Vous êtes sur la page 1sur 23

LAPORAN PENDAHULUAN DENGUE HAEMORAGIC FEVER ( DHF )

A. KONSEP DASAR
Dengue Haemoragic Fever adalah penyakit yang
menyerang anak dan orang dewasa yang disebabkan oleh
virus dengan manifestasi berupa demam akut, perdarahan,
nyeri otot dan sendi.
Dengue adalah suatu infeksi Arbovirus ( Artropod Born Virus )
yang akut ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti atau oleh
Aedes Aebopictus.
B. ETIOLOGI
Virus Dengue dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti masuk ke tubuh
manusia melalui gigitan nyamuk tersebut.
C. PATOFIOLOGI
Virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti masuk ke
tubuh manusia, infeksi yang pertama kali dapat meberikan gejala sebagai
demam dengue. Apabila orang itu dapat infeksi berulang oleh infeksi virus
Dengue yang berlainan maka akan menimbulkan reaksi yang berbeda,
terutama konsistensi Retikoloindotel dan kulit secara Hemogen, tubuh akan
membentuk kompleks virus antibodi dalam sirkulasi darah sehingga akan
mengaktivasi sitem komplemen yang berakibat dilepaskannya Anapilaktoksin
sehingga permeabilitas dinding pembuluh darah meningkat. Dimana juga
terjadi agregasi trombosit. Trombosit melepaskan vaso aktif yang bersifat
meningkatkan permeabilitas kapiler dan melepaskan trombosit faktor
hagemen ( faktor XII ). Akan menyebabkan pembekuan intraveskuler dan
meningkatkan permebilitas dinding pembuluh darah.
D. GAMBARAN KLINIS
Gambaran klinis yang khas adalah demam yang timbul mendadak yang
berlangsung selama 5 hari, sehingga penyakit ini disebut juga demam 5 hari.

Suhu tubuh menurun setelah hari pertama, hari ke 3 kemudian naik lagi
selama kira-kira 2 hari, sehingga menggambarkan kurve Palana.
Timbul demam disertai Eksantema pada kulit, terutama di daerah muka
dan dada. Eksantema ini mudah menghilang. Eksantema kedua muncul lagi
pada demam kedua, berbentuk mukola populer timbul mulai di dada menjalar
ke ekstremitas. Penderita mengeluh lesu, sakit kepala, nyeri didaerah bola
mata, punggung dan sendi. Adanya nyeri tekan pada sepertiga atas pada garis
umbilikalis prosesus xipoideus adalah patogenik (Olivier). Gambaran demam
mungkin tidak khas.
E. GEJALA KLINIK
Masa inkubasi Dengue antara 3 15 hari, rata-rata 5 8 hari dengan gejala
klinis:
Demam akut yang tetap tinggi ( 2 7 hari ) disertai gejala tidak spesifik
seperti anoreksia, amlaise.
1. Manifestasi perdarahan : Uji Turniquet positif atau Ruple Leed positif,
perdarahan gusi, Ptechiase, epistaksis, hematemesis atau malena.
2. Pembesaran hati, nyeri tekan tanpa ikterus.
3. Terjadi renjatan / tidak.
4. Kenaikan nilai hemokonsentrasi yaitu sedikitnya 205 dan penurunan
nila trombosit ( trombitopenia 100.00/mm atau kurang ).
5. Pada foto rontgen : pulmonary vaskuler congestion dan plural effusion
pada paru kanan.
Derajat beratnya demam berdarah
a. Derajat I

: Demam mendadak 2 7 hari. Gejala tidak khas,

manifestasi perdarahan dengan uji Turniquet positif.


b. Derajat II (sedang)
c. Derajat III

: Derajat I disertai manifestasi perdarahan lain.

: Ditemukan tanda dini renjatan, adanya kegagalan

sirkulasi, nafas cepat dan lemah, tekanan darah menurun (20 mmHg)
atau hipotensi, disertai kulit dingin, lembabbdan gelisah.

d. Derajat IV

: Renjatan berat, nadi tidak teraba, terdapat DSS

dengan nadi dan tekanan darah tak terukur.


F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah
a. Pada demam Dengue terdapat Leukopenia pada hari kedua atau hari
ketiga.
b. Pada demam berdarah terdapat Trombositpenia dan Hemokonsentrasi.
c. Pada pemeriksaan kimia darah: Hipoproteinemia, hipokloremia,
SGPT, SGOT, ureum dan pH darah mungkin meningkat.
2. Urine
Mungkin ditemukan albuminuria ringan.
G. PENATALAKSANAAN
1. DHF tanpa Renjatan
Rasa haus dan dehidrasi timbul karena demam tinggi, anoreksia dan
muntah, klien harus banyak minum kurang lebih 1,5 liter/24 jam, dapat
berupa air teh, sirup atau oralit.
Panas dapat diberi kompres es atau alkohol 70 %.
Pemberian infus dilaksanakan pada klien apabila :
a. Muntah, sulit makan per oral, muntah mengancam dapat
terjadinya dehidrasi dan asidosis.
b. Nilai hematokrit tinggi.
2.

DHF dengan Renjatan


Prinsif: Mengatasi renjatan dengan penggantian volume cairan yaitu
cairan RL.

3. Pengobatan bersifat simtomatis dan supportif.

H. ASUHAN KEPERAWATAN
a. `Pengkajian
1. Identitas
DHF merupakan penyakit daerah tropis yang sering
menyebabkan kematian anak, remaja dan dewasa
( Effendy, 1995 )
2. Keluhan Utama
Pasien mengeluh panas, sakit kepala, lemah, nyeri
ulu hati, mual dan nafsu makan menurun.
3. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat kesehatan menunjukkan adanya sakit
kepala, nyeri otot, pegal seluruh tubuh, sakit pada
waktu menelan, lemah, panas, mual, dan nafsu makan
menurun.
a. Riwayat penyakit terdahulu
Tidak ada penyakit yang diderita secara specific.
b. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat adanya penyakit DHF pada anggota
keluarga yang lain sangat menentukan, karena
penyakit DHF adalah penyakit yang bisa ditularkan
melalui gigitan nyamuk aides aigepty.
c. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Biasanya lingkungan kurang bersih, banyak
genangan air bersih seperti kaleng bekas, ban
bekas, tempat air minum burung yang jarang diganti
airnya, bak mandi jarang dibersihkan.
1. Riwayat Tumbuh Kembang
2. Pengkajian Per Sistem

i.

Sistem Pernapasan
Sesak, perdarahan melalui hidung,

pernapasan dangkal, epistaksis, pergerakan


dada simetris, perkusi sonor, pada auskultasi
terdengar ronchi, krakles.
ii.

Sistem Persyarafan
Pada grade III pasien gelisah dan terjadi
penurunan kesadaran serta pada grade IV
dapat trjadi DSS

iii.

Sistem Cardiovaskuler

iv.

Pada grde I dapat terjadi hemokonsentrasi,


uji tourniquet positif, trombositipeni, pada
grade III dapat terjadi kegagalan sirkulasi,
nadi cepat, lemah, hipotensi, cyanosis
sekitar mulut, hidung dan jari-jari, pada
grade IV nadi tidak teraba dan tekanan
darah tak dapat diukur.

v.

Sistem Pencernaan
Selaput mukosa kering, kesulitan
menelan, nyeri tekan pada epigastrik,
pembesarn limpa, pembesaran hati,
abdomen teregang, penurunan nafsu
makan, mual, muntah, nyeri saat menelan,
dapat hematemesis, melena.

i.

Sistem perkemihan
Produksi urine menurun, kadang
kurang dari 30 cc/jam, akan
mengungkapkan nyeri sat kencing, kencing
berwarna merah.

ii.

Sistem Integumen.

Terjadi peningkatan suhu tubuh, kulit


kering, pada grade I terdapat positif pada
uji tourniquet, terjadi pethike, pada grade III
dapat terjadi perdarahan spontan pada
kulit.

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN TIMBUL


1. Kegagalan sirkulasi darah berhubungan dengan kebocoran plasma dari
pembuluh darah ke dalam jaringan ekstravaskuler sekunder terhadap
peningkatan permebilitas pembuluh darah dimanifestasikan dengan :
-

Trombositopenia

Peningkatan nilai hematokrit

Manifestasi perdarahan

Rencana tindakan:
a. Anjurkan klien untuk Bed rest
b. Observasi vital sign tiap 3 jam
c. Periksa HB, hematokrit dan trombosit secara periodik
d. Berikan minum 1,5 2 liter selama 24 jam
e. Kolaborasi dalam pemberian cairan intravena dan terapi medis
2. Resiko terjadi perdarahan berhubungan dengan penurunan nilai trombosit
dimanifestasikan dengan :
-

Trombositopenia

Kenaikan nilai hematokrit

Manifestasi perdarahan uji Turniquet positif

Rencana tindakan:
a. Observasi vital sign, awasi terhadap penurunan tekanan
darah

b. Observasi

terhadap

penurunan

nilai

trombosit

dan

kenaikan nilai hematokrit


c. Awasi tanda-tanda perdarahan yang terjadi dan tanda-tanda
anemia
d. Kolaborasi dalam pemberian terapi anti perdarahan
3. Hipertermi berhubungan dengan infeksi virus Dengue dimanifestasikan
dengan :

Suhu tubuh > 37,5 0C

Nadi > 80 x/menit

Respirasi > 24 x/menit

Rencana tindakan:
a. Beri kompres dingin
b. Anjurkan untuk minum yang banyak
c. Observasi perubahan tanda-tanda vital
d. Anjurkan untuk memakai pakaian yang tipis dan menyerap
keringat
e. Kolaborasi dalam pemberian antipiretik

PENGKAJIAN
1. DATA DEMOGRAFI
Tanggal Wawancara : 10 04 2004
Tanggal MRS

: 10 04 2004

No. RMK

: 09 11 79

Nama

: Egi faisal

Umur

: 7 Tahun

Jenis Kelamin

: laki-laki

Suku/Bangsa

: Banjar/Indonesia

Agama

: Islam

Pendidikan

:-

Pekerjaan

:-

Status Perkawinan

:-

Alamat

: Landasan Ulin

2. POLA FUNGSIONAL
1. Persepsi Kesehatan dan Penanganan Kesehatan

Keluhan Utama / Kesehatan Umum


Panas badan meninggi.

Riwayat Penyakit Sekarang ( ssi pola PGRST )

Satu hari sebelum masuk rumah sakit, klien teraba panas. Panas tidka
terlalu tinggi, panas sepanjang hari, kondisi lemah, nafsu makan
berkurang.

Penggunaan Obat Sekarang


Injeksi ampicillin IV 500 mg/8 jam
Paracetamol 3 x 1 cth
Infus RL 11 tetes/menit

Riwayat Penyakit Dahulu


Satu bulan yang lalu cacar air ( Varicella ).
Upaya pencegahan

: Tidak ada

Imunisasi

: Lengkap

Alergi

: Tidap pernah

Kebiasaan merokok dan alkohol : Tidap pernah

Riwayat Penyakit Keluarga


Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit DM, TBC dan
hypertensi.

Riwayat Sosial
Hubungan klien dan orang tua disayangi.

2. Pola Nutrisi Metabolik

Masukan Nutrisi Sebelum Sakit


Pagi

: Nasi, lauk, piring

Siang : Nasi, lauk, sayur


Sore

:-

Saat Sakit
Nasi bubur, 1 2 sendok.
Nafsu makan menurun
Klien tidak mengalami kesulitan dalam menelan.
Keadaan gigi atas dan bawah partial dan tidak menggunakan protesa.
Fluktuasi BB 6 bulan terakhir: Tetap

Pemeriksaan Fisik
Tanda vital: TB: -, BB: 16, 5 kg
Kulit:
-

Warna

: Normal

Suhu

: 38 0C

Turgor

: Baik

Edema

: Tidak

Lesi

: Tidak

Memar

: Tidak

Mulut:
-

Hygiene

: Bersih

Gusi

: Normal

Gigi

: Normal

Lidah

: Bersih

Mucosa

: Normal

Tonsil

: Normal

Wicara

: Normal

Rambut dan kulit kepala: rambut tebal, warna hitam.

Temuan laboratorium :
Darah : - HB

: 11,8 gr %

- Leukosit : 11.600/mm2
- LED

: 55/mm jam I

- Hitung jenis:
BAS

: 0,

EOS

:2

Stab

:3

Seg

: 60

Limp

: 30

Mono

:5

Urine : - Trombosit: 135.000/mm3


- Hematokrit: 35 %
3. Pola Eliminasi
Kebiasaan defekasi 1 kali/hari.
Abdomen: Simetris, tidak ada distensi
Frekuensi BU : Normal ( 8-12 x/menit )
Kebiasaan miksi 4 kali/hari.
Ginjal tidak teraba dan blast tidak distensi.
Keadaan uretra: Normal
4. Pola Aktivitas Latihan
Mandi

: Dibantu oleh orang lain

Berpakaian/Berhias

: Dibantu oleh orang lain

Toileting

: Dibantu oleh orang lain

Mobilitas di TT

: Dibantu oleh orang lain

Berpindah

: Dibantu orang lain dan alat

Ambulansi

: Dibantu orang lain dan alat

Pemeliharaan Kesehatan : Klien tidak menggunakan alat bantu.

Pemeriksaan Fisik
a. Pernafasan/sirkulasi
Tanda vital:
-

Tekanan darah : -

Nadi

: 128 x/menit

Respirasi

: 40 x/menit

Kualitas

: Normal

Batuk

: Tidak

Bunyi nafas

: Normal

b. Muskuloskletal
-

Rentang gerak

: Penuh

Keseimbangan dan cara berjalan : Tegap

Genggaman tangan

: Sama kuat kanan dan kiri

Otot kaki

: Sama kuat

5. Pola Tidur Istirahat


Kebiasaan 8 jam/hari.
Tidur malam 2 jam.
Merasa segar

: Tidak

Masalah

: Insomnia

Pemeriksaan fisik :
-

Penampilan umum : Lemah

Mata: Normal

Lingkaran hitam disekitar mata: Tidak

6. Pola Kognitif Konseptual

Pendengaran : Normal

Penglihatan : Normal

Vertigo : Ya

Pemeriksaan Fisik:
Mata:
-

Pupil : Isokor

Refleks terhadap cahaya : Ya, kiri kanan

Status mental: CM, GCS 4, 5, 6


Bicara: Normal

7. Pola Persepsi Diri / Konsep Diri

Masalah utama mengenai perawatan di RS/penyakit (finansial,


perawatan)

: Askes

Keadaan emosional

: Normal

Kemampuan adaptasi : Baik

Konsep diri

: Tidak ada gangguan

8. Pola Peran / Hubungan

Kepedualian keluarga mengenai perawatan : Baik. Terlihat orang tua


selalu setia merawat / menjaga klien saat di RS, secara bergantian.

9. Pola Seksualitas
Klien berjenis kelamin perempuan. Tidak ada kelainan pada genetalia.
Tidak ada penyakit mengenai seks.
Pemeriksaan fisik :
Genetalia

: Struktur simetris

10. Pola Koping Toleransi Stress


Kemampuan adaptasi: Klien mampu beradaptasi dengan baik.
Keputusan diambil oleh ayah dan ibu.
Koping toleransi terhadap stress: Tidak terkaji
11. Pola Nilai Kepercayaan
Pembatasan religius: Tidak
Meminta kunjungan pemuka agama: Tidak

ANALISA DATA
No
1.

Data Subyektif dan Obyektif


Etiologi
Masalah
DS : Klien mengatakan badan terasa Proses infeksi virus Hypertermi
panas dan kepala pusing.

Dengue

DO: - Suhu tubuh : 38 0C.


- Nadi

: 128 x/menit.

- Respirasi : 40 x/menit.
2.

- Tampak gelisah dan lemah.


DS : Klien mengatakan tidak mau Penurunan
makan.

nafsu Resiko

nutrisi

makan ( anoreksia ) kurang

dari

DO: - BB : 16,5 kg.


-

kebutuhan

Makanan yang disediakan

hanya dimakan 1-2 sendok


makan.
3.

- Klien terlihat lemah.


DS : Klien mengatakan tidak bisa Peningkatan
duduk, mandi, jalan, ketoilet.
DO: - Klien terbaring di TT.

kebutuhan
metabolisme

- Saat aktivitas selalu dibantu sekunder terhadap


ibunya.
- Terpasang infus RL 11 tts/m.
- Klien terlihat masih lemah.

infeksi virus

Intoleransi
aktivitas

- Tanda-tanda vital :
Suhu : 38 0C
Nadi : 128 x/menit
Resp : 40 x/menit

DAFTAR MASALAH
No
1.

Diagnosa Keperawatan
Tgl Muncul
Hypertermi berhubungan dengan virus 10 04 2004

Tgl Teratasi
10 04 2004

Dengue ditandai dengan :


Klien mengatakan badan terasa panas
dan kepala pusing.
Suhu tubuh : 38 0C.
Nadi

: 128 x/menit.

Respirasi : 40 x/menit.
2.

Tampak gelisah dan lemah.


Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan

10 04 2004

10 04 2004

berhubungan dengan penurunan nafsu


makan ( anoreksia ) ditandai dengan :
Klien mengatakan tidak mau makan.
BB : 16,5 kg.
Makanan yang disediakan hanya
dimakan 1-2 sendok makan.
3.

Klien terlihat lemah.


Kelelahan berhubungan dengan proses
penyembuhan ditandai dengan :
Klien mengatakan tidak bisa duduk,
mandi, jalan, ketoilet.

Klien terbaring di TT.


Saat aktivitas selalu dibantu ibunya.
Terpasang infus RL 11 tts/m.
Klien terlihat masih lemah.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tgl
1. 1004-04

Dx.kep
I

Impelentasi
1. Memberikan

Evaluasi
dingi Suhu tubuh

kompres

didaerah axilla / bagian kepala.

menurun menjadi
37,5 0C.

2. Memberikan pakaian yang tipis dan


menyerap keringat.

3. Memberikan minuman air dingin


( aquades ) sesering mungkin.
4. Melaksanakan

Klien masih
lemah.

- Terbaring di TT.

kolaborasi

/membantu memasang cairan infus


RL 11 tts/m.
5. Memberikan

antipiretik

( paracetamol ).
2.

10 0404 II

1. Menganjurkan kepada ibu klien -

Klien masih

untuk memberikan makanan dalam

menolak

porsi kecil tapi sering.

makan.

2. Membantu

dalam

menyajikan -

Makanan yang

makanan yang masih dalam keadaan

disedikan

hangat dan sesuai dengan diet yang

dimakan

telah ditentukan ( ahli gizi ).

sendok.

3. Menganjurkan
makanan

untuk

yang

menghidari -

berbau

dan

untuk

hanya
1-2

BB tetap : 16,5
kg.

berbumbu yang berlebihan.


4. Menganjurkan membawa makanan
dari rumah yang sesuai dengan diet
RS.
3.

10 0404 III

1. Memantau respon klien terhadap -

Klien masih

aktivitas dapat dilihat dari tanda-

belum

tanda vital.

beraktivitas.

2. Membantu klien bangun dari TT, kekamar

mandi,

toilet,

duduk,

makan atau minum.


3. Menganjurkan kepada ibunya dalam
hal perawatan diri anaknya :
-

Membantu membersihkan /
melap tubuh klien.

- Mengganti pakaian yang kotor.


-

Membantu gosok gigi /


membersihkan mulut.

mampu

masih terbaring
lemah di tempat
tidur.

CATATAN PERKEMBANGAN
No
1.

Tgl
100404

Dx. kep
I

Perkembangan
S : Klien mengatakan panas badannya mulai
berkurang dan tidak pusing lagi.
O: Suhu : 37,5 0C, nadi : 124 x/m, respirasi : 36 x/m.
A: Hypertermi.
P : Intervensi teruskan.
I : - Memberikan kompres dingin.
- Memberikan / menganjurkan pakaian yang tipis
dan menyerap keringat.
- Mengawasi tetesan infus 11 tts/m.
-

2.

10 0404 II

Memberikan obat ahsil kolaborasi

( paracetamol ).
S : Klien mengatakan tidak mau makan.
O: Makanan yang disedikan hanya dimakan 1-2
sendok. Klien masih lemah.
A: Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan.
P : Intervensi teruskan.
I :-

Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi


sering.

- Membantu dalam menyajikan makanan yang


masih dalam keadaan hangat.
-

Manganjurkan untuk menghindari makanan

yang berbau dan berbumbu yang berlebihan.


- Menganjurkan membawa makanan dari rumah
3.

10 0404 III

sesuai selera klien.


S : Klien masih minta bantuan ibunya untuk

memenuhi kebutuhannya,
O: Klien masih lemah terbaring di TT.
A: Intoleransi aktivitas.
P : Intervensi teruskan.
I : - Memantau respon klien terhadap aktivitas dari
tanda-tanda vital.
-

Membantu klien bangun dari TT, kekamar


mandi, toilet, duduk makan, minum.

Menganjurkan ibunya dalam perawatan diri


anaknya ( membantu membersihkan / melap
tubuh klien, ganti pakaian kotor, gosok gigi /

4.

100404

membersihkan mulut ).
S : Klien mengatakan badannya sudah terasa nyaman.
O: Suhu : 36,4 0C, nadi : 98 x/m, respirasi : 28 x/m.
A: Masalah teratasi.
P:-

5.

100404

II

I :S : Klien masih belim mau makan.


O: Makanan yang disediakan baru dimakan 5 sendok
makan.
A: Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan.
P : Intervensi teruskan.
I :-

Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi


sering.

- Membantu dalam menyajikan makanan yang


masih dalam keadaan hangat.
-

Manganjurkan untuk menghindari makanan

yang berbau dan berbumbu yang berlebihan.


- Menganjurkan membawa makanan dari rumah
6.

10 0404 III

sesuai selera klien.


S : Klien mengatakan sudah mulai mampu duduk
mandiri.

O: Klien tampak duduk bersandar pada sisi tempat


tidur. Klien dapat merespon pertanyaan perawat.
A: Masalah teratasi sebagian.
P:7.

10- 0404

II

I :S : Klien mengatakan nafsu makannya mulai ada.


O: Makanan yang disedikan 1/3 porsinya sudah
mampu dihabiskan.
A: Masalah teratasi.
P:-

8.

12-4-04

DAFTAR PUSTAKA

I :Klien minta pulang, administrasi beres.

Corpenito, Lynda juall. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 6


Cetakan I. 1998
Doenges, E. Marylinn, dkk. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman
Untuk Perencanaan Pendokemntasian Perawatan Pasien
Edisi 3 Cetakan I. 2000
Ngostiah. Perawatan Anak Sakit 341- 350. Jakarta. 1995

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DEMAM BERDARAH


PADA RUANG ANAK RSU BANJARBARU

No
1.

Tgl
100404

Dx. kep
I

Tujuan
Intervensi
Rasional
Suhu tubuh menjadi 1. Beri kompres dingin disekitar axilla atau 1. Memindahkan panas tubuh kekompres yang
normal

mencapai

bagian kepala.

lebih dingin.

36 37 0C dalam 2. Beri pakaian yang tipis dan menyerap 2. Keringat tidak lengket pada kulit tetapi dapat
waktu 1 ( satu ) jam.

keringat.

diserap oleh kain.

3. Beri air minum yang dingin yang banyak / 3. Panas tubuh kelura melalui keringat dan BAK.
sesering mungkin.
4. Berikan cairan parenteral.
2.

100404

II

Kebutuhan

5. Kolaborasi pemberian obat antipiretik.


akan 1. Anjurkan makan seringd alam porsi kecil.

4. Menjaga keseimbangan cairan tubuh.


5. Menurunkan panas tubuh yang tinggi.
1. Memberi makanan dalam porsi besar dapat

resiko

kekurangan

memacu timbulnya muntah, dengan diberikan

nutrisi

dapat

makanan dalam porsi kecil agar kebutuhan

terpenuhi satu kali

nutrisi dapat terpenuhi secara perlahan-lahan

sehari.

sehingga memperbaiki keadaan umum klien.


2. Sajikan makanan yang lagi hangat sesuai 2. Untuk mencegah terjadinya perasaan mual dan

diet.

muntah dan dapat merubah selera makan.

3. Hindari makanan berbau dan berbumbu yang 3. Makanan yang berbau dan berbumbu dapat
3.

100404

III

Klien

berlebihan.
memacu timbulnya mual dan muntah.
dapat 1. Pantau respon fisiologis terhadap aktivitas 1. Toleransi sangat bervariasi, tergantung pada

menigkatkan

( misalnya : frekuensi jantung, respirasi,

tahap proses penyakit, status nutrisi dan

aktivitas fisik yang

TD ).

keseimbangan cairan.

dapat diukur.

2. Dorong klien untuk melakukan kapanpun 2. Meningkatkan

kekuatan

stamina

dan

mungkin perawatan diri, bangun dari TT,

memungkinkan klien menjadi lebih aktif tanpa

berjalan

kelelahan.

peningkatan

aktivitas

sesuai

indikasi.
3. Bantu dalam kebutuhan perawatan diri sesuai 3. Kelemahan membuat aktivitas tidak mungkin
kebutuhan.

untuk diselesaikan klien.

Vous aimerez peut-être aussi