Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keluarga merupakan sistem social karena terdiri dari kumpulan dua
orang atau lebih yang mempunyai peran social yang berbeda dengan ciri
saling berhubungan dan ketergantungan antar individu (Suprayitno, 2004)
Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kwalitas sumber
daya manusia dengan kelahiran lebih dari 5 juta jiwa pertahun. Untuk dapat
mengangkat derajat kehidupan bangsa telah dilaksanakan secara bersamaan
pembangunan ekonomi dan keluarga berencana yang merupakan dua hal yang
saling berkaitan.
Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan
menerima norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang
dicanangkan pemerintah. Dimana kegiatan ini berorientasi kepada Catur
Warga atau Zero Population Growth (pertumbuhan seimbang) agar tercipta
generasi bangsa yang cerdas dan berdaya guna dimasa yang akan dating.
Keluarga juga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu
berhubungan dengan kita. Keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bahwa
setiap individu merupakan bagian nya dan di keluarga juga dapat di
ekspresikan tanpa hambatan yang berarti. Pada tahun 1960 keluarga di
Indonesia sekitar 30 juta, tahun 90-an menjadi 35-40juta dan pada awal abad
ke-21 di perkirakan akan berlipat jumlahnya menjadi 60-65 juta. (BKKBN,
1996).
Peningkatan status kesehatan keluarga merupakan tujuan yang ingin
dicapai dalam memberikan asuhan kebidanan kesehatan keluarga, agar
keluarga trsebut dapat meningkatkan produktifitas dan diharapkan kesehatan
akan meningkat (Nasrul effendi, 1998).
Peningkatan status kesehatan keluarga merupakan tujuan yang ingin
dicapai dalam memberikan asuhan kebidanan kesehatan keluarga, agar
keluarga trsebut dapat meningkatkan produktifitas dan diharapkan
kesehatan akan meningkat. (Nasrul effendi, 1998).
Sesuai dengan tujuan tersebut maka mahasiswa STIKES NU tuban
prodi DIII kebidanan melaksanakan PKL yang merupakan proses
pembelajaran dilapangan serta bentuk partisispasi langsung dalam masyarat
1.2
Tujuan
1
1.2.1
Tujuan umum
Diharapkan
mahasiswa
mampu
memberikan
asuhan
dalam
Tujuan khusus
Diharapkan mahasiswa mapu untuk:
1. Mengkaji data yang ada di keluarga
2. Menganalisa data atau mengintrepasikan data dasar
3. Merumuskan masalah yang terjadi
4. Menyusun proritas masalah
5. Menyusun suatu proses manajemen kebidanan
6. Membuat suatu catatan perkembangan
1.3
Batasan masalah
Mengingat keterbatasan waktu, kemampuan, dan kesempatan maka
asuhan kebidanan ini dibatasi pada keluarga Tn. T di Ds. Sidonganti, Kec.
Kerek, Kab. Tuban.
1.4
Metode penulisan
Metode yang saya gunakan dalam penulisan asuhan kebidanan
keluarga pada TnB Dengan Pemberian MP-ASI Pada Bayi < 6 Bulan dan
Rendahnya Kesadaran Ketidakikutsertaan Keluarga Berencana, yaitu :
a. Metode pendekatan pada orang tua bayi (anamnese).
b. Metode kepustakaan, kami menggunakan literatur dari buku-buku sumber
ilmu kebidanan dan rekam medik bayi.
1.4.1
Studi pustaka
Penyususn membekali diri dengan menggunakan literatur yang ada
hubunganya dengan keadaan masyarakat dan cara penanggulangan masalah
yang dihadapi oleh masyarakat
1.4.2
Studi dokumenter
Untuk memperoleh data yang akurat, pengambilan data dapat
diperoleh dari balai desa, dokumen dari wilayah kerja setempat dan
pendekatan padaa TOMA
1.4.3
Praktek langsung
Suatu metode yang langsung kepada masyarakat untuk menerapkan
teori yang ada yang khususnya kebidanan komunitas, dengan cara
wawancara, pengamatan, pemfis, dan penyuluhan
1.4.4
Sistematika penulisan
BAB I : Pendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan, batasan masalah,
metode penulisan, dan sistematika penulisan
BAB II : Tinjauan pustaka yang berisi konsep keluarga, konsep asuhan
kebidanan
BAB III : Tinjaun kasus yang terdiri dari pengumpulan data dan analisa data
BABIV : Penutup yang berisi penutup dan saran
Daftar Pustaka.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1.1
digunakan
dan
yang
mendefinisikannya.Friedman
(1998)
mendefinisikan bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang
hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu
mempunyai
peran
masing-masing
yang
merupakan
bagian
dari
Tipe Keluarga
Pembagian keluarga bergantung pada konteks keilmuan dan orang
yang mengelompokkan. Secara tradisional keluarga keluarga dikelompokkan
menjadi dua, yaitu :
1. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarega yang hanya terdiri dari
ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau
keduanya.
2. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah anggota
keluarga lain yang msih mempunyai hubungan darah (kakek-nenek,
paman-bibi)
4
Struktur Keluarga
Struktur
keluarga
dapat
menggambarkan
bagaimana
keluarga
4. Perilaku individu yang tampak merupakan gambaran dari nilai dan norma
yang berlaku dalam keluarga.
Berdasarkan kemampuan keluarga untuk pemenuhan kebutuhan dasar,
kebutuhan psikososial, kemampuan memenuhi ekonominya, dan aktualisasi
keluarga di masyarakat, serta memperhatikan perkembangan Negara
Indonesia menuju Negara industry, Indonesia menginginkanterujudnya
keluarga sejahtera. Di Indonesia keluarga dikelompokkan menjadi lima tahap,
yaitu :
1. Keluarga Prasejahtera, adalah keluarga yang belum dapat memenuhi
kebutuhan dasar secara minimal, yaitu kebutuhan pengajaran agama,
pangan, sandang, papan, dan kesehatan, atau keluarga yang belum dapat
memenuhi salah satu atau lebih indicator Keluarga Sejahtera Tahap I.
2. Keluarga Sejahtera Tahap I (KS I) adalah keluarga yang telah dapat
memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi
keseluruhan kebutuhan social psikologinya, yaitu kebutuhan pendidikan,
Keluarga Berencana (KB), interaksi dalam keluarga, interaksi dengan
lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.
3. Keluarga Sejahtera Tahap II (KS II) adalah keluarga yang telah dapat
memenuhi kebutuhan dasar secara minimal serta telah memenuhi seluruh
kebutuhan social psikologinya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan
untuk menabung dan memperoleh informasi.
4. Keluarga Sehjahtera Tahap III (KS III) adalah keluarga yang telah dapat
memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan social psikologis, dan
kebutuhan pengembangan, tetapi belum dapat memberikan sumbangan
(kontribusi) yang maksimal terhadap masyarakat secara teratur (dalam
waktu tertentu) dalam bentuk material dan keuangan untuk social
kemasyarakatan, juga berperan serta aktif dengan menjadi pengurus
lembaga kemasyarakatan.
5. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus (KS III Plus) adalah keluarga yang telah
dapat memenuhi seluruh kebutuhannya, baik yang bersifat dasar, social
psikologis, maupun pengembangan, serta serta telah mampu memberikan
sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.
2.1.4
Fungsi Keluarga
Secara umum fungsi keluarga menurut Friedman, adalah sebagai
berikut :
1. Fungsi afektif (the affective function) adalah fungsi keluarga yang utama
untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga
berhubungan
dengan
orang
lain.
Fungsi
ini
dibutuhkan
untuk
Fungsi keagamaan
Fungsi budaya
Fungsi cinta kasih
Fungsi perlindungan
Fungsi reproduksi
Fungsi sosialisasi
Fungsi ekonomi
Fungsi pelestarian lingkungan
Tugas Keluarga Di Bidang Kesehatan
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.4
2.2.5
Alat / Cara KB
Dalam kesempatan ini, kami akan membahas mengenai metode KB
yang banyak digunakan oleh masyarakat.
1.
Kondom
Definisi
Kondom adalah sarung karet tipis yang menampung cairan sperma
pada saat pria ejakulasi. Tingkat keberhasilan / efektifitas : 80 95 %
atau 2 12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.
Keuntungan
1. Murah, muda didapat dan tidak perlu resep dokter.
2. Mudah dipakai sendiri.
3. Dapat mencegah penularan penyakitan kelamin.
Kerugian
10
akan
bersenggama.
Sesudah
selesai
bersenggama,
agar
Pil KB
Definisi
Pil KB merupakan hormon yang mengandung estrogen dan
progesteron atau progesteron saja yang diminum setiap hari selama 21
28 hari. Tingkat keberhasilan / efektifitas : 92 99 % atau 0,1 0,4
kehamilan per 100 kehamilan.
Keuntungan
1. Kesuburan segera kembali.
2. Mengurangi rasa kejang / nyeri perut waktu haid.
3. Terlindungi dari penyakit radang panggul ( PRP ) dan kehamilan
diluar kandungan.
4. Mudah menggunakannya.
5. Mencegah anemia karena kekurangan gizi.
6. Mengurangi risiko kanker ovarium ( kandung telur ).
7. Cocok digunakan untuk menunda kehamilan dari pasangan muda.
8. Produksi ASI tidak dipengaruhi oleh pil yang hanya mengandung
progesterone ( pil mini yaitu Excluton.
Kerugian
1. Pemakai harus disiplin meminum setiap hari. Jika tidak
kemungkunan hamil tinggi
2. Dapat mempengaruhi produksi ASI untuk pil yang mengandung
estrogen
3. Dapat meningkatkan risiko infeksi klamidia/jamur di sekitar
kemaluan wanita
11
Susuk KB / Implant
Definisi
1 atau 6 kapsul (sebesar korek api) yang dimasukkan kebawah kulit
lengan atas secara perlahan melepaskan hormone progesterone salama
3 atau 5 tahun. Tingkat keberhasilan/efektifitas:97-99%
Keuntungan
1. Tidak menekan produksi ASI
2. Praktis dan Efisien
3. Tidak harus mengingat-ingat
4. Masa pakai jangka panjang
5. Kesuburan cepat kembali setelah pengangkatan
6. Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormone
progesterone
Kerugian
1. Susuk KB atau impant harus dipasang dan diangkat oleh petugas
kesehatan terlatih
2. Dapat menyebabkan pola haid berubah
3. Pemakai tidak dapat menghentikan pemakaiannya sendiri
Cara pemasangan
Saat pemasangan yang tepat adalah pada saat haid 1-2 hari setelah
menstruasi.
4.
IUD / AKDR
Definisi
Alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang bentuknya
bermacam-macam, terbuat dari plastic yang dililit tembaga. Waktu
penggunaannya
10
tahun
keberhasilan/efektifitasnya: 99%
Keuntungan
12
sedangkan
tingkat
Tubektomi / MOW
Definisi
Salah satu cara kontrasepsi dengan metode operatif bagi wanita yang
tidak menginginkan anak lagi. Tingkat keberhasilan/efektifitas: lebih
dari 99 %.
Keuntungan
1. Efektifitas langsung setelah sterilisasi.
2. Permanen.
3. Tidak ada efek samping jangka panjang.
4. Tidak mengganggu hubungan seksual.
Kerugian
Resiko dan efek samping bedah tetap ada
6.
Vasektomi / MOP
Definisi
Kontrasepsi bagi laki-laki yang tidak menginginkan anak lagi. Tingkat
keberhasilan/efektifitas: lebih dari 99%.
Keuntungan
1. Tidak ada mortalitas/kematian
2. Morbiditas/komplikasi penyakit lain kecil sekali
3. Pasien tidak perlu dirawat di Rumah Sakit
4. Tidak mengganggu hubungan seksual
5. Tidak harus diingat-ingat, tidak harus selalu ada persediaan
6. Sifatnya permanen
Kerugian
1. Harus dengan metode pembedahan
13
2.3.1
2.3.2
Dengan menyusui, maka akan terjalin kasih sayang antara ibu dan bayinya.
si bayi juga merasa aman, tenteram, dan terjaga.
ASI Eksklusif sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan
pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan.
Suhu ASI sama dengan suhu tubuh. Kesesuaian suhu inilah yang
menyebabkan kenyamanan tersendiri bagi bayi.
Manfaat lain dari ASI Eksklusif adalah :
- ASI eksklusif dapat mengurangi terjadinya sakit telinga dan infeksi saluran
-
jantung.
- ASI eksklusif menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI
eksklusif akan lebih cepat bisa berjalan.
- ASI eksklusif menunjang perkembangan
kepribadian,
kecerdasan
2.3.4
telur.
Kebersihannya terjamin, karena ASI sangat higienis.
Lebih ekonomis (murah), bahkan gratis.
Hemat waktu dan tidak merepotkan.
Mudah pemberiannya karena tidak perlu diolah.
Segar, siap pakai, sewaktu-waktu dapat diberikan.
Portabel (mudah dibawa kemana-mana) dan praktis.
Memberi kepuasan psikologis dan kebahagiaan bagi ibu.
sakit.
Misalnya:
diare,
demam,
gangguan
saluran
pernafasan, dll.
- Bayi tidak mendapat makanan yang bergizi dan berkualitas tinggi,
sehingga
akan
menghambat
pertumbuhan
dan
perkembangan
kecerdasanya.
- Hubungan kASIh sayang ibu dan janin tidak terjalin secara dini.
Akibat pada ibu
- Perdarahan setelah persalinan menjadi lama
- Cepat terjadinya kehamilan kembali
- Beresiko terkena kanker payudara dan kanker rahim
- Waktu ibu banyak tersita Karena harus menyiapkan susu botol dan
merawat bayi yang sakit
- Pengeluaran keluarga bertambah
2.4
kebidanan
adalah
metode
kerja
profesi
dengan
b. Intervensi
c. Implementasi
informasi,
peralatan
apa
yanga
perlu
O (obyektif)
A (assesment)
P (planning)
18
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
Tanggal : 21 Februari 2013
Jam: 10.00 WIB
Oleh: Emi Ida Nurjannah
A. Data Subyektif
1. Data Umum
Kecamatan : Kerek
Pekerjaan
: Tani
Kelurahan : Sidonganti
Penghasilan : Rp. 450,000 /bulan
RT
: 03
Kead. Kesh. : Sehat
RW
: 01
No. Induk
:Nama
: Tn. T
Umur
: 25 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan : SD
Susunan anggota keluarga
Nama
Jns.
Umur
Kel.
Tn. Tono
Ny. Bunatun
Ny. Sutin
An. Asiah
An. Ratih
An. Fredi
L
P
P
P
P
L
Hub.
Dg Pekerjaan/
Keluarga
30 th
29 th
60 th
5 th
3 th
5 bln
KK
Istri
Ibu mertua
Anak
Anak
Anak
sekolah
Petani
IRT
TK
Tidak Sekolah
Tidak Sekolah
Kead.
No.
Kesehatan
KIA/
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
Genogram keluarga :
Keterangan
: laki-laki
: anak kandung
: perempuan
19
KB
347/1
347/1
: menikah
: ibu mertua
2. Data Khusus
a. Imunisasi:
Nama BCG Status Imunisasi
Ket
Polio
DPT
HB
Campak
anak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1
b. Bila ada anggota keluarga yang sakit berobat ke :
Pak Tono mengatakan bahwa jika salah satu keluarga ada yang sakit
akan membawanya ke tempat pelayanan kesehatan, yaitu ke tempat
bidan terdekat atau polindes.
c. Jenis penyakit yang sering diderita:
Pak Tono mengatakan bahwa ia dan keluarga tidak memiliki penyakit
menahun, seperti batuk > 1 bulan, atau penyakit keturunan lainnya.
Penyakit yang sering diderita adalah penyakit ringan, seperti pegal linu,
batuk, pilek, kepala pusing dan anak bayinya terkecil sering diare
kurang lebih sudah 3 kali.
d. Riwayat antenatal dan natal :
Ibu mengatakan bahwa anak pertama usia 4 bulan dan bayi sering
terjadi diare, ibu memeriksakannya ke bidan.
N
Suami
UK
1.
2
3.
Jns.persa
Penol.
linan
9 bl
9 bl
9 bl
Normal
Normal
Normal
Pen
JK
BB/PB
H/M
Meneteki
2 kg
3kg
2,5 kg
18 th 5 th
13th 3 th
10 th 6 bln
KB
y.
Bidan
Bidan
Bidan
Suntik
-
B. Data Obyektif
a. Rumah
Luas
: 128 m2 (P:16 m, L: 8 m)
Jenis rumah
: Tersendiri
Letak
: Jauh dengan sarang vektor
Dinding
: Papan
Lantai
: Tanah kering
Cahaya
: Terang
Jalan angin/ ventilasi : kurang
Jendela
: Tidak
Jumlah ruangan : 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1dapur, 1 ruang makan
b. Air Minum
Asal
: Sendang
Nilai air
: Bersih
Konsumsi air : 30 liter/hari
Pembuangan sampah: Tn. Tono mengatakan bahwa mereka biasanya
mengolah sampah dengan cara mengubur.
c. Jamban dan kamar mandi:
Tn. Tono mengatakan keluarga sudah memiliki kamar mandi dan
jamban.
d. Pekarangan dan selokan :
Pengaturan
: teratur
21
e.
f.
g.
h.
Kebersihan
: bersih
Air limbah
: jarak pembuangan dengan sumber air jauh 1 Km
Peralatan pekarangan : tidak ada
Kandang ternak
: ada
Denah rumah dan keterangan
Denah rumah dan keterangan
7
8
1
1
1
10
6
2
9
9
10
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
Kamar tidur
Ruang tamu
Tempat sholat
Ruang belajar
5.
6.
7.
8.
Kandang
Dapur
Kamar mandi
Jamban (WC)
9. Jendela
10. Pintu
3.2
Interpretasi Data Dasar
3.2.1 Diagnosa
1) Diagnosa I
Pemberian MP-ASI pada usia< 6 bulan kepada bayi sehubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ASI Eksklusif pada orang
tua.
Data Dasar :
- Pendidikan terakhir orang tua adalah SD.
- Ibu mengatakan bahwa ia memberikan pisang pada anak pertama,
dan bubur sun kepada anak keduanya sebelum usia 6 bulan.
- Makanan pendamping ASI sudah mulai diberikan sejak lahir.
2) Diagnosa II
Keikutsertaan KB sehubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga
tentang KB.
Data Dasar :
- Ibu mengatakan bahwa ia tidak ikut KB
- Ibu mengatakan takut untuk berKB
- Ibu mengatakan suami melarangnya untuk berKB
3.3 Perumusan Masalah
3.3.1 DiagnosaI
Potensial terjadi obstruksi saluran pencernaan dan terjadi GE (diare)
3.3.2
22
Potensial terjadi kehamilan lagi dengan jarak yang terlalu dekat yang
mengancam keselamatan dan kesejahteraan ibu dan bayi maupun keluarga
karena pendapatan keluarga yang rendah yaitu penghasilan Rp.
950.000,00 /bulan.
3.4
Susunan Prioritas Masalah
3.4.1 Susunan Prioritas Masalah
No
1
Keterangan
Skor
Sifat masalah
Skala : tidak / kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala : Mudah
Sebagian
3
Bobot
1
Tidak
Potensial masalah untuk dicegah
Skala : Tinggi
Cukup
Rendah
Menonjolnya masalah
Kriteria
Sifat Masalah
Skala :
Krisis
Perhitungan
1/3x1
Skor
1/3
Pembenaran
Keadaan tersebut harus dirubah,
karena membahayakan keadaan bayi,
didukung dengan adanya riwayat
Kemungkianan 1/2x2
masalah dapat
diubah
Skala : hanya
sebagian
Potensial
1/3
masalah untuk
dicegah
Skala : Rendah
Menonjol
2/2x1
masalah
Skala
saja.
Masalah berat
harus
segera
ditangani
Total skala
2 2/3
Kriteria
Perhitungan
Sifat Masalah 1/3x1
Skala
:
Skor
1/3
karena
keadaan
2
harus
akan
dirubah,
mempengaruhi
kesejahteraan keluarga.
sejahtera
Kemungkianan 1/2x2
masalah dapat
karena
diubah
Skala : hanya
sebagian
Potensial
2/3x1
dicegah
Skala : Cukup
Menonjol
masalah
Skala
ibu
bisa
memilih
alat
setelah melahirkan
2/3
masalah untuk
Pembenaran
Keadaan tersebut
terlambat
0/2x1
Masalah tidak
dirasakan
Total skala
sehubungan
24
dengan
rendahnya
keikutsertaan
sehubungan
Tujuan/kriteria
dengan
KB
yang
kurangnya
rendah
pengetahuan
bulan
dan
Keluarga
mengerti
tentang
mengikisi
kebiasaan
kebudayaan
Intervensi
Lakukan pendekatan dengan keluarga
Berikan penyuluhan tentang :
o Pengertian ASI Eksklusif
o Kandungan ASI Eksklusif yang
Rasional
Keluarga dapat kooperatif
Menambah wawasan ibu balita tentang
pentingnya ASI Eksklusif bagi bayi
4
5
< 6 bulan.
o Pola makan bayi.
Berikan penyuluhan tentang:
o Pengertian Keluarga Berencana
o Tujuan Keluarga Berencana
o Sasaran Keluarga Berencana
o Merbagai metode kontrasepsi
Untuk
mengetahui
perkembangan
keluarga.
memberikan
penyuluhan
Implementasi
Jam
Kegiatan
21/2/2013 - Melakukan pendekatan dengan keluarga melalui bidan dan pada ibu10.00
ibu yang mempunyai bayi dan BALITA dengan memperkenalkan diri
dan bersikap ramah
- Melakukan kerja sama dengan kader dalam pemberian penyuluhan
25
kepada ibu-ibu.
- Memberikan Penyuluhan pada saat POSYANDU pada tanggal 24
Februari 2013
- Memberikan penyuluhan kepada ibu tentang ASI Eksklusif dan KB,
yaitu :
ASI Ekslusif adalah pemberian ASI saja sampai usia bayi 6 bulan.
Kandungan ASI Eksklusif adalah sudah sesuai dengan kebutuhan
bayi, jadi tidak perlu makanan tambahan apapun, karena ASI saja
sudah cukup. Mengandung gizi yang cukup bagi bayi.
Manfaat ASI eksklusif yaitu memberikan kekebalan pada bayi,
sehingga bayi tidak mudah terjangkit penyakit, mudah dicerna
oleh saluran makanan bayi, bersih dan tidak basi, ekonomis dan
mudah dibawa ke mana-mana.
Pola makan bayi : 0-6 bulan ASI saja, 6-12 bulan ASI + MP-ASI
berupa makanan lembek, 1-2 tahun ASI + Makanan keluarga, > 2
tahun dapat diberikan makanan keluarga ditambah susu sesuai
usia balita.
Pengertian Keluarga Berencana
Adalah salah satu usaha menciptakan kesejahteraan dengan jalan
memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan
penjarangan kehamilan.
Tujuan Keluarga Berencana :
Untuk menjarangkan kelahiran serta menjaga kesehatan ibu dan
anak serta untuk membatasi kehamilan bila jumlah anak sudah
cukup.
Sasaran Keluarga Berencana
KB tidak hanya ditujukan untuk kaum ibu atau wanita saja,
padahal ada berbagai jenis metode KB yang bisa dipakai oleh
kaum laki-laki seperti kondom dan vasektomi.
Macam Kontrasepsi
Metode sederhana
- Kondom
- Spermiside
- Koitus interuptus
- Pantang berkala
Metode efektif
- Pl KB
- KB suntik
- Susuk (implant)
- IUD
KB darurat
- Bekerjasama dengan kader atau bidan untuk memberikan penyuluhan
tentang pentingnya ASI eksklusif dan KB serta dalam pemantauannya
3.5.3 Evaluasi
26
keluarga.
Kerjasama dengan kader untuk melakukan penyuluhan, dan advokasi
kepada tokma untuk mengadakan lintas program.
Kegiatan
Tanggal 21 Februari 2013, jam 10.00 WIB:
S:Kepala keluarga mengatakan sudah
TTD
mengerti
tentang
dengan
kurangnya
pengetahuan
tentang
P:
- Lakukan kunjungan lagi untuk memantau perkembangan
keluarga.
- Kerjasama dengan kader dan bidan desa untuk memotivasi
keluarga supaya mengikuti KB
Tanggal 23 Februari 2013 jam 09.00 WIB
S : Ibu mengatakan sudah faham, mengerti dan melakukan apa yang
dijelaskan oleh tenaga kesehatan.
O : Keluarga mengikuti Penyuluhan dengan baik
A :- Pemberian MP-ASI pada usia < 6 bulan kepada bayi sehubungan
dengan
kurangnya
pengetahuan
tentang
pentingnya
ASI
kurangnya
pengetahuan
tentang
pentingnya
ASI
28
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keluarga merupakan sistem social karena terdiri dari kumpulan dua orang
atau lebih yang mempunyai peran social yang berbeda dengan cirri saling
berhubungan dan ketergantungan antar individu (suprayitno, 2004)
ASI eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah
persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun
hanay air putih, sampai bayi berurumur 6 bulan (Hubertin, 2004).
Memiliki keluarga yang bahagia dan sejahtera adalah dambaan setiap orang.
Keluarga sebagai unit terkecil dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa
yang hebat. Hal ini tidak akan terwujud apabila pasangan suami istri tidak
melakukan perencanaan dalam kehidupan rumah tangganya. Banyak hal yang
harus dipersiapkan, salah satunya rencana untuk memiliki keturunan.
4.2 Saran
-
Mahasiswa
Dapat menerapkan antara teori dengan praktek dan dapat melaksanakan
sesuai dengan asuhan kebidanan
Pendidikan
Memperbanyak sumber pustaka agar lebih mudah dalam penyusunan laporan
dan menambah pengetahuan
Lahan praktik
Dapat meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan
meningkatkan profesionalisme kerja
Masyarakat
Dapat memahami semua apa yang telah disampaikan oleh mahasiswa PKL
dan menerapkan apa yang telah dipahami, meningkatkatkan kesadaran hidup
sehat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitar.
29
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, NAsrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
EGC
Mansjoer,
Arif.
FKUI.2001,
Kapita
Selekta
Kedokteran.Jilid
Edisi
30