Vous êtes sur la page 1sur 12

BAB II

SAINS/FISIKA DAN PEMBELAJARAN


IPA adalah kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis tentang gejala-gejala
alam yang dalam perkembangannya tidak hanya
di tunjukkan oleh fakta-fakta, tetapi juga timbul
nya metode ilmiah, sikap ilmiah maka dapat
dikata kan bahwa IPA meliputi: 3 hal, yaitu:
produk IPA, proses IPA, nilai dan sikap ilmiah.
Produk IPA adalah semua pengetahuan tentang
gejala alam yang telah dikumpulkan melalui
pengamatan atau observasi. Jadi data yang
diperoleh merupakan hasil dari observasi,
kesimpulan.

Proses IPA (proses ilmiah) atau metode ilmiah adalah


metode yang merupakan gabungan antara penalaran
dan pengujian secara empiris.
Langkah-langkah metode ilmiah:
1. Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan.
2. Tinjauan Pustaka
Penyusunan Hipotesis.
3. Melakukan Eksperimen
Data.
4. Analisis Data
Pengujian Hipotesis.
5. Menarik Kesimpulan.
Nilai dan sikap Ilmiah: Dalam melakukan metode ilmiah
melalui proses observasi, eksperimen dan berpikir logis
harus digunakan sikap jujur, objektif dsb, agar dapat dicapai hasil IPA yang benar.

Fisika itu apa ?


Fisika merupakan bagian dari IPA yang mempelajari
sifat-sifat benda mati, gejala-gejala yang ditimbulkan
nya, dan proses perubahannya yang bersifat
sementara.
Objek dari Fisika ialah zat, energi dan transformasi
zat dan energi (fenomena alam).
Logika dalam Fisika: pola pikir induktif dan deduktif
atas dasar observasi, eksperimentasi dan pengukuran besaran-besaran fisis.

Sumber ilmu pengetahuan


(Hendro Darmojo, 1986)
Panca indra, sehingga pengeta huan manusia
bersifat faktual atau konkrit.
Pemikiran manusia, sehingga pengetahuan bersifat
komkrit dan kadang abstrak, dalam bentuk: mitos,
filsafat dan ilmu.
a) mitos: gabungan antara pemikiran, pengalaman,
dan kepercayaan terhadap sesuatu tanpa bukti.
b) filsafat: hasil pemikiran yang mendalam tentang
sesuatu hal yang mengandalkan daya kemampuan
pikiran semata.
c) ilmu: hasil pemikiran manusia yang telah diuji
kebenarannya dengan kenyataan empiris.

wahyu : ilmu Tuhan.


intuisi: gabungan antara pikiran dan perasaan,
timbul tanpa disadari.

Sejak ratusan tahun sebelum masehi


manusia telah menemukan FISIKA melalui
kesadaran inderawi, akal dan ruhaninya.
Indera Mata: Optik, Mekanika, IPBA.
Indera Peraba: Kalor & Termodinamika.
Indera Pendengaran: Getaran & Bunyi.
Dengan kemampuan akal dapat diorgabisir fakta:
Listrik & Magnet, Fisika Modern, Zat Padat,
Elektronika, Fisika Atom dan Inti, dsb.

Struktur Pengetahuan Manusia


Pengetahuan
Manusia
Ilmu-ilmu
Subjektif

Mitos
Ilmu
Paranormal
Ilmu-ilmu
Dasar

Logika Formal
Matematika &
Statistika

Filsafat

Mekanika

Ilmu-ilmu
Objektif
Ilmu-ilmu Alamiah Dasar atau
Kebendaan dan hayati
Ilmu Alam

Kimia

Hidrodinamika

Bunyi

Ilmu hayati

Fisika

Cahaya & Optika

Ilmu
Supranatural
Ilmu-ilmu Dasar

Humanika
Ilmu Disipliner:
Psikologi.
Sosiologi.
Ilmu Terapan:
Ilmu Pendidikan

Listrik & Magnet

Fisika Atom &


Inti dsb.

Epistemologi:

Dari mana fakta,


konsep, prinsip, teori
Fakta, konsep, prinsip dan teori atau hukum Fisika
atau
hukum
Fisika
( yang biasa disebut Produk Ilmiah) diperoleh
diperoleh?.
melalui kegiatan
observasi, eksperimentasi,

pengukuran dan cara pikir yang logis, kritis,


rasional dan objektif (yang biasa disebut Proses
Ilmiah); atas dasar sikap dan perilaku jujur, teliti,
hati-hati, sabar, tekun, tak mudah putus asa, dan
selalu ingin tahu (yang biasa disebut Sikap Ilmiah).
Maka Fisika dibangun dan berkembang dengan
landasan kegiatan ilmiah.

Kegiatan Ilmiah
Manusia

Tahap Mistis

Masalah di dunia emperis

Mengatasi Masalah

Berpikir
Mengamati Objek

Tahap Fungsional

Pengetahuan untuk
pemenuhuan kebutuhan

Tahap Ontologis

Metode Ilmiah
( Proses logico-hypothetico-verifikasi )

Muslim berpendapat:
Fisika mempunyai cita-cita membongkar,
mengungkap, dan mendokumentasikan
rahasia alam semesta secara ilmiah dalam
bentuk: aturan, hukum-hukum, dan asas-asas
Fisika; serta bersama-sama dengan bidang
teknologi mengupayakan hasil-hasil temuan
ilmiah tersebut untuk meningkatkan
kesejahteraan alam seisinya. Fisika menganut
metode ilmiah dengan tiga unsur kegiatan:
empirica-logico-verificatio.

Metode Ilmiah
Perumusan
masalah
Khasanah
Pengetahuan
Ilmiah

Penyusunan
Kerangka
berpikir
Penyusunan
Hipotesis.

Diterima

Pengujian
Hipotesis

Ditolak

Metodologi Fisika

Guru dan murid harus dapat menggunakan psikomotorik dan


afektifnya dalam melaksanakan kerja ilmiah pada
pembelajaran Fisika.

Guru dan murid seharusnya dapat menggunakan kesadaran


inderawi, akali, dan kesadaran ruhaninya, serta kemampuan
kognitifnya untuk memahami struktur Fisika.

Guru harus mampu memilih pendekatan, metode, strategi,


teknik pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi
Fisika dan muridnya, serta media dan sumber belajar yang
akan digunakan dalam pembelajaran Fisika.

Terima kasih

Vous aimerez peut-être aussi