Vous êtes sur la page 1sur 4

ANTIDIABETES

Chlorpropamide (Klorpropamida)
Sediaan:
Tablet 100 mg
Cara Kerja Obat:
Chlorpropamide adalah obat diabetes oral yang membantu mengontrol kadar gula
dalam darah. Obat ini membantu pankreas dalam memproduksi insulin. Obat
diabetes lainnya kadang digunakan dalam kombinasi dengan chlorpropamide jika
diperlukan.
Indikasi:
Tambahan terhadap diet untuk menurunkan gula darah pada pasien yang menderita
NIDDM (diabetes melitus yang tidak bergantung pada insulin) yang hiperglikemianya
tidak dapat dikontrol dengan diet saja.
Kontraindikasi :
- Diabetes melitus yang mulai terjadai pada masa kanak-kanak atau masa
pertumbuhan, diabetes berat atau tidak stabil.
- Komplikasi diabetes dengan ketoasidosis, pembedahan berat, infeksi atau trauma
berat.
- Gangguan fungsi hati, ginjal, atau tiroid.
- Kehamilan.
-

Dosis:
Dosis awal: 125-250 mg melalui mulut (per oral) setiap pagi.
Setelah 5-7 hari, boleh tingkatkan dosis dengan ukuran 50-125 mg/hari setiap 3-5
hari, tergantung pada reaksi pasien.
Dosis rumatan: 100-250 mg/hari melalui mulut (per oral), diberikan sehari 1 kali.
Boleh dibagi menjadi 2 dosis jika kenaikan GI terjadi.
Gunakan dosis yang lebih rendah pada penyakit yang ringan, pada orang yang
sudah tua, dan sebagainya.
Dosis untuk penyakit parah: 500 mg/hari melalui mulut (per oral).
Peringatan dan Perhatian :
Hipoglikemia, lansia, pasien yang lemah atau malnutrisi, insufisiensi adrenal atau
pituitari.

Efek Samping :
- Hipoglikemia, reaksi alergi, berat badan, dosis yang berhubungan dengan kenaikan
GI, reaksi diuretik SIADH (syndrome of inappropriate diuretic hormone) pada
Chlorpropamide dan aksi diuretik ringan pada Tolazamide.
- Mungkin mendorong munculnya reaksi GI yang merugikan.

Metformin

Komposisi:
- Metformin 500
Tiap tablet salut selaput mengandung: Metformin HCL 500 mg
- Metformin 850
Tiap tablet salut selaput mengandung: Metformin HCL 850 mg
Cara Kerja Obat:
Metformin adalah zat antihiperglikemik oral golongan biguanid untuk penderita
diabetes militus tanpa ketergantungan terhadap insulin. Mekanisme kerja metformin
yang tepat tidak jelas, walaupun demikian metformin dapat memperbaiki sensitivitas
hepatik dan periferal terhadap insulin tanpa menstimulasi sekresi insulin serta
menurunkan absorpsi glukosa dari saluran lambung-usus. Metformin hanya
mengurangi kadar glukosa darah dalam keadaan hiperglikemia serta tidak
menyebabkan hipoglikemia bila diberikan sebagai obat tunggal. Metformin tidak
menyebabkan pertambahan berat badan bahkan cendrung dapat menyebabkan
kehilangan berat badan.
Indikasi:
- Pengobatan penderita diabetes yang baru terdiagnosis setelah dewasa, dengan atau
tanpa kelebihan berat badan dan bila diet tidak berhasil.
- Sebagai kombinasi terapi pada penderita yang tidak responsif therhadap terapi
tunggal sulfonilurea baik primer ataupun sekunder.
- Sebagai obat pembantu untuk mengurangi dosis insulin apabila dibutuhkan.
Kontraindikasi :
Penderita kardiovaskular, gagal ginjal, gagal hati, dehidrasi dan peminum alkohol,
koma diabetik, ketoasidosis, infark miokardial, keadaan penyakit kronik akut yang
berkaitan dengan hipoksia jaringan, keadaan yang berhubungan dengan asidosis
laktat seprti syok, insufisiensi pulmonar, riwayat asidosis laktat.
Dosis:
Dosis awal 500 mg : 1 tablet 3 kali sehari.
- Pemberian Metformin 500 mg dalam beberapa hari biasanya cukup dapat
mengendalikan penyakit diabetes, tetapi tidak jarang efek terlambat dicapai sampai
dua minggu. Apabila dosis yang diinginkan tidak tercapai, dosis dapat dinaikkan
secara berhati-hati (maksimum 3 gram sehari). Bila gejala diabetes telah dapat
dikontrol, dosis dapat diturunkan.
- Pada pengobatan kombinasi dengan sulfonilurea, mula-mula diberikan 1 tablet
Metformin 500 mg, dosis dinaikkan perlahan-lahan sampai diperoleh kontrol optimal.

Dosis sulfonilurea dapat dikurangi, pada beberapa pasien bahkan tidak perlu
diberikan lagi. Pengobatan dapat dilanjutkan dengan metformin sebagai obat
tunggal.
- Apabila diberikan bersama insulin, dapat mengikuti petunjuk ini :
1. Bila dosis insulin kurang dari 60 unit sehari, permulaan diberikan satu tablet
metformin 500 mg, kemudian dosis insulin dikurangi secara berangsur-angsur (4 unit
setiap 24 hari). Dosis Metformin dapat ditambah setiap interval mingguan.
2. Bila dosis insulin lebih dari 60 unit sehari, pemberian Metformin adakalanya
menyebabkan penurunan kadar gula darah dengan cepat. Pasien yang demikian
harus diobservasi dengan hati-hati selama 24 jam pertama setelah pemberian
Metformin. Setelah itu dapat diikuti petunjuk (1).
- Tablet diberikan bersama makanan atau setelah makan. Dosis percobaan tunggal.
Penentuan kadar gula darah setelah pemberian suatu dosis percobaan tunggal tidak
memberikan petunjuk apakah seorang penderita diabetes akan memberikan respon
terhadap Metformin berminggu-minggu. Oleh karena itu dosis percobaan tunggal
tidak digunakan sebagai penilaian.
Peringatan dan Perhatian :
- Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
- Tidak dianjurkan penggunaan pada kondisi dimana menyebabkan dehidrasi atau
pada penderita yang baru sembuh dari infeksi serius atau taruma.
- Dianjurkan pemeriksaan berkala kadar B12 pada penggunaan jangka panjang.
- Oleh karena adanya kemungkinan terjadinya hipoglikemia pada penggunaan
kombinasi dengan Sulfonilurea, kadar gula dalam darah harus dimonitor.
- Pada pengobatan kombinasi Metformin dan insulin, sebaiknya dilakukan di rumah
sakit agar tercapai rasio kombinasi pada kedua obat dengan mantap.
- Hati-hati pemberian pada pasien usia lanjut yang mempunyai gangguan fungsi ginjal.
- Tidak direkomendasikan penggunaan pada anak-anak.
Efek Samping :
- Metformin dapat diterima baik oleh pasien dengan hanya sedikit gangguan
gastrointestinal yang biasanya bersifat sementara. Hal ini umumnya dapat dihindari
apabila metformin diberikan bersama makanan atau dengan mengurangi dosis
secara temporer. Biasanya efek samping telah lenyap pada saat diabetes dapat
dikontrol.
- Bila tampak gejala-gejala intoleransi, penggunaan Metformin tidak perlu langsung
dihentikan, biasanya efek samping demikian tersebut akan hilang pada penggunaan
selanjutnya.
- Anoreksia, mual, muntah, diare.
- Berkurangnya absorbsi vitamin B12.

Glibenclamide

Komposisi:
Tiap kaptab mengandung glibenklamida 5 mg.
Cara Kerja Obat:
Glibenklamida adalah hipoglikemik oral derivat sulfonil urea yang bekerja aktif
menurunkan kadar gula darah. Glibenklamida bekerja dengan merangsang sekresi
insulin dari pankreas. Glibenklamida menurunkan konsentrasi glukose darah dengan
stimulasi sekresi insulin dari sel beta pankreas. Oleh karena itu glibenklamida hanya
bermanfaat pada penderita diabetes dewasa yang pankreasnya masih mampu
memproduksi insulin. Pada penggunaan per oral glibenklamida diabsorpsi sebagian
secara cepat dan tersebar ke seluruh cairan ekstrasel, sebagian besar terikat
dengan protein plasma. Pemberian glibenklamida dosis tunggal akan menurunkan
kadar gula darah dalam 3 jam dan kadar ini dapat bertahan selama 15 jam.
Glibenklamida diekskresikan bersama feses dan sebagai metabolit bersama urin.
Indikasi:
Diabetes melitus II (diabetes melitus yang tidak bergantung pada insulin) tanpa
komplikasi yang tidak responsif dengan diet saja.
Kontraindikasi :
IDDM (diabetes melitus yang bergantung pada insulin), infeksi berat, stres, trauma,
gangguan ginjal dan hati yang parah, hamil dan menyusui.
Dosis:
- Dosis awal 1 kaptab sehari sesudah makan pagi, setiap 7 hari ditingkatkan dengan
1/2 - 1 kaptab sehari sampai kontrol metabolit optimal tercapai.
- Dosis awal untuk orang tua 2.5 mg/hari.
- Dosis tertinggi 3 kaptab sehari dalam dosis terbagi.
Peringatan dan Perhatian :
- Pada keadaan stress, terapi dilakukan harus dengan insulin.
- Hati-hati bila diberikan pada orang yang lanjut usia.
- Hipoglikemia
Efek Samping :
Gangguan saluran
hematopetik.

pencernaan,

reaksi

alergi,

reaksi

hipoglikemia,

reaksi

Vous aimerez peut-être aussi