Vous êtes sur la page 1sur 10

PROSPEK USAHA INDUSTRI PRODUKSI BATU BATAKO DI KOTA

KUPANG
13 Januari 2015
KAMPIANUS WARU
Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana
Email:
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan pembangunan infrastuktur di wilayah NTT saat ini
sangat diproritaskan karna menyangkut dengan pembangunan infrastruktur
merupakan suatu faktor pendukung kemajuan dalam segala bidang
keperintahan,dunia usaha dan lainya, sehingga pemerintah dan masyarakat
yang ingin membangun infrastrutur untuk menjadikan tempat bekerja atau
tempat berbisnis, sehingga hal ini menjadi acuan atau semangat smasrakat
NTT untuk bersama maju berpacu dalam mengembangakn SDM dalam
membangun infrastruktur sebagai tempat dan sekaligus menjadi peluang
usaha.
Pembangunan dalam bidang infrastruktur membutuhkan faktorfaktor pendukung seperti,SDM,alat transportasi,dan material bahan baku
bangunan yang siap dipakai,dan faktor penunjang lainya. tentunya hal ini
menjadi tugas sekaligus masalah bagi pemerintah dan masyarakat untuk
dapat

mencapai suatu target yang pasti dalam merencanakan

pembangunan infrastruktur yang mereka telah rencankan.


Permaslahan pembangunan ini merupakan masalah yang perlu
dipecahkan secara bersama baik itu lembaga terkait dan komponen
masyarakat yang peduli.
Melihat permasalahan yang dipaparkan diatas maka menjadi acuan
bagi penulis untuk ingin mengajukan tulisan dengan judul PROSPEK
USAHA

INDUSTRI

KUPANG

PRODUKSI

BATU

BATAKO

DI

KOTA

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas,maka yang manjadi
permasalahan pokok yang ingin diangkat dalam tulisan ini adalah
PROSPEK USAHA INDUSTRI PRODUKSI BATU BATAKO DI
KOTA KUPANG
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:
a. Mengidentifikasi dan menganalisis prospek potensi usaha produksi
batu batako di kota kupang.
b. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan pihak-pihak terkait dalam
menyediakan dan membuat kebijakan serta usaha produksi batu batako
untuk membantu masyarakat dan pemerintah dalam menhadapi
permasalah diatas
c. Sebagai bahan untuk menamba wawasan dan ilmu pengetahuan
penulis sekaligus menjadi ilmu pengetahuan sehingga dapat melihat
peluang bagi wirausawan untuk memulai usaha yang baru.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. BATU BATAKO
Batu batako merupakan material yang sudah diolah dan akan
dijadikan suatu elemen dari suatu bangunan atau gedung,batu batako
merupakan hal yang paling utama dalam suatu bangunan bahkan batako
merupan elemen atau bagian yang musti harus ada dalam membuat suatu
bangunan atau gedung.
B. JENIS-JENIS BATU BATAKO
Batu batako memiliki beberapa jenis dan ukuran yang berbeda
serta mempunyai fungsi masing-masing seperti:
a. Batu batako biasa
Batu batako ini biasa digunakan untuk menjadi komponen dalam
suatu bangunan yang notabene setelah batakonya dipasang maka

bataoko tersebu di plester lagi sehingga semua bagian batako tersebut


tertutup dan tidak lagi kelihatan bentuk batakonya.
b. Batu batako halus
Batu batako ini biasanya di gunakan utuk membangun suatu pagar
atau rumah yang nanti bangunan tersebut dibiarkan tanpa pelester
sehinga kelihatan bentuk batakonya yang asli dan bangunan tersebut
menjadi daya seni dan kelihatan alami.
c. Batu batako mera
Batu batako ini funsinya sama dengan batu batako biasa namun
batako ini berbeda ukuranyan dengan kedua batu batako diatas,batu
batako ini lebih kecil ukuranya dari yang lain dan juga beratnya lebih
ringan.batako ini biasa dipakai untuk suatu bangunan yang cukup
tinggi atau biasa dugunakan untuk gedung yng bertingkat.
C. CARA MEMBUAT BATU BATAKO
1. Cara membuat batako yaitu:
a) Kusus untuk batako biasa sebelum dicetak ada bebrapa materil
batu batako yang akan digunakan yaitu pasir,tanah puti,dan
semen.capuran batoko juga harus benar-benar tepat sesuai
aturan yang tertera pada sak semen sehingga batako yang
diproduksi menjadi berkualitas
b) Kusus untuk membuat batako halus material yang digunakan
adalah pasir yang sudah dihaluskan dan semen,campuranya
juga sama seprti batu batako biasa
2. Cara mencetak batu batako
Cara mencetak batu batako memiliki beberapa cara yaitu:
a. Menggukan mesin
Batako di produksi mengunakan mesin namun dibutuhkan
juga tenaga manusia yang dipakai untuk mengangkat atau
memindahkan batako yang sudah diproduksi ditempat
dibawah matahari untuk dikeringkan.

b. Menggunakan Manual (tenaga manusia sendiri)


Cara ini menggunakan tenaga manusia dimana campuran
yang sudah disiapakan dan kemudian dimasukan ke dalam mal
cetak,kemudian di tumbuk dengan

menggunakan kayu

tumbuk sampai padat kemudian selanjutnya diletakan pada


tempat yang telah disiapkan dan kemudin mal dibukan dan
dilepaskan untuk melanjutkan proses berikutnya.
D. BIAYA OPERASIONAL
a. Biaya modal awal
Modal

awal

mencakup

bangunan,peralatan

(mal

segala
cetak)

persiapan
dan

awal

segala

seperti

kelenkapan

produksi.berikut ini rincian biaya yang dibutuhkan untuk modal awal.


Biaya bangunan

Rp 15.000.000

Penyedian mal batako

Rp 800.000/buah x 5 = Rp 4000.000

Alat kelengkapan produksi Rp 1000.000


Total biaya awal Rp 20.000.000
b. Tenaga kerja
Biaya tenaga kerja dilakukan dengan sistim dimana seberaberpa
banyak jumlah produksi yang dikerjakan oleh pekerja maka jumlah
ongkos kerja atau biaya produksi pun demikian sesuai dengan jumlah
produksi Yang mereka kerjakan.sewa produksi sebesar Rp 300/biji,dan
jumlah produksi/hari 800-900 biji.maka hsasil produksi ini dikalikan
dengan ongkos produksi untuk mendapakan jumlah total biaya
karyawan/bulan.
c. Bahan baku
Perusahaan menggunakan tiga jenis bahan baku utama dalam
membuat batu batako yaitu pasir,tanah putih dan semen.
Berikut analisa perkiraan biaya operasional/bulan:
CV.ANEKA CIPTA jalan jalur 40 kelurahan fatukoa kupang yakni
perisahaan memiliki pekerja sebagai tukang produksi sebanyak 5 orang
dengan hasil produksi minimal 240 dan maksimal 320/hari/orang maka
jika selama sebulan mereka dapat mencapai 5760/orang (estimasi

menggunakan angka minimal) maka setiap pekerja mendapat upah


kerja selama sebulan sebesar Rp 1.728.000.maka untuk 5 orang
pekerja membutuhkan biaya sebesar Rp 8.640.000/bulan.
Untuk bahan baku/hari dibutuhkan 1-1

/ret tanah putih

Rp350.000/ret tiap hari jadi (perhitungan ini menggunakan estimasi


karena pekerja tidak setiap hari berprodusi maksimal) selama sebulan
membutuhkan kurang lebih 24 ret x 350.000 = Rp 8.400.000/bulan.
d. Biaya lain-lain
Seperti listik (menggunakan dynamo air untuk menyedot air
sumur) Rp 240.000-250.000/bulan
Biaya konsumsi karyawan,alat tumbuk dan biaya tak terduga
Rp 2.500.000
Maka total biaya operasi/bulan;
ongkos karyawan Rp 8.640.000 + bahan baku Rp 8.400.000 +
biaya lain-lain Rp 2.750.000 = Rp 19.790.000/bulan
E. PERKIRAAN

PERMINTAAN

PELANGGAN

DAN

LABA

PERUSAHAAN
a. Rata-rata permintaan/bulan
Permintaan konsumen setiap hari berkisar 500 2000 buah, maka
rata permintaan setiap harinya berkisar 1250 buah, maka setiap bulan
perusahaan dapat menjual hasil produksi sebesar 1250 buah/hari x 24
hari = 30.000 buah/bulan
b. Perhitungan laba perusahan/bulan
Jumlah modal awal + biaya operasional
Rp 20.00.000 + Rp 19.790.000 = Rp 39.790.000
Hasil penjualan setiap bulan 30.000 buah x

Rp 2500/buah = Rp

67.500.000/bulan
Untuk mendapat keuntungan, penulis menggunakan analisa
perhitungan sebagai berikut;
Hasil penjualan biaya operasioanal
Rp 67.500.000 Rp 39.790.000 = Rp 27.710.000
Maka keuntungan/bulanya adalah = Rp 27.710.000

F. KELEMAHAN/KEKURANGAN PERUSAHAAN
a. lokasi usaha
tempat yang tidak strategis sehinnga pelanngan tidak dengan
mudah menjangkau.
b. Karyawan
Karyawan tidak memiliki ikatan tetap dengan perusahan sehinnga
karyawan tidak bekerja tetap dalam perusahaan tersebut (berpidahpindah perusahaan)
c. Promosi
Kurangnya jaringan pelanggan akibat kurang mendapatkan
informasi tentang keberadaan perusahaan tersebut.
d. Pelayanan
Pelayanan kurang memadai (kurangnya tenaga kerja sehingga
menyulitkan proses pelayanan konsumen.
e. manajemen usaha
Kurangnya pembuktian/pembukuan sehingga informasi laba rugi
perusahaan tidak jelas dan teratur.
G. USAHA INI PUNYA PROSPEK YANG MENJANJIKAN BAGI
PERUSAHAAN
Dengan melihan laba perusahan diatas maka Penulis melihat
dengan membuktikan secara analisa berdasarkan pengalaman (pernah
berada dalam lingkup usaha ini), serta pengetahuan berwirauasaha bahwa
usaha ini meiliki peluang yang cukup menjanjikan bilamana para pelaku
usaha memperhatikan poin-poin kelemahan perusahaan diatas.
H. PELUANG USAHA
a. Kekuatan
1. Pengalaman
Pengalaman adalah hal yang paling penting yang menjadi kekuatan
dasar dalam memulai usaha atau suatu kemampuan dalam mengelola
usaha atau menjalankan usahanya,beberpa pengalaman yang menjadi
kekuatan bagi wirausahawan untuk memulai usaha diantaranya adalah:

a) Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi

dimana penulis pernah bekerja

lansung atau terjun lansung dalam lingkup usaha tersebut


sehingga penulis memiliki pengetahuan serta pengalaman
dalam bidang tersebut.
b) Latar belakang pendidikan
Latar belakang pendidikan penulus juga sangat mendukung
dalam bidang ini. dimana dalam dunia pendidikan penulis telah
mandapkan/sudah belajar tentang ilmu wirausaha dan cara
bagamana

mengelola

suatu

usaha

dengan

manajemen-

manajemen yang terstruktur sehingga sangat membantu dalan


menghendel suatu perusahan,
2. Lokasi Usaha
Loksai usaha yang sangat strategis sehingga penulis sangat
yakin bahwa untuk usaha ini memiliki peluang sukses yang sangat
besar dan terjamin dimana letak lokasi perusahan ini berada dipinggir
jalan umum sehingga memudahkan dalam menyuplei bahan baku dan
juga pelanggan tidak bersusa payah untuk menemukan lokasi tersebut
sekaligis memudahkan pelanggan dalam membeli produk ini, karana
alat tranportasi sangat mudah untuk menjangkau lokasi tersebut.
Dena lokasi usaha

L
Gudang
semen

lokasi
usaha

kantor

Jl

jalan jalur 40 menuju bolok


BTN

Gedung
produksi

3. Pelanggan
Kewilayan memberikan gambaran akan jumlah pelanggan
yang menjadi sasaran pemasaran.
Wilayah Kota Kupang sesuai UU Nomor 5 tahun 1996 tentang
Pembentukan Kotamadya Dati II Kupang terdiri atas 4 (empat)
Kecamata dan 40 Kelurahan, dan saat ini Kota Kupang dibagi menjadi
6 (enam) Kecamatan dengan 50 Kelurahan. Selanjutnya berdasarkan
Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 60 Tahun 1995
tentang Pengukuhan Desa dan Kelurahan Persiapan menjadi
Desa/Kelurahan Defenitif di Propinsi Dati II Nusa Tenggara Timur,
maka ditambah 5 Kelurahan hasil pemekaran sehingga menjadi 45
Kelurahan, selanjutnya pada tahun 2006 dengan memprtimbangkan
aspek jangkauan dan efektifitas layanan, maka Pemerintah Kota
Kupang melakukan pemekaran 3 wilayah Kelurahan menjadi 6
Kelurahan sehingga bertambah menjadi 50 Kelurahan dengan rincian
sebagai berikut :
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Kecamatan Alak
Kecamatan Kelapa Lima
Kecamatan Kota Lama
Kecamatan Kota Raja
Kecamatan Maulafa
Kecamatan Oebobo

: 12 Kelurahan
: 5 Kelurahan
: 10 Kelurahan
: 8 Kelurahan
: 9 Kelurahan
: 7 Kelurahan

(sumber : Badan Pertanahan Nasional Kota Kupang)


Maka dengan melihat luasan wilayah yang cukup luas maka hal ini
menjadi hal pokok dan mendasar bagi penulis bahwa peluang bisnis ini
dengan luasan wilyah yang sangat mendukung sehingga menjadikan
acuan bahwa jumlah pelanggan akan memenuhu pasar penjualan.
4. Modal
Modal yang dibutuhkan untuk memulai uasah dalam bidang ini
dapat diketahui melalui analisis sebagai berikut;
Persiapan pembangunan gedung dan alat cetak (mal) Rp 20.000.000
Operasional keseluruhan sebesar
Rp 19.790.000
Maka todal modal keseluran yang dibutuhkan Rp Rp 39.790.000

BAB III
KESIMPULAN
Dalam dunia usaha peluang kesuksan sangat besar dan hal ini tergantung
dari bagai mana perusahan menghendel prusahaanya dengan dasar ilmu
pengetahuan serta pengalaman kerja yang jelas, sehingga hal ini dapat
memudahkan pelaku usaha dalam mengatur serta perusahaan sekaligus dapat
menengani segala kelemahan/kekurangan dalam perusahaannya.
Pengalaman serta ilmu pengetahuan adalah yang menjadikan modal utama
dalam memulai usaha.manajaemen usaha yang diatur dengan baik dapat
mengetahui semua aktifitas perusahaan baik itu keuangan yang berkaitan dengan
operasional perusahaan maupun kekuatan yang dimiliki perusahaan.sehinngga hal
ini dapat menjadikan suatu bahan analisa bagi perusahaan sehingga perusahaan
dapat membuat target atau rencana yang berkaitan dengan rencana atau target
berikutnya.
Kurang tersedianya sumber daya manusia yang profesional, manajemen
yang kurang baik sehingga menyebapkan banyak permasalahan yang menjadi
kekurangan dari perusahaan tersebit tidak diketahui sehingga menyebapkan
kerugian perusahaan, sarana prasarana yang belum memadai serta belum
maksimalnya kegiatan pemasaran/promosi produk perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
(sumber : Badan Pertanahan Nasional Kota Kupang)
CV.ANEKA CIPTA jalan jalur 40 kelurahan fatukoa kupang

Vous aimerez peut-être aussi