Vous êtes sur la page 1sur 46

ETIKA DAN HUKUM

KESEHATAN
Divisi Bioetika Humaniora Medikolegal Profesionalisme
MEU FK USU
2012

Hukum dan undang-undang tidak mungkin mengatur


semua aspek kehidupan dalam masyarakat.
Oleh karena itu, harus ada tempat bagi
kekuatan dan
kemampuan dalam masyarakat sendiri untuk mengatur
dirinya dalam hal-hal yang tidak diatur
oleh hukum.

Inilah tempat di mana norma-norma etika dan kode etik


menjadi pedoman dan alat pengukur tentang baikburuk
atau benar-salahnya perbuatan manusia.

Hukum adalah rambu-rambu ketiga bagi dokter &


tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya
setelah moral dan etika.

Etika adalah ilmu yang mengkaji moral dan


moralitas (bagi para filsuf).

Etika berarti pedoman perilaku dalam menjalankan


profesi (bagi praktisi secara umum).

Bagi dokter / tenaga kesehatan, etika


berarti memenuhi harapan profesi &
masyarakat, serta secara khusus
bertindak terhadap pasien / masyarakat
sesuai asas dan aturan yang disepakati
bersama oleh komunitas moralnya.

Hukum adalah sistem dari asas-asas dan


aturan-aturan tentang perbuatan manusia
yang ditetapkan dan diakui oleh otoritas
tertinggi.

Persamaan
Etika dan hukum adalah sama-sama
tentang nilai perorangan dan nilai dalam
masyarakat, tentang keseimbangan
antara dua kelompok nilai-nilai itu, dan
tentang asas-asas fundamental yang
mendasari nilai-nilai itu.

Perbedaan
Etika adalah pengaturan diri oleh
komunitas moral tertentu terhadap
warganya sendiri (self imposed regulation).
Hukum formal adalah pengaturan oleh
negara yang berlaku untuk semua warga
negara dan juga warga asing yang berada
dalam wilayah hukum negara.

Etika profesi medis menuntut dokter / tenaga


kesehatan ber-kewajiban untuk berbuat hal
positif terhadap pasien.

Hukum menuntut standar moral yang minimum


dari warga negara. Hukum lebih banyak
memuat apa yang tidak boleh dilakukan, dan
jarang menuntut kewajiban positif dari seorang
terhadap orang lain.

Etika menetapkan norma perilaku


seseorang. Namun, norma etika tidak
mengikat secara yuridis.

Dalam hal norma etika tertentu


bertentangan dengan hukum, yang harus
diberlakukan adalah ketentuan hukum.

Etika mengatur hal yang kecil (dari sopan


santun), hingga hal berat (seperti
euthanasia, transplantasi organ, ganti
kelamin, dll).

Hukum tidak mengurus hal sepele / hal


kecil (De minimis non curat lex)

Pendapat tentang etika dan moral bisa jadi


berbeda-beda.

Asas hukum menciptakan pengaturan yang berlaku


umum dan pasti dalam kehidupan masyarakat.

Jika ada perbedaan penilaian tentang etika, maka


hukum harus memutuskan penilaian mana yang
tepat.

Wacana tentang etika dapat


mempengaruhi hukum.

Banyak tindakan yang mulanya hanya


kepedulian etika, baru disusul dengan
pengaturan hukum.

Ada 4 kemungkinan kombinasi perbuatan


oleh seorang profesional seperti dokter /
tenaga kesehatan :
Etis dan legal
Etis tapi tidak legal
Tidak etis tapi legal
Tidak etis dan tidak legal
TUGAS
1

Ada tidaknya pelanggaran hukum diputuskan oleh


hakim dalam suatu proses pengadilan, berdasar
pada undang-undang.
Ada tidaknya pelanggaran etika ditentukan
komunitas moralnya sendiri.
Contoh : Untuk dokter di Indonesia oleh Majelis
Kehormatan dan Etika Kedokteran (MKEK),
berdasarkan pada ketentuan dalam Kode Etik.

Pertentangan
Etika dan hukum dapat juga saling bertentangan.
Hal ini dapat terjadi pada suatu negara yang tidak
demokratis. Jika penguasa membuat dan
memberdayakan undang-undang untuk
melegalisasikan kekuasaannya, dalam banyak hal
hukum dapat menjadi bertentangan dengan nilai
moral dan etika yang hakiki.

NORMA
DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN
ATURAN PENERAPAN
KEILMUAN
KEDOKTERAN

DISIPLIN
ATURAN
PENERAPAN
ETIKA
KEDOKTERAN
(KODEKI)

ATURAN HUKUM
KEDOKTERAN

ETIKA

HUKUM

ETIKA DOK
1. NORMA MORAL
- MASALAH MORAL

2. PELANGGARAN:
DILEMA NORMA
INTERNAL
(BAIK - BURUK)
3. DAMPAK
- KUALITAS MORAL
- KEHORMATAN
PROFESI
4. LINGKUP
- PERILAKU ETIK

DISIPLIN DOK
1. NORMA DISIPLIN
~ STD PROFESI
(KOMPETENSI,
YAN, PRLKU)
2. PELANGGARAN
LANGGAR STANDAR
PROFESI
(BENAR - SALAH)
3. KUALITAS PROFESI
(LAYANAN, PERILAKU)
- KEHORMATAN
PROFESI
4. KOMPETENSI
YANMEDIK
PERILAKU PROF

HUKUM DOK
1. NORMA HUKUM

2. PELANGGARAN
NORMA HUKUM
(BENAR SALAH)
3. PENYELESAIAN
KONFLIK/
KEDAMAIAN
4. PERATURAN HK TTG
YAN KEDOKTERAN

ETIKA DOK

DISIPLIN DOK

HUKUM DOK

5. BENTUK: KODE
ETIK PROFESI
6. DISUSUN: ORG.
PROFESI
7. SANKSI
- MORAL/HT NURANI
- NASEHAT/
TEGURAN
- PENGUCILAN

5. ATURAN DISIPLIN
KEDOKTERAN
6. KOMPILASI OLEH KKI

8. YANG MEMERIKSA
- MKEK
- MKEKG
- ANGG PROFESI

8. MKDKI:
- DOKTER
- DOKTER GIGI
- SARJANA HUKUM

5. UU, PP, PERMEN,


KEPPRES DLL
6. NEGARA (DPR +
PEMERINTAH)
7. SANKSI
- PID: DENDA/
PENJARA
- PDT:
GANTI RUGI
- ADMINISTRASI:
PENCABUTAN
8.PENGADILAN:
-NEGERI
-TUN
ANGGOTA: HAKIM

7. SANKSI
~ TEGURAN REEDUKASI
~ CABUT STR /SIP

PELANGGARAN & CARA


PENANGANAN
ETIKA
DR
DRG

DISIPLIN
SENGKETA HUKUM

MKEK
MKDKI
PERADILAN PIDANA
PERADILAN PERDATA

TENAGA
KESEHATAN
???

SENGKETA
NON HUKUM

PERADILAN TUN
LEMBAGA MEDIASI
(ADR)

Rangkuman

Etika sebagai falsafah, pengetahuan, dan


pedoman praktis adalah penting karena :
Etika

memberi petunjuk nilai kehidupan


sesungguhnya.
Etika mengajar manusia membuat keputusan
yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.
Etika membuat orang berpikir, memilih, dan
bertindak bijaksana.

Sedang hukum berfungsi dan bertujuan :


Mengatur

hubungan bermasyarakat, kegiatan serta


tindakan masyarakat, agar kehidupan tertib, aman,
dan adil.
Hukum melindungi manusia dan integritasnya,
melindungi dari kesewenang-wenangan kekuasaan.
Hukum menetapkan aturan main dalam masyarakat.
Lembaga hukum memberikan bantuan hukum untuk
mewujudkan atau membela hak manusia.

Dalam profesi medis, etika


kedokteran/kesehatan dan hukum
kesehatan dapat saling mengisi agar
profesi itu dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya, bagi pasien maupun bagi
dokter / tenaga kesehatan.

Etik adalah cabang ilmu filsafat yang mempelajari


moralitas. Etik harus dibedakan dengan sains
yang mempelajari moralitas, yaitu etik deskripsi.
Bioetika adalah salah satu cabang dari etik
normatif diatas. Bioetik atau Biomedical ethics
adalah etik yang berhubungan dengan praktek
kedokteran dan atau penelitian di bidang
biomedis.

Pada dasarnya manusia memiliki 4


kebutuhan dasar yaitu :
1.

Kebutuhan fisiologis yang dipenuhi dengan makanan dan


minuman

2.

Kebutuhan psikologis yang dipenuhi dengan rasa kepuasan,


istirahat, santai, dll

3.

Kebutuhan sosial yang dipenuhi melalui keluarga, teman, dan


komunitas, serta

4.

Kebutuhan kreatif dan spiritual yang dipenuhi dengan malalui


pengetahuan, kebenaran, cinta, dll.

Etika Kedokteran
Didalam menentukan tindakan di bidang kesehatan
atau kedokteran, selain mempertimbangkan keempat
kebutuhan dasar di atas, keputusan hendaknya juga
mempertimbangkan hak hak asasi pasien.
Etika adalah disiplin ilmu yang mempelajari baik buruk
atau benar salahnya suatu sikap dan atau perbuatan
seseorang individu atau institusi dilihat dari moralitas.

Etika Medis
Asas

maleficence
Asas non maleficence
Asas Menghormati hidup manusia
Asas menyadari keterbatasan diri sendiri
Asas berakhlak dan berbudi luhur
Asas menjaga kerahasian.

Perkembangan
Etika terapan merupakan pedoman dan ramburambu moral bagi perilaku etis dokter dalam
hubungan dengan pasien
(kini dikenal sebagai etika klasik)

Sesudah tahun 1960-an masuk tahap baru


dalam perkembangan nilai-nilai etika medis--
era bioetika sebagai akibat revolusi bioteknologi
dan biomedis---BIOETIKA / ETIKA BIOMEDIS

Perkembangan Bioetika

Sejak tahun 1960-an,Revolusi bioteknologi dan


revolusi biomedis
Pengendalian populasi:kontrasepsi, sterilisasi
Perpanjangan hidup:transplatasi, organ buatan,
stem sel, respirator, pacu jantung
Seleksi kelamin, tukar kelamin,face-off
Peningkatan mutu kehidupan:rekayasa genetik,
inseminasi buatan, surrogate mother
Eksperimen genetik:kloning
Pengakhiran kehidupan: abortus, euthanasia

Bioethics
A field of study concerned with the
ethics and philosophical implications
of certain biological and medical
procedures, technologies, and
treatments, as organ transplants,
genetic engineering, and care of the
terminally ill.

Bioetika Etika Biomedik


Bioetika adalah masalah etika yang
berhubungan dengan semua cabang ilmu
pengetahuan termasuk lingkungan
hidup,ilmu-ilmu hayat, dan kedokteran
serta teknologi-teknolgi terkait.

Pengertian
Shannon: Bioetika menyelidiki dimensi etis dari
masalah-masalah teknologi, ilmu kedokteran,
dan biologi sejauh diterapkan pada kehidupan
Samuel Gorovich: Bioetika adalah penyelidikan
kritis tentang dimensi-dimensi moral dari
pengambilan keputusan dalam konteks
berkaitan dengan kesehatan dan dalam konteks
yang melibatkan ilmu-ilmu biologis

Pengertian
F. Abels : suatu studi interdisipliner
tentang problem-problem yang
ditimbulkan oleh perkembangan di
bidang biologi dan ilmu
kedokteran/kesehatan, baik pada
skala makro maupun mikro

Pendidikan, pelatihan dan pemahaman


bioetika dan humaniora kesehatan pada
masa kini dirasakan sudah mendesak
untuk diberikan secara terintegrasi dan
terkordinasi kepada calon tenaga
kesehatan khususnya tenaga dokter.

Bioethic & Humanity

Teaching should be continuosly


adjusted to the development of medical
science and technology and adapted to
the local culture of
the society and to the challenges and
changes in the community

Should be introduced as early as


possible to the medical students
and continuosly be re-enforced
through out the medical education,
both by example or patronage

Teaching in medical ethics and arts do not


necessarily to add students learning burdens,
but should be consciously integrated in every
opportunity during lectures, discussions, and
bed side teaching.

The teaching staffs are expected to include


ethical and legal aspects in each topic to be
discussed during classroom lecture or
discussion

Tujuan
1.

2.
3.

4.

Membangun masyarakat kesehatan dalam


memepertahankan dan meningkatkan tradisi
luhur profesinya
Meningkatkan penguasaan pengetahuan dan
pemahaman bioetika dan humaniora kesehatan
Meningkatkan kualitas pendidikan,penelitian
dan pelayanan di bidang bioetika dan
humaniora kesehatan
Meningkatkan pelatihan dan pendidikan
berkelanjutan

Beauchamp and Childress (1994)


menyatakan 4 kaidah dasar moral :
1.
2.
3.
4.

Prinsip otonomi
Prinsip beneficence
Prinsip non maleficence
Prinsip justice

Etika Klinik
Pembuatan keputusan etik, terutama dalam
situasi klinik, dapat juga dilakukan dengan
pendekatan yang berbeda dengan
pendekatan kaidah dasar moral diatas
Jonsen, Siegler dan Winslade (2002)
mengembangkan toeri etik yang
menggunkan 4 topik yang esensial dalam
pelayanan klinik :

4 topik esensial dalam peleyanan


klinik :
1.
2.
3.
4.

Medical indication
Patient preferrences
Quality of life
Contextual features

Etik dalam pelayanan kesehatan


Di dalam praktek, peran profesional
kesehatan khususnya dokter dapat terbagi
ke dalam 3 model penjaga gawang, yaitu
peran tradisional, peran negative
gatekeeper, dan peran positive
gatekeeper.

Etika pada penelitian kedokteran


Berkaitan dengan penelitian yang melibatkan subjek
manusia World Medical Association (WMA) telah
mengeluarkan Deklarasi Helsinki, yang terakhir kali
disempurnakan di Edinburgh tahun 2000.
Deklarasi ini mendasarkan pertimbangannya kepada
Deklarasi Geneva (sumpah dokter) yang berbunyi
kesehatan pasien saya akan menjadi pertimbangan
saya dan etik kedokteran yang berbunyi dokter
harus bertindak untuk kepentingan pasein dalam
menjalankan profesi kedokterannya yang mungkin
mengakibatkan melemahnya keadaan fisik dan
mental pasien.

Mikro alokasi pelayanan


kedokteran
Dasar dari persoalan etis ini adalah salah
satu prinsip etik kedokteran, yaitu
distributive justice, bila dokter dipaparkan
kepada banyak pasien yang
membutuhkan suatu layanan medis atau
fasilitas medis dengan keterbatasan
sumber daya yang dimilkinya.

Komite Etik Rumah Sakit


Kebijakan di bidang perumahsakitan di Indonesia telah
menuju kembali ke arah penegakan etik dengan akan
dibentuknya Komite Etik Rumah Sakit disetiap rumah
sakit.
Komite Etik RS juga berfungsi dalam memberikan
analisa etik dan rekomendasi kepada pimpinan rumah
sakit dalam menghadapi berbagai permasalahan etik,
tidak hanya permasalahan etik profesi profesi di
lingkungan rumah sakit, melainkan juga masalah etika
bisnis dan etik institusi lainnya.

TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi