Vous êtes sur la page 1sur 4

IMUNOLOGI TRANSPLANTASI

PENDAHULUAN
Transplantasi adalah pemindahan jaringan/organ dari suatu tempat /orang/hewan lain
yang masih hidup atau sudah mati.
Yang biasa dilakukan
Transplantasi :
Kulit
Ginjal
Jantung
Paru
Hati
Pancreas
Sumsum tulang
Yang masih jarang:
Pulau langerhans
Usus
Multi organ (=transplantasi hepar, hati, ginjal secara bersamaan)
Anggota gerak
Orang/jaringan hasil pembenihan
Orang/jaringan hewan

ISTILAH
Autografi
Isografi/syngeneic
Allografi/allogeneic
Xenografi/xenogeneic
Histokompatibilitas

UJI

= jaringan sendiri
= dari kembar monozygot
= dari spesies yg sama
= dari spesies yg berbeda
= kemampuan menerima transplantasi

HISTOKOMPATIBILITAS

1. HLA typing/tissue typing


2. Cross Matching (reaksi silang)
3. Antibody screening

HLA typing/tissue typing


1. Serological Methods
Dengan cara lymphatotoxian assay menggunakan PBLS atau isolated T cells untuk HLA
class I atau volared B-cells untuk HLA class II, dapat diketahui skor percentase kematian
cell.
2. Molecular Methods
Dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) dapat diketahui susunan DNA
leukosit/jaringan
3.

CROSS MATCHING
= menguji serum resipien terhadap antibody preformed HLA donor. Jika serum pasien
tidak menghancurkan limfosit donor Mixed Lymphocyte Reaction dilakukan untuk
menentukan apakah sel donor merangsang blastogenesis dengan adanya limfosit resipien.
METODE
1. Serologis
2. Flow Cytometry Cross-Match (FCCM)
3. Cross Matching with Treated Serum

IMUNOSUPRESI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kortikosteroid
Tacrolimus ( TK-506)
Cyclospori A
Mycophenolate mufetil (MMF)
Sirolimus (SRL = rapamycin)
Azathiopriae
Monoclonal antibody
a. OKT 3
b. Daclizumab
c. Basiliximab
8. Polyclonal Antilymphocyt drugs (ALG & ATG)

IMUNOLOGI MONITORING
1.
2.
3.
4.

Monitoring graft rejection


Monitoring jumlah limfosit absolute
Monitoring Ab terhadap nonhuman determinants pada terapi Ab monoclonal
Monitoring dan hemopoetik stem cell engrafements.

RX. PENOLAKAN
1. Reaksi Hiperakut
a.
Reaksi segera

Sudah ada sebelumnya ok : kehamilan, tranfusi , transplantasi


Beberapa menit sampai jam pasca transplantasi
Reaksi hebat berupa udem dan pendarahan intertisial jaringan transplantasi.
Trombosit vaskuler dan nekrosis jaringan biasa terjadi.
b. Reaksi akselerasi
Diperankan oleh imunitas selluler
Infiltrasi limfosit dan PMN
Dapat dicegah dengan globulin antitimosit tetapi tidak dapat dicegah dengan
kortikosteroid
2. Penolakan Akut
Terjadi hari ke 5-21
Gangguan fungsi organ transplantasi
Bengkak, dan nyeri local
Demam, lemah, leukositosis, dan trombositopenia.

3. Penolakan Kronik
Terjadi berangsur-angsur sesudah beberapa bulan tahun
Oleh karena terjadi sensitivitas atau intoleransi/penghentian terapi imunosupresif
Kegagalan fungsi organ transplantasi
Terjadi iskemi sampai nekrosis jaringan transplantasi
4. Graft versus Host
Jaringan transplantasi menolak jaringan tuan rumah
Biasa terjadi sesudah transplantasi sumsum tulang
Bentuk akut 40% yang kronik 15%
Terjadi pembesaran kel.limfe , limpa , hati, diare, kemerahan kulit, rontok, BB
menurun, kemudian meninggal.
PENCEGAHAN PENOLAKAN
1. Kesesuaian golongan darah ABO
2. Kesesuaian golongan darah lewis untuk transplantasi ginjal
3. Kesesuaian tipe HLA
4. Deteksi prasenitasi
5. Imunosupresi
6. Iradiasi limfoid total
Wernickes 042

IMUNOMODULASI
Pengembalian atau perbaikan fungsi system imun yang terganggu
Obatnya imunomodulator bekerja 3 cara:
1. Imunorestorasi
2. Imunostimulasi
3. Imunosupresi
Harus disadari bahwa imunitas dasar dipengaruhi oleh:
-umur
-nutrisi
-vitamin
-mineral
-hormon
-olahraga
-emosi
-keyakinan
-adanya penyakit kronik

IMUNORESTORASI
Pengembalian fungsi dengan pemberian komponen system imun
Immune Serum Globulin (ISG)
Sebagai replacement pada defisiensi imun humoral yang primer atau sekunder seperti pada
sindrom nefrotik, limfangiektasi intestinal dan luka baker
Plasma
Plasmapheresis
Pemisahan sel darah dari plasma perusak seperti pada myasthenia gravis, anemi hemolitik
otoimun dsb
Leukopheresis

Pemisahan lekosit selektif seperti pada arthritis rheumatoid.

IMUNOSTIMULASI
Memperbaiki fungsi dengan merangsang system imun
Biologik
- hormon timus
- sitokin (interferon, MAF, MGF, CSF, TNF, IL-2)
- antibodi monoclonal
- transfer factor
- Lymphokine activated killer (LAK) cells
- Asal bakteri (BCG, LPF, endotoxin, dsb)
- Asal jamur (lentinan, krestin, glukan, schizophyllan)
- Asal tumbuhan (Echinacea, Phyllanti herba, Ganoderma lucidum)
Sintetik
a. Levamisol
b. Isoprinosin
c. MDP
d. Azimexon, Clamexon
e. Bestatin
f. Tuftsin
g. Maleic anhydride, divinyl ether copolymer
h. dan lain-lain
PENYAKIT DAN IMUNITAS
Beberapa penyakit/keadaan yang menurunkan imunitas :
1. Infeksi virus
o Sementara : influenza, herpes, morbili, CMV
o Lama dan progresif : HIV
2. Kanker
o Keadaan lanjut----menjadi lebih nyata
3. Penyakit kronik
o DM, Sirosis hati, GGK, TB, lepra
4. Usia lanjut.

Vous aimerez peut-être aussi