Vous êtes sur la page 1sur 7

ArcGIS 9x: Input Data Koordinat

menggunakan MS Excel
By
raharjo
2 Juni 2011Posted in: ArcGIS
Input data melalui serangkaian (seri) data koordinat sering dilakukan dalam operasi GIS.
Standar umum yang sering digunakan untuk input data koordinat adalah format database
(DBF) atau text (TXT). Namun untuk ArcGIS 9.x ke atas, kita bisa juga mengugnakan
input data koordinat dengan format XLS atau XLSX (Microsoft Excel). Berikut adalah
contoh bagaimana memasukan data koordinat ke ArcGIS 9.x dengan format XLSX.
1. Contoh kasus
Kita akan melakukan plotting dua buah polygon, yaitu polygon A dan polygon B.
Kedua polygon tersebut dibentuk oleh kumpulan titik-titik yang terhubung. Oleh
karena itu, input data dari polygon tersebut adalah berupa point.

Sedangkan daftar koordinat dari data adalah seperti di bawah ini

2. Siapkan header table

Yakinkan format regional dan language seting degan model US, atau apa saja
yang penting menggunakan titik (.) sebagai pemisah desimal. Jadi jika kita

menulis setengah akan tertulis 0.5 bukan 0,5. Tabel harus mulai dari A1. Tabel
tidak perlu diformat (perataan atau garis).

3. DX, MX, SX diisi dengan derajat, menit dan detik untuk longitude
DY, MY, SY diisi dengan derajat, menit dan detik untuk latitude.

4. X adalah Longitude dalam decimal degree yang dihitung seperti formula pada
gambar di bawah

5. Y adalah Latitude dalam decimal degree yang dihitung seperti formula pada
gambar di bawah

PERHATIAN: latitude diberi angka negatif jika pada LS, dan tetap positive jika
LU.

6. Yakinkan tidak ada data, spasi atau apa pun selain di dalam table. Hapuslah
angka, huruf, garis yang berada di luar tabel (jika ada)

7. Berikut adalah contoh gambar yang sudah siap

8. Simpan dalam format XLS atau XLSX seperti biasa.

9. Buka ArcGIS

10. Cari Sheet dari XLSX yang dibuat dan DRAG ke Table of Content

ArcGIS memiliki fasilitas konek ke ArcCatalog secara cepat seperti gambar di


atas. Pada ArcGIS 9.x harus membuka ArcCatalog sendiri dan melakukan
DRAG-n-DROP.
Selain DRAG, kita bisa juga melakukannya dengan cara menambah layer
Khusus untuk ArcGIS 9.x, plotting (Langkah 10 dan 11) bisa langsung dilakukan
dengan klik pada menu TOOLS > ADD XY Data
Khusus untuk ArcGIS 10, plotting (langkah 10 dan 11) bis alangsung dilakukan
dengan klik pad amenu FILE > ADD DATA > ADD XY DATA

11. Klik kanan pada Sheet1$ > Display XY Data

12. Tentukan X, Y, dan Sistem Koordinat

Untuk menentukan Sistem Koordinat, Klik pada tombol Edit > Select
Geographic Coordiante Systems > World > WGS 1984.prj

13. Berikut adalah contohhasil ploting XY

14. Sebelum melakukan konversi ada beberapa hal yang perlu dilakukan
>> ubahlah mode TOC dari LIST BY SOURCE ke LIST BY DRAWING ORDER

>> Konversi tabel yang sudah diPLOT menjadi Shapefile. Klik kanan pada tabel
Sheet1$ > Data > Export Data.

Tambahkan hasil konversi ke layer. Pada beberapa kasus, konversi akan gagal jika
menggunakan tabel, sehingga hasil konversi berupa shapefile ini yang digunakan
untuk membuat polygon.

15. Konversi data point ke polygon bisa menggunakan Xtools, ET Geowizard. Dalam
praktek ini menggunakan Xtools. Klik pada menu Xtools > Feature Conversions >
Make One Polygon from Points

16. Tentukan Layer, Output, Group by field, dan Order.

Group by field diisi jika polygon yang dibuat terdiri dari beberapa buah polygon
(seperti contoh yang sedang dibuat)
Order penting untuk menentukan tarikan garis agar mengikuti nomor, tidak
kacau.
Klik OK

17. Berikut adalah hasil konversi point ke polygon

Selanjutnya kita bisa melakukan pengaturan display dan overlay sesuai dengan yang
diinginkan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan.

Selesai

Salah ketik. Lakukan input data secara hati-hati. Saat mengetik daftar koorinat
yang banyak, gunakan lah keyboard di PC (bukan laptop) karena akan
mempermudah input
Tidak terburu-buru dalam melakukan input data. Lebih baik pelan-pelan
daripada terjadi salah ketik. Perbaikan dari kesalahan ketik akan memakan
waktu lama
Jangan lupa untuk Lintang Selatan berilah tanda negatif pada Y
Pada perhitungan X dan Y terdapat pembulatan. Semakin banyak semakin baik.
Tetapi terlalu banyak juga tidak baik. Tidak ada aturan baku berapa desimal
yang harus dimunculkan.
Polygon yang harusnya terpisah (seperti contoh) tetapi bergabung. Hal ini
dikarenakan tidak ada FIELD pembeda (pada contoh ini adalah FIELD BLOK).
Atau pada saat konversi POINT ke POLYGON, FIELD pembeda tersebut tidak
digunakan sebagai GROUP By FIELD.

Vous aimerez peut-être aussi