Vous êtes sur la page 1sur 8

Nama Peserta: dr.

Rizca Agil Maulida


Nama Wahana: RSU Aisyiah Ponorogo
Topik: Struma Nodosa Non Toksik
Tanggal (kasus): 14 Januari 2015
Nama Pasien: Ny. S

No. RM 2970xx

Tanggal Presentasi: 15 Januari 2015

Nama Pendamping: dr. Wegig Widjanarko

Tempat Presentasi: Komite Medik RSU Aisyiah Ponorogo


Obyektif Presentasi:

Keilmuan

Keterampilan

Penyegaran

Diagnostik

Manajemen

Masalah

Neonatus

Bayi

Tinjauan Pustaka
Istimewa

Anak

Remaja

Dewasa Lansia

Deskripsi: Anak perempuan, 8 tahun, mengeluhkan bintik-bintik merah di badan

Tujuan: mendeteksi keluhan bintik-bintik merah yang didasari oleh morbili


Bahan bahasan:

Tinjauan Pustaka

Riset

Kasus

Audit

Bumil

Cara membahas:
Data pasien:

Diskusi

Presentasi dan diskusi

Nama: Ny.S

Nama klinik: RSU Aisyiyah dr. Sutomo Telp:

Email

Pos

Nomor Registrasi: 2970xx


Terdaftar sejak: 2015

Data utama untuk bahan diskusi:


1. Diagnosis/Gambaran Klinis:
Keluhan utama:
Pasien datang dengan keluhan benjolan di leher sebelah kiri.

Riwayat Penyakit:
Pasien datang dengan keluhan adanya benjolan di leher sebelah kiri sejak 2 tahun. Awalnya benjolan dirasakan sebesar kelereng,
benjolan tersebut ikut bergerak, nyeri (-) , gangguan bernapas (-), gangguan menelan (-), sering berkeringat pada kedua tangannya (-)

cepat lelah (-). Pasien mengaku selalu menggunakan garam beryodium dirumahnya. Pasien mengaku tidak pernah tinggal didaerah yang

2. Riwayat Pengobatan: tidak ada


3. Riwayat kesehatan/Penyakit: Keluhan yang sama sebelumnya disangkal, Riw. Alergi (-), ASMA (-), kejang demam (-)

4. Riwayat keluarga: Tidak ditemukan riwayat penyakit serupa dalam keluarga atau lingkungan sekitar rumahnya.
5. Riwayat pekerjaan: pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga

6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik : pasien mengaku tidak pernah tinggal didaerah yang penduduknya banyak menderita penyakit gon

Daftar Pustaka:
1. Sjamsuhidayat, R. 2011. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ketiga. ECG : Jakarta
2. Lewinski, A. 2002. The problem of goitre with particular consideration of goitre resulting from iodine deficiency (I): Classification, diagnostics and
http://www.nel.edu/23_4/NEL230402R04_Lewinski.htm
3. Sudoyo, dkk. 2009. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid III Edisi V. Jakarta : Interna Publishing.
Hasil Pembelajaran:
1. Diagnosis struma
2. Klasifikasi struma
3. Manifestasi klinis struma

4. Tatalaksana struma

Subyektif :
Pasien wanita, berusia 68 tahun, datang dengan keluhan adanya benjolan di leher sebelah kiri sejak 2 tahun.
Awalnya benjolan dirasakan sebesar kelereng, tapi dirasakan benjolan semakin membesar hingga berukuran sebesar
telur ayam kampung. Pasien mengeluhkan saat menelan benjolan tersebut ikut bergerak, nyeri (-) , gangguan bernapas
(-), gangguan menelan (-), sering berkeringat pada kedua tangannya (-) nafsu makan normal, penurunan berat badan (-),
demam (-), cepat haus (-), gangguan buang air besar (-), rasa berdebar-debar (-), cepat lelah (-). Pasien mengaku selalu
menggunakan garam beryodium dirumahnya. Pasien mengaku tidak pernah tinggal didaerah yang penduduknya banyak
menderita penyakit gondok. BAB dan BAK lancar
Obyektif :
Kesadaran

: Compos Mentis

Keadaan Umum

: baik

Vital Sign

: TD = 120/80 mmHg, N= 80 x/mnt, RR= 20 x/mnt, t= afebris

Status gizi

: normoweight

Status General
Kepala/Leher

: Cyanosis/Anemis/Icteric (-/-/-), Pembesaran KGB (-/-)

Thoraks

: Simetris, chest expansion simetris, retraksi (-/-), paradoxical movements (-)


: Pulmo / Stem fremitus D = S, sonor, vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
: Cor / ictus palpable @ ICS V MCL sinistra, not visible, S1-S2 single, regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

: Flat, supel, Peristaltic sound (+) normal, meteorismus (-), shifting dullness (-), defens muscular (-).

Ekstremitas

: Akral hangat, CRT<2 detik, edema (-/-), icteric (-), tremor (-).

Status Lokalis : Regio colli anterior sinistra


I : Tampak benjolan sebesar telur ayam kampung, warna kulit sama dengan sekitar.
P : Teraba sebuah massa soliter, ukuran 7 cm x 5cm x 3cm. Konsistensi kenyal, permukaan rata, batas tegas, nyeri tekan (-),
mobile, massa ikut bergerak saat menelan (+), pembesaran KGB di servikal, jugular (-), submandibular atau klavikular (-).
A : bruit (-)

Pemeriksaan USG tiroid (tanggal 14 Januari 2015) :

Tiroid dextra : normal


Tiroid sinistra : tampak nodul solid, batas tegas, tepi rata, uk 10 cm
Kesan : Struma nodusa sinistra

Assesstment :
Pasien wanita, berusia 68 tahun, datang dengan keluhan adanya benjolan di leher sebelah kiri sejak 2 tahun.
Awalnya benjolan dirasakan sebesar kelereng, tapi dirasakan benjolan semakin membesar hingga berukuran sebesar
telur ayam kampung. Pemeriksaan fisik di regio colli anterior sinistra didapatkan benjolan sebesar telur ayam kampung, warna
kulit sama dengan sekitar, massa soliter, ukuran 7 cm x 5cm x 3cm, konsistensi kenyal, permukaan rata, batas tegas, nyeri tekan (-),
mobile, massa ikut bergerak saat menelan (+). Pemeriksaan USG tiroid yang dilakukan pada tanggal 14 Januari 2015 dengan hasil
struma nodusa sinistra. Berdasarkan data-data tersebut, pasien ini dapat didiagnosis struma nodosa non toksik. Struma adalah
pembesaran pada kelenjar tiroid yang biasanya terjadi karena folikel-folikel terisi koloid secara berlebihan. Setelah bertahun-tahun
sebagian folikel tumbuh semakin besar dengan membentuk kista dan kelenjar tersebut menjadi noduler. Disebut struma nodosa non
toksik karena adanya pembesaran kelenjar tiroid yang teraba nodul satu atau lebih tanpa disertai tanda-tanda hipertiroidisme. Pada
pasien ini tidak ditemukan gejala-gejala hipertiroidisme lelah, gemetar, tidak tahan panas, keringat semakin banyak bila panas, kulit
lembab, berat badan menurun, sering disertai dengan nafsu makan meningkat, palpitasi, takikardi, diare, dan kelemahan serta atrofi
otot.
Pada penyakit struma nodusa non toxic tiroid membesar dengan lambat. Struma nodosa toxic ialah keadaan dimana kelenjar
tiroid yang mengandung nodul tiroid yang mempunyai fungsi yang otonomik, yang menghasilkan suatu keadaan hipertiroid. Dampak
struma nodosa terhadap tubuh dapat mempengaruhi kedudukan organ-organ di sekitarnya. Di bagian posterior medial kelenjar tiroid

terdapat trakea dan esophagus. Struma nodosa dapat mengarah ke dalam sehingga mendorong trakea, esophagus dan pita suara
sehingga terjadi kesulitan bernapas dan disfagia.
Penyebab utama pembesaran kelenjar tiroid adalah defisiensi yodium. Defisiensi yodium dapat menghambat pembentukan
hormon tiroid oleh kelenjar. Hal tersebut memungkinkan hipofisis mensekresikan TSH dalam jumlah yang berlebihan. TSH kemudian
menyebabkan sel-sel tiroid mensekresikan tiroglobulin dalam jumlah yang besar ke dalam folikel, dan kelenjar menjadi bertambah
besar. Penyebab lainnya adalah paparan goitrogen yang terdapat di obat-obatan dan makanan. Goitrogenik adalah zat yang dapat
menghambat pengambilan zat yodium oleh kelenjar tiroid, sehingga konsentrasi yodium dalam kelenjar menjadi rendah. Jenis
makanan seperti brokoli, kubis, bunga kol, lobak, bayam, sawi, kacang tanah, kedelai dan produk kedelai termasuk tempe dan tahu
merupakan jenis makanan yang mengandung goitrogen.
Diagnosis banding pada kasus ini yaitu Tiroiditis dan karsinoma tiroid. Sedangkan penatalaksanaan pada pasien ini yaitu
berupa tindakan operatif yang disebut subtotal lobektomi.

Planning :
1. Planning diagnosis : pemeriksaan fungsi hormon tiroid meliputi T3, T4, TSH
2. Planning terapi : dilakukan tindakan operatif subtotal lobektomi
3. Planning KIE :
Menganjurkan kepada pasien untuk istirahat yang cukup, aktivitas bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa,

mengonsumsi makanan bergizi sehingga membantu proses penyembuhan luka post operasi
Menganjurkan kepada pasien untuk menjaga luka operasi agar tetap kering dan jangan menyentuh area sekitar luka
Menganjurkan kepada pasien agar kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi
Menganjurkan kepada pasien untuk segera kembali ke rumah sakit jika adanya tanda perdarahan, tanda-tanda infeksi
pada luka (kemerahan, luka terasa panas, pucat, keluar cairan dari luka, luka menjadi membengkak), Ada rasa kebas
dan kesemutan pada tangan dan kaki

Prognosis
1. Quo ad vitam : ad bonam
2. Quo ad functionam: ad bonam
3. Quo ad sanam : ad bonam

Vous aimerez peut-être aussi