Vous êtes sur la page 1sur 4

DEFINISI BANDAR UDARA

Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization) :


Airport is a defined area on land and water (including any buildings,
installations and equipment) intended to be used either wholly or in part
for arrival, departure and movements of aircrafts.
Menurut PT (persero_ Angkasa Pura : Bandar udara adalah lapangan udara
termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan
minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk
masyarakat.
PEMILIHAN LOKASI BANDAR UDARA
1. Dekat dengan sumber lalu lintas
2. Bebas dari rintangan
3. Masih tersedia lahan untuk perluasan/perpanjangan landasan.
4. Kecocokan medan di sekitarnya untuk pendaratan
5. Kondisi metereologis
6. Biaya konstruksi dan pemeliharaan
7. Hubungannya dengan airways yang ada
KONDISI SANITASI UMUM
1. Jaraknya ke pemukiman penduduk
2. Jaraknya ke daerah nyamuk berkembang biak, terutama rawa atau
genangan air yang tidak mengalir.
3. Keberadaan serangga, binatang-binatang kecil dan tikus.
4. Arah angin sepanjang tahun yang dapat membawa nyamuk dari tempat
jauh.
5. Sifat persediaan air, terutama sumbernya, status kontaminasi dan
debitnya yang cukup.
6. Dalamnya dan sifat permukaan tanah
7. Drainage daerah itu berlangsung secara alamiah atau melalui saluran
buatan.
FASILITAS-FASILITAS DI BANDAR UDARA
a) Fasilitas yang berhubungan langsung dengan penerbangan (landasan
pacu, taxiway, apron, tower, peralatan navigasi).
b) Fasilitas penunjang operasi penerbangan
- Terminal dengan isinya (kantor, cafetaria, restoran, check-in counter
dsb).
- PKP-PK (Pemadam Kebakaran dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan).
- Fasilitas medik (Airport Medical Center, First Aid Room).
a) Kantor C.I.Q. pada bandar udara internasional
MASALAH-MASALAH KESEHATAN DI BANDAR UDARA
a. Gawat Darurat Bandar Udara
b. Higiene dan Sanitasi Bandar Udara
c. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
d. Kedokteran Penerbangan (Aviation Medicine)
Gawat Darurat Bandar Udara
1. Gawat darurat yang melibatkan pesawat
a. Kecelakaan pesawat udara di bandar udara
b. Kecelakaan pesawat udara di sekitar bandar udara.

c. Insiden pesawat udara dalam penerbangan


d. Insiden pesawat udara di darat
e. Sabotase, termasuk ancaman bom
f. Pembajakan
2. Gawat darurat yang tidak melibatkan pesawat
a. Kebakaran bangunan
b. Sabotase, termasuk ancaman bom
c. Bencana alam
3. Gawat darurat medik
Higiene dan Sanitasi di Bandar Udara
1. Penyediaan air bersih (water supply)
2. Kebersihan makanan (food hygiene)
3. Pembuangan sampah dan kotoran (waste disposal)
4. Pemberantasan serangga/binatang yang dapat menularkan penyakit
(vector control)
Kedokteran Penerbangan
Di bandar udara banyak masalah yang termasuk dalam kedokteran
penerbangan.
Pejabat Kepala Seksi Kesehatan di bandar udara sebaiknya Dokter
Penerbangan.
Masalah-masalah kedokteran penerbangan:
1. Petugas ATC (Air Traffic Control)
2. Penanggulangan/pencegahan kecelakaan pesawat udara.
3. Pengangkutan orang sakit lewat udara dengan pesawat udara.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
a. Bising (noise)
b. Bahan kimia
c. Debu/bahan radioaktif dan sinar-X
d. Gelombang mikro (pada radar)
e. Keadaan yang berbahaya
f. Polusi udara

ASPEK KESEHATAN PELABUHAN UDARA (BANDARA)


KARANTINA UDARA
a. Penyakit karantina ialah:
(1) Pes (Plague);
(2) Kolera (Cholera);
(3) Demam kuning (Yellow fever);
(4) Cacar (smallpox);
(5) Tifus bercak wabahi - Typhus exanthematicus infectiosa (Louse borne
typhus);
6) Demam balik-balik (Louse borne Relapsing fever);
b. Masa tunas penyakit karantina ialah untuk :
(1) Pes : enam hari;
(2) Kolera : lima hari;
(3) Demam kuning : enam hari;
(4) Cacar : empat belas hari;
(5) Tifus bercak wabahi : empat belas hari;
(6) Demam balik-balik : delapan hari.
Dokumen yang dapat diminta dari suatu pesawat udara adalah sebagai berikut:
a. Health Part of the Air Craft General Declaration;
b. surat keterangan hapus-serangga yang terakhir;
c. surat keterangan hapus-hama, jika ada diadakan hapus-hama;
d. buku kesehatan pesawat udara (hanya pada
pesawat udara yang
mengadakan perjalanan dalam negeri).
KARANTINA UDARA
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) adalah Unit Pelaksana Teknis di
lingkungan Departemen Kesehatan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit
Menular dan
Penyehatan Lingkungan
KKP mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya
penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan,
pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja Pelabuhan/ Bandara dan
Lintas Batas, serta pengendalian dampak kesehatan lingkungan.
Dalam melaksanakan tugas, KKP menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan kekarantinaan;
b. pelaksanaan pengamatan penyakit karantina dan penyakit menular potensial
wabah;
c. pelaksanaan sentra/ simpul jejaring surveilans epidemiologi regional, nasional
sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalulintas internasional;

d. pelaksanaan, fasilitas dan advokasi kesiap-siagaan dan penanggulangan


Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra
termasuk penyelenggaraan kesehatan haji;
e. pelaksanaan, fasilitas dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan
Pelabuhan/Bandara danLintas Batas Darat;
f. pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan Obat, Makanan, Kosmetika dan
Alat Kesehatan(OMKA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan
OMKA impor
g. pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut;
h. pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja
Pelabuhan/Bandara dan Lintas Batas Darat;
i. pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan Pelabuhan/Bandara dan Lintas
Batas Darat;
j. pelaksanaan jaringan informasi dan teknologi bidang kesehatan
Pelabuhan/Bandara dan Lintas Batas Darat;
k. pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan
Pelabuhan/Bandara dan Lintas Batas Darat;
l. pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan Pelabuhan/Bandara dan Lintas
Batas Darat;
m. pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.

Vous aimerez peut-être aussi