Vous êtes sur la page 1sur 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

SUPARTONO
DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI
PENGKAJIAN KELUARGA

A. DATA UMUM
1.
Nama kepala keluarga:
2.
Alamat
:
3.
Pekerjaan KK
:
4.
Pendidikan KK
5.
Komposisi Keluarga :
Komposisi keluarga
N
O

Genogram

NAMA

:
L/

HUB.DG.K

UMU

PDDK

IMUNISAS
I

KB

Keterangan:

= Kepala keluarga / ayah dengan penyakit hipertensi

= Perempuan

= Laki-laki

= Tinggal serumah
= meninggal
6.

Tipe keluarga
Keluarga Bapak Supartono adalah keluarga inti (nuklear family), dimana keluarga
Supartono tinggal dalam satu rumah bersama istri dan satu anaknya.

7.

Suku bangsa
Bapak Supartono bersuku bangsa Jawa. Istri bersuku Banjar. Tetapi bahasa yang
digunakan sehari-hari adalah bahasa Banjar.

8.

Agama
Keluarga Tn. Supartono beragama Islam. Keluarga Bapak Supartono selalu taat
beribadah menjalankan perintah Allah SWT dengan menjalankan sholat 5 waktu dan
selalu berpuasa di Bulan Ramadhan.

9.

Status sosial dan ekonomi keluarga


Pendapatan keluarga rata-rata Rp.500.000,-. Dalam keluarga yang mencari nafkah
adalah Bapak Supartono sebagai petani. Penghasilan mereka sebagian besar digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti makan, sekolah, keperluan rumah
tangga. Keluarga tidak memiliki kebiasaan untuk menabung, pendapatan keluarga
digunakan sesuai proporsi kebutuhan hidup sehari-hari

10.

Aktifitas rekereasi
Aktifitas rekreasi didalam rumah selama ini dilakukan dengan berkumpul bersama istri
dan anak-anaknya sambil menonton TV, biasanya dilakukan pada sore dan malam hari.
Aktifitas rekreasi diluar rumah jarang dilakukan, biasanya hanya mengikuti kegiatan
pengajian dan aktif mengikuti kegiatan di Masjid dan Mushalla terdekat.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Pada saat ini keluarga Tn. S sedang berada pada tahap perkembangan keluarga dengan
anak remaja karena Tn. S memiliki anak yang berumur 13 tahun.
Tugas perkembangan pada tahap perkembangan dengan anak remaja adalah
memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat anak remaja
adalah seorang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi, mempertahankan hubungan
intim dalam keluarga, mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua,
mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan (anggota) keluarga untuk
memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.
2. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
Pada keluarga Tn. Supartono tidak ada tahap perkembangan yang belum terpenuhi.
3. Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga, ada riwayat penyakit menurun yaitu istri pertama Tn. Supartono yang
telah meninggla karena Stroke, Penyakit jantung sekitar 1 thun yang lalu.
Riwayat masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut :
Kepala keluarga
: klien menderita hipertensi.
Istri
: tidak ada riwayat sakit yang dideruita.
Anak
: tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan untuk berobat
dan rawat inap di Rumah sakit.\
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. Supartono megatakan bahwa ia tidak memiliki riwayat penyakit tekanan darah
tinggi (hipertensi) pada orang tuanya. Tetapi kakak (saudara) beliau juga ada hipertensi
dan kolesterol tinggi.

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
DAPUR
Tetangga
Kamar

Ruang tamu

ruang keluarga

kamar

Batas rumah
teras
Luas kira-kira 6x10 meter persegi. Tipe rumah adalah tidak permanen dengan dinding
rumah dari papan/kayu, jumlah ruangan 2 kamar. Tiap ruangan terdapat jendela yang
dibuka tiap hari. Jarak septic tank dengan sumber air minum kurang dari 10 meter.

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Hubungan keluarga dengan tetangga baik, tetangga klien yang ada disekitar rumah
klien ramah-ramah. Warga memiliki tradisi mengadakan pengajian dan arisan ini
berlangsung dirumah masing-masing secara bergantian.

3. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Tn. Supartono Tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal, rumah yang
ditinggali adalah milik sendiri.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Selama ini keluarga Tn. Supartono ikut aktif dalam mengikuti kegiatan pengajian
keagamaan di lingkungan Desa Sungai Arfat RT 02.

5. Sistem pendukung keluarga


Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antar anggota keluarga saling
menyayangi satu sama lain. Keluarga klien juga memiliki fasilitas kesehatan meliputi:

tempat tidur yang nyaman, kendaraan sebagai alat transportasi. Sedangkan sarana
fasilitas menggunakan kendaraan.

D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi suatu
permasalahan, biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum memutuskan suatu
permasalahan. Ibu dan anak-anaknya biasa memberikan alternatif pemikiran kepada
Bapak Supartono bagaimana untuk memutuskan masalah.

2. Struktur kekuatan keluarga


Didalam aktivitas sehari-hari keluarga saling perhatian dan merasakan bahwa
mengatasi masalah menjadi tanggung jawab bersama dalam keluarga, tetapi dikepalai
oleh Bapak Supartono.

3. Struktur peran
a.

Bapak Supartono berperan sebagai kepala keluarga yang bertugas

memberi nafkah keluarga.


b.
Ibu Arna bertugas sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi suami
dan anaknya.
c.

4.

Anak (M. Sahil) berperan sebagai anak.

Nilai atau norma keluarga


Keluarga Bapak Supartono mempercayakan perawatan kesehatannya kepada tenaga
kesehatan dibuktikan dengan pada saat istri pertamanya sakit stroke dan penyakit
jantung,, ia memebewa ke rumah sakit. Akan tetapi selama ini bila sakitnya hanya
ringan seperti sakit kepala, keleuarga hanya membeli obat di warung.
Keluarga menyakini bahwa kesehatan sangat penting, sehingga mereka membiasakan
cuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan dan memperhatikan kecukupan gizi

dalam keluarga.

E. Fungsi keluarga
a.

Fungsi afektif
Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih saying. Klien selalu
mendukung apa yang dilakukan anaknya selama masih dalam batas kewajaran dan
tidak melanggar etika dan sopan santun. Keluarga menerapkan system demokrasi
dalam memecahkan/mengatasi permasalahan keluarga.

b.

Fungsi sosialisasi
Keluarga Bapak Supartono mengajarkan kepada anggota keluarganya untuk hidup
mandiri, mengajak anak-anaknya untuk aktif mengikuti pengajian atau kegiatan di
masyarakat.
Interaksi sosial antar keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga masih
memperhatikan dan menerapkan etika atau sopan santun dalam berperilaku.

c.

Fungsi perawatan kesehatan


Bapak Supartono tidak terlalu mengenal tentang penyakit hipertensi (pengertian,
penyebab maupun dampaknya), tetapi Bapak Supartono tmengetahui kalau dia
memiliki penyakit hipertensi.
Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga terbatas karena keluarga
tidak mengetahui secara luas tentang masalah yang terjadi pada penyakit hipertensi.
Keluarga mempunyai kesadaran tentang terciptanya lingkungan yang sehat, hal ini
di buktikan dengan aktivitas anak-anaknya bila ada waktu luang membersihkan
ruangan , lingkungan sekitar rumah.
Selama ini keluarga jarang memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, karena
keluarga lebih cenderung membeli obat bebas di toko jika sakitnya hanya ringan.

d.

Fungsi reproduksi
Keluarga Bapak Supartono memiliki 3 orang anak, 2 orang perempuan dan 1 lakilaki. Kedua anak perempuannya sudah menikah dan berkeluarga masing-masing.

e.

Fungsi ekonomi
Keluarga Bapak Supartono menggunakan penghasilannya untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan setiap hari.

F. Stres dan koping keluarga


1. Stresor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka panjang yang dirasakan oleh keluarga Bapak Supartono

adalah

penyakit hipertensi yang diderita sejak tahun 2 tahun.


2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita oleh Bapak
Supartono karena sakit yang dideritanya sudah semenjak dahulu.

3. Strategi koping yang digunakan


Dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya keluarga Bapak Supartono
mendiskusikannya terlebih dahulu sebelum mengambil suatu keputusan. Bila ada
permasalahan dalam keluarga, sering diselesaikan dengan musyawarah tapi untuk
permasalahan masing-masing anggota keluarga diselesaikan sendiri-sendiri selama
bisa diatasi sendiri.

4. Strategi Adaptasi Yang Disfungsional


Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kasar terhadap anaknya,
mengkambing hitamkan anak, memberi ancaman-ancaman dalam menyelesaikan
masalah.

G. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum
Keadaan klien secara umum klien tampak lemah, kesadaran klien composmentis
dengan GCS 4-5-6
Ket:
4 : mata (membuka mata spontan)
5 : Respon verbal
(mengikuti perintah)
6 : Respon motorik (mengikuti perintah)
TTV :
TD:
N :
R :
T:
2. Kulit
Klien berkulit sawo matang, tidak ada edema, turgor kulit baik saat dicubit kembali <
3 detik, bentuk kuku masih cukup bagus, kebersihan kuku dan kuku cukup bersih, kulit
klien keriput.

3. Kepala dan leher


Bentuk kepala simetris, tidak ada trauma pada kepala dan leher tak terbatas, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, distribusi rambut tidak merata, warna rambut hitam
keputih-putihan karena faktor usia., kebersihan kepala cukup bersih.

4. Mata dan penglihatan


Mata klien tampak simetris, tidak ada secret, penglihatan mata klien kurang baik.
Klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan seperti kacamata.

5. Telinga dan pendengaran


Struktur kedua telinga klien tampak simetris, fungsi pendengaran klien baik,
kebersihan telinga klien cukup bersih, klien

tidak menggunakan alat bantu

pendengaran.

6. Hidung dan penciuman


Struktur hidung tampak simetris, tidak ada peradangan dan pendarahan, kebersihan
hidung klien cukup bersih, fungsi penciuman baik, klien dapat membedakan bau
minyak kayu putih dan parfum.

7. Dada, pernafasan dan kardiovaskular


Struktur dada tampak simetris, tidak ada nyeri dada, klien tidak mengeluh sesak,
pernafasan klien lambat dan dangkal, pada saat di auskultasi terdengar bunyi vesikuler.
Klien tidak menggunakan alat bantu pernafasan seperti oksigen , Rr: 24x/m, tidak ada
sianosis, tidak ada bunyi nafas tambahan, tidak ada edema, respirasi dan ispirasi
normal, tidak ada lesi pada dada, tidak ada pembesaran pada jantung, bunyi jantung S1
S2 tunggal.

8. Abdomen dan pencernaan


Struktur abdomen tampak simetris , kebersihan abdomen tampak bersih, tidak ada
nyeri tekan pada abdomen, tidak ada lesi / benjolan pada abdomen, tidak terdapat
edema pada abdomen, system pencernaan baik, BAK 3-4x/hari, tidak ada keluhan
dengan pencernaan.
9. Muskuloskeletal
Struktur esktrimitas antara kiri dan kanan tampak simetris, pergerakan atas dan bawah
lambat, klien menggunakan alat bantu seperti tongkat, tidak terdapat kelaianan pada
ekstrimitas atas dn bawah, skala otot :
4444 4444
4444 4444
Ket : 4 : dapat menggerakkan anggota gerak untuk menahan berat (gravitasi)

10. Genetalia dan reproduksi

Klien berjenis kelamin laki-laki, dan 3 orang Hmemiliki seorang anak, klien tidak
terdapat kesulitan BAB dan BAK.

H. Harapan Keluarga
Keluarga Tn. Supartono mengharapkan agar keluarganya terhindar dari penyakit, dan
berharap apabila ada masalah kesehatan agar selalu memeriksakan ke sarana kesehatan
yang tersedia, agar penyakitnya dapat teratasi bahkan dapat sembuh.
Bapak Supartono menyambut baik terhadap petugas kesehatan yang bertugas di
lingkungannya, beliau berharap agar petugas kesehatan secara rutin melakukan

kegiatan

pengobatan / peyuluhan terhadap warga kuhususnya dilingkungan RT 02 Desa Sungai


Arfat.

Analisa Data
N
O
1.

DATA

ETIOLOGI

MASALAH

Supartono

Ketidakmampuan

Kurangnya

mengatakan sejak tahun 1995

keluarga merawat

pengetahuan

DS :

Tn

mengalami

tekanan

darah

tinggi.
Bapak

kadang

anggota keluarga

keluarga tentang,

yang menderita

gejala, penyebab,

penyakit hipertensi

pencegahan dan
penatalaksanaan

merasa kaku didaerah tengkuk.


Bapak

penyakit hipertensi

Supartono

menanyakan bahwa penyakitnya


disebabkan oleh apa ?
DO :
Berdasarkan

hasil

pemeriksaan

tanda-tanda vital didapatkan :


TD : 170/100 mmHg.
Nadi : 84 X/menit.
Pernafasan : 24 x/menit.
Suhu : 36 x/menit.
2.
DS :

Bapak Supartono jarang berobat


ke puskesmas.

Bapak Supartono kadang hanya


membeli obat di warung.

Bapak

Supartono

mengetahui

komplikasi

tidak
dari

hipertensi.
DO :

Pendidikan terakhir Bapak HM.


Sai SLTA.

Tidak mempunyai kartu berobat


ke Puskesmas.

Jarang memeriksakan diri ke


puskesmas atau bidan praktik
terdekat.

Analisa Data

Ketidakmampuan

Resiko

keluarga

komplikasi

menggunakan

Ketidakmampuan

fasilitas

terjadinya
b.d

kesehatan keluarga mengenal

secara optimal

masalah kesehatan.

DATA

O
1.

2.

Diagnosa Keperawatan

ETIOLOGI

MASALAH

a. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan


penatalaksanaan penyakit hipertensi berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi.
b. Resiko terjadinya komplikasi b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan.

Prioritas Diagnosa Keperawatan


a. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan

dan

penatalaksanaan penyakit hipetensi berhubungan dengan Ketidakmampuan


keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi.
No.
1.

Kriteria
a.

Sifat

Skala

Bobot

Skoring

3/3x1=1

Pembenaran
a.

Ketidak tahuan

masalah:

keluarga

tentang

Tidak/kurang

masalah

penyakit

sehat

hipertensi merupakan
bahaya

terhadap

kondisi klien.
1
b.

1/2x2= 1

a.

Kemungki
nan

Kondisi klien pada

usia 52 tahun.

masalah

b.

dapat diubah:

Lama penyakit
sudah 6 tahun

Hanya sebagian

c.

Berdasarkan
prognosa

masalah

hipertensi

hanya

sebagian

kecil

bisa

sembuh, dan hanya


bisa

dilakukan

tindakan pencegahan.
2
c.

2/3x1=2/3

Potensial
masalah

a.Penyakit

hipertensi

menmungkinkan untuk

untuk

dicegah

dengan

dicegah:

menghindari

tinggi

resiko.

faktor

b. keluarga mau diajak


kerjasama (kooperatif)
2
d.

Menonjoln
ya masalah:

2/2x1=1

Bila

tidak

segera

ditanganni maka akan


terjadi komplikasi lebih

Masalah

berat,

lanjut, seperti stroke,

harus

segera

kelumpuhan.

ditangani
Total

b. Resiko terjadinya komplikasi b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah


kesehatan.
No
1.

Kriteria
a. Sifat masalah:

Skala

Bobot

Ancaman kesehatan

Skoring

Pembenaran

2/3x1=2/3 a. penyakit hipertensi , bila


dalam

melakukan

tindakan

pengobatan yang salah akan


memperberat

penyakit

hipertensi
b. Kemungkinan
masalah

2/2x2= 2

dapat

diubah:

a.Respon

keluarga

mau

menerima

masukan

berupa

pendidikan kesehatan

mudah
c. Potensial

masalah

2/3x1=2/3 a.Penyakit

untuk dicegah:

hipertensi

dapat

dilakukan tindakan pencegahan

cukup

dengan

menghindari

faktor

resiko.
d. Menonjolnya

0/2x1=0

masalah:
Masalah

Bila tidak segera ditangani


maka akan terjadi komplikasi

tidak

lebih lanjut, seperti stroke,

dirasakan

kelumpuhan.
Total

3 1/3

Berdasarkan rumusan prioritas di atas, maka dapat diketahui prioritas permasalahan pada
Keluarga Bapak Supartono adalah sebagai berikut:
a.

Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan


dan penatalaksanaan penyakit hipetensi berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi. (4)

b.

Resiko terjadinya komplikasi b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah


kesehatan. (3 1/3)

Vous aimerez peut-être aussi