Vous êtes sur la page 1sur 20

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn.

R
DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGANYA YANG
MENDERITA MIMISAN
I.

Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:
1.

Nama KK

: Tn. R

2.

Alamat

: Kp. Legoknyenang RT 02 RW 01 Desa

Girimekar Kec.

No

Cilengkrang Bandung

3.

Pekerjaan KK

4.

Pendidikan KK : SD

5.

Komposisi Keluarga dan genogram


Nama

L/p

: Petani

Hubungan

Umur

Keluarga

(tahun)

Pendidikan

Pekerjaan

Ai

Istri

32

SD

Pedagang

Nuryadin

Anak

15

SMP

Ridwan

Anak

TK

Genogram

Laki-laki Meninggal

Laki-laki

Perempuan Meninggal

Perempuan

Tinggal Dalam Satu rumah

Klien

Kesimpulan : Dalam satu keluarga terdiri dari suami, istri, dan satu anak
laki-laki. Istri Tn.A mengalami penyakit Gastritis. Kedua ayah pasangan
suami istri tersebut telah meninggal dunia.
6.

Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. A adalah tipe keluarga secara tradisional yaitu
kelompok keluarga inti ( Nuclear ) yaitu Tn. R, Ny. A dan dua orang
anak laki-laki.

7.

Suku bangsa
Keluarga ini adalah dengan latar belakang budaya sunda baik
dari Tn. R maupun dari Ny. A. keluarga ini sudah memegang budaya
sunda dalam kehidupan sehari-hari. Keluarga Tn. R saat ini tinggal di
lingkungan yang homogen, mayoritas bersuku sunda. Bahasa yang
digunakan didalam keluarga adalah bahasa sunda.

8.

Agama
Agama yang di anut keluarga Tn.R adalah agama islam. Tidak
ada di dalam anggota keluarga yang berbeda keyakinan dalam
beragama. Tn R dan Ny. A sering terlibat dalam kegiatan keagamaan
dilingkungan sekitarnya. Ny. A sering mengikuti pengajian RW yang
diadakan setiap minggunya setelah salat jumat. Menurut Ny. A bahwa
dia dan suaminya selalu melaksanakan ibadah seperti sholat, puasa
tetapi An. N dan An. R belum sepenuhnya mengikuti kegiatan yang
mereka lakukan baik pengajian maupun ibadah lainnya.

9.

Status sosial ekonomi keluarga


Tn. A merupakan kepala keluarga yang mencari nafkah
dikeluarganya, dia bekerja sebagai petani, sedangkan Ny. A
merupakan seorang ibu rumah tangga dan turut membantu
penghasilan keluarga dengan membantu suaminya berjualan di offroad

di hari Sabtu dan Minggu. Sedangankan An. N masih belum bekerja


dan telah berhenti sekolah. An. R masih sekolah SD jadi belum
bekerja. Menurut Tn. R status ekonomi kelurganya sangat terbatas
dengan penghasilan setiap bulannya tidak tetap yang hanya cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga keluarga Tn. R hanya
bisa menabung sedikit-sedikit untuk kesejahteraan keluarganya yang
akan datang.
10.

Aktivitas rekreasi keluarga


Ny. A mengatakan jika ada waktu luang mereka mengisinya
dengan menonton televisi. Pada malam hari selesai makan malam
meraka berkumpul di ruang keluarga dan nonton TV bersama serta
membicarakan keseharian tentang pekerjaan sedangkan An. N dan An.
R sering bermain bersama teman-teman dan sanak famili.

II.

Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


11.

Tahap perkembangan keluarga saat ini


Keluarga Tn. R mempunyai dua orang anak dan satu orang istri.
Anak Tn. A yang pertama berumur 15 tahun yang sudah berhenti
sekolah dan yang kedua 9 tahun yang masih sekolah dan masih tinggal
bersama orang tuanya, maka keluarga Tn. R berada dalam tahap
perkembangan dengan anak usia remaja.

12.

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tn. R mengatakan bahwasanya sebagai kepala keluarga belum
mampu untuk menyiapkan ruang bermain khusus, merencanakan
kegiatan dan waktu stimulasi tumbang anak, dan pembagian waktu
yang kurang banyak di waktu pagi hingga sore hari untuk anak dan
istrinya.

13.

Riwayat kesehatan keluarga inti


Tn. R dan Ny. A terbentuk karena saling mencintai sebelum
mereka

menikah,

mereka

berpacaran

terlebih

dahulu.

Ny.A

mengatakan, dia tertarik dengan Tn. R karena sosok yang bertanggung


jawab, pekerja keras, dan taat beribadah. Setelah menikah keluarga

Tn. R langsung dikaruniai anak yaitu An. N. Dan setelah 4tahun


kemudian di karuniai anak laki-laki lagi An.R. Ny. A mengatakan Tn.
R mengalami batuk karena merokok terus menerus. Ny. A juga
mengungkapkan bahwa An. R sering mengalami mimisan terus jika
suhu tubuh nya panas. Dan Ny. A memberikan obat-obatan tradisional
seperti daun sirih sebelum membawa ke pelayanan kesehatan jika
memang sakitnya tidak kunjung sembuh.
14.

Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya


Dari keluarga Tn. R maupun Ny. A tidak mempunyai riwayat
penyakit yang berat seperti asma, hipertensi, jantung, stroke, dan DM.

III. Pengkajian Lingkungan


15.

Karakteristik Rumah
Rumah tempat tinggal keluarga Tn. R merupakan rumah sendiri
semi permanen yang merupakan bangunan sendiri Tn. R. Luas
bangunan rumah yang ditempati 54 m2 (6 m x 9 m). Rumah tersebut
berlantai papan dan dindingnya tembok yang terdiri dari satu ruang
tamu ruang keluarga merangkap ruang makan, satu kamar tidur, satu
dapur dan satu kamar mandi. Mereka menggunakan lampu listrik
sebagai penerangan. Jarak antara rumah Tn. R dengan yang lainnya 5
m. Ventilasi dirumah cukup adekuat.
Perabotan rumah tangga dirumah Tn. R sangat sederhana seperti
kursi, lemari, kasur dan perabotan dapur serta TV sebagai media
informasi dan hiburan dirumah. Belum ada perabotan yang mewah.
Kebersihan dan sanitasi lingkungan rumah keluarga Tn. R sudah
cukup baik tetapi masih ada kotoran hewan di teras rumah.
Pembuangan limbah terbuka dan di buang ke selokan belakang rumah.

KM
DP

TT
RK

16.

Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Tipe lingkungan rumah keluarga Tn. R termasuk ke lingkungan
yang tidak terlalu padat penduduk. Jarak antara rumah yang satu
dengan yang lainnya lebih kurang 5 m dan bahkan ada yang berjarak
100 m. Sebagian rumah masih berlantai papan panggung dan tembok
dari papan kayu. Hubungan keluarga Tn. R dengan lingkungan
sekitarnya berjalan dengan baik, mereka sering berkumpul bercerita
bersama. Terkadang mereka berkumpul di warung bu RW untuk
mengobrol. Dilingkungan tempat tinggal Tn. R ada kegiatan pengajian
yang dilaksanakan rutin setiap minggu di hari jumat. Menurut Ny. A
bahwa di lingkungan mereka jauh dari puskesmas sehingga jika ada
anggota keluarga yang sakit, mereka lebih memakai pengobatan
tradisional terlebih dahulu, jika tidak mampu baru membawa pergi ke
puskesmas untuk berobat. Jarak antara puskesmas dengan desa
mereka lebih kurang 8 Km. Kegiatan posyandu di RW 01 diadakan 1
bulan sekali di minggu kedua.
Sebagian besar penduduk di lingkungan Tn. R bekerja sebagai
petani dan buruh walaupun ada beberapa sebagai pedagang dan
pegawai negri. Fasilitas sekolah seperti SD dan PAUD ada terdapat di
RW tetangga keluarga Tn. R. Transportasi yang digunakan sehari-hari
adalah sepeda motor dan jalan kaki. Tidak ada tingkat kriminalitas di
lingkungan keluarga Tn. R.

17.

Mobilitas Geografis Keluarga


Walaupun Tn. R dan Ny. A berasal dari daerah yang berbeda
tetapi masih sama satu suku yaitu sunda, setelah menikah mereka
langsung tinggal di rumah sendiri dan tidak pernah berpindah-pindah
hingga sekarang.

18.

Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat


Keluarga Tn. R lebih banyak berkumpul pada malam hari, yang
mana anggota keluarga istirahat dirumah setelah kesibukan siang
harinya. Pada siang harinya Tn. R bekerja sebagai petani dan Ny. A
terkadang pergi ke kebun membantu suami nya sedangkan hari Sabtu

dan Minggu Ny. A berdagang di offroad.


Hubungan keluarga Tn.R dengan masyarakat sekitar berjalan
dengan baik dan rukun. Ny. A aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan
yang ada dimasyarakat seperti pengajian sedangkan Tn. R sering
mengikuti gotong royong dan kegiatan karan taruna dilingkungan
mereka. Menurut Ny. A mereka jarang berkumpul dengan keluarga
besar, karena kesibukan masing-masing kecuali pada hari-hari tertentu
seperti hari besar lebaran.
IV.

Struktur Keluarga
19.

Sistem Pendukung Keluarga


Keluarga Tn. R mempunyai istri yang sangat menyanyanginya
dan anak-anaknya. Bila ada masalah kesehatan dalam keluarga Tn. R,
keluarga menggunakan
lingkungannya

seperti

sistem pendukung yang tersedia di


puskesmas

jika

sudah

tidak

mampu

disembuhkan dengan obat tradisional, yang tempatnya lebih kurang 8


Km dari rumah Tn. R.
Saat ini yang mengalami gangguan kesehatan pada keluarga Tn.
R yaitu Tn. R batuk-batuk karena sering merokok dan An. R sering
mimisan jika suhu tubuhnya panas. Menurut Ny. A, keluarganya
bingung bagaimana cara memecahkan masalah secara tuntas tentang
penyakit tersebut.
20.

Pola Komunikasi Keluarga


Diantara anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis.
Dalam menghadapi suatu permasalahan biasanya selalu dilakukan
dengan cara musyawarah keluarga sebelum diputuskan suatu
permasalahan. Namun dengan begitupun komunikasi yang dilakukan
belum selalu terbuka karena situasi tertentu.

21.

Struktur Kekuatan Keluarga


Keluarga Tn. R merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami,
istri, dan satu orang anak yang satu sama lain saling memerhatikan.

22.

Struktur Peran
Tn. R berperan sebagai suami bagi istrinya, ayah untuk anakanaknya. Dan kepala keluarga yang bertanggung jawab. Menurut Tn.
R dia selalu berusaha untuk menjadi suami dan ayah yang biasa
membahagiakan istri dan anak-anaknya. Tn. R selalu memanfaatkan
waktu yang senggang untuk berkumpul dengan keluarganya.
Ny. A berperan sebagai istri untuk suaminya dan ibu untuk
anaknya, serta berperan sebagai ibu rumah tangga. Ny. A selalu
berusaha untuk menjadi istri dan ibu yang baik.
An. N sebagai anak pertama yang berusia 15 tahun sudah
berhenti sekolah karena males jarak sekolahan yang jauh.
An. R sebagai anak kedua yang berusia 9 tahun masih
bersekolah SD.

23.

Nilai atau Norma Keluarga


Keluarga Tn. R mengikuti norma dan budaya yang berlaku di
lingkungan masyarakat sekitar. Nilai yang mereka anut adalah nilainilai sunda karena mereka berdua berasal dari suku yang sama.
Mereka merasa tidak pernah menentang norma yang berlaku di
masyarakat. Sikap ramah, toleransi dan tolong menolong yang mereka
terapkan di masyarakat. Norma yang mereka terapkan tidak
bertentangan dengan norma agama dan kesehatan. Jika ada keluarga
mereka yang sakit mereka memberikan pengobatan tradisional
terlebih dahulu sebelum membawanya ke pelayanan kesehatan seperti
puskesmas, dokter praktek atau bidan praktek.

V.

Fungsi Keluarga
24.

Fungsi Afektif
Tn. R dan Ny. A selalu berusaha saling memperlihatkan kasih
sayang baik antara mereka berdua maupun untuk anak-anak mereka.
Namun walaupun terkadang Tn. A sering memarahi anak-anak mereka
karena bandel tapi Tn. R berharap untuk tidak sungkan dalam
mengemukakan kebutuhan dan perasaan mereka.

25.

Fungsi Sosialisasi
Tn. R selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang
baik. Keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti
kegiatan yang ada dalam masyarakat.

26.

Fungsi Perawatan Kesehatan


Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah
Keluarga masih kurang mampu dalam mengenal masalah
kesehatan tentang mimisan, hal ini ditunjukkan dengan keluarga
kurang menyadari dampak jangka panjang akibat dari penyakit
mimisan.
Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan
Keluarga masih terbatas dalam mengambil keputusan
karena tidak mengetahui secara luas tentang masalah yang
terjadi pada penyakit mimisan.
Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Yang
Sakit
Keluarga mampu merawat anggota keluarganya yang sakit
dengan memberikan obat-obatan herbal yang ada di sekeliling
rumahnya.
Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan Rumah Yang
Sehat
Keluarga tidak memanfaatkan lingkungan dan halaman
rumahnya dengan tanaman obat herbal.
Memanfaatkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia jika
keluarga merasa tidak mampu lagi menggunakan obat herbal, dan
dipengaruhi juga karena jauhnya jarak tempuh tempat pelayanan
kesehatan kurang lebih 8 Km.

27.

Fungsi Reproduksi
Tn.R berusia 39 tahun dan Ny. A berusia 32 tahun merupakan usia
yang masih produktif, dan keluarga menggunakan kontrasepsi suntik. Tn.
R dan Ny. A tidak memiliki rencana untuk menambah anak kembali. Ny.

A mengatakan anak nya cukup dua saja.


28.

Fungsi Ekonomi
Tn. R bekerja sebagai petani dan sang istri Ny. A sebagai ibu
rumah tangga dan terkadang bekerja tani di kebun untuk memenuhi
kehidupan sehari-harinya sedangkan hari Sabtu dan Minggu berjualan
di offroad.

VI. Stress dan Koping Keluarga


29.

Stress Jangka Pendek dan Panjang


Stresor yang dirasakan keluarga Tn. R saat ini adalah tentang
penyakit anak nya yang mimisan dan batuk yang di derita Tn R..

30.

Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor


Ny. A selalu mengingatkan suaminya untuk berhenti merokok
agar tidak batuk lagi. Ny. A juga sudah berusaha mengobati mimisan
yang di alami An. R tetapi tak kunjung sembuh.

31.

Strategi Koping Yang Digunakan


Tn. R dan Ny. A biasanya berdiskusi dan pengalaman masa lalu
dalam menghadapi permasalahan yang ada dalam keluarga. Keluarga
juga menggunakan dukungan sosial tetangga-tetangga dan perangkat
kampung nya.

32.

Strategi Adaptasi Disfungsional


Adaptasi disfungsional dalam keluarga yaitu Tn. R terkadang
masih merasa kesal terhadap anaknya yang bandel ketika ada
permasalahan, sehingga Tn. R terkadang memarahi anaknya.

VII. Pemeriksaan Fisik


No
1

Aspek yang
dinilai
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda-tanda vital
Suhu
Nadi
Pernapasan
Tekanan darah

Bpk

Ibu

An.N

An.R

Baik/sehat
Composmentis

Baik/sehat
Composmentis

Baik/sehat
Composmentis

Baik/sehat
Composmentis

36.7
82
24
110/60

36.6
78
20
110/70

36.5
80
20
-

36.5
88
26
-

Berat badan
Tinggi badan
Head to toe
a. kepala
Kulit kepala
Rambut
Bentuk
Keluhan
b. Mata
Bentuk
Konjungtiva
Sklera
Refleks pupil

50
150

44
150

Bersih, tidak ada


benjolan
Bersih, ikal, hitam
Simetris,
tidak
keluhan nyeri tekan
Pusing

Bersih, tidak ada


benjolan
Bersih, lurus, hitam
Simetris,
tidak
keluhan nyeri tekan
-

Bersih, tidak ada


benjolan
Bersih, ikal, hitam
Simetris,
tidak
keluhan nyeri tekan
-

Bersih, tidak ada


benjolan
Bersih, lurus, hitam
Simetris,
tidak
keluhan nyeri tekan
-

Simetris KIKA
Simetris KIKA
Simetris KIKA
Simetris KIKA
Merah muda
Merah muda
Merah muda
Merah muda
Tidak kuning
Tidak kuning
Tidak kuning
Tidak kuning
(+) Ki, (+) Ka, (+) Ki, (+) Ka, (+) Ki, (+) Ka, (+) Ki, (+) Ka,
2mm
2mm
2mm
2mm
Baik
Baik
Baik
Baik

Fungsi
penglihatan
Gerakan
bola Baik
mata
Lapang pandang Baik
c. telinga
Bentuk
Warna
Kelenturan
kebersihan
Fungsi
pendengaran
d. hidung
Bentuk
Fungsi
penciuman
e. mulut
Bentuk

Simetris
KIKA,
tidak ada benjolan
Sawo matang
dan Bersih, Tidak ada
serumen
Baik

Fungsi
pengecapan
Gigi
Fungsi menelan
f. leher
Bentuk
Pergerakan
g. dada

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Simetris
KIKA,
tidak ada benjolan
Sawo matang
Bersih, Tidak ada
serumen
Baik

Simetris
KIKA,
tidak ada benjolan
Sawo matang
Bersih, Tidak ada
serumen
Baik

Simetris
KIKA,
tidak ada benjolan
Sawo matang
Bersih, Tidak ada
serumen
Baik

Simetris
Simetris
Simetris
Simetris
Baik, sinus (-), Baik, sinus (-), Baik, sinus (-), Baik, sinus (-),
polip (-), sekret (-) polip (-), sekret (-) polip (-), sekret (-)
polip (-), sekret (-)
Simetris, mukosa Simetris, mukosa Simetris, mukosa Simetris, mukosa
bibir lembab
bibir lembab
bibir lembab
bibir lembab
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik, karies (-)
Tidak ada keluhan

Baik, karies (-)


Tidak ada keluhan

Karies (+)
Tidak ada keluhan

Karies (+)
Tidak ada keluhan

Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada
pembengkakan
pembengkakan
pembengkakan
pembengkakan
kelenjar tiroid
kelenjar tiroid
kelenjar tiroid
kelenjar tiroid
Normal
Normal
Normal
Normal

Bentuk

Simetris

Bunyi nafas
Vokal fremitis
Ekspansi paru
Jantung
h. abdomen
Bentuk
Bising usus
i. punggung
Bentuk
j. ekstremitas
Ekstremitas atas
Ekstremitas
bawah
Kekuatan otot

K. integumen
Warna
Keadaan
Turgor
Sensansi

Simetris, tidak ada


pembengkakan
kelenjar/tumor
payudara
Bersih, ronchi (+), Bersih, ronchi (-),
wheezing (-)
wheezing (-)
Simetris
Simetris
Normal lubdup
Normal lubdup

Simetris

Simetris

Bersih, ronchi (-), Bersih, ronchi (-),


wheezing (-)
wheezing (-)
Simetris
Simetris
Normal lubdup
Normal lubdup

Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada
benjolan
benjolan, terkadang benjolan
benjolan
nyeri ulu hati
(+) 10 x/m
(+) 8 x/m
(+) 8 x/m
(+) 8 x/m
Normal

Normal

Lengkap,
baik,
tidak ada luka
Lengkap,
baik,
tidak ada luka

Lengkap,
baik, Lengkap,
baik, Lengkap,
baik,
tidak ada luka
tidak ada luka
tidak ada luka
Lengkap,
baik, Lengkap,
baik, Lengkap,
baik,
tidak ada luka
tidak ada luka
tidak ada luka

Normal,
sawo
matang
Normal
Baik kembali cepat
(+)

Normal,
sawo
matang
Normal
Baik kembali cepat
(+)

Normal

Normal,
sawo
matang
Normal
Baik kembali cepat
(+)

normal

Normal,
sawo
matang
Normal
Baik kembali cepat
(+)

VIII. Harapan keluarga


Keluarga Tn. R berharap anak nya dapat benar-benar sembuh total tidak
mimisan lagi, dan mendapatkan rezeki yang cukup untuk kebutuhan hidup
keluarga. Keluarga juga berharap kepada perawat untuk berbagi informasi
mengenai cara penanganan dan pengobatan penyakit mimisan, sehingga dapat
melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.

IX. Analisis Data


No
1

Data
DS:
Ny. A mengatakan anaknya sudah lama menderita mimisan sejak usia kurang lebih 3tahun.
Ny. A mengatakan An. R pernah berobat ke dokter praktek, bidan, atau puskesmas jika mimisan.
Tn. R mengatakan telah memberikan obat-obatan tradisional untuk sakit mimisan anak nya.
Ny. A mengatakan jika suhu badan An. R panas, mimisannya kambuh terus.
Tn. R dan Ny. A mengatakan ingin mimisan anaknya benar-benar sembuh total.
DO:

keluarga
mengenal
dan

DS:

Masalah
Penyakit

Tn.R mimisan

pada

masalah salah

satu

mengambil anggota

keputusan
Usia Ny. R 32 tahun
Hasil pemeriksaan fisik dan TTV:
1. TD 110/70 mmHg, S 36.6 C, RR 20 x/m, N 78 x/m
2. TB 150 Cm, BB 44 Kg
3. Jika panas suhu tubuh meningkat
4. Makan kurang teratur
5. Turgor baik kembali cepat
6. Bising usus (+) 8 x/m
7. Konjungtiva merah muda
8. Sklera tidak kuning
9. Tidak ada suara nafas tambahan rochi (-), wheezing (-)
Pendidikan SD
Menggunakan obat herbal

Penyebab
Ketidakmampuan

b/d keluarga Tn. R

kurangnya informasi
tentang

penyakit

mimisan

dan

perawatannya.

Potensial
Tn. R dan Ny. A selalu berusaha saling memperlihatkan kasih sayang yang baik antara mereka berdua

pengembangan

maupun untuk anak-anaknya

hubungan

Meskipun terkadang Tn. R mengatakan sering memarahi anaknya jika nakal.

komunikasi

Mereka selalu berusaha menerapkan komunikasi yang terbuka dalam segala hal sehingga jarang terjadi

yang

masalah karena salah komunikasi

menugaskan

Komunikasi antara Tn. R dan Ny. A tidak mengalami kesulitan, apabila terdapat hal-hal yang penting

pada

dibicarakan biasanya mereka langsung membicarakannya.

Tn. R

dan
saling

keluarga

Tn. R dan Ny. A mengatakan dekat dengan anaknya.


DO:
Pada saat melakukan pengkajian terlihat komunikasi terjalin dengan baik antara Ny. A dengan suaminya
juga Ny. A dengan anaknya
X.

Keluarga terlihat harmonis


Diagnosa Keperawatan
1.

Penyakit mimisan pada An. R salah satu anggota keluarga Tn. R.

2.

Potensial pengembangan hubungan dan komunikasi yang saling menugaskan pada keluarga Tn. R.

XI. Skala Prioritas masalah keluarga


No. Diagnosa
Keperawatan
1

Kriteria
1. Sifat masalah

2. Kemungkinan masalah dapat diubah

3. Potensial masalah untuk dicegah

Skor

Pembenaran

2/3 x 1 = 2/3

Masalah mimisan telah terjadi pada An. R sejak umur


3tahun dan sering kambuh, dapat menurunkan kualitas
fisik dan memperbesar resiko kesehatan yang
berdampak pada terganggunya aktivitas sehari-hari.

2/2 x 2 = 2

1/3 x 1 = 1/3

Sumber daya di keluarga cukup kuat:


Sistem dukungan sosial keluarga kuat
Pola komunikasi yang baik dalam keluarga
Jarak tempat tinggal keluarga dengan fasilitas
pelayanan kesehatan yang lumayan jauh kurang lebih
8 Km, sehingga keluarga belum mampu untuk selalu
memanfaatkannya
Kalau merasakan adanya kekambuhan penyakit An.R
keluarga lebih ke pengobatan herbal terlebih dahulu

4. Menonjolnya masalah: masalah

1/2 x 1 = 1/2

Total skor
2

1. Sifat masalah

3 1/2
1/3 x 1 = 1/3

Hubungan keluarga yang harmonis dan komunikasi


yang saling memuaskan merupakan kekuatan keluarga
dalam menghadapi permasalahan kesehatan yang
dialami oleh anggota keluarga

2/2 x 2 = 2

Keluarga memiliki sumber daya diantaranya:


Pola komunikasi yang baik dalam keluarga
Hubungan keluarga yang harmonis
Dan hal ini dapat ditingkatkan karena mereka banyak
memiliki waktu untuk bersama

3. Potensial masalah untuk dicegah

2/3 x 1 = 2/3

Masalah-masalah yang sedang dialami keluarga


sebagian dapat dicegah dengan komunikasi yang baik
dan hubungan yang harmonis dalam keluarga

4. Menonjolnya masalah: masalah

0/2 x 1 = 0

Keluarga tidak merasakan adanya potensi dalam


keluarga yang dapat membantu mereka memecahkan
masalah yang dialami oleh keluarga

2. Kemungkinan masalah dapat diubah

Total Skor

Berdasarkan rumusan prioritas di atas, maka dapat diketahui prioritas permasalahan pada keluarga Tn.R adalah sebagai berikut:
1.

Penyakit mimisan pada An.R salah satu anggota keluarga Tn. R.

2.

Potensial pengembangan hubungan dan komunikasi yang saling menugaskan pada keluarga Tn. R.

XII. Intervensi Keperawatan


Nama KK

: Tn. R

Alamat

No
DP

Diagnosa
Keperawatan

Penyakit
mimisan pada
An. R salah
satu anggota
keluarga Tn. R.

Potensial
pengembangan
hubungan dan
komunikasi
yang
saling
menugaskan
pada keluarga
Tn. R.

: Kp. Legoknyenang RT 03 RW 01 Desa Girimekar Kec. Cilengkrang Bandung

Tujuan

Evaluasi

Intervensi

Kriteria

Standar

Setelah dilakukan penyuluhan keluarga


mengenal
dan
mampu
mengolah
pengobatan herbal secara mandiri dan
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada dengan KH klien mampu:
1. Menjelaskan definisi mimisan
2. Menjelaskan penyebab dan tanda
gejala mimisan
3. Menjelaskan dampak dan pencegahan
mimisan
4. Menjelaskan cara perawatan mimisan
dan pengolahan bahan herbal

Verbal
Pengetahuan

1. Klien dan keluarga dapat


menjelaskan definisi mimisan
2. Klien dan keluarga mampu
mengenali penyebab dan
tanda gejala mimisan
3. Klien
dan
keluarga
mengetahui dampak dan cara
pencegahan mimisan
4. Klien dan keluarga bisa
melakukan
perawatan
mimisan dan pengolahan
bahan herbal.

1. Kaji pengetahuan keluarga


2. Kaji kemampuan keluarga yang
telah dilakukan pada An.. R
untuk
perawatan
dan
pengobatan ketika mimisan nya
kambuh
3. Diskusikan dengan keluarga
tentang dampak akibat penyakit
mimisan yang sudah parah
4. Diskusikan pencegahan yang
dapat
dilakukan
untuk
menghindari kekambuhan
5. Evaluasi secara singkat topik
yang didiskusikan keluarga
6. Berikan
pujian
terhadap
ungkapan
keluarga
yang
mendukung upaya pencegahan
dan perawatan mandiri.

Keluarga mampu mempertahankan dan


meningkatkan hubungan yang saling
memuaskan antar anggota keluarga Tn. R
dengan KH keluarga mampu:
1. Mengidentifikasi pola komunikasi
efektif.
2. Mengidentifikasi pola asuh keluarga
3. Menyebutkan kebutuhan yang sudah

Verbal
Psikomotor

1. Pola komunikasi terbuka,


dimana persepsi, pikiran dan
perasaan dapat dibagi tanpa
adanya rasa takut dan
tertekan
2. Anggota keluarga saling
menghargai
dan
ketergantungan

1. Hargai komunikasi terbuka


antar anggota keluarga
2. Diskusikan pola hubungan,
pola asuh dalam keluarga
3. Diskusikan
pada
keluarga
tentang kebutuhan yang sudah
dan belum terpenuhi, baik fisik,
emosi dan spiritual
4. Bantu
keluarga

terpenuhi dan yang belum secara


fisik, emosi, dan spiritual
4. Mengidentifikasi konflik yang pernah
terjadi dan penyelesaiannya
5. Menyatakan keputusasaannya untuk
terlibat dalam resolusi konflik yang
menghargai setiap anggota keluarga
6. Mengembangkan pola hidup yang
mengarah
pada
pemenuhan
kebutuhan anggota keluarga

3. Pola asuh yang dilandasi


agama dan kasih sayang
4. Keterlibatan
anggota
keluarga
dalam
resolusi
konflik yang menghargai
setiap anggota keluarga
5. Terpenuhi kebutuhan anggota
keluarga secara fisik, emosi
dan spiritual tanpa konflik

mengidentifikasi
kebutuhan
individu
dan
kebutuhan
bersama
5. Diskusikan cara pemenuhan
kebutuhan
individual
dan
kebutuhan
bersama
tanpa
konflik
6. Beri penguatan pada keluarga
atas upaya yang dilakukan
dalam
mempertahankan
hubungan tanpa adanya konflik

XIII. Implementasi Keperawatan


No
1

Waktu
Selasa, 19 Desember 2014
Jam 17.00 WIB s/d selesai

DP
1

Implementasi
Mengkaji tanda-tanda vital:
TD:
N:
RR:
S:
Memberikan penyuluhan kesehatan gastritis
1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang gastritis
2. Memberikan reinforcement positif atas jawaban keluarga
3. Menjelaskan tentang definisi gastritis
4. Menjelaskan penyebab dan tanda gejala gastritis
5. Menjelaskan cara pencegahan dan dampak jangka panjang gastritis
6. Menjelaskan cara konsumsi/minum obat gastritis yang benar dan cara membuat ramuan
herbal gastritis
Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya
Mengevaluasi penyuluhan yang telah disampaikan
Memberikan reinforcement positif pada keluarga atas jawaban yang telah disampaikan

.2

Kamis, 11 Desember 2014


Jam 10.00 WIB s/d selesai

XIV. Evaluasi Keperawatan

No

Waktu

DP

Evaluasi

Vous aimerez peut-être aussi