Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
STRUKTUR LOGAM
kebanyakan logam yang kita temui sehari-hari
merupakan polikristal.
Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul,
atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan
polanya berulang melebar secara tiga dimensi.
Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika
mengalami proses pemadatan.
Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal
tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya
"terpasang" pada kisi atau struktur kristal yang
sama, tapi,
secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara
simultan sehingga menghasilkan padatan
polikristalin
Kristal bismut.
BENTUK KRISTAL
Dalam keadaan padat logam mempunyai bentuk kristal, dan atom-atom tersusun mengikuti pola geometri tertentu sewaktu membeku.
a. Kubik pemusatan ruang (kpr), Besi (-Fe) pada suhu ruang, khrom, molibden, vanadium dan tungsten (wolfram) memiliki bentuk
kisi seperti ini.
b. Kisi kubik pemusatan sisi (kps), mempunyai atom pada setiap titik sudut kubus dan sebua atom ditengah setiap sisinya. Besi (-Fe)
pada suhu tinggi, aluminium, perak, emas, tembaga, nikel mempunyai bentuk kisi seperti ini.
C. Kisi heksagonal tumpukan padat (htp), digambarkan pada gambar dibawah. Logam-logam seperti berilium, kadmium, titanium dan
magnesium mempunyai struktur seperti ini.
Sifat logam sangat erat kaitannya dengan strukturnya, logam dengan struktur htp umumnya kurang kenyal dan rapuh bila ditekuk atau
mengalami permesinan. Kogam kps biasanya lebih kenyal
PEMBENTUKAN
BUTIR
Gambar Strukturmikro
Untuk material Dengan Butir Halus Dan Kasar
BESAR BUTIR
Untuk mengendalikan pertumbuhan butir, pada logam cair dapat ditambahkan zat-zat
tertentu. Pemberian aluminium pada baja dapat menghasilkan butir-butir yang halus.
Karena batas butir berpengaruh atas material dalam berbagai hal, perlu diketahui
besar daerah batas butir persatuan volum, Sv. Sv ditentukan dengan menarik suatu
garis pada gambar struktur mikro, bila garis tersebut memotong lebih banyak batas
butir disebut berbutir halus sedangkan bila lebih sedikit disebut berbutir kasar.
Hubungan Sv adalah :
Sv = 2 P L
Dimana PL merupakan jumlah titik potong antara garis dengan panjang satuan dan
panjang butir.
Contoh :
Pada gambar diatas lingkaran berdiameter 50 mm ditempatkan secara acak pada foto
struktur mikro baja denga perbesaran 250 x berapakah luas permukaan persatuan
valumenya ?
cacat titik
CACAT GARIS
CACAT VOLUME
cacat ini mempengaruhi logam secara makroskopik, cacat volume ini umumnya
akibat proses-proses yang terjadi selama manufakturing. Pada cacat jenis ini
kerugiannya jauh lebih banyak dari pada keuntungannya. Orang tentu saja ingin
produk mereka bebas dari cacat volume namun, dalam produksi masal inisulit sekali
terpenuhi karena proses ideal akan menaikkan ongkos produksi. Beberapa jenis
cacat volume ini adalah sebagai berikut :
1) renik (voids), cacat ini berupa rongga-rongga kecil dalam material yang mungkin
disebabkan oleh sejumlah mekanisme, seperti jebakan udara, pelepasan gas selama
penuangan logam kedalam cetakan atau adanya butir-butir embun yang menguap
begitu bersentuhan dengan logam cair yang panas. Renik juga dapat ditimbulkan
akibat pengerutan selama pembekuan.
2) Retak (crack), retak berawal sejak pencetakan, biasanya akibat tidak meratanya
laju pendinginan dan timbulnya tegangan-teganagn didalam cetakan. Retak juga
dapat terjadi akibat penempaan serta tidak jarang dijumpai pada dan didekat laslasan.
3) Inklusi, inklusi adalah terjebaknya partikel-partikel material asing dalam padatan
yang tentu saja bukan bagian dari struktur kisi kristal logam itu sendiri. Unsur-unsur
yang terlibat dalam inklusi mungkin membeku lebih cepat sehingga terperangkap
sebagai partikel-partikel individu didalam logam ketika yang belakangan ini
akhirnya membeku. Pada kasus lain, unsur-unsur lain itu mengkin membeku
belakangan sesudah logam tuan rumah membeku, dan dalam hal ini inklusi
terperangkap dalam batas-batas butir.