Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh
Dwi Komala Dewi
120721435439
Offering B/ 2012
monitoring kawasan hutan mangrove dan kawasan rawan abrasi secara berkala.
Hal ini dimaksudkan agar tetap terjadi pengawasan yang ketat mengenai degradasi
kawasan pesisir. Mengingat bukan hanya tata pemukiman dan area tambak yang
menjadi masalah, namun limbah hasil industri di Kecamatan Kademangan (Dalam
RTRW Kota Probolinggo, Kec. Kademangan sebagai lokasi industri) yang
bermuara di pesisir pantai juga memberikan dampak menurunnya kualitas
lingkungan pesisir Kelurahan Ketapang, sehingga perlunya pengkajian secara
berkala. (4) Kebijakan penataan ruang yang disesuaikan dengan daya dukung
lingkungan. Kebijakan ini merupakan keberlanjutan dari kebijakan pada poin 1.
Dalam penataan ruang, perlu dilakukan tinjauan awal mengenai lokasi manasaja
yang dapat dijadikan sebagai area pemukiman, dan sebagainya berdasarkan
kondisi fisik (topografi, konstruksi tanah, tingkat produktifitas lahan, dll). (5)
Kebijakan partisipasi masyarakat dalam mengelola dan menjaga kawasan pesisir.
Dari alternatif kebijakan tersebut diperlukan adanya kerjasama dari berbagai
pihak, baik dari masyarakat, lembaga, dan pemerintah.
Selain memberikan alternatif kebijakan kepada pemerintah guna
menciptakan pembangunan yang berkelanjutan, perumusan perencanaan dan
program yang mendukung alternatif kebijakan juga perlu dilakukan. Perencanaan
yang disusun yaitu mengenai; (1) Optimalisasi penggunaan SIG maupun Remote
Sensing. (2) Pembentukan lembaga pemerintah tingkat kecamatan yang
mengawasi kemungkinan terjadinya pelanggaran kerusakan kawasan pesisir. (3)
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melestarikan kawasan hutan
mangrove melalui kegiatan-kegiatan sosial. (4) Pembentukan lembaga pengawas
pelanggaran kerusakan kawasan pesisir. Selanjutnya, program pembangunan yang
digunakan sebagai usaha untuk menyempurnakan rancangan KRP ini yaitu; (1)
Penyediaan peta tematik mengenai kawasan yang cocok untuk pemukiman dan
pembangunan non pertanian. (2) Optimalisasi penggunaan SIG untuk
memonitoring perubahan kawasan hutan mangrove secara berkala. (3)
Pembentukan paguyuban petani tambak untuk ikut menjaga dan mengawasi
kelestarian hutan mangrove dan lingkungan pesisir. (4) Pembentukan lembaga
pemerintah tingkat kecamatan yang berbatasan dengan pantai yang bertugas
mengawasi kemungkinan terjadinya pelanggaran kerusakan kawasan pesisir. (5)
Mengoptimalkan kegiatan penanaman mangrove baik oleh lembaga pemerintah,
lembaga pendidikan, LSM, maupun masyarakat umum.
Daftar Pustaka
Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo Tahun 2012.