Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Definisi
Leukemia adalah istilah umum yang digunakan untuk keganasan pada sumsum tulang dan sistem
limpatik (Wong, 1995). Sedangkan menurut Robbins & Kummar (1995), leukemia adalah
neoplasma ganas sel induk hematopoesis yang ditandai oelh penggantian secara merata sumsum
tulang oleh sel neoplasi.
Klasifikasi
1. Leukemia Limfosit Akut (ALL)
2. Leukemia Limfosit Kronik (CLL)
3. Leukemia Mielosit (mieloblastik) Akut (AML)
4. Leukemia Mielosit Kronik (CML)
Pada klien anak, dua bentuk yang umum ditemukan adalah ALL dan AML
Patofisiologi
Leukemia merupakan proliferasi yang tidak terbatas dari sel darah putih yang immatur pada
jaringan pembentuk darah. Walaupun bukan berwujud sebagai tumor sebagaimana biasanya, sel
leukemia menunjukkan property suatu neoplasma dari kanker yang solid. Manifestasi klinik yang
timbul merupakan akibat dari infiltrasi atau penggantian dari jaringan-jaringan tubuh oleh sel
leukemia yang non-fungsional. Organ vaskuler atas seperti limpa dan hati merupakan organ yang
sering diserang oleh sel ini.
Ada dua miskonsepsi yang harus diluruskan mengenai leukemia ini yaitu 1)Walaupun leukemia
merupakan overproduksi dari sel darah putih, tetapi sering ditemukan pada leukemia akut bahwa
jumlah leukosit rendah. Ini diakibatkan karena produksi yang dihasilkan adalah sel yang
immatur. 2)Sel immatur tersebut tidak menyerang dan menghancurkan sel darah normal atau
jaringan vaskuler. Destruksi celluler diakibatkan proses infiltrasi dan sebagai bagian dari
konsekwensi kompetisi untuk mendapatkan element makanan metabolik.
ASUHAN KEPERAWATAN
PATHWAYS
ANALISA DATA
TGL /
NO
DATA
JAM
PROBLEM
ETIOLOGI
Etiologi
berisi
tentang
penyakit
yang
diderita
pasien
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kehilangan
berlebihan,
mis
muntah,
perdarahan
PERENCANAAN
1. Tempatkan anak pada
ruang khusus. Batasi
pengunjung sesuai
indikasi
2. Berikan protocol untuk
mencuci tangan yang baik
untuk semua staf petugas
3. Awasi suhu. Perhatikan
hubungan antara
peningkatan suhu dan
pengobatan chemoterapi.
Observasi demam
sehubungan dengan
tachicardi, hiertensi
4. Dorong sering mengubah
posisi, napas dalam,
batuk.
5. Inspeksi membran mukosa
mulut. Bersihkan mulut
2 Kekurangan
volume cairan
tubuh ;; resiko
tinggi,
berhubungan
dengan :
Kehilangan
berlebihan, mis ;
muntah, perdarahan
Penurunan
pemasukan cairan :
mual, anoreksia.
Volume cairan
tubuh adekuat,
ditandai dengan
TTV dbn, stabil,
nadi teraba,
haluaran urine, BJ
dan PH urine, dbn.
indikasi.