Vous êtes sur la page 1sur 20

PATIENT SAFETY

Oleh:
dr.Lucia P.A. Ottemoesoe
dr.Jessica Febrina
Pembimbing: dr.Tjiang Sari Lestari
Supervisor: dr. Berti J Nelwan, M.Si, DFM,
Sp.PA, Sp.F

DEFINISI
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu
sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
Sistem tersebut meliputi pengenalan resiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan
implementasi solusi untuk meminimalkan resiko.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Keselamatan Pasien


Rumah Sakit. 2011

KESALAHAN MEDIS
Kesalahan medis didefinisikan sebagai suatu
kegagalan
tindakan
medis
yang
telah
direncanakan untuk diselesaikan tidak seperti
yang diharapkan (yaitu kesalahan tindakan) atau
perencanaan yang salah untuk mencapai suatu
tujuan (yaitu kesalahan perencanaan). Kesalahan
yang terjadi dalam proses asuhan medis ini akan
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan
cedera pada pasien, bisa berupa Near Miss atau
Adverse Event (Kejadian Tidak Diharapkan/KTD).
Kohn, L.T,.,Corrigan, J.M., Donaldson, M.S. To Err is Human.: Building a Safer
Health System. 2000. Committee on Quality of Health Care in America, Institute of
Medicine

NEAR MISSATAU NYARIS CEDERA (NC)


Merupakan suatu kejadian akibat melaksanakan suatu
tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil (omission), yang dapat
mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi,
karena keberuntungan (misalnya, pasien terima suatu
obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat),
pencegahan (suatu obat dengan overdosis lethal akan
diberikan,
tetapi
staf
lain
mengetahui
dan
membatalkannya
sebelum
obat
diberikan),
dan
peringanan (suatu obat dengan overdosis lethal
diberikan,
diketahui
secara
dini
lalu
diberikan
antidotenya).

Kohn, L.T,.,Corrigan, J.M., Donaldson, M.S. To Err is Human.: Building a Safer Health
System. 2000. Committee on Quality of Health Care in America, Institute of Medicine

ADVERSE EVENTATAU KEJADIAN TIDAK


DIHARAPKAN (KTD)

Merupakan
suatu
kejadian
yang
mengakibatkan
cedera
yang
tidak
diharapkan pada pasien karena suatu
tindakan (commission) atau tidak mengambil
tindakan
yang
seharusnya
diambil
(omission), dan bukan karena underlying
disease atau kondisi pasien.
Contoh: Transfusi yang salah mengakibatkan
pasien meninggal karena reaksi hemolisis.
Kohn, L.T,.,Corrigan, J.M., Donaldson, M.S. To Err is Human.: Building a Safer Health
System. 2000. Committee on Quality of Health Care in America, Institute of Medicine

TUJUAN SISTEM PATIENT SAFETY


1.

2.

3.
4.

Terciptanya budaya keselamatan pasien di


Rumah Sakit
Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit
terhadap pasien dan masyarakat
Menurunnya KTD di Rumah Sakit
Terlaksananya program-program
pencegahan sehingga tidak terjadi
penanggulangan KTD

KKPRS-PERSI, KARS DepKes. 2006. Buku Panduan Nasional Keselamatan


Pasien Rumah Sakit. BD (Becton Dickinson & Company)

TUJUAN KESELAMATAN PASIEN SECARA INTERNASIONAL ADALAH:

1.
2.

3.

4.

5.

6.

Identify patients correctly (mengidentifikasi pasien secara benar)


Improve effective communication (meningkatkan komunikasi
yang efektif)
Improve the safety of high-alert medications (meningkatkan
keamanan dari pengobatan resiko tinggi)
Eliminate wrong-site, wrong-patient, wrong procedure surgery
(mengeliminasi kesalahan penempatan, kesalahan pengenalan
pasien, kesalahan prosedur operasi)
Reduce the risk of health care-associated infections (mengurangi
risiko infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan)
Reduce the risk of patient harm from falls (mengurangi risiko
pasien terluka karena jatuh)

Joint Commission International Accreditation Standards For Hospitals third edition. 2007. Joint
Commission International

5 ISU PENTING TERKAIT KESELAMATAN (HOSPITAL RISK) YAITU:

keselamatan
keselamatan
keselamatan
keselamatan
keselamatan

pasien
pekerja (nakes)
fasilitas (bangunan, peralatan)
lingkungan
bisnis

AHRQ's Patient Safety Initiative: Building Foundations, Reducing Risk. December 2003.
Agency for Healthcare Research and Quality, Rockville, MD

ELEMEN PATIENT SAFETY


Adverse

drug events (ADE) / medication errors (ME) (ketidakcocokan


obat/kesalahan pengobatan)
Restraint use (kendali penggunaan)
Nosocomial infections (infeksi nosokomial)
Surgical mishaps (kecelakaan operasi)
Pressure ulcers (tekanan ulkus)
Blood product safety/administration (keamanan produk
darah/administrasi)
Antimicrobial resistance (resistensi antimikroba)
Immunization program (program imunisasi)
Falls (terjatuh)
Blood stream vascular catheter care (aliran darah perawatan
kateter pembuluh darah)
Systematic review, follow-up, and reporting of patient/visitor incident
reports (tinjauan sistematis, tindakan lanjutan, dan pelaporan
pasien/pengunjung laporan kejadian)
AHRQ's Patient Safety Initiative: Building Foundations, Reducing Risk. December 2003. Agency for
Healthcare Research and Quality, Rockville, MD

MOST COMMON ROOT CAUSES OF


ERRORS (AKAR PENYEBAB
KESALAHAN YANG PALING UMUM):

Communication problems (masalah komunikasi)


Inadequate information flow (arus informasi yang
tidak memadai)
Human problems (masalah manusia)
Patient-related issues (isu berkenaan dengan
pasien)
Organizational transfer of knowledge (organisasi
transfer pengetahuan)
Staffing patterns/work flow (pola staf/alur kerja)
Technical failures (kesalahan teknis)

AHRQ's Patient Safety Initiative: Building Foundations, Reducing Risk.


December 2003. Agency for Healthcare Research and Quality, Rockville, MD.

TUJUH STANDAR KESELAMATAN PASIEN:


1.
2.
3.
4.

5.

6.
7.

Hak pasien
Mendidik pasien dan keluarga
Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja
untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan
keselamatan pasien
Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
keselamatan pasien
Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan pasien

Kohn, L.T,.,Corrigan, J.M., Donaldson, M.S. To Err is Human.: Building a Safer Health
System. 2000. Committee on Quality of Health Care in America, Institute of Medicine

1.

2.

3.

4.

Tujuh langkah menuju keselamatan


pasien RS sebagai panduan bagi staf
Rumah Sakit
Bangun kesadaran akan nilai keselamatan Pasien,
ciptakan kepemimpinan & budaya yang terbuka dan
adil
Pimpin dan dukung staf anda, bangunlah komitmen &
fokus yang kuat & jelas tentang KP di RS anda
Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko,
kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko,
serta lakukan identifikasi & asesmen hal yang
potensial bermasalah
Kembangkan sistem pelaporan, pastikan staf Anda
agar dengan mudah dapat melaporkan
kejadian/insiden serta RS mengatur pelaporan kepada
KKP-RS

Seven Steps to Patient Safety. An overview guide for NHS staffs. 2004.
National Patient Safety Agency

5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien,


kembangkan cara-cara komunikasi yang terbuka
dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang
Keselamatan pasien, dorong staf anda untuk
melakukan analisis akar masalah untuk belajar
bagaimana & mengapa kejadian itu timbul
7. Cegah cedera melalui implementasi sistem
Keselamatan pasien, Gunakan informasi yang ada
tentang
kejadian/masalah
untuk
melakukan
perubahan pada sistem pelayanan

Seven Steps to Patient Safety. An overview guide for NHS staffs. 2004.
National Patient Safety Agency

SEMBILAN SOLUSI LIFE-SAVING KESELAMATAN


PASIEN RUMAH SAKIT
1.

2.
3.

4.
5.
6.

7.
8.
9.

Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip (Look-Alike,


Sound-Alike Medication Names)
Pastikan Identifikasi Pasien.
Komunikasi Secara Benar saat Serah Terima/Pengoperan
Pasien
Pastikan Tindakan yang benar pada Sisi Tubuh yang benar
Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat (concentrated).
Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada Pengalihan
Pelayanan.
Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung Slang (Tube)
Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai.
Tingkatkan Kebersihan Tangan (Hand hygiene) untuk
Pencegahan lnfeksi Nosokomial

World Health Organization. The Nine Patient Safety Solutions. 2007. Media Centre
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Sembilan Solusi Live-Saving Keselamatan Pasien Rumah Sakit. 2014.
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia

UU TENTANG KESEHATAN & UU TENTANG RUMAH SAKIT

Keselamatan Pasien sebagai Isu Hukum:


Pasal 53 (3) UU No.36/2009
Pelaksanaan Pelayanan kesehatan harus
mendahulukankeselamatan nyawa pasien
Pasal 32n UU No.44/2009
Pasien berhak memperolehkeamanan dan keselamatan
dirinyaselama dalam perawatan di Rumah Sakit.
Pasal 58 UU No.36/2009
Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap
seseorang, tenaga kesehatan, dan/atau penyelenggara
kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan
atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang
diterimanya.
..tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang
melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau
pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan
darurat.

Tanggung jawab Hukum Rumah sakit


Pasal 29b UU No.44/2009
Memberi pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai
dengan standar pelayanan Rumah Sakit.
Pasal 46 UU No.44/2009
Rumah sakit bertanggung jawab secara
hukum terhadap semua kerugian yang
ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan
tenaga kesehatan di RS.
Pasal 45 (2) UU No.44/2009
Rumah sakit tidak dapat dituntut dalam
melaksanakan tugas dalam rangka
menyelamatkan nyawa manusia.

Bukan tanggung jawab Rumah


Sakit:
Pasal 45 (1) UU No.44/2009 Tentang
Rumah sakit
Rumah Sakit Tidak bertanggung
jawab secara hukum apabila pasien
dan/atau keluarganya menolak atau
menghentikan pengobatan yang dapat
berakibat kematian pasien setelah
adanya penjelasan medis yang
kompresehensif.

Hak Pasien
Pasal 32d UU No.44/2009
Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan
kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional
Pasal 32e UU No.44/2009
Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan yang
efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian
fisik dan materi
Pasal 32j UU No.44/2009
Setiap pasien mempunyai hak tujuan tindakan medis,
alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
serta perkiraan biaya pengobatan
Pasal 32q UU No.44/2009
Setiap pasien mempunyai hak menggugat dan/atau
menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar
baik secara perdata ataupun pidana

Kebijakan yang mendukung


keselamatan pasien
Pasal 43 UU No.44/2009

RS wajib menerapkan standar keselamatan


pasien
Standar keselamatan pasien dilaksanakan melalui
pelaporan insiden, menganalisa, dan menetapkan
pemecahan masalah dalam rangka menurunkan
angka kejadian yang tidak diharapkan.
RS melaporkan kegiatan keselamatan pasien
kepada komite yang membidangi keselamatan
pasien yang ditetapkan oleh menteri
Pelaporan insiden keselamatan pasien dibuat
secara anonym dan ditujukan untuk mengoreksi
sistem dalam rangka meningkatkan keselamatan
pasien

Praktek Kedokteran
1) Pasal 2 UU No. 29/2004
Praktik kedokteran dilaksanakan berasaskan
Pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah,
manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan,
serta perlindungan dan keselamatan pasien.
2) Pasal 3 UU No.29/2004
Pengaturan praktik kedokteran bertujuan untuk :
a. memberikan perlindungan kepada pasien;
b. mempertahankan dan meningkatkan mutu
pelayanan medis yang diberikan oleh dokter dan
dokter gigi
c. memberikan kepastian hukum kepada
masyarakat, dokter dan dokter gigi.

Vous aimerez peut-être aussi