Vous êtes sur la page 1sur 6

BUSINESS ETHIC AND LAW

(Analisis Film Senandung Diatas Awan)

TUGAS PAPER
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Dalam
Menyelesaikan Tugas Mata Business Ethic and Law
Oleh :
Frederik Meyer (1453005)
Novita Sutikno (1453006)
Nendi Mulyadi (1453008)
Desi Natalia (1453010)
Nathanael Kurniawan (1453019)
Vincent Wong (1453024)

JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
2015

Sinopsis
Film

ini

menceritakan

tentang

perjuangan

seorang

anak

suku

pedalaman Papua yang bernama Denias untuk mendapatkan pendidikan


yang layak. Seluruh setting lokasi dilakukan di pulau Cendrawasih ini. Cerita
dalam film ini merupakan adaptasi dari kisah nyata seorang anak Papua
yang

bernama

Janias.

Dalam

film

ini

juga

dapat

kita

lihat

keindahan provinsi Papua yang berhasil direkam dengan begitu indahnya.


selain itu kesulitan dan perjuangannya dalam meraih cita-citanyapun
tergambar dan diceritakan dengan baik di dalam film ini
Masalah :
Kehidupan Masyarakat di pedalaman Papua
Kehidupan masyarakat di pedalaman papua dapat kita bayangkan bersama
bagaimana kondisinya. Jauh sangat berbeda dengan kondisi kita yang berada
diperkotaan. Kondisi kehidupan yang tak layak dan dapat disebut sistem
kehidupan yang tradisional. Hingga akhirnya prasarana dan fasilitas yang
digunakan hanya seadanya. Hanya para tentara yang dibawah naungan TNI
yang bersuka rela membantu kehidupan masyarakat disana. Meskipun
tentara tak mampu memberi pelayanan yang maksimal tapi apa yang
mereka berikan sangat sangat patut diberi pujian dan apresiasi.
Diperkotaan mungkin kita mendapatkan fasilitas yang baik jika sakit dan
pendidikan yang bagus untuk bersekolah. Sedangkan mereka jika sakit tidak
ada petugas kesehatan hanya para tentara yang bersedia memberikan
pengobatan kepada mereka itupun dengan kemampuan yang seadanya.
Pendidikan juga seperti itu bagaimana mungkin mereka mendapatkan
pendidikan yang maksimal sementara ruang kelaspun tak punya. Kelas yang
harusnya terdiri dari banyak kelas harus di isi oleh semua murid. Gurupun
mereka hanya punya satu dan sisanya para tentara perbatasan yang dengan
sedia menjadi guru buat mereka.
Inilah tidak seimbangnya pembangunan negara kita Indonesia. Pemerataan
pembangunan sangat jauh dari apa yang di cita citakan. Indonesia bagian

barat sangat jauh kemajuan pembangunannya daripada Indonesia bagian


timur. Padahal harus kita sadari sumber daya alam Indonesia bagian timur
lebih kaya sumber daya alamnya daripada Indonesia bagian barat. Sehingga
kita sadari juga penerimaan negara lebih banyak dari Indonesia bagian timur
tersebut. Namun, sayangnya pembangunan Indonesia bagian timur jauh dari
kata kemajuan. Fokus perbaikan hanya di Indonesia bagian barat sedangkan
bagian timur tidak diperhatikan
Kekayaan alam yang besar berupa tambang emas di papua hanya dikuasai
oleh perusahaan asing Freeport yang sudah mengeruk kekayaan alam papua
selama berpuluh-puluh tahun tetapi tidak memberikan benefit secara nyata
kepada masyarakat papua dengan terlihat sangat jelasnya kesenjangan
social yang sangat jauh antara kehidupan didalam komplek freeport dan
lingkungan masyarakat umum diluar Freeport yang masih menjalani
kehidupan yang terbelakang sehingga Freeport sangat dipertanyakan
corporate social responsibility nya kepada masyarakat papua.
Sehingga melihat rangkuman diatas dapat diambil kesimpulan permasalah
yang terjadi adalah :
-

Terjadinya ketimpangan secara ekonomi disana khususnya di daerah

sekitar FreePort
Kurangnya pemenuhan kebutuhan dasar seperti pendidikan yang
layak, balai kesehatan yang memadai, dan lainnya.

Lingkungan
Suku Boneo di pedalaman papua bertahan hidup dengan bercocok tanam,
dan memelihara babi sebagai ternak utama, kadang kala mereka berburu
dan

memetik

hasil

dari

hutan.

Pola

pemukimannya

tetap

secara

berkelompok, dengan penampilan yang ramah. Adat istiadatnya dijalankan


secara

ketat

dengan

Pesta

Babi

sebagai

simbolnya.

Ketat

dalam

memegang dan menepati janji. Pembalasan dendam merupakan suatu


tindakan heroisme dalam mencari keseimbangan sosial melalui Perang

Suku yang dapat diibaratkan sebagai pertandingan atau kompetisi. Sifat


curiga tehadap orang asing ada tetapi tidak begitu ekstrim
Suku ini memiliki kepercayaan terhadap kekuatan alam. Ia beranggapan
bahwa gunung memiliki kekuatan jahat. Gunung merupakan pusat kekuatan
alam yang jahat. Hal itu terlihat ketika ada satu bentuk keburukan, pasti
gunung akan memangsanya. Gunung akan marah dan melenyapkan orang
yang berbuat zalim tersebut.
Ada satu tradisi yang diterapkan dalam masyarakat suku Boneo tersebut. Ini
sebagian dari adat istiadat mereka. Mereka menerapkan sebuah tradisi
potong jari pada salah seorang yang anggota keluarganya ada yang
meninggal dunia. Bagi realitas sosial pada umumnya, hal ini terlihat konyol.
Tapi bagi mereka adalah sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan. Mereka
beranggapan bahwa memotong satu jari adalah sebuah simbol dari sakit dan
pedihnya seseorang yang kehilangan sebagian anggota keluarganya. Jari
adalah simbol kerukunan, kebersatuan, dan kekuatan dalam diri manusia
maupun sebuah keluarga. Satu sama lain saling melengkapi sebagai suatu
harmonisasi hidup dan kehidupan. Jika salah satunya hilang, maka hilanglah
sudah satu komponen kebersamaan itu. Hanya luka dan darah yang tersisa.
Pedih-perih yang meliput suasana. Dan luka hati orang yang ditinggal mati
anggota keluarganya itu baru sembuh jika luka di jari itu sudah sembuh dan
tidak terasa sakit lagi.
Selain upacara potong jari, ada lagi tradisi yang diterapkan dalam upacara
berkabung. Tradisi tersebut adalah mandi lumpur. Mandi lumpur ini dilakukan
oleh kelompok atau anggota keluarga. Dalam film ini tidak ditayangkan
bagaimana proses pemakaman. Entah dibakar atau dikubur? Kalu ditinjau
dari segi upacara mandi lumpur, ini bisa jadi proses pemakamannya dikubur.
Sebab mandi lumpur konotasi maknanya adalah bahwa orang yang
meninggal dunia itu telah kembali ke alam. Ia berasal dari tanah dan kembali
ke tanah pula.
Pada dasarnya masyarakat suku Boneo jika ditinjau dari sudut pandang
global, mereka memiliki nilai kesopan-santunan yang masih rendah. Hal itu

terlihat dari cara berpakaiannya. Mereka masih enggan memakai pakaian


tertutup. Mereka kebanyakan bercawat atau hanya sebatas penutup
kemaluannya saja. Jarang yang berkenan memakai pakaian-pakaian tertutup.
Itupun hanya dalam keadaan-keadaan tertentu saja.
Alternative Solution
Pada kenyataan nya hal ini merupakan masalah yang komplek dimana
banyak terjadi ketimpangan di berbagai macam hal, sebut saja kesehatan,
pendidikan, ekonomi dan lainnya di film sendiri terlihat jelas ketimpangan
tersebut terjadi, dimana untuk menyelasaikan peran tersebut membutuhkan
dukungan berbagai macam instansi, khususnya pemerintah yang merupakan
salah satu kewajiban nya mengayomi setiap warga masayarakat. Solusi yang
ada dapat dijabarkan sebagai berikut :
-

Menekankan implementasi Undang-undang oleh pemerintah mengenai


CSR yang dilakukan perusahaan atau Tanggung jawab sosial. Dimana
pengawasan implementasi ini perlu terus dimonitor dan diarahkan oleh

pemerintah daerah.
Memberikan insentif

pajak

bagi

setiap

perusahaan

yang

mau

melakukan CSR di Papua bagi setiap perusahaan yang berada di luar


-

pulau Papua
Memanfaatkan bantuan dari Non Profit Organization dan yayasan
kepedulian untuk memberikan pelayanan mereka di Papua khususnya
untuk bidang pendidikan dan kesehatan.

Key Succes Factor


Faktor kunci yang menurut kelompok kami menjadi kunci keberhasilan
adalah adanya peran aktif pemerintah dalam menangani hal ini khususnya
dalam hal peningkatan kualitas hidup masayarakat baik secara pendidikan,
kesehatan, dll
Selain itu pula perlu adanya pemerataan pembangunan ekonomi yang
merata untuk daerah timur Indonesia sehingga akses untuk masuknya setiap

produk pangan maupun jasa dari daerah lain tidak melambung tinggi dalam
hal harga yang selama ini membebani.
Best Alternative Solution
Menurut kami solusi terbaik adalah menekankan implementasi UU tentang
Tanggung jawab sosial perusahaan kepada masayarakat disekitar tempat
mereka

berada,

dan

penyaluran

dana

sosial

ini

perlu

diperhatikan

pengelolaan nya oleh pemerintah daerah selaku regulator dan perlu sanksi
yang tegas untuk membuat hal ini berjalan
Selain itu juga mengalihkan dana CSR dari perusahaan di daerah yang telah
berkecukupan

dengan

adanya

pemberian

insentif

pajak

bagi

setiap

perusahaan yang mau melakukan nya. Sehingga hal ini juga dapat
membantu pemerintah dalam menghemat dana APBN
Recomendation
Apapun pilihan yang dipilih nantinya selain perlu adanya monitoring yang
perlu dilakukan adalah perubahan secara fundamental mengenai setiap
permasalahan yang ada, setiap masalah kompleks yang terjadi jangan
sampai berlarut-larut dan seakan-akan pemerintah tidak peduli

Vous aimerez peut-être aussi