SINTESIS, PENGHAMBATAN ABSORPSI KOLESTEROL DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI
DARI BEBERAPA DERIVAT BARU 2-AZETIDINONE
Nana Juniarti N.D. P25002134001/Kelas Sains 2-azetidinone merupakan senyawa heterosiklik beta-laktam yang saat ini cukup banyak menarik perhatian dalam penelitian sintesis senyawa baru disebabkan oleh sifat biologisnya yang beragam. Salah satu sifat biologis dari senyawa 2-azetidinone yang paling banyak diteliti ialah sifat antibiotik dan antifungi dari senyawa ini yang menjadi booming pada era 90-an. Namun, dalam beberapa tahun belakangan, fokus penelitian mulai beralih ke arah sintesis dan modifikasi cincin beta-laktam dalam menghasilkan senyawa-senyawa dengan aktivitas farmakologi yang beragam, seperti inhibisi absorpsi kolesterol, antagonis aktivitas vasopressin V1a, antidiabetes, anti-inflamasi, anti-parkinson dan anti-HVI. Gugus beta-laktam pada posisi kedua dari senyawa 2-azetidinone ini memiliki peran yang sangat penting dimana posisi N-1, C-3 dan C-4 dapat disubtitusi dengan berbagai gugus. Pada penelitian ini, dihasilkan suatu senyawa baru hasil modifikasi senyawa 2-azetidinone yang memiliki efek inhibitor absorpsi kolesterol sekaligus efek antibakteri. Sintesis dilakukan dengan metode konvergen dimana dilakukan sintesis dua senyawa berbeda yang kemudian digabungkan menjadi satu template senyawa. Dari senyawa template ini kemudian dilakukan subtitusi dengan beberapa jenis gugus untuk melihat pengaruh subtitusi tersebut terhadap efek farmakologis dari obat. Sintesis senyawa meliputi beberapa reaksi: 1. subtitusi gugus hidrazin pada struktur 4-metoksibenzaldehid menghasilkan senyawa (3) yang kemudian digabungkan dengan senyawa (6) yang berasal dari senyawa anhidrida glutarat yang telah dimodifikasi dengan membuka cincin benzennya kemudian salah satu gugusnya disubtitusi dengan klorida. Gabungan kedua senyawa ini membentuk senyawa (7) yang kemudian dihidrolisis dengan Litium hidroksida dan menghasilkan senyawa (8). Reaksi final dilakukan dengan mensubtitusi gugus amin aromatic pada ujung rantai senyawa 8 yang awalnya ditempati oleh senyawa metoksi. Senyawa (9) ini dijadikan sebagai template awal pembuatan senyawa inhibitor absorpsi kolesterol. Modifikasi pada struktur senyawa dilakukan dengan mensubtitusi gugus R1 pada gugus beta-laktam pada posisi N-1 dengan beberapa jenis gugus aromatis. Dengan penambahan gugus tersebut meningkatkan kelarutan dari obat sehingga meningkatkan kadar HDL. namun, efek inhibisi tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan efek dari gabungan senyawa dengan ezetimibe (yang merupakan inhibitor absorpsi kolesterol yang cukup poten). Meskipun demikian, dengan adanya trend SAR saat ini diharapkan dapat membantu dalam desain lanjut dari inhibitor absorpsi kolesterol ini. Selain bersifat sebagai inhibitor absorpsi kolesterol, disebabkan adanya gugus beta-laktam, senyawa baru ini juga memiliki sifat antibakteri meskipun kekuatannya masih berada di bawah standar.