Pembimbing

dr. Pribadyo, SpM

Aya Sophia
Nita Nurannisa

ABLASIO RETINA

DEFINISI
Ablasio retina adalah terlepasnya retina
( lapisan neurosensori ) terhadap sel
pigmen epitel retina atau terisi cairan pada
celah potensial retina.

EPIDEMIOLOGI
Sekitar 1 dari 10.000 populasi normal akan
mengalami ablasio retina.
Ablasio retina banyak terjadi pada usia 40-70 tahun,
tetapi bisa terjadi pada anak-anak dan remaja
dengan penyebab paling sering adalah karena
trauma.
Pada pasien ablasio retina dibawah 45 tahun, rasio
terjadinya ablasio retina sekitar 60% laki-laki dan
40% perempuan.

ETIOLOGI
- memiliki myopia tinggi
- komplikasi operasi
- penyakit-penyakit : dapat pula disebabkan oleh
penyakit mata lain, seperti tumor, peradangan
hebat, akibat trauma atau sebagai komplikasi dari
diabetes
- Faktor resiko lainnya :
- Riwayat keluarga dengan ablasio retina
- proses penuaan

Faktor predisposisi

Miopia tinggi
Afakia
Pasca retinitis
Degenerasi retina perifer

GEJALA
Gejala yang sering dikeluhkan penderita adalah :
Floaters (terlihatnya benda melayang-layang). yang terjadi
karena adanya kekeruhan di vitreus oleh adanya darah, pigmen
retina yang lepas atau degenerasi vitreus itu sendiri.
Photopsia/Light flashes(kilatan cahaya). tanpa adanya sumber
cahaya di sekitarnya, yang umumnya terjadi sewaktu mata
digerakkan dalam keremangan cahaya atau dalam keadaan
gelap.
Penurunan tajam penglihatan. penderita mengeluh
penglihatannya sebagian seperti tertutup tirai yang semakin lama
semakin luas. Pada keadaan yang telah lanjut, dapat terjadi
penurunan tajam penglihatan yang berat.

Klasifikasi
Regmatogenosa
robekan pd retina
sehingga cairan
masuk ke belakang
antara sel pigmen
epitel dg retina.

Klasifikasi
Eksudatiftertimbun
nya eksudat (akibat
ekstravasasi pem.drh
retina & koroid).

Klasifikasi
Traksijika
terjadi tarikan
akibat jaringan
fibrosa.

PATOGENESIS
Korpus vitreus menyusut (miopi tinggi, peradangan,
trauma) menarik retina robekan/lubang pada retina
cairan dari korpus vitreum dapat masuk ke selah
potensial, yaitu ruang antara lapisan sensoris dan epitel
pigmen retina retina lepas.
- Jarinagn parut (fibrosis) melekat pd retina
kontraksi jar parut tsb menarik retina ablasio retina
- Pada ablasio retina eksudatif akibat kerusakan epitel
pigmen retina ( pada keadaan normal berfungsi sebagai
outer barrier ) peningkatan permeabilitas dinding
pembuluh darah oleh berbagai sebab atau penimbunan
cairan yang terjadi pada proses peradangan.

DIAGNOSA

Oftalmoskopi direk dan indirek membrane abu-abu merah muda yang

sebagian menutupi gambaran vascular koroid, robekan pada retina
terlihat agak merah muda karena pembuluh darah koroid di
bawahnya. Mungkin didapatkan debris terkait pada vitreus yang
terdiri dari darah ( perdarahan vitreus ) dan pigmen, atau kelopak
lubang retina (operculum) dapat ditemukan mengambang bebas.
Tes refraksi
Tekanan intraokuler
USG mata

Pengobatan
a. Buckling sclerabutuh diatermi krioterapi/laser untuk
membentuk suatu adhesi antara epitel pigmen & retina.
Retinopeksipneumatikpenyuntikan udara atw gas yg
dapat memuai intraokular u melakukan tamponade pd
retina yg terputus sementara adhesi korioretina
terbentuk.
a. Bedah vitreo retina dan mungkikan melibatkan
vitrektomi,pengangkatan membran,dan penyuntikan
gas IO
b. Atasi etiologinya.

PROGNOSIS
Bila retina berhasil direkatkan kembali mata akan
mendapatkan kembali sebagian fungsi penglihatan dan
kebutaan total dapat dicegah. Tetapi seberapa jauh
penglihatan dapat dipulihkan dalam jangka enam bulan
sesudah tindakan operasi tergantung pada sejumlah
faktor. Pada umumnya fungsi penglihatan akan lebih
sedikit pulih bila ablasio retina telah terjadi cukup lama
atau muncul pertumbuhan jaringan di permukaan retina.
Bila retina tidak dapat direkatkan kembali, maka mata
akan terus menurun penglihatannya

PENCEGAHAN
Gunakan kaca mata pelindung untuk
mencegah terjadinya trauma pada mata.
Penderita diabetes sebaiknya mengontrol
kadar gula darahnya secara seksama.
Jika memiliki resiko menderita ablasio
retina, periksakan mata minimal setahun
sekali