Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I.
Latar Belakang
Dunia ini dihuni oleh sekitar enam miliar lebih manusia dengan
berbagai suku, bahasa, ras, dan bangsa, serta budaya yang berbeda. Budaya
yang beranekaragam tersebut mengakibatkan adanya arus pertukaran dan
proses asimilasi budaya diantara suku bangsa. Suatu bangsa telah dapat
menerima bangsa lain untuk berasimilasi. Begitu majemuknya budaya dunia
mengakibatkan timbulnya keinginan suatu bangsa untuk mendominasi
bangsa lain, salah satunya adalah masyarakat Indonesia.
Masyarakat Indonesia digolongkan kepada masyarakat yang bersifat
majemuk. Geertz (dalam Suparlan, 1999), menjelaskan bahwa masyarakat
majemuk merupakan masyarakat yang terbagi-bagi ke dalam sub-sub sistem
yang kurang lebih berdiri sendiri dalam masing-masing sub sistem yang
terikat dalam satu ikatan primodial seperti suku-bangsa, agama, adatistiadat, golongan atau kelompok dan sebagainya. Lebih lanjut, Rudito (1991)
menjelaskan bahwa masyarakat majemuk terdiri dari berbagai golongan
suku bangsa yang dipersatukan oleh sistem politik yang terdapat pada
masyarakat itu sendiri. Masing-masing suku bangsa tetap mempertahankan
identitasinya, meskipun harus mengikuti aturan-aturan yang berkenaan
dengan peranannya dalam masyarakat.
Kemajemukan masyarakat Indonesia dicerminkan dari keberagaman
suku bangsa yang dapat dilihat dari masyarakat pribumi seperti Jawa,
Mandailing, Toba, Minangkabau, Madura, Melayu dan sebagainya. Selain itu,
kehadiran bangsa asing dari Negara luar ke Indonesia seperti halnya Cina,
India, Arab dan Eropa menambah keberagaman suku bangsa Indonesia.
Kehadiran bangsa asing tersebut dikarenakan kepulauan Indonesia pernah
menjadi salah satu tempat singgah perdagangan bangsa-bangsa Cina, India,
Arab (Machmud dalam Fachruddin, 2005:131). Kehadiran tersebut lambat
Page 1
II.
Pada awalnya istilah etnik hanya digunakan untuk suku-suku tertentu yang
dianggap bukan asli Indonesia, namun telah lama bermukim dan berbaur
dalam masyarakat, serta tetap mempertahankan identitas mereka melalui
cara-cara khas mereka yang dikerjakan, dan atau karena secara fisik mereka
benar-benar khas. Misalnya etnik Cina, etnik Arab, dan etnik Tamil-India.
Perkembangan belakangan, istilah etnik juga dipakai sebagai sinonim dari
kata suku pada suku-suku yang dianggap asli Indonesia. Misalnya etnik
Bugis, etnik Minang, etnik Dairi-Pakpak, etnik Dani, etnik Sasak, dan ratusan
etnik lainnya. Malahan akhir-akhir ini istilah suku mulai ditinggalkan karena
berasosiasi dengan keprimitifan (suku dalam bahasa inggris diterjemahkan
sebagai
tribe),
sedangkan
istilah
etnik
dirasa
lebih
netral.
Dalam
Page 2
Sementara itu pengertian dari etnik dari berbagai sumber ialah adalah:
1. Dalam Ensiklopedia Indonesia disebutkan istilah etnik berarti kelompok
sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau
kedudukan tertentu karena keturunan, adat, agama, bahasa, dan
sebagainya.
2. Menurut Frederich Barth (1988) istilah etnik menunjuk pada suatu
kelompok tertentu yang karena kesamaan ras, agama, asal-usul bangsa,
ataupun kombinasi dari kategori tersebut terikat pada sistem nilai
budayanya.
3. Menurut Anthony Smith, komunitas etnis adalah suatu konsep yang
digunakan untuk menggambarkan sekumpulan manusia yang memiliki
nenek moyang yang sama, ingatan sosial yang sama (Wattimena, 2008),
dan beberapa elemen kultural. Elemen-elemen kultural itu adalah
keterkaitan dengan tempat tertentu, dan memiliki sejarah yang kurang
lebih sama.
4. Menurut Hasan Shadily MA, Suku bangsa atau etnis adalah segolongan
rakyat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis.
Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa etnis adalah sekumpulan
manusia yang memiliki kesamaan ras, adat, agama, bahasa, keturunan dan
memiliki sejarah yang sama sehingga mereka memiliki keterikatan sosial
sehingga mampu menciptakan sebuah sistem budaya dan mereka terikat
didalamnya.
Namun dalam UU (Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang No. 40 tahun 2008) Etnis
adalah penggolongan manusia berdasarkan kepercayaan, nilai, kebiasaan,
adat istiadat, norma bahasa, sejarah, geografis dan hubungan kekerabatan.
Pengertian-pengertian
etnis
membentuk
pengertian
kelompok
etnis.
sosial karena mereka membagi sebuah jalan kehidupan dan komitmen pada
segala sesuatu cita-cita, norma-norma, dan meteril yang terdapat pada jalan
kehidupan itu (Coakley, 2001:143).
Pengertian kelompok etnik dari berbagai sumber:
1. Menurut Theodorson dan Theodorson yang dikutip oleh Zulyani Hidayah
(1999), kelompok etnik adalah suatu kelompok sosial yang memiliki
tradisi kebudayaan dan rasa identitas yang sama sebagai bagian dari
kelompok masyarakat yang lebih besar.
2. Greely dan McCready dalam Maguire, et al (2002:135) berpendapat
bahwa kelompok etnis adalah sebuah kolektivitas yang didasarkan pada
dugaan asal-usul yang lazim dengan sebuah sifat menarik yang
menandai mereka diluar atau yang tetap menanamkan mereka pada
keanehan dengan populasi asli dalam kampung pedalaman.
3. Menurut Abner Cohen yang dikutip oleh Zulyani Hidayah (1999),
kelompok
etnik
bersama-sama
adalah
suatu
menjalani
kesatuan
pola-pola
orang-orang
tingkah
laku
yang
secara
normatif,
atau
kebudayaan, dan yang membentuk suatu bagian dari populasi yang lebih
besar, saling berinteraksi dalam kerangka suatu sistem sosial bersama,
seperti negara.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut di atas, maka terdapat dua
istilah yaitu etnis dan kelompok etnis. Etnis mengacu pada orang yang
didasarkan pada asal-usul sebagai warisan budaya kelompok orang tertentu.
Kelompok etnis merupakan suatu kelompok manusia yang memiliki jalan
kehidupan dan memiliki sifat serta karakteritik yang menarik.
Pada teori clash of civilizations Globalisasi telah menyebabkan tiap etnis
maupun
identitas
dari
tiap
individu
telah
semakin
melebur
dan
karakteristik
dari
tiap
etnik
semakin
jelas.
Hal
ini
III.
isolasi
pada
masyarakat.
Isolasi
geografis
ini
bersifat
nonkomplementer
(tidak
saling
melengkapi).
Dalam
mengembangkan
konsensus
(kesepakatan).
Adanya
latar
dengan
lainnya.
Sehingga
proses
integrasi
atau
penyatuan
IV.
Karakter: Cina/Taiwan/Korea
Page 7
tidak
cepat bertindak.
Orang cina sifatnya tertutup, kecuali kepada yang sudah dikenal dan
dipercaya.
Karakter: Perancis
Bersahabat, disiplin, memiliki tingkah laku yang baik, sopan dan patuh
pada peraturan tetapi mudah kecewa apabila tidak menyukai sesuatu.
Cenderung
berpakaian
sesuai
dengan
situasinya,
bisa
rapi
Karakter: Jerman
Suka daerah yang apa adanya, murni dan ingin mengetahui atraksi
hingga tuntas.
Tertarik
pada
tarian,tempat
kebudayaan
tradisional,upacara
sejarah,pemandangan
yang
indah
keagamaan,
dan
suka
Karakter: Inggris
orang
dengan
bersahabat
tetapi
juga
mempunyai
Kurang
terbuka
seperti
orang
eropa
lainnya
dan
mempunyai
Karakter: Italia
Karakter: Belanda
ataupun
makam
nenek
moyangnya.
Semua
ini
Suka informasi yang spesifik dan akurat, tapi kecewa apabila informasi
tersebut tidak benar.
Karakter: Amerika
Page 11
Suka
pengalaman
baru,
bentuk
informasi
terbaru
dan
akurat,
Karakter: Australia
Page 12
Menyukai
perjalanan
secara
individu
(backpacker)
dan
kurang
menyukai berkelompok
Karakter: Jepang
Tertarik pada sesuatu yang unik dan suka difoto serta suka kehidupan
malam.
Karakter: Singapura
Karakter: Malasya
Daya belinya termasuk rendah dan tidak terlalu tertarik untuk belanja.
Orang Bali tidak bisa berjalan melewati hal-hal yang diatasnya ada
pakaian dalaman seperti celana dalam, kalau melanggar dia akan
pusing dan sakit-sakitan.
Persatuan orang Bali tergolong sangat kuat karena adat dan agama
yang mengikatnya.
Orang
Bali
sangat
mencintai
budayanya,
mereka
selalu
Salah satu contohnya adalah etnis cina. Karakteristik etnis Cina pada
umumnya progresif namun hemat dan kokoh dalam etos kerja, praktek
kewirausahaan dan kewiraswastaan yang mengedepankan sikap hemat,
penuh perhitungan untung rugi, menghargai materi dan etos kerja, serta
komitmen tinggi dalam kumulasi modal, namun terbatas dalam partisipasi
sosial (Sulistyawati, 2008: 30). Gambaran mengenai karakteristik orang
Tionghoa tersebut salah satunya tergambar melalui tokoh Kwee Tek Tjiang
pada novel Biyar-Biyur Ring Pesisi Sanur. Novel Biyar-Biyur Ring Pesisi Sanur
Page 15
V.
Definisi Diversity
(www.kecerdasanmotivasi.wordpress.com),
keragaman
(www.wisegeek.com),
yang
dimaksudkan
keanekaragaman
untuk
mendorong
manajeman
dan
adalah
memelihara
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
keragaman
merupakan
Sedangkan
Deresky(1994)
mendefinisikan
diversity
sebagai
Usia
Ras / Etnisitas
Jenis Kelamin
Page 17
Oriantasi Seksual
Cacat Tubuh
Page 18
Jenis kelamin
Orientasi Seksual
Umur
Agama
Kepercayaan
merupakan
sebuah
pengecualian,
itulah
Lokasi Geografis
Penghasilan
Kebiasaan Pribadi
Kebiasaan Rekreasi
Agama
Page 19
Pengalaman Kerja
Penampilan
Kedudukan Perkawinan
Jenis Pekerjaan
Page 20