Vous êtes sur la page 1sur 24

N

E
I
S
N
A
R
T
ANALISA
WANDY SUWANDY
S.K. 7.4 AP
31811020

1. APA ITU TRANSIEN??


Analisis Transien adalah analisis rangkaian yang sedang dalam keadaan peralihan atau keadaan
transien.

Gejala Transien atau gejala peralihan merupakan salah satu peristiwa dalam rangkaian listrik

yang perlu kita perhatikan. karena meskipun peristiwa ini biasanya berlangsung hanya beberapa
saat namun jika tidak ditangani secara baik dapat menyebabkan terjadinya hal-hal yang sangat
merugikan berupa kerusakan pada rangkaian.

Peristiwa transien timbul pada saat terjadi perubahan keadaan rangkaian, misalnya penutupan

atau pembukaan saklar, sambaran petir, rangkaian yang mengandung elemen dinamik cenderung
mempertahankan status yang dimilikinya sebelum perubahan terjadi.

2. RESPONS KOMPONEN ENERGI


Dalam pembahasan model piranti pasif diketahui bahwa tegangan kapasitor

adalah peubah status kapasitor; dan arus induktor adalah peubah status induktor.

Pada saat-saat terjadi perubahan rangkaian, kapasitor cenderung

mempertahankan tegangan sementara induktor cenderung mempertahankan arus


yang dimilikinya sesaat sebelum terjadi perubahan.

Perlu kita ingat bahwa energi pada kapasitor dan induktor tidak dapat berubah
secara mendadak.

Sebagai contoh dari tegangan kapasitor yang tidak dapat

berubah secara mendadak dapat dilihat dari rangkaian seri R dan


C. Apabila sesaat sebelum saklar S ditutup kapasitor tidak
bertegangan, maka setelah saklar ditutup tegangan kapasitor akan
meningkat mulai dari nol.

lain, rangkaian seri R dan L


Contoh

Sesaat sebelum saklar dibuka, arus pada induktor adalah

= /r.
Pada waktu saklar dibuka, arus induktor akan turun menuju nol
dalam waktu tertentu karena arus induktor tidak dapat berubah
secara mendadak. Sebelum mencapai nol arus induktor mengalir
melalui dioda.

HUBUNGAN ARUS-TEGANGAN

Karena hubungan antara arus dan tegangan pada

KAPASITOR

dvC
iC C
dt

1
vC iC dt
Co

INDUKTOR

diL
vL L
dt

1
iL vL dt
Lo

induktor maupun kapasitor merupakan Hubungan


Linier Diferensial, maka persamaan rangkaian
yang mengandung elemen-elemen ini juga
merupakan Persamaan Diferensial.

Persamaan diferensial ini dapat berupa


persamaan diferensial orde pertama dan
rangkaian yang demikian ini disebut rangkaian
atau SISTEM ORDE-1.

Jika persamaan rangkaian berbentuk persamaan


diferensial orde kedua maka rangkaian ini disebut
rangkaian atau SISTEM ORDE-2.

3. RESPON RANGKAIAN
RESPON ALAMI (NATURAL RESPONSE) : arus atau tegangan yang terbentuk karena adanya energi yang

masuk atau keluar dari komponen penyimpan energi kapasitif atau induktif pada rangkaian / respon yang tergantung
hanya oleh energi dalam yang disimpan komponen atau elemen dan bukan oleh sumber luar.

RESPON TRANSIEN / RESPON PERALIHAN : respon sementara yang muncul dalam rentang waktu tertentu.
RESPON STEADY STATE : respon yang ada atau muncul setelah waktu yang lama diikuti oleh beroperasinya
saklar.

RESPON PAKSA (FORCED RESPONSE) : arus atau tegangan yang terbentuk karena adanya energi yang masuk

atau keluar dari sumber tegangan atau sumber arus pada rangkaian / respon yang muncul karena reaksi satu atau lebih
sumber bebasnya.

RESPON LENGKAP (COMPLETE RESPONSE) : gabungan respons alami dan paksa.

RESPON RANGKAIAN
Rangkaian dengan RC, RL, atau RLC akan tetap mempertahankan sifat komponen energi

Persamaan arus-tegangan rangkaian akan menjadi persamaan diferensial, analisis rangkaian


ranah waktu dengan persamaan diferensial
ranah frekuensi dengan transformasi fourrier

ORDE-1
CONTOH
RANGKAIAN
RIILNYA

RC PADA ALUR SINYAL DATA RANGKAIAN DIGITAL


RL PADA MOTOR LISTRIK

ORDE-2

MEKANIS PADA SHOCK BREAKER


RCL

RANGKAIAN ORDE-1 BIASANYA MENGANDUNG HANYA SATU


ELEMEN DINAMIK, YAITU INDUKTOR ATAU KAPASITOR

HTK (SETELAH SAKLAR DITUTUP)


PADA RANGKAIAN UNTUK T > 0
+

RC + = 0
Atau

RC
+ =

HTK (SETELAH SAKLAR DITUTUP)


PADA RANGKAIAN UNTUK T > 0

- -L =0
Atau
L =

4. PERSAMAAN RANGKAIAN ORDE-1 SECARA UMUM

Fungsi x(t) adalah masukan pada


a + by = x(t)

rangkaian yang dapat berupa tegangan


ataupun arus dan disebut
fungsi pemaksa atau fungsi penggerak.

y adalah keluaran atau tanggapan


rangkaian, dapat berupa tegangan atau
arus.

Tetapan a dan b ditentukan oleh nilai-nilai


elemen yang membentuk rangkaian

Solusi homogen adalah fungsi yang dapat memenuhi persamaan homogen di


mana x(t) bernilai nol.

a + by = 0

misalkan solusi persamaan ini

Solusi khusus adalah fungsi yang dapat memenuhi persamaan


aslinya di mana x(t) tidak bernilai nol.

a + by = x(t)

misalkan solusi persamaan ini

Solusi total adalah jumlah dari kedua solusi.

Jadi y total = ( + )

5. TANGGAPAN ALAMI, TANGGAPAN PAKSA, TANGGAPAN LENGKAP


Dalam rangkaian listrik, fungsi pemaksa x(t)
adalah besaran yang masuk ke rangkaian dan
memaksa rangkaian untuk menanggapinya;
besaran ini biasanya datang dari sumber.
Dalam rangkaian listrik solusi homogen adalah tanggapan
rangkaian apabila x(t) = vs = 0 dan tanggapan ini disebut
tanggapan alami.
Sementara solusi khusus adalah tanggapan rangkaian apabila
x(t) = vs 0 dan tanggapan ini disebut tanggapan paksa.
Untuk solusi total disebut tanggapan lengkap yang
merupakan jumlah dari tanggapan alami dan tanggapan paksa.
Dalam rangkaian ini x(t) = vs

TANGGAPAN ALAMI
Tanggapan alami adalah solusi
khusus dari persamaan homogen :

a + by = 0

atau

+y=0

Pada pembahasan ini kita akan mencari solusi persamaan homogen ini dengan cara pendugaan.
Persamaan homogen ini memperlihatkan bahwa y ditambah dengan suatu tetapan kali turunan y, sama
dengan nol untuk semua nilai t. Hal ini hanya mungkin terjadi jika y dan turunannya berbentuk sama; fungsi
yang turunannya mempunyai bentuk sama dengan fungsi itu sendiri adalah fungsi eksponensial. Dugaan
solusi

y=.

Jika solusi dugaan ini kita masukkan ke persamaannya, kita


peroleh

+b=0

=0

Salah satu solusi adalah y = 0, namun

Harus bernilai 0

ini bukanlah solusi yang kita cari


sedangkan K1 adalah tetapan yang 0

Ini disebut
persamaan karakteristik.
Persamaan ini akan
menentukan bentuk
tanggapan rangkaian.

=0

Akar persamaan ini adalah s = -(b/a)

Tetapan
ini masih harus kita cari.
Nilai tetapan ini diperoleh dari
tanggapan lengkap pada waktu t = 0
Untuk mencari tanggapan lengkap
kita mencari dulu tanggapan paksa,

TANGGAPAN PAKSA
Tanggapan paksa adalah solusi

dari persamaan homogen :

a + by = x(t)

Jika solusi persamaan ini kita sebut yp(t), maka bentuk yp(t) haruslah sedemikian rupa sehingga jika yp(t)
dimasukkan ke persamaan ini maka ruas kiri dan ruas kanan persamaan akan berisi bentuk fungsi yang
sama.

Kemungkinan bentuk fungsi pemaksa, x(t):


1. Jika x(t) = 0, maka = 0
2. Jika x(t) = A, maka = K (konstan)
3. Jika x(t) = A = exponensial K

4. x(t) = Asint. Jika fungsi pemaksa berupa fungsi sinus, maka tanggapan paksa akan berupa penjumlahan
fungsi fungsi sinus dan cosinus karena fungsi sinus merupakan penjumlahan dari dua fungsi eksponensial
kompleks.

Melihat
identitas ini, maka kita bisa kembali ke kasus 3; Perbedaannya adalah kita menghadapi eksponensial

kompleks, dalam hal ini maka solusi yang kita cari akan berbentuk jumlah fungsi sinus dan cosinus.

5. x(t) = Acos t. Kasus ini hampir sama dengan kasus 4, hanya berbeda pada identitas fungsi cosinus

TANGGAPAN LENGKAP
Dugaan tanggapan
lengkap adalah:
(masih dugaan karena
tanggapan alami masih
dugaan)

y=
Tanggapan paksa

Dugaan tanggapan

alami masih harus


ditentukan melalui
penerpan kondisi
awal yaitu pada t =
0

Kondisi awal adalah situasi sesaat setelah penutupan rangkaian (jika saklar ditutup) atau sesaat

setelah pembukaan rangkaian (jika saklar dibuka);


Sesaat sebelum penutupan/pembukaan saklar dinyatakan sebagai t =
Sesaat sesudah penutupan/pembukaan saklar dinyatakan sebagai t = .

Pada induktor, arus pada t = sama dengan arus pada t =


Pada kapasitor, tegangan pada t = sama dengan tegangan pada t =

Jika kondisi awal kita masukkan pada dugaan solusi lengkap akan kita
peroleh nilai

y(

Dengan demikian tanggapan lengkap adalah

y=

Ini merupakan komponen


mantap dari tanggapan
lengkap; ia memberikan nilai
tertentu pada tanggapan
lengkap pada t =

Ini merupakan komponen


transien dari tanggapan
lengkap; ia bernilai 0 pada t =

PROSEDUR MENCARI TANGGAPAN LENGKAP


RANGKAIAN
1. Carilah nilai peubah status pada t = ; ini merupakan kondisi awal.
2. Carilah persamaan rangkaian untuk t > 0.
3. Carilah persamaan karakteristik.
4. Carilah dugaan tanggapan alami.
5. Carilah dugaan tanggapan paksa.

6. Carilah dugaan tanggapan lengkap.


7. Terapkan kondisi awal pada dugaan tanggapan lengkap yang akan memberikan nilainilai tetapan yang harus dicari.
8. Dengan diperolehnya nilai tetapan, didapatlah tanggapan rangkaian yang dicari

CONTOH:
1.

x(t) = 0
Saklar S telah lama pada posisi 1. pada t = 0
S dipindah ke posisi 2. Carilah tanggapan
rangkaian.
1. Pada t = kapasitor telah terisi penuh dan v() = 12 v

2. Persamaan rangkaian untuk t > 0: -v + = 0

Karena
= - = -C
- RC = 0 + = 0
+=0
3. Persamaan karakteristik : s + 1000 = 0 s = -1000

4. =
5. = 0 (tidak ada fungsi pemaksa karena x(t) = 0)
6. : v = = 0 +
7.
Kondisi awal : v() = v() = 12 V.
Penerapan kondisi awal pada dugaan tanggapan lengkap memberikan : 12 = 0 +
= 12
8. Tanggapan lengkap menjadi : v = V

CONTOH:
2.

x(t) = A
Saklar S telah lama pada posisi 1. Pada t = 0
S dipindah ke posisi 2. Carilah tanggapan
rangkaian.
1. Pada t = kapasitor tidak bermuatan; tegangan kapasitor v() = 0 v() = 0

2. Persamaan rangkaian untuk t > 0:


Karena = = C

-12 + i + v = 0

+v=0

+ = 12
3. Persamaan karakteristik : s + 1 = 0 s = -1/s = -1000

4. =
5. = K
Masukkan dugaan ini ke persamaan rangkaian :
0 + K = 12 = 12

6. : v =

7. Kondisi awal : v() = v() = 0.


Penerapan kondisi awal pada dugaan tanggapan lengkap memberikan : 0 = 12 +
= -12
8. Tanggapan lengkap menjadi : v = 12 - V

~ TERIMA KASIH ~

Vous aimerez peut-être aussi