Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENYELENGGARAAN
MAKANAN DALAM KEADAAN
DARURAT
FOOD SERVICE MANAGEMENT
IN DISASTER
PENGERTIAN :
Menyusun dan memelihara
rencana manajemen kedaruratan
dan program menanggapi bila
terjadi kedaruratan komunitas,
wabah dan bencana alam atau
bencana lainnya
RENCANA PENANGANAN
KEDARURATAN
1) Menetapkan jenis,
kemungkinan dan konsekuensi
dari bahaya, ancaman dan
kejadian.
2) Menetapkan peran rumah
sakit dalam kejadian tersebut.
3) Strategi komunikasi pada
kejadian
Lanjutan RENCANA
4) Pengelolaan sumber daya
pada waktu kejadian, termasuk
sumber daya alternatif
5) Pengelolaan kegiatan klinis
pada waktu kejadian, termasuk
tempat pelayanan
6) Identifikasi dan penugasan
peran dan tanggung jawab staf
pada waktu kejadian
KEDARURATAN/BENCANA
INTERNAL:
Keracunan gas
Keracunan makanan.
Ledakan gas
Ledakan bom
Kebakaran
Bencana alam
halaman lanjutan
EKSTERNAL:
Bencana alam
Kebakaran
Ledakan
Kecelakaan lalulintas
Keracunan makanan
Wabah penyakit
penyelenggaraan
internal
1.Fasilitas produksi makanan ?
KK
TOTAL
OUTSOURCING
AIR BERSIH ?
KERUSAKAN
GAS LPG ?
SEBAGIAN
JARINGAN UAP ?
MESIN ?
LISTRIK ?
eksternal
Fasilitas produksi makanan ?
TOTAL
OUTSOURCING ?
DAPUR DARURAT ?
AIR BERSIH ?
KERUSAKAN
GAS LPG ?
SEBAGIAN
JARINGAN UAP ?
MESIN ?
LISTRIK ?
Kemungkinan:
a. Menggunakan tabung gas LPG lokal,
sambil menunggu perbaikan
risiko
kebakaran perlu dipasang detektor
kebocoran gas.
b. Alternatif menggunakan bahan bakar uap
atau listrik
mengganti menu
masakan
JARINGAN LISTRIK
Kemungkinan:
a. Di dalam RS dan diluar RS terganggu
gunakan genset
b. Di dalam RS normal, jaringan ke ruang
produksi terganggu
membuat
sambungan ke sumber listrik yang lokasi
berdekatan dengan ruang produksi.
c. Bila suplai listrik dishwasher terganggu
maka
pencucian piring dilakukan
secara manual
ALAT PENGOLAHAN
Jika suplai uap atau listrik terganggu
disediakan alat yang bisa dipakai
diatas kompor, seperti:
^ Dandang
^ Penggorengan
^ Langseng
^ Panci, dll
ALAT MAKAN
Jika ada gangguan dishwasher atau
kekurangan alat makan
sediakan alat
makan disposibel, seperti
^ Piring makan/kotak kardus
^ Sendok makan mika
^ Gelas kertas
Lanj SDM
Mengatasi kekurangan jumlah SDM
Nutrisionis, bekerjasama dengan institusi
pendidikan gizi
Pramumasak dan pramusaji, bekerjasama
dengan SMK Boga atau D3 Boga
Administrasi, bekerjasama dengan satuan
kerja lain di lingkungan RS
LanjSDM
SDM bantuan atau tenaga sukarela
dikoordinir:
Daftar tenaga sukarela & name tag
Tupoksi
Jadwal dinas
Daftar hadir
Fasilitas ruang istirahat
Fasilitas makan & minum
Lanj SDM
Tenaga sukarela profesi dikoordinir oleh
Nutrisionis RS
Tenaga sukarela boga yang
diperbantukan di pengolahan makanan
dikoordinir oleh Pramumasak RS
Tenaga sukarela yang diperbantukan
pada pelayanan gizi rawat inap dikoordinir
oleh pramusaji RS
3.ANGGARAN/DANA
Merencanakan anggaran tambahan untuk
pembelian:
Bahan makanan
Alat makan disposibel
Gas LPG
Rencana anggaran diusulkan kepada
Direktur
4.BAHAN MAKANAN
Apakah suplai bahan makanan segar
terganggu?
Lanjbahan makanan
Apakah ketersediaan bahan makanan di RS
terbatas?
Pembelian tambahan
Menerima bantuan dari donatur, admlog:
^ Dicatat jenis, jumlah, tgl terima, donatur
^ Dicek tanggal kadaluarsa
^ Disimpan & dikelompokkan berdasarkan
jenis, dilengkapi kartu barang
Lanjbahan makanan
Sumbangan donatur berupa makanan
matang, diberlakukan prosedur:
Catat tanggal terima, jumlah, donatur
Cek citarasa makanan
Cek kemasan makanan
Cek besar porsi
Simpan contoh makanan selama 1 x 24
jam
5.CARA PELAYANAN
Perubahan menu siklus disesuaikan
dengan jumlah pasien, ketersediaan
bahan makanan, sarana yang ada, dan
jumlah tenaga yang ada
Sistem distribusi makanan untuk pasien
korban bencana yang dirawat di ruang
perawatan darurat maupun selasar dg
cara sentralisasi.
Bila memungkinkan pasien VIP tetap
dengan cara desentralisasi
Lanj
Pelayanan makan yang biasanya
dilakukan 3 kali sehari dapat ditambah
menjadi 4 kali sehari apabila bencana
yang terjadi :
^ termasuk kualifikasi tingkat 4 (jumlah
korban lebih dari 300 orang),
^ wilayah bencana luas, sehingga rujukan
korban bencana datang sewaktu-waktu
Lanj peran
Ins Gizi bertugas:
Menyiapkan makanan untuk korban
bencana sesuai dengan kondisi dan
penyakit
Menyiapkan makanan untuk petugas
penanggulangan bencana di RS
Menjamin ketersediaan
makanan/minuman
Mengelola bahan makanan bantuan
donatur
Lanj.
3. Manajemen informasi, data & surveillance
^ Data yang ada harus diperbaharui tiap
saat
^ Data dipastikan akurat
^ Data yang dikumpulkan meliputi jumlah
korban yg dirawat, jumlah petugas, jumlah
makanan dari donatur
Lanj
4. Manajemen dokumentasi
^ dalam bentuk tulisan, foto, video
^ diperlukan untuk evaluasi
^ dimanfaatkan untuk alat pembelajaran
^ untuk membuat laporan
TIM PENANGGULANGAN
BENCANA RS
Semua rencana penanggulangan bencana
harus terintegrasi dengan pelayanan lain
dalam sebuah tim.
Rencana dituangkan dalam bentuk:
^ Kebijakan
^ SOP & Instruksi Kerja
^ Panduan
Lanjutan
Bila terjadi bencana
RS mengaktifkan rencana yang ada
Diberi pengarahan yang tepat
Melakukan koordinasi
Mendokumentasikan kegiatan
Evaluasi
PENYELENGGARAAN MAKANAN
DI RS DARURAT / LAPANGAN
Enny Dwiastuty
Ahli Gizi RSUP DR Sardjito
KPIG, 25 November 2014
BATASAN ISTILAH
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Serangkaian upaya yang meliputi penetapan
kebijakan pembangunan yang beresiko
timbulnya bencana, kegiatan pencegahan
bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi serta
rekontruksi
Tanggap darurat Bencana :
meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi
korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan
dasar,perlindungan, pendampingan dan
penanganan pengungsi, serta pemulihan
sarana prasarana.
Bencana Sosial:
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia
yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau
antar komunitas masyarakat, dan Teror.
Kesiapsiagaan:
Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta
melalui langkah yang tepat guna dan berdaya
Penanggulangan
Masalah Gizi
Dalam Keadaan Darurat
Peran Nutrisionis
Dalam Situasi
Darurat
Tujuan penanggulangan
masalah gizi darurat
A. TujuanUmum :
meningkatkan dan mencegah memburuknya
status gizi pengungsi
B. Tujuan Khusus :
1. Terselenggaranya pelayanan gizi
2. Terpantaunya perkembangan status gizi
pengungsi
3. Terciptanya koordinasi lintas program dan
lintas sektor
Sasaran
Seluruh pengungsi terutama kelompok rentan yaitu :
balita
bumil
buteki
usia lanjut
Strategi
1. Melaksanakan profesionalisme tenaga
lapangan
2. Memperhatikan prevalensi, keadaan penyakit,
ketersediaan sumber daya, kebijakan yang ada,
kondisi penampungan, latar belakang sosek,
faktor kejiwaan pengungsi
3. Melakukan surveilens gizi
4. Koordinasi lintas program & sektoral
5. Pemberdayaan pengungsi di bidang
pemenuhan kebutuhan pangan
6. Bila pengungsi berada di pemukiman penduduk
koordinasi dg pelayanan kesehatan setempat
Survelans gizi
Dilaksanakan di penampungan pengungsi :
Pendataan pengungsi
Untuk mengetahui jumlah dan jenis bahan makanan
Data Jumlah KK, Jumlah Jiwa, Jenis Kelamin, Kelamin, umur
dan klp rawan
Data sarana air bersih, jumlah dan lokasi penampungann
pengungsi
Pengumpulan data dasar gizi
Untuk menentukan menentukan status gizi pengungsi
Data antropometri berat badan, tinggi badan dan umur
Skrining
Untuk tindakan interv PMT darurat terbatas atau PMT terapi
Informasi dari data dasar gizi dan informasi dari surveilans
penyakit sangat bermanfaat untuk kegiatan skrining ini.
FASE I
TAHAP PENYELAMATAN
Maksimum 5 hari
Fase II Tahap Penyelamatan Dimulai
Dapur umum dihentikan, diganti dengan ransum
(surveilans : Pengumpulan Data Dasar Gizi)
FASE II
TAHAP PENYELAMATAN
Maksimum 14 hari
Data Dasar Status Gizi dan Penyakit Pengungsi
Selesai Dianalisis
Surveilans :
Penapisan Gizi Buruk
-Ransum
-PMT terapi
Darurat
- PMT Darurat
Perlu diperhatikan
-PMT darurat terbatas
-PMT Terapi
Normal
Tidak perlu intervensi khusus
(melalui pelayanan rutin)
1. TAHAP
PENYELAMATAN
Terdiri dari :
Fase I (1- 5 hari)
Belum ada perencanaan menu
semua menerima makanan yg sama
Fase II (5 hr 14 hr)
Telah ersedia rincian menu harian)
bantuan bahan makanan cukup tersedia
Biskuit
Mie Instant
Sereal (instan)
Blended food
Susu
Energi (kcal)
Protein (g)
Lemak (g)
URT
100
320
50
50
40
2.150
52
10 bh
4 bks
2 sachet
10 sdm
8 sdm
41
Bahan
makanan
biscuit
100
150
750
825
Mie
instant
sereal
320
48
240
264
50
7.5
37.5
41.25
susu
40
6.0
30
33
Bahan
makanan
Type 2
Type 3
Type 4
Type 5
sereal
400
420
350
420
450
kac2an
60
50
100
60
50
Minyak gor.
25
25
25
30
25
Ikan/dg klg
20
30
gula
15
20
20
20
Garam beryod
100
Blended food
50
40
50
2113
2108
2087
2092
2116
Prot (g : %TE)
58g : 11%
60g: 11%
72g: 14%
45g : 9%
51g: 10%
Lemak (g : %TE)
43g : 18%
47g: 20%
43g: 18%
38g:16%
41g:17%
bumbu
Energi (kkal)
PRINSIP PENANGGULANGAN
Menentukan kebutuhan pangan sesuai
standar kecukupan gizi
Diusahakan untuk menggunakan bahan
pangan setempat
Sistem
distribusi
melibatkan
pengungsi/keluarga
BENTUK BANTUAN
Memberikan makanan (WET RATION) yg
dimasak di dapur umum dan langsung
dimakan. Setiap sasaran harus datang
setiap kali makan setiap hari
Memberikan bahan pangan mentah untuk
dibawa pulang (DRY RATION) dan
dimakan di rumah. Bahan pangan
biasanya diberikan sekali seminggu
Dapur Darurat/Umum ?
3.PMT TERAPI
(sumber : Pedoman Teknis xxii Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat
Bencana, Kemenkes ,2011)
PMT Darurat
(blanket supplementary feeding
programme):
Pemberian makanan tambahan kepada
seluruh kelompok rentan: anak balita,
wanita hamil,dan ibu meneteki
(khususnya sampai 6 bulan setelah
melahirkan) yang bertujuan mencegah
memburuknya keadaan gizi pengungsi.
PMT DARURAT
Diberikan tanpa melihat status gizi
Setiap pengungsi mendapat diet yang
2000 kcal
Diberikan dlm bahan pangan dgn nilai gizi
seimbang dan kelompok risiko lain
Bhn pangan diusahakn sesuai dengan
kebiasaan
Penditribusian terpusat melalui dapur umum
Berat (g)
URT
100
gls
80
10 bh
gula
20
2.5 sdm
susu
40
8 sdm
Energi (kcal)
Protein (g)
1000
28
Contoh 2
Contoh 3
100
Sereal
125
60
Skim Milk
45
Biji-bijian
30
Minyak
30
20
30
Gula
20
15
Energi (kcal)
725
700
700
Protein (% energi)
10
11
12.5
Garam
PMT Terapi
(therapeutic
feeding
programme):
Pemberian makanan tambahan dengan
terapi diet dan medis pada anak yang
menderita gizi buruk (sangat kurus)
Bahan makanan yg diberikan disesuaikan
dengan bahan makanan lokal
bertujuan menurunkan angka kematian.
Diberikan berdsrkan
pedoman tata laksana gizi buruk
Terapi diet : TETP bertahap
Jenis diet : cair (F75, F 100)/mak .lumat/ lunak/ nasi
Cara pemberian : oral / lewat pipa??
Tujuan terapi gizi:
Memberikan makanan tinggi kalori, protein dan
cukup vitamin-mineral secara bertahap, guna
mencapai status gizi yang optimal.
Fase stabilitasi bertujuan untuk mencegah /
mengatasi hipoglikemi, hipotermi dan dehidrasi
Fase transisi / rehabilitasi bertujuan untuk
tumbuh kejar
ZAT GIZI
Stabilisasi
Transisi
Rehabilitasi
Energi
80 - 100
kkal/kgBB/hr
100 - 150
kkal/kgBB/hr
150-220
kkal/kgBB/hr
Protein
1-1.5 g/kgBB/hr
2-3 g/kgBB/hr
3 - 4g/kgBB/hr
Vitamin A
Asam folat
Zink,Kalium
Cuprum,Na,Cu
Fe
(tablet/Sirup)
Cairan
150 ml.kgBB/hr
150-200
ml/kgBB/hr
Hari 1-2
Hari 3-4
Hari 5-7
ASI
F 75/ F 75 modifikasi
ASI
F 75 / F 75 modifikasi
ASI
F 75 / F 75 modifikasi
Transisi
Hari 8 - 14
ASI
F 100 / F 100 modifikasi
Rehabilitasi
BB< 7kg
Minggu 3-6
ASI
F 100/F 100 modifikasi
Makanan bayi/mak lumat
Sari buah
BB > 7 kg
ASI
F 100 / F 100 modifikasi
Makanan anak/mak lunak
Buah
PUSING.....
IMPLEMENTASI MANAJEMEN
PELAYANAN GIZI PASCA BENCANA
(GEMPA BUMI)
DI RS DR SARDJITO
Pengecekan Fasilitas PM
Gedung penyelenggaraan makanan tidak ada
kerusakan.
Ketersediaan air :
ada gangguan pada sumur dalam sehari air keruh
solusi pakai air galon
Suply listrik padam pakai gen set
Uap, gas tak masalah
Peralatan tak ada kerusakan , jumlah cukup.
Jumlah alat makan pasien kurang
sterofoam
Jumlah alat makan penunggu px tidak tersedia kertas
bungkus
Produksi Makanan
Pemasakan
a. menggunakan teknik masak sederhana :
merebus dan menggoreng
b. proses produksi continous 5 6 kali
pemasakan
Pemorsian
a. makanan pokok nasi 1 porsi
b. lauk hewani, nabati dan sayur dikemas
dalam plastik
c. menggunakan kertas bungkus/sterofoam,
sendok makan plastik
Hari ke 2
Menghubungi instansi pendidikan SMTK/SLTA
untuk menyediakan siswa sebagai tenaga
sukarela
Tim Reaksi Cepat RS memberikan relawan
PENDANAAN
APBN / APBD
Sumbangan dari pihak lain DN/LN
PENERIMAAN BANTUAN
BAHAN MAKANAN
Malam
Pemeriksaan / pengecekan :
Tanggal kadaluwarsa (air mineral,mie
instant,biscuit,susu kotak,
minyak,kopi,teh,dll)
Kualitas (beras, abon, telur asin,
telur ayam, gula pasir)
Citarasa (kue basah, nasi bungkus/box)
langsung didistribusi
Penyimpanan
a. ruang penyimpanan darurat
b. metode fifo tetap dijalankan
Persiapan
a. mkn pokok,lauk, sayur, bumbu
b. dipilih bahan makanan yang mudah
disiapkan
Perencanaan menu
a. menu yg ditetapkan tdk dpt terlaksana
sesuai bm yang ada
b. menu makanan darurat tempe, tahu,
ayam, telur, abon, dll
c. teknik masak sederhana merebus,
mengukus, menggoreng
d. variasi makanan kurang
e. pola menu : mkn pokok, lh, ln dan sayur
f. menu diet khusus dapat dilaksanakan
PENDISTRIBUSIAN BANTUAN
BAHAN MAKANAN
Menu darurat (pasien,penunggu,petugas)
menggunakan bantuan bahan makanan
seperti telur ayam,telur asin, abon, dll
Snack petugas jaga : mie instant, biscuit,
kopi, air mineral , susu dll
Penyajian makan :
Makan pagi : pukul 06.30 - 09.30
Makan siang : pukul 12.00 - 14.00
Makan sore : pukul 17.00 19.00
Makanan selingan bersamaan dengan
penyajian makanan utama
Terimakasih