Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
(KEPERAWATAN MATERNITAS)
(12.03714.0607)
Anis Mahdi
(12.03714.0611)
Page | 2
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadiran Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang
diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas METRORAGIA.Dalam
penyusunan Makalah ini, penulis memperoleh banyak dukungan dari berbagai
pihak dan bantuan moral serta bimbingan, petunjuk dan saran-saran yang berguna
dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang tiada batas kepada yang terhormat :
1. Leni Agustin, S. Kep Ns, selaku wali kelas 2A serta dosen pengajar
mata kuliah keperawatan maternitas, yang telah memberi semangat
dan pengarahan dan bimbingan baik secara mental dan moral.
2. Serta semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
Makalah ini
Yang mana berkat dukungan beliaulah Makalah ini dapat terselesaikan
meski banyak kesalahan, baik dari cara penulisan maupun format makalah ini.
Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran yang dapat membangkitkan
semangat belajar kami. Sehingga kami tidak lagi melakukan kesalahan yang
kedua kalinya.
Penulis
Page | ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................
ii
DAFTAR ISI.................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................
10
15
16
3.1 Kesimpulan..............................................................................................
16
3.2 Saran........................................................................................................
16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
17
Page | iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metrorhagia juga dikenal sebagai perdarahan uterus disfungsional
adalah masalah yang biasanya di derita oleh seorang wanita. Metrorrhagia
adalah keadaan umum, terutama untuk beberapa tahun pertama menstruasi
(pubertas metrorrhagia). Hal ini juga diamati dengan pasien yang dekat
dengan fase menopause mereka. Pada dasarnya, kondisi ini ditandai dengan
episode perdarahan (terutama bercak namun dapat menyebabkan pendarahan
parah) di luar fase menstruasi.
Dengan demikian, episode perdarahan digambarkan sebagai tidak
teratur dalam jumlah dan pola. Mengingat siklus menstruasi normal wanita,
fase menstruasi yang \ (umumnya dikenal sebagai menstruasi) harus rata-rata
4 hari dan harus terjadi pada bulan depan nanti. Untuk mempermudah,
metrorrhagia adalah di antara bercak vagina dalam menstruasi bulanan,
ancaman kesehatan dianggap mungkin dan tidak boleh dianggap enteng. Ini
harus mendorong kita untuk mencari nasihat medis untuk sejumlah kondisi
yang mendasarinya mungkin untuk mencari penyebab kelainan tersebut.
Tetapi perhatikan, orang tidak boleh panik dan menganggapnya disebabkan
oleh penyakit yang ditakuti.
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan definisi dari Metroragia?
2. Sebutkan dan jelaskan Etiologi Metroragia?
3. Jelaskan Patologi Metroragia?
4. Bagaimanakan Gambaran Klinik?
5. Apa saja diagnosis metroragia?
6. Bagaimana penanganan metroragia?
7. Apa saja pemeriksaan penunjang metroragia?
Page | 1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Metroragia.
2. Untuk mengetahui etiologi metroragia.
3. Untuk mengetahui patofisiologi metroragia.
4. Untuk mengetahui gambaran klinik metroragia.
5. Untuk mengetahui diagnosis metroragia.
6. Untuk mengetahui Penanganan metroragia.
7. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang.
Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Metroragia
Metrorrhagia pendarahan yang terjadi di antara siklus mentruasi, atau
dengan kata lain timbul lebih sering dari biasa (yatim faisal,2001)
Metroragia adalah pendarahan uterus biasanya tidak banyak timbul
pada interfan partun mestruasi yang tidak biasanya (chandranita, 2004)
Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan
dengan siklus haid. Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus
sebagai suatu spotting dan dapat lebih diyakinkan dengan pengukuran suhu
basal tubuh. Penyebabnya adalah kelainan organik (polip endometrium,
karsinoma endometrium, karsinoma serviks), kelainan fungsional dan
penggunaan estrogen eksogen.(www.kumpulanaskep.com)
2.2 Etiologi Metroragia
Beberapa Penyebab Dari perdarahan diluar haid yaitu :
1. Metroragia di luar kehamilan:
a. Sebab sebab organik
Perdarahan dari uterus, tuba dan ovarium disebabkan olah kelainan
pada:
1) Serviks uteri; seperti
a) Polip servisis uteri
Polip adalah tumor bertangkai yang kecil dan tumbuh dari
permukaan mukosa. Servikal polip adalah polip yang terdapat
dalam kanalis servikalis (Tiran, 2005).
b) Erosio porsionis uteri.
Erosio porsiones (EP) adalah suatu proses peradangan atau
suatu luka yang terjadi pada daerah porsio serviks uteri (mulut
rahim). Penyebabnya bisa karena infeksi dengan kumankuman atau virus, bisa juga karena rangsangan zat kimia /alat
tertentu; umumnya disebabkan oleh infeksi.
c) Ulkus pada portio uteri, Ulkus portio.
Ulkus portio adalah suatu pendarahan dan luka pada portio
berwarna merah dengan batas tidak jelas pada ostium uteri
eksternum.
Page | 3
2) Korpus uteriseperti ;
Polip endometrium, abortus imminens, abortus insipiens, abortus
incompletus, mola hidatidosa, koriokarsinoma, subinvolusio uteri,
karsinoma korpus uteri, sarkoma uteri, mioma uteri.
3) Tuba fallopii ;
Kehamilan ekstopik terganggu, radang tuba, tumor tuba.
4) Ovarium ;
radang overium, tumor ovarium.
b. Sebab sebab fungsional
Perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab
organik, dinamakan perdarahan disfungsional. Perdarahan disfungsional
dapat terjadi pada setiap umur antara menarche dan menopause. Tetapi
kelainan ini lebih sering dijumpai sewaktu masa permulaan dan masa akhir
fungs ovarium.
Dua pertiga wanita dari wanita-wanita yang dirawat di rumah sakit
untuk perdarahan disfungsional berumur diatas 40 tahun, dan 3 % dibawah
20 tahun.
Sebetulnya
dalam praktek
dijumpai
pula perdarahan
Page | 4
factor-faktor
neuromuskular,
vasomotorik,
atau
hematologik,
yang
dengan
siklus
pendek
(polimenore)
atau
panjang
hal
ini
dijumpai
perdarahan
Madang-kadang
Page | 5
3)
Apopleksia Uteri
Pada wanita dengan hipertensi dapat terjadi pecahnya
pembuluh darah dalam uterus.
4)
Kelainan Darah
Seperti anemia, purpura trombositopenik, dan gangguan
dalam mekasnisme pembekuan darah.
b. PerdarahanAnovulatoar
Stimulasi dengan estrogen menyebabkan tumbuhnya endometrium.
Dengan menurunya Kadar estrogen dibawah tingkat tertentu timbul
perdarahan yang kadang-kadang bersifat siklik, Kadang-kadang tidak
teratur sama sekali.
Fluktuasi kadar estrogen ada sangkutpautnya dengan jumlah folikel
yang pada statu waktu fungsional aktif. Folikel folikel ini mengeluarkan
estrogen sebelum mengalami atresia, dan kemudian diganti oleh folikel
folikel baru. Endometrium dibawah pengaruh estrogen tumbuh terus dan
dari endometrium yang mula-mula ploriferasidapat terjadi endometrium
bersifat hiperplasia kistik.
Jika gambaran ini diperoleh pada kerokan maka dapat disimpulkan
adanya perdarahan anovulatoir.Perdarahan fungsional dapat terjadi pada
Page | 6
setiap waktu akan tetapi paling sering pada masa permulaan yaitu pubertas
dan masa pramenopause.
Pada masa pubertas perdarahan tidak normal disebabkan oleh
karena gangguan atau keterlambatan proses maturasi pada hipotalamus,
dengan akibat bahwa pembuatan realizing faktor tidak sempurna. Pada
masa pramenopause proses terhentinya fungsi ovarium tidak selalu
berjalan lancar.
Bila pada masa pubertas kemungkinan keganasan kecil sekali dan
ada harapan lambat laun keadaan menjadi normal dan siklus haid menjadi
ovulatoir, pada seorang dewasa dan terutama dalam masa pramenopause
dengan perdarahan tidak teratur mutlak diperlukan kerokan untuk
menentukan ada tidaknya tumor ganas.
Perdarahan disfungsional dapat dijumpai pada penderita-penderita
dengan penyakit metabolik, penyakit endokrin, penyakit darah, penyakit
umum yang menahun, tumor-tumor ovarium dan sebagainya. Akan tetapi
disamping itu terdapat banyak wanita dengan perdarahan disfungsional
tanpa adanya penyakit-penyakit tersebut. Selain itu faktor psikologik juga
berpengaruh antara lain stress kecelakaan, kematian, pemberian obat
penenang terlalu lama dan lain-lain dapat menyebabkan perdarahan
anovulatoir.
2.5 Diagnosis
a. Anamnesis
1) Perlu ditanyakan bagaimana mulainya perdarahan, apakah didahului
oleh siklus yang pendek atau oleh oligomenore/amenorhe, sifat perdarahan
( banyak atau sedikit-sedikit, sakit atau tidak), lama perdarahan, dan sebagainnya.
Page | 7
diagnosis. Pada wanita umur 20-40 tahun kemungkinan besar adalah kehamilan
terganggu, polip, mioma submukosum,
5) Dilakukan kerokan apabila sudah dipastikan tidak mengganggu
kehamlan yang masih bisa diharapkan. Pada wanita pramenopause dorongan
untuk melakukan kerokan adalah untuk memastikan ada tidaknya tumor ganas.
2.6 Penanganan
a. Istirahat baring dan transfusi darah
b. Bila pemeriksaan gynecologik menunjukan perdarahan berasal dari uterus
dan tidak ada abortus inkompletus, perdarahan untuk sementara waktu
dapat dipengaruhi dengan hormon steroid. Dapat diberikan :
1)
berespon
terhadap
pengobatan
harus
menjalani
sejumlah
Page | 9
Data
DS:
1. Penyebab timbulnya nyeri: haid
tidak teratur.
2. Nyeri dirasakan meningkat saat
aktivitas
3. klien mengeluh nyeri pada daerah
simpisis, punggung dan
payudara.kalanyeri 4-6
4. Nyeri sering danterus menerus
Etiologi
Masalah
keperawatan
peningkatan kontraksi
uterus
Iskemia
Nyeri
Nyeri akut
Pendarahan
Anemia
Intoleranaktiv
itas
DO:
1. Wajah tampak menahan nyeri
DS:
1. Pasien menyatakan mudah lelah
Page | 10
DO:
1. Nadi lemah (TD 90/60 mmHg)
2. Px. Terlihat pucat Sclera/
konjungtiva anemi
3. Px Lemas
3
DS:
1. Px. Menyatakan merasa gelisah
DO:
1. Pucat
2. Memperlihatkan kurang inisiatif
Kelemahan
Intoleran aktivitas
Gangguan Haid
Kurang pengetahuan
Ansietas
Ansietas
5. Diagnosa keperawatan
a. Defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan.
b. Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus.
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
6. Intervensi keperawatan
a. Defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan.
Tujuan :
1) Memiliki Hb dalam batas normal.
Kriteria hasil :
1) Memiliki asupan cairan yang adekuat.
INTERVENSI
1. Manajemen
elektrolit
dengan
RASIONAL
meningkatkan
terjadinya syock.
2. Agar terjadi
keseimbangan
cairan dan
nutrisi
dengan
membantu
dan
1. Mencegah
elektrolit.
3. Agar input dan
output seimbang.
Page | 11
INTERVENSI
RASIONAL
meningkatkan kemampuan
penuh stress
koping
analgesic
3. Memudahkan relaksasi,
3. Ajarkan strategi relaksasi
(misalnya nafas berirama
bimbingan imajinasi
mekanisme koping px
membantu mengatasinya
lebih efektif
5. Kompres hangat
memperingan
intoleran
aktivitas
dan
Pasien
mampu
beraktivitas.
INTERVENSI
RASIONAL
Page | 12
penyembuhan jaringan
sebelum makan
menurunkan kemampuan
bertahap
3. Menurunkan penggunaan
3. Berikan bantuan sesuai
kebutuhan
7. Implementasi keperawatan
Pelaksanaan keperawatan merupakan kegiatan yang dilakukan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Selama pelaksanaan kegiatan dapat
bersifat mandiri dan kolaboratif. Selama melaksanakan kegiatan perlu
diawasi dan dimonitor kemajuan kesehatan klien.
8. Evaluasi keperawatan
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan
terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan
dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan klien dan
tenaga kesehatan lainnya. Penilaian dalam keperawatan merupakan
kegiatan dalam melaksanakan rencana kegiatan klien secara optimal dan
mengukur hasil dari proses keperawatan.
Penilaian keperawatan adalah mengukur keberhasilan dari rencana
dan pelaksanaan tindakan perawatan yang dilakukan dalam memenuhi
kebutuhan klien. Evaluasi dapat berupa : masalah teratasi dan masalah
teratasi sebagian.
2.9 WOC
Etiologi
-
Etiologi
-
Metroragia /
Perdarahan di luar
haid
Tanpa
Siklus
Ovulasi
Ovulasi
Tidak terjadi
Ovulasi
Rendahnya
Hormon
esterogen
Perdarahan
rahim
HB menurun
Anemia
MK : INTOLERANSI
AKTIFITAS
Kontraksi
uterus
MK :
NYERI
esterogen berlebihan
dan progesteron
menurun
Endometrium
mengalami penebalan
Dinding rahim
rapuh
Perdarahan
MK : DEFISIT VOLUME
CAIRAN
Page | 14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan dengan
siklus haid. Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai suatu
spotting dan dapat lebih diyakinkan dengan pengukuran suhu basal tubuh.
Penyebabnya adalah kelainan organik (polip endometrium, karsinoma
endometrium, karsinoma serviks), kelainan fungsional dan penggunaan
estrogen eksogen.
3.2 Sara n
Sebagai seorang tenaga kesehatan yang dijadikan role model harusnya kita
menunjukkan perilaku hidup bersih dan sehat. Dan jika dilapangan
menemukan kasus pasien dengan metrohargiaharuslah dirawatdengan baik
sesuai prosedur.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran dari pembaca sangatlah penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini untuk ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
Page | 16
http://ml.scribd.com/doc/228274498/Lp-n-Askep-Metrohargia
Prof dr. Hanifa wiknjosastro, DSOG. 1999. Ilmu Kandungan. Yayasan bina
pustaka sarwono prawirohardjo; Jakarta
http://id.scribd.com/doc/141243147/METRORAGIA-PENYEBAB
Page | 17