengar teriakan dengan sebenar-benarnya
Itulah hari ke luar (dari kubur).
QS. Al-Muthaffifin (83):6.
Artinya:
(yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?
2. Mahsyar
Sesudah kebangkitan ini manusia digiring ke tanah Mahsyar (tempat
berkumpul). Tali hari kiamat ada 700 tali kekang dan satu tali kekang ditarik
oleh 700 malaikat. Manusia menunggu selama 50.000 tahun dengan berdiri
menunggu keputusan Allah Subhanahu Wa Taala sambil ketakutan. Pada
saat itu orang-orang kafir saling menyalahkan, orang-orang zhalim akan
menggigit kedua tangannya dan orang kafir mengatakan dia ingin
menjadikan dirinya tebusan seandainya dulu kita hanya debu maka pasti
tidak seperti ini. Para pencuri saat itu juga didatangkan dengan barang
curiannya, orang yang angkuh juga akan dimasukkan ke dalam Neraka,
orang-orang telah mengetahui ilmunya namun menganggap enteng dan
tidak mengamalkannya maka mereka dikumpulkan seperi semut. Begitu juga
dengan orang yang suka ingkar janji mereka semua akan mengalami
ketakutan. Namun untuk orang yang bertaqwa mereka sama sekali tidak
mengalami ketakutan dan mereka dalam keadaan seperti orang yang sedang
sholat dhuhur.
QS. Qaaf (50):44
Artinya:
(yaitu) pada hari bumi terbelah-belah menampakkan mereka (lalu mereka
ke luar) dengan cepat. yang demikian itu adalah pengumpulan yang mudah
bagi kami.
QS. Al-Kahfi (18):47.
Artinya:
Dan (Ingatlah) akan hari (yang ketika itu) kami perjalankan gunung-gunung
dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan kami kumpulkan seluruh
manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.
QS. Yunus (10):45.
Artinya:
Dan (Ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka,
(mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di
dunia) Hanya sesaat di siang hari, (di waktu itu) mereka saling berkenalan.
Sesungguhnya Rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka
dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk.
Dalam ayat-ayat di atas telah digambarkan pengumpulan manusia
(hasyr) adalah salah satu kenyataan akhirat, yaitu pengumpulan mereka
menuju padang (tanah) mahsyar dari tempat kebangkitan mereka dengan
cara yang berbeda-beda. Di sanalah semua mahluk akan terus berdiri begitu
lama sekali untuk menunggu putusan hukum. Sementara keadaan mereka
bermacam-macam sesuai dengan keadaan/perbuatan mereka di dunia. Maka
nampaklah segala amalan-amalan manusia yang telah dilakukan tanpa
tersembunyi dari siapa pun, ditambah pula dengan ketakutan dan kengerian
di tempat berdiri mereka. Maka pada saat itu mereka pun mencari orang
yang dapat memberikan syafaat kepada mereka. Namun tak ada seorang
pun yang mau kecuali Nabi Muhammad Shalallahu Alahi wa Sallam.
Kemudian Allah Subhanahu Wa Taala mengizinkan pelaksanaan qadha
(putusan hokum) bagi segenap mahluk, dan Allah Subhanahu Wa Taala
Mahacepat PerhitunganNya.
3. Ardh (Penyodoran) dan Hisab (Perhitungan Amal)
Setelah melewati Padang Mahsyar kemudian manusia akan dihisab atas
semua perbutannya. Pada saat itu Allah Subhanahu Wa Taala
memperlihatkan kepada manusia semua perbuatan yang telah dilakukannya
di dunia dan menjadikannya mengakui hal tersebut. Di mana yang akan
dihisab adalah :
a. Umur, digunakan untuk apa umur dan masa muda kita?
b. Harta, dibelanjakan untuk apa harta yang diberikan Allah Subhanahu Wa
Taala kepada kita? Dan harta sesungguhnya yang kita miliki adalah harta
yang kita infaqkan di jalan Allah Subhanahu Wa Taala. Setiap apa yang
Artinya:
Hai manusia, Sesungguhnya kamu Telah bekerja dengan sungguhsungguh menuju Tuhanmu, Maka pasti kamu akan menemui-Nya. Adapun
orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, Maka dia akan
diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, Dan dia akan kembali kepada
kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang-orang
yang diberikan kitabnya dari belakang, Maka dia akan berteriak: "Celakalah
aku". Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).
TQS. Ghafir : 17.
Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang
diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah
amat cepat hisabnya.
Setelah Allah Subhanahu Wa Taala sendiri menghisab para mahlukNya
maka kemudian didatangkanlah kitab-kitab berisi catatan para malaikat yang
telah mengawasi bani Adam, agar setiap orang dapat membaca isinya dan
masing-masing berdiri untuk memperhatikan amalnya.
QS. Al-Kahfi (18):49.
Artinya:
Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah
ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata:
"Aduhai celaka kami, Kitab apakah Ini yang tidak meninggalkan yang kecil
dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka
dapati apa yang Telah mereka kerjakan ada (tertulis). dan Tuhanmu tidak
menganiaya seorang juapun".
QS. Al-Isra (17):13-14.
Artinya:
Dan tiap-tiap manusia itu Telah kami tetapkan amal perbuatannya
(sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. dan kami keluarkan baginya
pada hari kiamat sebuah Kitab yang dijumpainya terbuka. "Bacalah kitabmu,
cukuplah dirimu sendiri pada waktu Ini sebagai penghisab terhadapmu".
Setiap manusia akan mengetahui keadaannya masing-masing ketika
pembagian kitab (catatan amal). Barang siapa yang kitabnya diberikan
dengan tangan kanan maka dia termasuk orang yang beruntung dan
hisabnya mudah serta dimudahkan. Dan barangsiapa diberikan kitabnya
dengan tangan kirinya dari belakang punggungnya maka hisabnya sulit dan
ia akan binasa.
Artinya:
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia
akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan
sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
QS. Mujadilah (58):6
Artinya:
Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya
kepada mereka apa yang Telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan
(mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka Telah melupakannya. dan
Allah Maha menyaksikan segala sesuatu.
Maka setiap orang akan melihat amalnya, tidak ada alasan untuk
mengingkarinya, karena bumi akan bersaksi dan anggota badan pun akan
berbicara.
QS. Az-Zalzalah (99):1-4
Artinya:
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), Dan bumi
Telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, Dan manusia
bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?", Pada hari itu bumi
menceritakan beritanya.
QS. Yasiin (36):65
Artinya:
Pada hari Ini kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada kami tangan
mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu
mereka usahakan.
Jadi pada saat itu suasana sangat menegangkan dan menakutkan. Maka
dari itu, orang yang cerdik adalah orang yang mampu menundukkan hawa
nafsunya dan beramal untuk menghadapi apa yang terjadi sesudah
kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang menuruti hawa
nafsunya, sementra dia mengharapkan dari Allah Subhanahu Wa Taala
berbagai macam harapan.
4. Haudh (Telaga)
Haudh adalah tempat berkumpulnya air yaitu telaga besar tempat
minumnya umat Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam pada hari Kiamat,
kecuali orang-orang yang menyalahi petunjuknya dan yang melakukan
bidah.
QS. Al-Kautsar (108):1
Artinya:
Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu Al-Kautsar.
Sifat Haudh:
Ukurannya sangat besar dan luas seperti jarak antara Aylah dan Sana
dari Yaman.
Luas dan panjangnya sama.
Di dalamnya terdapat ceret-ceret/cangkir-cangkir sebanyak bilangan
bintang-bintang di langit.
Setiap sisi dari sisi-sisinya adalah sejauh perjalanan satu bulan.
Airnya berasal dari telaga Al-Kautsar.
Di tengahnya terdapat dua pancuran dari Surga.
Airnya lebih putih daripada susu, lebih dingin daripada es, lebih manis
daripada madu dan lebih wangi daripada minyak kasturi.
Siapa pun yang meminumnya tidak akan haus selama-lamanya.
5. Mizan (Neraca/Timbangan).
Mizan adalah alat untuk mengukur yaitu yang mempunyai dua daun
timbangan yang nyata dipasang untuk menimbang amal para hamba setelah
selesai proses hisab, penetapan amal dan penyodorannya kepada anak
Adam. Disinilah terlihat keadilan Allah Subhanahu Wa Taala karena tidak ada
seorang pun yang terzholimi. Dia mendatangkan amal-amal manusia
sekalipun seberat satu biji sawi untuk menunjukkan ukuran beratnya agar
balasannya setimpal dengannya.
QS. Al-Anbiyaa (21):47
Artinya:
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka
tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) Hanya
seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah
kami sebagai pembuat perhitungan.
Bisa jadi timbangan amal itu banyak jumlahnya atau hanya satu saja
karena Allah Subhanahu Wa Taala yang Maha Mengetahuinya.
QS. AlAraf (7):8-9
Artinya:
Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), Maka barangsiapa
berat timbangan kebaikannya, Maka mereka Itulah orang-orang yang
beruntung. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, Maka Itulah
orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu
mengingkari ayat-ayat kami.
Penimbangan amal itu adalah sesuatu yang haq, dan keselamatan atau
kerugian yang didasarkan atas berat dan ringannya timbangan amal itu juga
benar. Sesungguhnya amal yang ditimbang adalah benda yang tidak
berwujud yang tidak dapat ditimbang di dunia namun dapat ditimbang di
akhirat. Amal-amal yang ditimbang akan berbeda-beda berat dan ringannya
karena hal itu tergantung dengan niat dan keikhlasan yang menyertainya.
Jadi yang dinilai di dalam timbangan bukanlah dzat amalnya saja, namun
unsur yang mengiringi. Seperti misalnya banyak sekali orang yang membaca
syahadat akan tetapi kejahatannya mengalahkan amal salihnya. Padahal
seandainya syahadat diletakkan pada salah satu daun mizan kemudian
langit dan bumi beserta isinya diletakkan pada daun mizan yang lainnya,
maka nisacaya syahadatlah yang lebih berat.
6. Shirath
Sifat shirath:
Shirath dibentangkan di antara dua tepi neraka Jahannam dimana di
dalam Jahannam terdapat kait-kait seperti duri pohon Sadan (sebuah
pohon yang penuh dengan duri-duri besar namun besarnya duri tersebut
hanya Allah Subhanahu Wa Taala yang mengetahuinya).
Ada yang melewatinya seperti kilat, jalannya angin, seperti terbangnya
burung, atau seperti larinya seorang laki-laki atau bahkan ada yang tidak
mampu melewatinya kecuali dengan merangkak.
Pada kedua sisinya terdapat kait-kait yang menggantung yang
diperintahkan untuk mengambil orang-orang yang diperintahkan
kepadanya untuk mengambilnya sehingga ada yang terluka kulitnya
namun selamat dari Neraka dan ada juga yang didorong ke dalam
Neraka.
7. Syafaat
Syafaat secara bahasa yaitu lawan ganjil/witir (sendiri). Secara istilah
yaitu menjadikan sesuatu sebagai perantara untuk meraih suatu manfaat
atau menolak suatu mudharat (bahaya).
Termasuk syafaat adalah doa seseorang untuk saudaranya dan
permohonannya kepada Allah Subhanahu Wa Taala agar menuntun
saudaranya kepada kebenaran atau agar menolak darinya segala
marabahaya atau agar mengampuni segala dosanya, baik itu dilakukan di
dunia dari orang hidup untuk orang yang meninggal maupun pada hari
Kiamat nanti.
Syafaat merupakan salah satu sebab yang membuat Allah Subhanahu
Wa Taala berbelas kasih kepada orang yang Dia kasihi dari hambaNya. Maka
yang berhak mendapat syafaat adalah ahli tauhid, dan yang terhalang
adalah ahli syirik.
QS. An-Nisaa (4):48 dan 116.
Artinya:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh
ia Telah berbuat dosa yang besar.
Pembagian syafaat
1. Syafaat yang shahih
a. Izin Allah Subhanahu Wa Taala di dalam pemberian syafaat.
b. Ridho Allah Subhanahu Wa Taala kepada syafi (orang yang memberi
syafaat) untuk memberikan syafaatnya. Dalilnya QS. Al-Baqarah
(2):255, QS. Thaha (20):109, Saba (34):23, An-Najam (53):26.
c. Ridha terhadap masyfu lahu (orang yang disyafaati) dimana ridhoNya
tidak dapat diperoleh kecuali dengan mengikuti perintah-perintahNya
dan menjauhi laranganNya. Dalilnya Al-Anbiya(21):28, Ghafir:18,
Al-Muddatstsir (74):48.
2. Syafaat yang bathil yaitu syafaatnya penyembah berhala dimana
mereka menyembah selain Allah Subhanahu Wa Taala.
QS. Asy-Syuaraa (26):49
Artinya:
Fir'aun berkata: "Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum
Aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar
pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu Maka kamu nanti pasti
benar-benar akan mengetahui (akibat perbuatanmu); Sesungguhnya Aku
akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan dan Aku
akan menyalibmu semuanya".
Macam-macam Syafaat:
a. Syafaat agung (Syafaat Uzhma) yaitu khusus milik Nabi Muhammad
Shalallahu Alaihi wa Sallam yakni disebut maqam Mahmud.
QS. Al-Isra (17):79
Artinya:
Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu
sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu
mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji.
b. Syafaat untuk penduduk surga agar dapat memasukinya.
c. Syafaat untuk orang-orang yang jumlah kebaikannya sama dengan
dosanya supaya bisa masuk Surga.
d. Syafaat untuk mengangkat derajat ahli Surga di atas yang semestinya.
e. Syafaat untuk orang-orang yang sudah diputuskan masuk Neraka
supaya tidak jadi masuk Neraka.
f. Syafaat untuk orang-orang agar bisa masuk Surga tanpa hisab.
g. Syafaat untuk mengeluarkan orang-orang Islam yang berdosa besar
yang telah masuk Neraka agar dikeluarkan dari Neraka.
h. Syafaat Rasul untuk meringankan siksa pamannya Abu Thalib. Namun
syafaatnya yang ini tidak bisa membuat pamannya keluar dari Neraka
karena pada saat pamannya meninggal ia dalam keadaan musyrik.
Yang dapat memberikan syafaat yaitu:
a. Rasul (Muhammad).
b. Orang yang mati syahid.
Keutamaannya yaitu dibebaskan dari goncangan hari kiamat, terbebas
dari siksa kubur dan fitnah kubur, diperlihatkan tempatnya di dalam
Surga, diberikan mahkota kebesaran berupa berlian, bisa memberikan
syafaat kepada 70 anggota keluarganya, dan dikawinkan dengan 72
bidadari.
c. Orang mukmin / beriman.
d. Alquran.
e. Puasa.
8. Surga
Surga adalah sebuah kampong yang telah Allah Subhanahu Wa Taala
persiapkan bagi orang-orang yang taat kepadaNya, yang di dalamnya
terdapat segala macam kenikmatan, kelezatan, keindahan, kesenangan,
dan penyejuk mata. Di dalam surga ada kebun yang pepohonannya
menghalangi dan menutupi apa saja yang ada di dalamnya. Para
penghuninya tidak akan pernah pergi daripadanya untuk selamalamanya. Letaknya di atas langit ketujuh, kubahnya terbuat dari mutiara,
Siksa (Adzab) kubur diperuntukkan bagi orang-orang zhalim yakni orangorang munafik dan orang-orang kafir.
QS. Al-Anaam (6):43 dan 93
Artinya:
Maka Mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk
merendahkan diri ketika datang siksaan kami kepada mereka, bahkan
hati mereka Telah menjadi keras, dan syaitanpun menampakkan kepada
mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.
Artinya:
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat
kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada
saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang
yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan
Allah." alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orangorang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para
malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah
nyawamu" di hari Ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat
menghinakan, Karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah
(Perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan
diri terhadap ayat-ayatNya.
QS. Al-Muminuun (23):45
Artinya:
Kemudian kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan membawa
tanda-tanda (kebesaran) kami, dan bukti yang nyata.
Artinya:
Di antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu itu, ada orangorang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. mereka
keterlaluan
dalam
kemunafikannya.
kamu
(Muhammad)
tidak
mengetahui mereka, (tetapi) kamilah yang mengetahui mereka. nanti
mereka akan kami siksa dua kali Kemudian mereka akan dikembalikan
kepada azab yang besar.
Adzab (siksa) kubur untuk orang kafir ada 3 yaitu:
a. Di dunia adalah berupa bencana dan malapetaka. Buktinya
pengusiran/pergusuran orang-orang kafir di Madinah dan Palestina yang
kemudian mereka berpencar.
b. Di dalam kubur.
c. Di dalam Neraka Jahannam.
Sebab-sebab mendapatkan adzab kubur yaitu:
1. Secara Umum/global (Mujmal)
a. Bodoh terhadap Allah Subhanahu Wa Taala atau tidak mengenalNya,
tidak mengagungkanNya dan tidak menghargaiNya.
b. Mengabaikan / menyia-nyiakan perintah Allah Subhanahu Wa Taala.
c. Melakukan kemaksiatan.
2. Secara Khusus / Terperinci (Mufashshal)
a. Tidak terjaga/suci dari kencing.
b. Suka mengadu domba.
c. Berlebih-lebihan / mengambil harta rampasan perang sebelum
dibagikan.
d. Berdusta.
e. Hijrul Quran (mengacuhkan Alquran) yaitu mengabaikannya, tidak
membacanya, tidak mengkajinya, tidak mau memahaminya, dan tidak
mengamalkannya pada dirinya sendiri serta tidak mengajarkannya.
f. Orang yang melakukan zina.
g. Orang yang melakukan riba.
Jenis-jenis Azab Kubur:
1. Penyempitan kubur.
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah"
Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka malaikat akan
turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan
janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang
Telah dijanjikan Allah kepadamu".
Macam-macam Kenikmatan dalam Kubur:
1. Dilapangkan kuburnya sejauh memandang yaitu pembaringannya,
pakaiannya, baunya yang harum dan melihat ke Surga.
2. Diberikan cahaya / penerangan dengan amalan sholehnya.
3. Tidurnya seperti tidurnya pengantin.
4. Kuburannya ibarat taman-taman Surga dengan bentuk yaitu
mendapatkan tikar dan pakaian dari Surga, diberikan keharuman dimana
senantiasa mencium bau Surga dan diberi kesempatan untuk melihat
Surga.
5. Amalan sholehnya diserupakan dengan pemuda yang sangat tampan
yang akan menjaganya.
Buah Iman Kepada Hari Akhir :
Artinya:
Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak
akan dibangkitkan. Katakanlah: "Memang, demi Tuhanku, benar-benar
kamu akan dibangkitkan, Kemudian akan diberitakan kepadamu apa
yang Telah kamu kerjakan." yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
Semua kitab-kitab suci samawi telah sepakat tentang adanya hari
kebangkitan.
Bukti Inderawi
Allah Subhanahu Wa Taala telah memperlihatkan bagaimana dia
menghidupkan orang-orang yang sudah mati di dunia ini. Dalam surat AlBaqarah terdapat lima contoh mengenai hari ini.
Ketika kaum Musa berkata nabinya Musa Alaihissalam bahwa mereka
tidak akan percaya dengan risalah yang dibawa Musa Alaihissalam,
sampai mereka melihat Allah Subhanahu Wa Taala dengan mata kepala
mereka sendiri. Oleh karena itulah Allah Subhanahu Wa Taala berfirman
(yang ditunjukkan kepada Bani Israil).
QS. Al-Baqarah (2):55-56
Artinya:
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan
beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang, Karena
itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya. Setelah itu
kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur.
Bukti Akal(logika)
Bukti akal dapat dibagi menjadi dua bagian:
a. Allah Subhanahu Wa Taala sebagai pencipta langit dan bumi seisinya
telah menciptakan pertama kali. Allah Subhanahu Wa Taala mampu
menciptakan pertama kali, tentu pasti mampu pula untuk
mengembalikannya.
QS. Ar-Ruum (30):27
Artinya:
Dan dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, Kemudian
mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan
kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. dan bagi-Nyalah sifat yang
Maha Tinggi di langit dan di bumi; dan dialah yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.
b. Bumi yang mati dan tandus akan hidup kembali dan tumbuhan yang
mati akan bergerak subur setelah turun hujan. Yang mampu untuk
menghidupkannya setelah mati, dan yang mampu menghidupakn
orang-orang yang sudah mati itu sudah pasti Allah Subhanahu Wa
Taala MahaPerkasa lagi MahaBerkehendak.
QS. Fushilat (41):39
Artinya:
Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering
dan gersang, Maka apabila kami turunkan air di atasnya, niscaya ia
bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan yang menghidupkannya,
Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu.
Artinya:
Dan kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu kami
tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang
diketam, Dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai
mayang yang bersusun- susun, Untuk menjadi rezki bagi hambahamba (Kami), dan kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati
(kering). seperti Itulah terjadinya kebangkitan.
IMAN KEPADA
TAKDIR
Tujuan Materi ini:
1. Mengimani penuh keyakinan kepada Allah Subhanahu Wa Taala akan
kemahakuasaan Allah Subhanahu Wa Taala terhadap mahlukNya.
2. Menanamkan sifat ridho dan khusnuzhan kepada Allah Subhanahu Wa
Taala terhadap seluruh penetapannya.
3. Terwujud sifat syukur dan sabar dalam pribadi madu.
Pengertian
Secara bahasa yaitu Ketetapan dan Puncak dari sesuatu. Secara istilah
yaitu Ketetapan Allah Subhanahu Wa Taala kepada mahlukNya sesuai
dengan ilmuNya dan keputusan hikmahNya. Iman kepada takdir sama
dengan iman kepada Qadha dan Qodar. Qodar adalah ketentuan Allah
Subhanahu Wa Taala yang sudah ditentukan sejak zaman azali (5000 tahun
sebelum manusia dan bumi diciptakan). Qadha adalah ketentuan Allah
Subhanahu Wa Taala pada saat terjadinya.
1.
2.
3.
4.
dengan
Takdir